Berdamai

Suara Alby menghentikan langkah Nazia dan Zevin. Mereka bersama menoleh ke belakang. Bibir Zevin tersenyum tipis. Apa lagi yang di inginkan pria ini ? Begitu pikirnya. Bukankah, sudah bertemu Nazia ?

Zevin sangat tahu maksud kedatangan Alby ke rumah sakit, hanya semata-mata untuk menemui Nazia. Cukup cerdas dengan membawa kakaknya dalam usaha pendekatannya ini.

"Ada yang bisa kami bantu tuan muda?" Tanya Zevin.

Alby memasang wajah datar

"Aku ada perlu pada Nazia" Ucapnya bicara dengan bahasa sedikit berbeda.

"Ini jam istirahat setidaknya anda biarkan dia makan terlebih dulu, apa pekerjaan anda kosong ? Masih berada di sini" Kata Zevin mulai jengkel.

"Bukan begitu, aku bermaksud untuk mengajak kalian makan siang."

Alby harus memberikan alasan tepat. Jika dia inginkan Nazia maka harus mengikut sertakan Zevin. Itu poin pentingnya karena pria itu sudah seperti bodyguard yang selalu menempel pada Nazia.

"Zev, sudah membelikan makanan."

Alby tersenyum. "Tidak masalah, aku akan memesan makanan lagi. Ayo kita ke kantin rumah sakit saja."

Nazia mengangguk dan Zevin hanya mengikuti. Alby tersenyum senang. Mereka melangkah bersama dengan posisi Nazia di tengah-tengah. Mereka menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak dokter cantik yang mereka miliki di apit dua pria tampan dengan karismanya sendiri-sendiri.

...----------------...

Zevin membuka kotak makanan yang di tenteng nya sejak tadi. Sementara Alby menunggu pesanannya terlebih dulu. Mereka makan dalam satu meja masih saling pandang dan saling adu mulut. Alby yang berusaha menarik perhatian Nazia sementara Zevin berusaha mengecohnya. Kadang bersuara nyaring kadang juga seperti berbisik, Nazia mulai muak dengan keadaan itu, ia menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya.

"Bisakah, kalian diam ?! Makan dengan tenang. Aku tidak mengerti apa masalah dari kalian berdua sebenar nya ?!" Nazia angkat suara saat ke dua laki-laki itu memperebutkan memesan minuman untuknya.

Alby dan Zevin diam seketika, Tapi belum memutuskan tatapan sengit keduanya. Sampai pada akhirnya Zevin mengalah terlebih dulu.

"Zi, aku hanya waspada kalau dia berniat jahat pada mu" Jelas Zevin melirik pada Alby

"Dokter, aku tidak memiliki niat jahat sedikit pun pada Zia dan hari ini aku ingin berteman denganmu. Aku minta maaf jika kesan pertama kita bertemu kurang baik." Ucap Alby tulus. Mungkin saatnya berdamai pikirnya.

Zevin menyipitkan matanya mengamati Alby dengan teliti. namun sayang, tidak ada kebohongan di sana. "Baiklah ayo kita berdamai tuan Muda." Ujarnya menyodorkan tangannya.

"Oke kita berdamai, Zev ! Ah ternyata tidak susah menyebutkan namamu." Alby membalas uluran tangan Zevin.

"Baiklah mulai hari ini aku juga memanggil nama mu, Alby." Ucap Zevin seolah lupa jika alergi menyebut nama Alby.

Nazia tersenyum akhirnya tidak pusing lagi mendengar ocehan dua pria itu. Mereka bisa makan dengan tenang tanpa saling menatap tajam atau mengeluarkan kalimat-kalimat sindiran. Mereka berdua tampak patuh pada Nazia.

"Kebaikan apa yang telah saya lakukan di masa lalu ? Telah menyaksikan pria layaknya bermadu ini berdamai sekarang?"

Alby, Zevin dan Nazia menoleh ke asal suara terlihat Jimmy tersenyum manis dengan melipat kedua tangan di dada duduk di ujung meja.

...----------------...

