Selepas pulang dari pesta. Alby membawa sendiri mobilnya dan Jimmy kembali pulang terlebih dulu. Alby sengaja ingin menghabiskan waktu bersama Nazia. Hatinya sangat bahagia bisa duduk berdua saja tanpa ada Jimmy dan Zevin.
Merasa di perhatikan Nazia mengalihkan pandangannya. "Kenapa memperhatikanku?"
"Kamu cantik."
"Itu kalimat yang sering kamu ulangi setiap bertemu denganku?" Ujar Nazia.
Alby tersenyum. "Itu kenyataannya" Ujarnya bicara dengan raut wajah serius.
Nazia kembali melihat ke depan. Masih belum mengerti kemana Alby membawanya. "Kita pergi kemana?"
"Kamu maunya kemana?" Bukan menjawab Alby malah bertanya kembali.
"Karena masih jam 12 siang. Aku ingin pergi ke pantai."
Alby mengalihkan pandangannya sebentar. "Tapi jauh Zia butuh waktu satu jam ke sana."
"Tidak masalah, besok aku kembali bekerja. Jadi aku perlu menghirup udara bebas."
Alby mengangguk lalu menepi ke pusat perbelanjaan terdekat. Nazia menjadi bingung, kenapa mereka berhenti di sana ?
"Kenapa berhenti disini?" Nazia turun dari mobil setelah di buka pintunya oleh Alby
"Kita ganti baju dulu, apa kamu nyaman ke pantai dengan gaun itu?"
Nazia melihat pada diri nya sendiri. Ia baru sadar jika dirinya baru dari pesta Rayya. "Baiklah." ucapnya pendek
Mereka berdua masuk ke dalam salah satu toko baju, seluruh karyawan di sana mengangguk hormat pada Alby, mereka juga memberikan pelayanan terbaik pada Nazia. Setelah menemukan pakaian yang cocok mereka sama-sama masuk ke ruang ganti.
Alby sangat tampan mengenakan atasan kemeja berlengan pendek berwarna putih dan celana jeans selutut. Nazia terkesima karena selama ini ia belum pernah melihat pria itu menggunakan pakaian seperti santai. Berkunjung pun ia selalu menggunakan pakaian kantor.
Nazia ingin membayar bajunya sendiri tapi Alby melarang nya. "Tidak apa-apa, Al. Aku bayar sendiri saja bajunya"
"Tidak, Zi. Saat kamu bersamaku maka semuanya adalah tanggung jawabku."
Nazia mendekati. "Tapi, Al. Aku ti—"
"Kamu ingin bayar sendiri, baiklah ! Dan kalian bungkus semua baju disini kirim ke rumah dokter Nazia Mishall untuk tagihan bajunya yang aku pesan, biar aku yang membayarnya." Alby memangkas kalimat Nazia
"Oke kamu yang bayar."
Alby tersenyum menang. Lalu memberitahukan pegawai di sana tidak jadi membungkus baju-baju itu, karena Nazia pasti menolaknya.
Usai dari sana mereka langsung melaju menuju pantai, tidak lupa Alby mengirim pesan pada Jimmy untuk mengikuti mereka dan membawa beberapa pengawal bersamanya. Karena Alby tidak ingin Nazia kenapa-kenapa mengingat perjalanan mereka agak jauh dan resiko Alby tanpa pengawalan.
...----------------...
Satu jam kemudian mereka telah sampai. Pantai itu lumayan ramai karena hari libur. Nazia dan Alby keluar dari mobil bersamaan.
Sebelum melangkah ke bibir pantai. Nazia berdiri sejenak menatap lurus kearah laut. Membiarkan wajahnya di belai angin, perlahan ia menutup matanya meresapi begitu dalam udara di sana.
Nazia merasakan kembali suasana beberapa bulan lalu. Ia mencoba menyampaikan rindunya lewat angin pantai berharap menerbangkan perasaannya ke surga.
Abel aku merindukanmu. Pertama kalinya aku menginjak kaki ketempat ini tanpamu setelah beberapa bulan lalu
"Ehm, kamu tidak apa-apa?" Alby membangunkan Nazia dari dunianya.
Gadis itu membuka matanya perlahan. "Aku tidak apa-apa" Ia menjawab sambil tersenyum.
"Mau bermain air?"
"Ayo." Nazia melangkah mendahului Alby.
Pria itu diam sejenak lalu berlari kecil mengejar Nazia. Mereka berdua menyusuri pinggiran pantai sambil bertelanjang kaki. Dan berbincang menikmati suasana pantai.
