Pemuda berwajah tampan itu, gelisah dari tadi ia hanya membolak balikkan posisi tidurnya.
Miring ke kanan salah,miring kekiri salah lalu sesekali menarik nafas.
"Entah sudah berapa malam ."
Ia memiliki masalah dengan tidurnya.
Ketika Ia paksa pejamkan matanya entah kenapa bayangan cewek itu selalu melintas dipikirannya.
Raehan lalu bangun dari posisi tidurnya.
Disikapnya korden yang menghalangi pemandangannya dari balik kaca jendela kamarnya. Terlihat bintang yang sedang berkelap kelip menghiasi gelapnya langit malam.
Raehan baru sadar, ternyata bintang itu begitu indah untuk dipandang.
Ia terlihat kecil sichhh,tapi dia memiliki keunikan tersendiri.
Dengan cahayanya yang kelap-kelip seakan ingin
menghibur setiap mata yang menatapnya.
"Kenapa lagi..?
Bayangan cewek itu lagi yang terlintas dipikirannya.
"Unique.."
Lalu wajah tampan itu terlihat tersenyum menghadapi kondisi hatinya sa'at ini.
"Kenapa begitu fokusnya tatapan matanya".
Dan langkahnya selalu pasti.
Raehan mulai berdiskusi dengan hatinya.
Dan hanya sunyi malam yang akhirnya memaksa
nya tidur,dengan beribu tanya yang tak mampu
ia temukan jawabannya.
Berulang kali bi sumi mengetok pintu kak
Raehan. Tapi sudah kali ketiga pintu itu belum ada tanda-tanda untuk dibuka.
Akhirnya sampai mama turun tangan.
Tok... Tok.. Tok.
Kakakkkk...
Suara mama langsung ambil nada "Sol".
Dan benar juga langsung manjur lhoo...
Pintu itu akhirnya terbuka, "siap ma.."
Nampak wajah kak Raehan nonggol dipintu, Ia ingin menyakinkan mamanya kalau Ia sudah bangun.
Mama hanya geleng-geleng kepala, lalu pergi meningalkan kamar kakak Raehan.
Dinnnnn.... Dinnnn.... Dinnnnnnnn.
Filza dengar suara klakson mobil yang terparkir dihalaman itu.
klakson itu, kalau bunyinya sampai menjerit-jerit
Menandakan Orang yang menunggu didalamnya
sudah mulai lelah.
Filza berlarian sebelum kesabaran kakaknya habis. Dan melacu meninggalkannya.
Dari dalam mobil kak Raehan tertawa geli melihat adiknya berlarian sambil mulutnya masih penuh dengan kunyahan roti tawarnya.
Tangan satunya menjijing sepatu, tangan satunya masih memegang roti yang separo sudah masuk mulutnya. Dipungungnya sudah mengendong tas ranselnya.
Masih baik hati Raehan membukakan pintu mobil buat adiknya.
Filza lalu duduk disamping kakaknya. Sambil sibuk menghabiskan sarapannya.
"Dalam seminggu ini kakak padat jam kuliahnya
ditambah setumpuk tugas, dan akan disusul dengan pratikum demi pratikum,
jadi kalau kamu mo berangkat bareng kakak,
yaa harus mo terima Konsekuensinya."
Kakak Raehan menjelaskan panjang lebar seperti menjelaskan cari keliling ajach.
"Oke..!"
"Siap delapan enam Komandan."
Lalu terdengar keduanya tertawa bersamaan.
Lihat bayangan salah satu temanya, Filza bilang stop. Dan nobil pun menepi .
"Haiii Hanaaaaa.."
Teriak Filza dari dalam mobil.
"Ayo ..naik!"ajaknya.
Kak Raehan terus Fokus membawa mobilnya ,
Karena kami sudah masuk gerbang Fakultas Pendidikan. dan jalan panjang itu dah banyak mahasiswa yang mulai berdatangan.
kak Raehan memarkir mobilnya, matanya mulai mencari semoga saja pagi ini aku bisa melihatnya bisik Raehan dalam doanya.
"Oke kami masuk dulu, terimakasih kakak.."
"Assalamualaikum..!"
Raehan baru sadar ada orang lain selain dia dan adiknya, dalam mobil ini. "Ochhhh MY GOOD"
Sejak kapan dia ada dibelakangku..?
Sesal Raehan tak menyadari cewek yang Ia ingin
lihat, sedari tadi ada satu mobil dengannya.
Raehan ingin menatap wajah mungil itu lebih lamaaaaa... , tapi Ia ingat tangung jawabnya sudah menantinya.
"Oke .. sampai nanti..."
cewek itu hanya membalasnya dengan sebuah lambaian.
"Terimakasih Yaa Tuhan..."
Dapat satu lambaian.. walaupun tanpa ada sebuah senyuman.
Oke sampai jumpa Di Episode selanjutnya Yaa 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
re
Raehan tdk sadar hehe
2021-07-29
1
Ria Diana Santi
like hadir.
2021-03-12
1
ARSY ALFAZZA
like
2021-03-07
1