Satu Tahun Kemudian....

Tanpa terasa berbulan-bulan sudah terlewati hingga satu tahun telah berlalu. Hubungan yang semula tegang penuh pertengkaran kecil dan saling menyindir beberapa bulan lalu di meja kantin rumah sakit terselesaikan dengan damai dan Nazia berperan sebagai hakimnya.

Alby dan Zevin saling mendukung dalam membantu Nazia untuk bangkit dari rasa kehilangannya. Begitu juga Rayya dan Vian mereka bisa menerima Alby dengan baik. Mungkin Tuhan sengaja mengirimkan pria itu sebagai pengganti Abel yang telah tiada ke tengah mereka.

Nazia semakin dekat pada Alby. Nampaknya pria itu berhasil menyemaikan bibit-bibit cintanya di hati Nazia, hanya tinggal menunggunya tumbuh dan berbunga. Nazia merasa nyaman bersama Alby. Sikap cerobohnya kadang menjengkelkan tapi itu yang membuat gadis itu merindukannya.

Alby selalu memiliki cara agar Nazia selalu bersamanya. Selangkah lagi, ia akan mengungkapkan perasaannya. Bukannya Nazia sudah melupakan Abel yang lebih lama mengisi hidupnya. Namun, setelah bujuk rayu pak Bram dan Ibu Serly akhirnya Nazia setuju mencoba membuka lembaran baru hidupnya. Menangisi nasib pun tidak akan pernah ada habisnya.

Malam ini empat sekawan itu berkumpul di rumah Vian. Karena permintaan Rayya ingin melepas rindu selama kehamilan yang memasuki usia 8 bulan ini, ia tidak memiliki waktu berkumpul yang banyak selain di rumah sakit karena Vian membatasinya.

"Kalian sudah sampai ? Ayo kita langsung makan " Ajak Rayya bersemangat.

"Baiklah aku juga lapar " Zevin tidak kalah semangat.

Nazia dan Vian terkekeh melihat Zevin dan Rayya akur malam ini. Mereka makan sambil bercerita tentang masa kuliah dulu. Seperti bernostalgia kadang mereka tertawa bersama sambil di bumbui pertengkaran kecil Rayya dan Zevin. Padahal menit sebelumnya mereka baik-baik saja.

Nazia tersenyum kaku mengingat masa-masa itu. Rayya sengaja mengingatnya karena ada tujuan tertentu.

Selesai makan mereka memilih bersantai di taman belakang rumah Vian. Masih membahas masa kuliah isi perbincangan mereka.

Sampai pada akhirnya Zevin jadi objek percobaan Rayya. Pria itu duduk dengan bando melingkar di kepalanya lalu wajahnya di rias sangat cantik oleh wanita tengah hamil itu.

Walau kesal tapi Zevin tetap menuruti kemauan Rayya. Sementara Vian dan Nazia terbahak menikmati penderitaan Zevin.

"Kenapa harus aku Ay. Dasar wanita jahat !" Gerutu Zevin

"Karena kamu cantik, Zev."

Zevin menatap tajam pada Vian yang sama sekali tidak membantunya. Vian memasang wajah menyebalkan seolah berkata nikmati saja bagian mu karena bagian ku lebih parah dari ini.

"Zi, tolong aku." Rengek Zevin

Nazia terkekeh. "Kamu cantik sekali, Zev" Menoel gemas pipi laki-laki itu

"Kamu lihat wanita jahat itu menikmati kejahatannya ini." Bisik Zevin dongkol.

Nazia mengangguk. "Nanti ku bantu bersihkan."

"Zi, apa nanti jika kamu hamil akan seperti ini juga?"Zevin menatap lekat.

"Tiap orang beda-beda, Zev ! Pembawaan nya."

Zevin mengangguk. "Menikahlah dengan ku. Nanti kita buat bayi lucu-lucu." Ucapnya tersenyum menggemaskan.

"Menikahlah dengan wanita yang kamu cintai, Zev."

Rayya dan Vian meletakkan gelas di atas meja dengan berdebar menyimak pembicaraan Zevin dan Nazia.

