Alby VS Zevin

Sambil menyeruput teh hangat buatan ibu Mira semakin panas juga dada Alby. Karena Zevin sengaja duduk menempel pada Nazia. Jimmy seperti sedang menonton acara debat saling adu argumen. Sejak pertemuan pertama mereka berdua yang sudah tidak akur.

Zevin menatap Alby sambil tersenyum tipis.

"Tuan muda jangan mengkhawatirkan, Zi. Dia akan baik-baik saja"

Alby merasa kesal karena sejak tadi Zevin memanggilnya tuan muda.

"Saya memiliki nama dan panggil dengan nama saya saja !" Ucapnya dengan wajah kesal.

Zevin langsung ingat cerita Nazia tentang alergi Alby yang tidak bisa disentuh sembarang orang. "Bibir saya memiliki alergi akut jika menyebut nama seseorang yang terdapat huruf tertentu" Ia berucap dengan santai.

Jimmy dan Nazia menahan tawa mereka. Saling pandang dan sama-sama teringat jika Alby pernah menolak Zevin mengobatinya saat Nazia merekomendasikan nya saat itu. Apa karma itu terbayar sekarang? Alby semakin dongkol. Ia mengepalkan tangannya, jika tidak ada Nazia mungkin Dokter di depannya itu sudah mendapatkan tinjunya. Ia semakin cemburu karena Zevin menjatuhkan kepalanya di pundak Nazia, seperti biasa Jimmy berusaha mengeluarkan kata-kata penenang untuk tuan mudanya.

"Nak, Al. Dan Nak, Jimmy ! Tante pamit ke kamar dulu ya silahkan lanjutkan saja jangan sungkan jika lapar cari makanan di dapur." Ibu Mira datang menghampiri mereka.

"Terimakasih Tante / Bu."

"Zev, kamar mu sudah tante siapkan jika ingin tidur pastikan pintu dan jendela terkunci dengan benar." Ucap Ibu Mira sebelum meninggalkan ruang tengah dan dibalas anggukan kecil dari Zevin.

"Hei Dokter, kamu menginap ?!" Mata Alby hampir melotot. Tangannya mencengkram kuat pinggiran sofa.

Zevin tersenyum lembut.

"Seperti yang tuan muda dengar"

"Apa kamu tidak memiliki rumah? Apa perlu aku belikan untuk mu ! Cih, sungguh tidak tahu malu !" Ucap Alby sambil mengumpat.

Zevin mengalihkan pandangannya.

"Benarkah ? Tapi, sayangnya saya tidak tertarik dengan tawaran anda tuan muda." Balasnya memberikan sorot mata sedikit tajam.

Alby semakin gelisah bagaimana bisa Dokter itu menginap di sana? Lalu bagaimana jika ia khilaf ? Masuk ke kamar Nazia atau Zevin tidur sambil berjalan. Apa ia mengibarkan bendera perdamaian saja ? Tapi, sayangnya kesan pertama mereka bertemu sudah tidak baik dan mana mungkin Zevin mau berdamai dengan nya. Ketakutan semakin menghantui pikiran Alby. Ia mendesah pelan lalu berkata "Jim, kita menginap disini !"

Air teh yang baru bersamaan diminum oleh Jimmy, Zevin dan Nazia sukses membuat  hujan lokal. Mereka saling pandang dan diam sejenak mencerna kata-kata Alby.

"Anda yakin, Tuan ?" Tanya Jimmy tak percaya.

"Yakin !" Jawab Alby tanpa ragu. Dirinya tersenyum penuh kemenangan.

Zevin mengamati wajah Alby sedikit ragu dengan keputusan pria itu. Untuk apa dia ikut menginap ? Sedekat apa dia sama Nazia ? Bibirnya tersenyum tipis otaknya pun langsung bekerja. "Tuan muda kamarnya di rumah ini cuma ada tiga, dua untuk Zi dan tante Mira lalu satunya untukku."

"Kita bisa berbagi kamar." Alby tetap pada pendiriannya.

