Emosi Alby

Sesuai janjinya Jimmy menemui kembali orang suruhannya untuk bertanya sekali lagi informasi itu .

"Kamu yakin informasi ini benar ?"

"Benar tuan, saya sudah menyelidikinya dengan benar." Jawab Pria itu sopan.

"Baiklah kamu bisa pergi"

Pria itu meninggalkan halaman kantor, sementara itu Jimmy sedang mengatur kalimat yang akan dia gunakan nanti agar Alby bisa menerimanya dengan baik.

Di depan pintu ruangan presdir, Jimmy diam sejenak mengatur ritme jantung dan nafasnya. Ia harus menyampaikannya walau ada rasa tidak tega pada Alby

"Permisi, Tuan."

Alby meletakkan dokumen yang dia baca. "Bagaimana, bisa kamu bacakan informasi yang kamu dapatkan?" ia Menyandarkan tubuhnya di kursi.

"Iya tuan muda, saya sudah mendapatkannya dan semua ini benar adanya." Jimmy merasakan kegugupan sangat luar biasa.

"Katakan !"

Jimmy mengangguk. "Nama Lengkap Nazia Mishall, dokter kandungan. Tinggal bersama ibunya, dia berasal dari keluarga sederhana ayahnya telah meninggal 2 tahun lalu"

"Dan pria itu?" Point penting menurut Alby

"Namanya Zevin Kavindra, senior nona Nazia. Dia juga berasal dari keluarga sederhana dan diantara mereka tidak ada hubungan apapun selain pertemanan."

Alby tersenyum puas. "Bagus, itu yang aku harapkan. Nazia hanya akan jadi milikku"

Jimmy menundukkan wajahnya. "Maaf, ada lagi informasi yang harus anda tahu tentang nona Nazia"

"Lanjutkan." Ucap Alby dengan senyum masih mengembang.

"Nona Nazia... Sudah bertunangan tuan muda"

"A—apa ?! Jangan bercanda denganku JIM !!!" Suara Alby naik 3 oktaf

"Maaf tuan, semua itu benar" Suara Jimmy merendah.

Alby mengepal tangannya lalu menatap tajam pada Jimmy, nafasnya tidak beraturan karena marah. Ia berdiri dari kursinya "Bercanda ada batasnya, Jim ! Aku tidak suka caramu !!" Alby menarik kerah baju Jimmy.

"Tuan sabar, maaf jika informasi ini mengecewakan anda"

"Kamu tahu, Jim ? aku mencarinya selama ini. Hah ! Jangan mempermainkan ku ini pasti ada KESALAHAN !!!" Teriak Alby menjatuhkan tubuhnya di atas sofa

"Dua tahun lalu, Nona Nazia menjalin hubungan dengan seorang tentara dan saat ini pria itu sedang dalam tugas di perbatasan. Setelah kepulangannya mereka akan segera menikah."

Pecahan kaca meja tamu berhamburan dilantai. Kepalan tangan Alby meneteskan darah. Jimmy menjadi panik lalu membungkus tangan atasannya menggunakan jasnya.

"Tuan anda terluka."

"Luka ini tak sebanding dengan rasa sakit hatiku, Jim!" Balas Alby datar.

"Sabar tuan. Mungkin, nona Nazia bukan jodoh anda."

"Sekali lagi kata itu keluar dari mulutmu ! Akan aku pastikan kamu menderita, Jimmy !" Tatapan Alby semakin menajam.

"Maafkan saya, Tuan."

Alby menyandarkan tubuhnya kembali di sofa. Pikirannya kusut, tiga bulan pencariannya setelah bertemu wanita itu telah menjadi tunangan orang lain. Amarah yang sejak tadi menggebu perlahan sirna, tatapan tajamnya  menjadi sendu. Jimmy mengambil botol air mineral lalu memberikannya pada Alby. Dia juga mengobati luka di tangan tuannya dengan hati-hati.

"Jim, Apa aku salah jika merebutnya?" Tanya Alby dengan suara rendah.