"Zia, apa kamu memiliki saudara kandung?"
Nazia menggeleng. "Aku anak tunggal"
"Apa kamu tidak kesepian?"
Nazia menatap lurus ke depan.
"Sepi ? Tidak ! Aku memiliki tiga orang yang mewarnai hidupku. Mereka selalu ada mengisi hari-hariku." Ia menjawab sambil menangkap bola yang melayang ke arahnya.
"Terimakasih, Kak." Ucap anak laki-laki mengambil bolanya dari Nazia.
"Termasuk Dokter itu ?" Sambung Alby.
Nazia mengangguk. Alby sedikit kesal kenapa harus Zevin yang masuk dalam kelompok orang penting itu.
"Kamu sendiri?" Nazia giliran bertanya.
"Aku dan kak Erika hanya kami berdua. Kamu tahu sekarang anaknya tumbuh jadi balita yang cantik." Jawab Alby tersenyum.
Nazia menghentikan langkahnya lalu melihat kursi panjang sedikit jauh ke darat bibir pantai. Ia melangkah di ikuti Alby. Mereka duduk di kursi itu sambil melanjutkan perbincangan.
"Zia, selain almarhum Abel. Apa kamu pernah jatuh cinta pada orang lain?" Tanya Alby penasaran.
"Pernah, dia cinta pertamaku dan dia juga yang pertama membuat aku menyerah untuk mencintainya."
Alby menoleh dengan reaksi terkejut. "Maksud mu?"
"Aku yang mencintainya tapi tidak dengannya, dia mencintai orang lain. Segala yang aku lakukan tidak pernah di lihat olehnya sampai pada akhirnya Abel datang dalam hidupku." Jelas Nazia. Pria itu mengangguk sebenarnya masih penasaran siapa cinta pertama dokter cantik ini. Dia kembali memikirkan cara agar Nazia bisa jatuh cinta padanya. "Kamu sendiri ?" Tanya Nazia.
Alby tiba-tiba gugup ingin jujur tapi meninggalkan kesan tidak baik nantinya di mata Nazia. Tidak jujur dia merasa tidak enak hati. "A—aku belum sempat memikirkan wanita karena tuntutan pekerjaan ku. Dan baru beberapa bulan lalu aku menyukai seorang wanita dan berusaha mendapatkan cintanya" Jawabnya sedikit kaku.
"Ternyata kamu pekerja keras." Nazia terkekeh.
Jimmy saksi hidup bagaimana kisah asmara Alby. Bergonta ganti kekasih dengan alasan hanya menyenangkan hati para wanita yang memohon padanya jadi kekasih mereka.
Walau pun hubungannya dengan para wanita itu tidak melebihi dari kencan biasa tapi cukup menyenangkan untuk Alby, hal itu pula membuat para wanita itu bosan padanya dan memilih putus bahkan sebagian dari mereka dengan suka rela menawarkan tubuhnya tapi Alby tetap menolak.
"Zia, bagaimana jika dokter itu menyukai mu?"
Nazia menghembuskan nafasnya perlahan. "Itu tidak mungkin karena kami berteman sejak kuliah, dia senior ku di kampus"
"Tapi aku melihat dia memperlakukan kamu seperti orang yang spesial"
Nazia tersenyum. "Zev, memang seperti itu setelah dia putus dari kekasihnya. Dan aku terbiasa dengan sikapnya seperti itu."
"Apa dia memiliki kekasih?"
"Zevin pernah memiliki kekasih. Tapi sayangnya wanita itu meninggalkannya, karena Zevin pria biasa tidak terlahir dari keluarga kaya seperti Vian dan Rayya. Mungkin, dia masih trauma makanya sampai saat ini Zevin belum terpikir mencari pendamping hidupnya."
Ternyata kisah percintaan nya lebih pilu dari ku.
Alby tertawa dalam hati. Saling berbincang dan terbuka Nazia merasakan jika Alby pria baik dan hangat. Karena hari beranjak sore Nazia mengajak pulang. Karena jarak tempuh lumayan jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
zsarul_
hai thorr aku mampir nihh 🤗
semangatt
yuk baca lagi cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
ada part baru lohh 😍
mari saling support thorr ❤️
thanks
2021-01-31
0
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Poor zevin🤧🤣
2021-01-29
0
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Zia, kita samaan, yups sini sini kita meet trus saling mencurahkan rasa
2021-01-29
0