Zevin tak mau kalah. "Tuan ! Bukankah, anda memiliki alergi ? Bagaimana jika saya atau pria menuju tua itu tanpa sadar memeluk anda?" Ujarnya tersenyum tipis sambil melirik Alby dan Jimmy bergantian.

Jimmy menegakkan tubuhnya siapa yang dimaksud pria menuju tua? Dirinyakah ? Atau ada lagi orang lain selain mereka.

Alby nampak berfikir dan Jimmy tidak berniat menolongnya sama sekali. Dalam diam Nazia terhibur dengan kehadiran tiga pria ini. Ia pun ikut tersenyum dan tertawa saat Zevin dan Alby sibuk memperebutkan kamar.

"Tidak masalah jika kambuh Zia bisa mengobati aku." Alby menatap lembut wanita disisi Zevin.

Hari ini kau boleh sedekat itu padanya dokter ! tapi setelah dia jadi milikku tidak akan ada kesempatan untukmu

"Baiklah kalau begitu, karena kasurnya hanya muat dua orang maka silahkan tuan muda dan pria menuju tua itu tidur di kamar tamu." Ucap Zevin sambil menunjuk Jimmy dengan matanya.

"Apa ?! Jadi, aku pria menuju tua itu ? Apa aku benar-benar tua sekarang ? Padahal dapat diperkirakan mereka cuma lebih muda dua tahun dariku." Gerutu Jimmy pelan tidak terima. Ia mengambil ponselnya dan membuka kameranya. Ia mengambil fotonya sendiri lalu mengamatinya dengan teliti. "Masih muda dan tampan ! Apa mataku yang salah atau mata dokter Zev yang rabun ?" Gumamnya tersenyum lalu memasukkan ponselnya kembali.

Nazia masih diam sambil tersenyum menyaksikan debat yang belum berakhir. Secercah harapan hidup seperti dulu kembali, dibalik kehampaan masih ada sedikit celah untuk mengisi kehidupannya.

"Lalu kamu tidur dimana?" Tanya Alby .

Terbitlah senyum usil Dokter tampan ini. "Di kamar, Zi." Jawabnya pendek.

"Apa ?!" Alby semakin geram. Ia pun menjadi bingung, jika pulang maka sama saja memberikan kesempatan pada Zevin. Tapi jika bertahan kebohongannya terbongkar perihal alerginya dan Zevin akan tidur di kamar Nazia. Tanpa dia sadari jika Nazia dan Zevin tahu dirinya tidak memiliki alergi.

Karena tidak ada keputusan Nazia angkat bicara. "Al, kamu dan Kak Jimmy tidak perlu menginap. Aku baik-baik saja, terimakasih sudah mengkhawatirkan aku dan kamu, Zev ! Pulang ke apartemen mu ya."

Alby bernafas lega dan Zevin tersenyum manis sambil menatap tajam pada Alby begitu juga sebaliknya.

Setidaknya aku berterimakasih padamu tuan muda, hari ini Zi tertawa kembali kamu membantuku menghiburnya

Zevin tersenyum tipis.

Oke hari ini kamu resmi jadi rivalku dokter, tapi kehadiranmu membuat Zia tidak merasa sendiri malam ini dan aku berterimakasih untuk itu

Alby membalas tatapan Zevin

"Bersambung ! Debat hari ini cukup sampai disini dulu. Nona Zia kami pamit pulang dulu jaga kesehatanmu" Jimmy memutuskan tatapan elang Zevin dan Alby.

Pada akhirnya tiga pria itu tidak ada yang menginap di sana, mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Di balik pintu Nazia terkekeh karena ulah konyol Zevin dan Alby.

Sebelum meninggalkan halaman rumah Nazia. Zevin mengetik pesan untuknya

💌Zevin: Terimakasih atas tawamu hari ini. Berjanjilah kembali ceria seperti dulu.

Nazia tersenyum membaca pesan dari Zevin. Ia merebahkan tubuhnya lalu melihat pada bingkai foto Abel di sana. "Datanglah ke dalam mimpiku." Ucapnya mengusap lembut wajah orang di dalam foto itu.