Jimmy terdiam, pikirannya segera bingung harus menjawab apa? ingin rasanya mengatakan salah, tapi tak kuasa melihat wajah sedih Alby.

"Tuan."

"Katakan Jim..."

Jimmy selesai membalut luka di tangan Alby. "Tuan muda, ada baiknya anda melakukan pendekatan dengan cara berteman pada nona Nazia, walau kalian tidak menjadi pasangan tapi masih bisa berteman dengan baik dan itu juga akan membuat perasaan anda lebih nyaman"

Alby nampak berfikir sejenak mencerna kata-kata asistennya itu. "Kamu benar, aku bisa berteman dengannya" Tersenyum tipis syarat akan makna.

Jimmy menghembus nafas lega. "Syukurlah Tuan bisa menerima usul saya"

Bibir Alby bisa saja tersenyum, tapi tidak pada hatinya. Dia terluka kalah sebelum berjuang, dirinya bertekad akan tetap maju merebut hati wanita yang telah menyandang status calon istri orang tersebut, meski mengatasnamakan pertemanan. "Jim, berikan aku catatan tentang Nazia, apa saja dari hobinya ? Makanan dan warna kesukaannya ?"

"Baik tuan, lima belas menit lagi akan saya berikan dan siapkan juga diri anda kita meeting bersama klien satu jam lagi. Setelah ini akan ada OB yang membersihkan ruangan anda" Ucap Jimmy.

"Hm, setelah makan siang kita ke rumah sakit mengobati lukaku"

"Baiklah"

...----------------...

Nazia, Zevin dan Rayya baru menyelesaikan jam praktek mereka, belum berniat pulang masih betah di rumah sakit mereka makan siang sambil bercerita.

"Zi, menikahlah denganku?"  Ucap Zevin disela keheningan mereka.

"Zev, sebelum kamu gila sungguhan. Lebih baik kamu periksa kejiwaan mu"

"Aku memang gila." Ucap Zevin tanpa memindahkan pandangannya pada game.

"Kalau kamu benar gila kenapa mengajakku." Ujar Nazia kesal

Zevin tertawa. "Biar kita menjadi sepasang orang gila, pasti menggemaskan"

"Adakah Ide yang lebih baik dari itu, Zev ?" Sahut Rayya.

"Untuk hari ini itu saja." Zevin meletakkan ponselnya. Tangannya meraih sisir lalu mulai mengepang rambut Nazia.

"Zev, rambutku sakit"

"Sebentar, aku hanya ingin mengambil fotomu yang menggemaskan jika di kuncir seperti ini." Zevin masih melanjutkan kepangan rambut.

"Aku bukan anak kecil lagi, Zev."

"Aku hanya memanfaatkan waktu, setelah kamu menikah. Abel pasti posesif, dia tidak akan membiarkan aku dekat denganmu lagi. " Zevin tersenyum sendu dengan tatap lekat.

Nazia hanya diam tak menjawab, saat Zevin lagi asik mengambil foto sokter cantik itu, ada seorang perawat mengetuk ruangan mereka.

"Ada apa, Sus?"

"Ada yang mencari dokter, Zi."

"Siapa?" Nazia melepaskan kepangan rambutnya.

"Tuan Alby"

"Baiklah suruh dia menunggu di ruanganku."

Pintu dibuka dari luar. "Maaf membuat anda menunggu." Nazia melemparkan senyum ramah.

Jantung Alby berdetak lebih cepat mendengar suara Nazia. "Ti—tidak masalah." Jawabnya terbata.

"Ada yang bisa saya bantu?"

Alby tak bergerak dirinya hanya diam mematung menatap wajah Nazia. Rasanya seperti mimpi bertemu dan sedekat itu.

"Tuan." Jimmy menyentuh pundak Alby.

"Ada yang bisa saya bantu?" Ulang Nazia.

"Tanganku terluka"

Nazia tersenyum. "Tuan, harusnya anda ke IGD untuk mengobati lukanya karena saya dokter kandungan"

Di—dia tersenyum

Alby berusaha menetralkan dirinya.