Apa kita hanya akan sebatas teman?

Zevin tersenyum tipis menatap intens Nazia. Tatapan sendu dari Zevin tidak disadari Nazia, entah kapan mereka berdua akan berada dalam sebuah pemahaman yang sama.

Terpopuler

Comments

Fa Rel

Fa Rel

si zevin gemoy😂🙄 sini ma q zev

2022-04-19

1

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Terjebak friendzone itu memang gak enak, Zev, tapi zia buat Alby loh ya

2021-03-01

1

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Kode itu si Zevin 🤣

2021-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Menunggu dan Mencari
3 Menunggu mu
4 Usaha Alby
5 Cemburu
6 Emosi Alby
7 Weekend
8 Abel
9 Bersyukur
10 Datang Untuk Pulang
11 Duka Nazia
12 Flashback
13 Kecurigaan Jimmy
14 Tiga Bulan Kemudian
15 Alby VS Zevin
16 Resepsi Rayya & Vian
17 Trik Tuan Muda
18 Ide Menyebalkan
19 Berdamai
20 Ungkapan Cinta Tuan Muda
21 Sakit Rasa nya
22 Air Mata Vian
23 Sherin
24 Perasaan Nazia
25 Sherin VS Nazia
26 Perubahan Alby
27 Kecewa
28 Pilihan Alby
29 Bertemu Nazia
30 Identitas
31 Pernikahan
32 Kenapa harus pergi?
33 Alasan Zevin
34 Isi Hati Zevin
35 Cantik Seperti Magnet
36 Ketakutan Sherin
37 Pengakuan Sherin
38 Memperbaiki
39 Trik Zevin
40 Apa yang terjadi?
41 29 Tahun Silam
42 Cara Pria Bicara
43 Pemilik Rahasia
44 Permintaan maaf Pak Indra
45 Double Z jadi sandra
46 Membersihkan nama
47 Pulang Kerumah
48 Alasan untuk bertahan
49 Panti Asuhan
50 Bukan Istimewa
51 Bertemu Sherin
52 Permohonan Ibu Anggi
53 Berkunjung Berdua
54 Zevin Nazia
55 Ide Erik
56 Kota pilihan Erik
57 Gangguan Hama kecil
58 Jebakan Macan Tutul
59 Suami Manja
60 Ambisi Pak Reza
61 Tatapan Yudha
62 Rumah Baru Zev & Zi
63 Cemburu Cantik
64 Gurauan Sore
65 Secuil tentang Erik
66 Zevin Kavindra
67 Nazia & Pak Reza
68 Kelahiran Putri Sherin
69 Ambisi Menguasai
70 Dilema
71 Genit
72 Shock
73 Salam Perpisahan Termanis
74 Rindu tak terlihat
75 Akting
76 Menggibah
77 Putra Indra Jaya
78 Lidah Aneh Suami Manja
79 Pahitnya Kenyataan
80 Fakta mengejutkan
81 Tamu Hari Libur
82 Bab Kenangan
83 Teman masa kecil
84 Hadir nya sang pewaris
85 Pertolongan Alby
86 Telpon Pagi Hari
87 Kakek Ardian Berpulang
88 Putra Anggara
89 Pria Kiriman Alby
90 Satu Hari Bersama Alby
91 Mengabadikan Moment
92 Mencari Ralda
93 Membebaskan Ralda
94 Tumbang nya Erik
95 Erik Pulang
96 Lamaran Alby
97 Sebelum lamaran
98 OB Kantor Berulah
99 Sisi Lain Zevin
100 Sherin kembali
101 Permintaan Sherin
102 Fans Erik
103 Zevin Bertindak
104 Obsesi Berujung Kehancuran
105 Alby Ralda
106 Tentangga Baru Tak Terduga
107 Tangisan Zevin
108 Hanya Mimpi
109 Suami Siaga
110 ZAYYAN ARKANA VINJAYA(END)
111 Salam dari Zi & Zev
112 Bonchap 1