Terimakasih sudah membaca jangan lupa tinggalkan jejak nya

Terpopuler

Comments

White Lily

White Lily

Yah ampun 🤣🤣🤣🤣🤣

2021-09-27

0

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

like.

2021-03-13

1

silviaanugrah

silviaanugrah

hai thor, aku datang bawa 15like utk karyamu.
smgt up dan semoga ceritanya sukses yahh, aku sllu tunggu feedback-nya. 😉

2021-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Menunggu dan Mencari
3 Menunggu mu
4 Usaha Alby
5 Cemburu
6 Emosi Alby
7 Weekend
8 Abel
9 Bersyukur
10 Datang Untuk Pulang
11 Duka Nazia
12 Flashback
13 Kecurigaan Jimmy
14 Tiga Bulan Kemudian
15 Alby VS Zevin
16 Resepsi Rayya & Vian
17 Trik Tuan Muda
18 Ide Menyebalkan
19 Berdamai
20 Ungkapan Cinta Tuan Muda
21 Sakit Rasa nya
22 Air Mata Vian
23 Sherin
24 Perasaan Nazia
25 Sherin VS Nazia
26 Perubahan Alby
27 Kecewa
28 Pilihan Alby
29 Bertemu Nazia
30 Identitas
31 Pernikahan
32 Kenapa harus pergi?
33 Alasan Zevin
34 Isi Hati Zevin
35 Cantik Seperti Magnet
36 Ketakutan Sherin
37 Pengakuan Sherin
38 Memperbaiki
39 Trik Zevin
40 Apa yang terjadi?
41 29 Tahun Silam
42 Cara Pria Bicara
43 Pemilik Rahasia
44 Permintaan maaf Pak Indra
45 Double Z jadi sandra
46 Membersihkan nama
47 Pulang Kerumah
48 Alasan untuk bertahan
49 Panti Asuhan
50 Bukan Istimewa
51 Bertemu Sherin
52 Permohonan Ibu Anggi
53 Berkunjung Berdua
54 Zevin Nazia
55 Ide Erik
56 Kota pilihan Erik
57 Gangguan Hama kecil
58 Jebakan Macan Tutul
59 Suami Manja
60 Ambisi Pak Reza
61 Tatapan Yudha
62 Rumah Baru Zev & Zi
63 Cemburu Cantik
64 Gurauan Sore
65 Secuil tentang Erik
66 Zevin Kavindra
67 Nazia & Pak Reza
68 Kelahiran Putri Sherin
69 Ambisi Menguasai
70 Dilema
71 Genit
72 Shock
73 Salam Perpisahan Termanis
74 Rindu tak terlihat
75 Akting
76 Menggibah
77 Putra Indra Jaya
78 Lidah Aneh Suami Manja
79 Pahitnya Kenyataan
80 Fakta mengejutkan
81 Tamu Hari Libur
82 Bab Kenangan
83 Teman masa kecil
84 Hadir nya sang pewaris
85 Pertolongan Alby
86 Telpon Pagi Hari
87 Kakek Ardian Berpulang
88 Putra Anggara
89 Pria Kiriman Alby
90 Satu Hari Bersama Alby
91 Mengabadikan Moment
92 Mencari Ralda
93 Membebaskan Ralda
94 Tumbang nya Erik
95 Erik Pulang
96 Lamaran Alby
97 Sebelum lamaran
98 OB Kantor Berulah
99 Sisi Lain Zevin
100 Sherin kembali
101 Permintaan Sherin
102 Fans Erik
103 Zevin Bertindak
104 Obsesi Berujung Kehancuran
105 Alby Ralda
106 Tentangga Baru Tak Terduga
107 Tangisan Zevin
108 Hanya Mimpi
109 Suami Siaga
110 ZAYYAN ARKANA VINJAYA(END)
111 Salam dari Zi & Zev
112 Bonchap 1
113 Bonchap 2
114 Ucapan Hari Raya
115 Bonchap 3
116 Bonchap 4