"Kulitku sensitif tidak sembarang orang bisa menyentuhnya"

"Kalau begitu saya rekomendasikan dokter senior saya, dia juga pernah menyentuh anda waktu itu."

Pasti dokter pria itu

"Tidak bisa, saat itu kulitku ruam mungkin tangannya tidak steril, aku hanya percaya padamu dan juga walau kamu dokter spesialis kandungan. Pasti sebelumnya juga kamu belajar umumnya. Jadi tahu cara mengobati luka." sanggah Alby panjang lebar.

"Kenapa anda memaksa ? Disini anda yang salah tujuan ! Harusnya anda menemui dokter yang sesuai bidangnya"

"Aku tidak mau, jika kamu tidak mengobati lukaku, maka aku tidak akan pulang." Alby kekeh dengan keinginannya, kapan lagi bisa di sentuh dokter cantik itu pikirnya.

Nazia mendengus kesal. "Baiklah mari kita ke IGD"

Alby berteriak senang dalam hatinya. Lalu mengekor Nazia keluar dari ruangan. Sampai di IGD dokter ini meminta ijin dokter di sana sebelumnya. Dia juga menjelaskan semuanya dan Dokter IGD hanya mengangguk dan tersenyum.

"Semoga Tuan muda itu tidak menyusahkan mu." Dokter IGD tersenyum menyentuh pundak Nazia.

"Jaga anggota tubuhmu, dokter." Suara Alby nyaring dengan tatapan menghunus.

Refleks dokter itu menarik tangannya dari pundak Nazia. "Maaf." ucapnya lalu meninggalkan ruangan IGD. Para dokter jaga di sana hanya mampu melihat tanpa berani protes.

"Kemarikan tangan anda"

Alby mengulurkan tangannya. Perlahan Nazia membuka balutan tangan laki-laki itu, Jimmy diam -diam mengambil foto Nazia dan Alby

"Di jahit ya, lukanya lumayan dalam perlu dua jahitan dan juga sepertinya sudah lumayan lama"

"Dijahit? Itu pasti sakit"

"Tidak juga, sebelumnya disuntik dulu biar anda tidak merasa sakit" Jelas Nazia.

"Di suntik !" Mata Alby membulat. Tak menyangka akan mendapatkan hal semacam itu.

"Iya, anda takut ?"

"Ti—tidak, oke lakukanlah." Alby menoleh pada Jimmy.

Pria itu mendekat lalu memegang tangan tuannya yang dingin. Nazia bisa melihat ada raut ketakutan di wajah Alby. Ia tersenyum mulai menyuntik. Beberapa menit kemudian Nazia menjahit kulit tangan Alby. Pria itu mengeluarkan keringat dingin.

"Selesai."

Alby melihat pada tangannya dan tersenyum. " Apa aku perlu dirawat?" Bertanya dengan bodohnya.

"Tuan, luka anda tidak parah yang mengharuskan dirawat di sini. Setelah kering dan tiga hari kemudian bawa kemari biar diperiksa." Nazia tersenyum paksa.

Pasien macam apa dia ini ?

Alby mengangguk. "Padahal aku sudah menyuruh Jimmy mengurus keperluanku untuk dirawat disini"

"Tidak perlu, ini resep obat yang anda tebus. Jika terasa nyeri anda minum obatnya sesuai dosis biar jahitannya tidak nyeri." Nazia memberikan kertas resepnya.

"Baiklah terimakasih, tapi bagaimana jika nanti jahitannya lepas?" Tanya Alby lagi.

"Itu tidak akan terjadi kalau anda berhati-hati." Nazia menahan kesal

"Baiklah terimakasih, ayo Jimmy kita pulang." Ucap Alby.

Jimmy mengangguk, mereka meninggalkan ruangan Nazia.

"Kritis atau bodoh hanya dia yang tahu." Gerutu Nazia.