113 Bonchap 2
114 Ucapan Hari Raya
115 Bonchap 3
116 Bonchap 4
117 Bonchap 5
118 Bonchap Terakhir
119 Special Recommendations
120 Karya Baru
121 Info Karya Baru
122 Blurb Karya baru
123 Comeback
124 Karya Baru
125 Karya Baru
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Perpisahan
2
Menunggu dan Mencari
3
Menunggu mu
4
Usaha Alby
5
Cemburu
6
Emosi Alby
7
Weekend
8
Abel
9
Bersyukur
10
Datang Untuk Pulang
11
Duka Nazia
12
Flashback
13
Kecurigaan Jimmy
14
Tiga Bulan Kemudian
15
Alby VS Zevin
16
Resepsi Rayya & Vian
17
Trik Tuan Muda
18
Ide Menyebalkan
19
Berdamai
20
Ungkapan Cinta Tuan Muda
21
Sakit Rasa nya
22
Air Mata Vian
23
Sherin
24
Perasaan Nazia
25
Sherin VS Nazia
26
Perubahan Alby
27
Kecewa
28
Pilihan Alby
29
Bertemu Nazia
30
Identitas
31
Pernikahan
32
Kenapa harus pergi?
33
Alasan Zevin
34
Isi Hati Zevin
35
Cantik Seperti Magnet
36
Ketakutan Sherin
37
Pengakuan Sherin
38
Memperbaiki
39
Trik Zevin
40
Apa yang terjadi?
41
29 Tahun Silam
42
Cara Pria Bicara
43
Pemilik Rahasia
44
Permintaan maaf Pak Indra
45
Double Z jadi sandra
46
Membersihkan nama
47
Pulang Kerumah
48
Alasan untuk bertahan
49
Panti Asuhan
50
Bukan Istimewa
51
Bertemu Sherin
52
Permohonan Ibu Anggi
53
Berkunjung Berdua
54
Zevin Nazia
55
Ide Erik
56
Kota pilihan Erik
57
Gangguan Hama kecil
58
Jebakan Macan Tutul
59
Suami Manja
60
Ambisi Pak Reza
61
Tatapan Yudha
62
Rumah Baru Zev & Zi
63
Cemburu Cantik
64
Gurauan Sore
65
Secuil tentang Erik
66
Zevin Kavindra
67
Nazia & Pak Reza
68
Kelahiran Putri Sherin
69
Ambisi Menguasai
70
Dilema
71
Genit
72
Shock
73
Salam Perpisahan Termanis
74
Rindu tak terlihat
75
Akting
76
Menggibah
77
Putra Indra Jaya
78
Lidah Aneh Suami Manja
79
Pahitnya Kenyataan
80
Fakta mengejutkan
81
Tamu Hari Libur
82
Bab Kenangan
83
Teman masa kecil
84
Hadir nya sang pewaris
85
Pertolongan Alby
86
Telpon Pagi Hari
87
Kakek Ardian Berpulang
88
Putra Anggara
89
Pria Kiriman Alby
90
Satu Hari Bersama Alby
91
Mengabadikan Moment
92
Mencari Ralda
93
Membebaskan Ralda
94
Tumbang nya Erik
95
Erik Pulang
96
Lamaran Alby
97
Sebelum lamaran
98
OB Kantor Berulah
99
Sisi Lain Zevin
100
Sherin kembali
101
Permintaan Sherin
102
Fans Erik
103
Zevin Bertindak
104
Obsesi Berujung Kehancuran
105
Alby Ralda
106
Tentangga Baru Tak Terduga
107
Tangisan Zevin
108
Hanya Mimpi
109
Suami Siaga
110
ZAYYAN ARKANA VINJAYA(END)
111
Salam dari Zi & Zev
112
Bonchap 1
113
Bonchap 2
114
Ucapan Hari Raya
115
Bonchap 3
116
Bonchap 4
117
Bonchap 5
118
Bonchap Terakhir
119
Special Recommendations
120
Karya Baru
121
Info Karya Baru
122
Blurb Karya baru
123
Comeback
124
Karya Baru
125
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!