117 Bonchap 5
118 Bonchap Terakhir
119 Special Recommendations
120 Karya Baru
121 Info Karya Baru
122 Blurb Karya baru
123 Comeback
124 Karya Baru
125 Karya Baru
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Perpisahan
2
Menunggu dan Mencari
3
Menunggu mu
4
Usaha Alby
5
Cemburu
6
Emosi Alby
7
Weekend
8
Abel
9
Bersyukur
10
Datang Untuk Pulang
11
Duka Nazia
12
Flashback
13
Kecurigaan Jimmy
14
Tiga Bulan Kemudian
15
Alby VS Zevin
16
Resepsi Rayya & Vian
17
Trik Tuan Muda
18
Ide Menyebalkan
19
Berdamai
20
Ungkapan Cinta Tuan Muda
21
Sakit Rasa nya
22
Air Mata Vian
23
Sherin
24
Perasaan Nazia
25
Sherin VS Nazia
26
Perubahan Alby
27
Kecewa
28
Pilihan Alby
29
Bertemu Nazia
30
Identitas
31
Pernikahan
32
Kenapa harus pergi?
33
Alasan Zevin
34
Isi Hati Zevin
35
Cantik Seperti Magnet
36
Ketakutan Sherin
37
Pengakuan Sherin
38
Memperbaiki
39
Trik Zevin
40
Apa yang terjadi?
41
29 Tahun Silam
42
Cara Pria Bicara
43
Pemilik Rahasia
44
Permintaan maaf Pak Indra
45
Double Z jadi sandra
46
Membersihkan nama
47
Pulang Kerumah
48
Alasan untuk bertahan
49
Panti Asuhan
50
Bukan Istimewa
51
Bertemu Sherin
52
Permohonan Ibu Anggi
53
Berkunjung Berdua
54
Zevin Nazia
55
Ide Erik
56
Kota pilihan Erik
57
Gangguan Hama kecil
58
Jebakan Macan Tutul
59
Suami Manja
60
Ambisi Pak Reza
61
Tatapan Yudha
62
Rumah Baru Zev & Zi
63
Cemburu Cantik
64
Gurauan Sore
65
Secuil tentang Erik
66
Zevin Kavindra
67
Nazia & Pak Reza
68
Kelahiran Putri Sherin
69
Ambisi Menguasai
70
Dilema
71
Genit
72
Shock
73
Salam Perpisahan Termanis
74
Rindu tak terlihat
75
Akting
76
Menggibah
77
Putra Indra Jaya
78
Lidah Aneh Suami Manja
79
Pahitnya Kenyataan
80
Fakta mengejutkan
81
Tamu Hari Libur
82
Bab Kenangan
83
Teman masa kecil
84
Hadir nya sang pewaris
85
Pertolongan Alby
86
Telpon Pagi Hari
87
Kakek Ardian Berpulang
88
Putra Anggara
89
Pria Kiriman Alby
90
Satu Hari Bersama Alby
91
Mengabadikan Moment
92
Mencari Ralda
93
Membebaskan Ralda
94
Tumbang nya Erik
95
Erik Pulang
96
Lamaran Alby
97
Sebelum lamaran
98
OB Kantor Berulah
99
Sisi Lain Zevin
100
Sherin kembali
101
Permintaan Sherin
102
Fans Erik
103
Zevin Bertindak
104
Obsesi Berujung Kehancuran
105
Alby Ralda
106
Tentangga Baru Tak Terduga
107
Tangisan Zevin
108
Hanya Mimpi
109
Suami Siaga
110
ZAYYAN ARKANA VINJAYA(END)
111
Salam dari Zi & Zev
112
Bonchap 1
113
Bonchap 2
114
Ucapan Hari Raya
115
Bonchap 3
116
Bonchap 4
117
Bonchap 5
118
Bonchap Terakhir
119
Special Recommendations
120
Karya Baru
121
Info Karya Baru
122
Blurb Karya baru
123
Comeback
124
Karya Baru
125
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!