Terpopuler

Comments

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Si alby napa dah thor pake nanya "Apa aku salah merebutnya?" plis deh By, lu teh orang pinter By, ya ampun antara gedek sama ngakak aku😤🤣🤣

2021-01-03

1

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Dikata bercanda pula 🤧 getok napa Jim pala tuan lu teh🤣

2021-01-03

1

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Kasian iya, koplak iya ke si Alby, lu teh kaya gak ada cewe lain aja, By ah elah🤣🤣

2021-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Menunggu dan Mencari
3 Menunggu mu
4 Usaha Alby
5 Cemburu
6 Emosi Alby
7 Weekend
8 Abel
9 Bersyukur
10 Datang Untuk Pulang
11 Duka Nazia
12 Flashback
13 Kecurigaan Jimmy
14 Tiga Bulan Kemudian
15 Alby VS Zevin
16 Resepsi Rayya & Vian
17 Trik Tuan Muda
18 Ide Menyebalkan
19 Berdamai
20 Ungkapan Cinta Tuan Muda
21 Sakit Rasa nya
22 Air Mata Vian
23 Sherin
24 Perasaan Nazia
25 Sherin VS Nazia
26 Perubahan Alby
27 Kecewa
28 Pilihan Alby
29 Bertemu Nazia
30 Identitas
31 Pernikahan
32 Kenapa harus pergi?
33 Alasan Zevin
34 Isi Hati Zevin
35 Cantik Seperti Magnet
36 Ketakutan Sherin
37 Pengakuan Sherin
38 Memperbaiki
39 Trik Zevin
40 Apa yang terjadi?
41 29 Tahun Silam
42 Cara Pria Bicara
43 Pemilik Rahasia
44 Permintaan maaf Pak Indra
45 Double Z jadi sandra
46 Membersihkan nama
47 Pulang Kerumah
48 Alasan untuk bertahan
49 Panti Asuhan
50 Bukan Istimewa
51 Bertemu Sherin
52 Permohonan Ibu Anggi
53 Berkunjung Berdua
54 Zevin Nazia
55 Ide Erik
56 Kota pilihan Erik
57 Gangguan Hama kecil
58 Jebakan Macan Tutul
59 Suami Manja
60 Ambisi Pak Reza
61 Tatapan Yudha
62 Rumah Baru Zev & Zi
63 Cemburu Cantik
64 Gurauan Sore
65 Secuil tentang Erik
66 Zevin Kavindra
67 Nazia & Pak Reza
68 Kelahiran Putri Sherin
69 Ambisi Menguasai
70 Dilema
71 Genit
72 Shock
73 Salam Perpisahan Termanis
74 Rindu tak terlihat
75 Akting
76 Menggibah
77 Putra Indra Jaya
78 Lidah Aneh Suami Manja
79 Pahitnya Kenyataan
80 Fakta mengejutkan
81 Tamu Hari Libur
82 Bab Kenangan
83 Teman masa kecil
84 Hadir nya sang pewaris
85 Pertolongan Alby
86 Telpon Pagi Hari
87 Kakek Ardian Berpulang
88 Putra Anggara
89 Pria Kiriman Alby
90 Satu Hari Bersama Alby
91 Mengabadikan Moment
92 Mencari Ralda
93 Membebaskan Ralda
94 Tumbang nya Erik
95 Erik Pulang
96 Lamaran Alby
97 Sebelum lamaran
98 OB Kantor Berulah
99 Sisi Lain Zevin
100 Sherin kembali
101 Permintaan Sherin
102 Fans Erik
103 Zevin Bertindak
104 Obsesi Berujung Kehancuran
105 Alby Ralda
106 Tentangga Baru Tak Terduga
107 Tangisan Zevin
108 Hanya Mimpi
109 Suami Siaga
110 ZAYYAN ARKANA VINJAYA(END)
111 Salam dari Zi & Zev
112 Bonchap 1
113 Bonchap 2
114 Ucapan Hari Raya
115 Bonchap 3
116 Bonchap 4
117 Bonchap 5
118 Bonchap Terakhir
119 Special Recommendations
120 Karya Baru
121 Info Karya Baru
122 Blurb Karya baru
123 Comeback
124 Karya Baru
125 Karya Baru
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Perpisahan
2
Menunggu dan Mencari
3
Menunggu mu
4
Usaha Alby
5
Cemburu
6
Emosi Alby
7
Weekend
8
Abel
9
Bersyukur
10
Datang Untuk Pulang
11
Duka Nazia
12
Flashback
13
Kecurigaan Jimmy
14
Tiga Bulan Kemudian
15
Alby VS Zevin
16
Resepsi Rayya & Vian
17
Trik Tuan Muda
18
Ide Menyebalkan
19
Berdamai
20
Ungkapan Cinta Tuan Muda
21
Sakit Rasa nya
22
Air Mata Vian
23
Sherin
24
Perasaan Nazia
25
Sherin VS Nazia
26
Perubahan Alby
27
Kecewa
28
Pilihan Alby
29
Bertemu Nazia
30
Identitas
31
Pernikahan
32
Kenapa harus pergi?
33
Alasan Zevin
34
Isi Hati Zevin
35
Cantik Seperti Magnet
36
Ketakutan Sherin
37
Pengakuan Sherin
38
Memperbaiki
39
Trik Zevin
40
Apa yang terjadi?
41
29 Tahun Silam
42
Cara Pria Bicara
43
Pemilik Rahasia
44
Permintaan maaf Pak Indra
45
Double Z jadi sandra
46
Membersihkan nama
47
Pulang Kerumah
48
Alasan untuk bertahan
49
Panti Asuhan
50
Bukan Istimewa
51
Bertemu Sherin
52
Permohonan Ibu Anggi
53
Berkunjung Berdua
54
Zevin Nazia
55
Ide Erik
56
Kota pilihan Erik
57
Gangguan Hama kecil
58
Jebakan Macan Tutul
59
Suami Manja
60
Ambisi Pak Reza
61
Tatapan Yudha
62
Rumah Baru Zev & Zi
63
Cemburu Cantik
64
Gurauan Sore
65
Secuil tentang Erik
66
Zevin Kavindra
67
Nazia & Pak Reza
68
Kelahiran Putri Sherin
69
Ambisi Menguasai
70
Dilema
71
Genit
72
Shock
73
Salam Perpisahan Termanis
74
Rindu tak terlihat
75
Akting
76
Menggibah
77
Putra Indra Jaya
78
Lidah Aneh Suami Manja
79
Pahitnya Kenyataan
80
Fakta mengejutkan
81
Tamu Hari Libur
82
Bab Kenangan
83
Teman masa kecil
84
Hadir nya sang pewaris
85
Pertolongan Alby
86
Telpon Pagi Hari
87
Kakek Ardian Berpulang
88
Putra Anggara
89
Pria Kiriman Alby
90
Satu Hari Bersama Alby
91
Mengabadikan Moment
92
Mencari Ralda
93
Membebaskan Ralda
94
Tumbang nya Erik
95
Erik Pulang
96
Lamaran Alby
97
Sebelum lamaran
98
OB Kantor Berulah
99
Sisi Lain Zevin
100
Sherin kembali
101
Permintaan Sherin
102
Fans Erik
103
Zevin Bertindak
104
Obsesi Berujung Kehancuran
105
Alby Ralda
106
Tentangga Baru Tak Terduga
107
Tangisan Zevin
108
Hanya Mimpi
109
Suami Siaga
110
ZAYYAN ARKANA VINJAYA(END)
111
Salam dari Zi & Zev
112
Bonchap 1
113
Bonchap 2
114
Ucapan Hari Raya
115
Bonchap 3
116
Bonchap 4
117
Bonchap 5
118
Bonchap Terakhir
119
Special Recommendations
120
Karya Baru
121
Info Karya Baru
122
Blurb Karya baru
123
Comeback
124
Karya Baru
125
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!