Suami Manja Dokter Zi

Suami Manja Dokter Zi

Perpisahan

Di rumah Sakit kota X dokter yang bernama Nazia Mishall Sp.OG. Berdiri di samping mobil putih miliknya, wajahnya yang cantik serta

bulu mata lentik dan panjang, lalu bibir mungil merah alami. Serta alis tebal hitam alami, lembut dan Mandiri. Menjadi nilai plus pada dirinya. Dia menjadi dokter idola para kaum Adam di sana. Sedikit pun Nazia tak berniat menjadikan mereka sebagai kekasih karena hatinya sudah bertaut pada seseorang yang telah menjadi tunangannya selama dua tahun ini.

Abel Lintang Arifin berprofesi sebagai tentara, pria ini memilih cita-citanya ketimbang duduk di kursi perusahaan sebagai presdir di perusahaan LF. Group. Abel begitulah orang memanggilnya. Wajahnya tampan, tinggi tegap dan berwibawa. Tubuh idealnya membuat siapa pun jadi kekasihnya akan dicemburui kaum Hawa. Dia sedang duduk manis disalah satu kafe ternama di kota itu, menunggu wanita pujaan hati dengan sabar.

"Zi, kamu belum pulang?" Suara seorang wanita mengejutkan Nazia setelah menutup telpon.

"Belum, tadi Abel menelpon ku mengajak bertemu." Jawab Nazia lembut.

Wanita yang menyapa Nazia adalah Rayya Maliha Sp.A. Cantik, cerewet dan baik hati. Bersahabat dengan Nazia. Walau cerewet tapi sang kekasih sangat menyayanginya.

"Kamu pulang sendiri?" Nazia membalas bertanya.

"Tidak, dijemput kekasihku" Rayya terkekeh senang.

Tak lama tibalah mobil sport hitam berhenti di depan mereka berdua. "Sudah lama menunggu ? Hai, Zi ! Apa kabarmu?" Tanya Pria yang menjemput Rayya.

"Kabarku baik, kalau begitu aku duluan ya ada janji dengan Abel." Nazia membuka pintu mobil.

"Oke, hati-hati ! Diluar hujan lebat"

"Telpon aku jika sampai rumah." Rayya melambaikan tangannya.

Mobil Nazia meninggalkan mereka. Vian menarik tangan Rayya dan membuka pintu mobil lalu mempersilahkan kekasihnya untuk masuk.

Vian Alfarezi pemilik restoran ternama di kota X. Tampan, ramah dan penyayang tak sedikit karyawan restorannya berusaha mencari perhatiannya.

Mobil mereka juga meninggalkan tempat itu. Rayya langsung diantar ke Apartemennya. Selama ini, ia tinggal sendiri karena rumah orang tuanya berada di luar kota.

Nazia melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata, malam yang gelap ditambah hujan sangat lebat disertai petir dan kilat menyambar di penjuru langit. Membuat jarak pandangnya terbatas. Sementara di kafe, Abel menjadi cemas karena kondisi cuaca yang buruk. Ia takut terjadi sesuatu pada Nazia.

Tiga meter dari mobil Nazia, tiba-tiba terjadi macet. Suara klakson menggema dimana-mana. Nazia mencoba menerobos pekatnya malam dengan matanya, ingin tahu apa yang terjadi di depannya. Tapi ponsel Nazia berdering di dalam tas membatalkan niatnya.

"Halo sayang." Nazia menjawab dengan sorot mata bergulir memahami sekeliling nya.

"Zi , kamu dimana ? aku mencemaskan mu." Suara Abel hampir tak terdengar karena lebatnya hujan.

"Aku terjebak macet, suaramu kurang jelas." Nazia sedikit berteriak.

"Hati-hati dijalan, aku tutup telponnya" Abel menyudahi panggilannya.

Nazia menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas, ia mencari payung di kursi belakang. Setelah ketemu, ia turun dari mobilnya untuk mencari tahu apa yang terjadi di depan sana.

Gadis itu melangkah pelan menyusuri pinggiran mobil yang berhenti. Ia melihat beberapa orang berlalu lalang dan warga sekitaran trotoar juga ikut membantu dengan memanggil ambulans dan keamanan.

"Kecelakaan beruntun !" Nazia terkejut melihat tiga buah mobil terbalik di atas aspal.

Tak jauh darinya, ada mobil yang mengeluarkan asap tak ada seorang pun yang membantu karena posisinya terseret kepinggir trotoar. Nazia berlari dengan payung yang di tangannya.

Pintu mobil terbuka. Nazia melihat seorang wanita hamil meringis kesakitan dengan pelipisnya berdarah, begitu juga dengan pria di sebelahnya.

"Bantu kakakku, dia mau melahirkan" Ucap Pria itu lemah. Matanya sayu melihat kearah Nazia yang berpayung di sisi pintu sebelah kiri.

Gadis ini terkejut, ia langsung berteriak meminta tolong pada seseorang untuk menggendong wanita hamil itu menuju mobilnya. "Pak tolong bawa dia kedalam mobil putih di belakang mobil hitam itu" Tunjuk Nazia pada mobilnya.

Dua orang warga menggendong ibu hamil itu langsung membawanya ke mobil milik Nazia. Dan dirinya sendiri membantu pria sebelah bagian setir keluar dari mobil dan memapahnya untuk menuju mobilnya. Sampai di sana, Nazia meminta pria itu duduk bersama kakaknya di belakang.

"Duduk disini dan tekan luka anda menggunakan ini untuk menghentikan pendarahannya." Nazia memberikan kasa pada pria itu. Dia langsung beralih pada wanita hamil di sampingnya. "Sabar Nyonya, kita akan ke rumah sakit, tapi sebelumnya ijinkan saya memeriksa tekanan darah anda." Wanita itu mengangguk lemah. Nazia membuka koper yang di dalamnya sudah siap segala perlengkapan medisnya. Ia memeriksa dengan perlahan. "Tekanan anda naik, mungkin terkejut karena kejadian ini. Baiklah ! tenangkan diri anda, jangan takut ! Halo baby sabar ya sayang, kita akan ke rumah sakit." Nazia mengelus lembut perut wanita hamil itu.

Nazia meminta beberapa orang untuk mengatur jalan untuknya, karena membawa pasien darurat. Salah satu sopir ambulans ada yang mengenal Dokter cantik ini.

"Dok, Ikuti ambulans ini saja, kita akan sampai di sana dengan cepat"

Nazia mengangguk lalu melajukan mobilnya dengan hati-hati mengikuti mobil ambulans di depannya.

Pria di belakangnya tak berkedip melihat wajah cantik Nazia, aroma parfum dari tubuh dokter cantik itu dihirupnya sangat dalam walau pun kepalanya masih pusing. Tapi dia bisa melihat wajah Nazia.

Ya Tuhan dia cantik sekali, apa aku baru saja bertemu bidadari ? atau malaikat maut ? Jika dia malaikat maut itu, aku mau diambil olehnya asal aku tinggal di sisinya selamanya Pria ini menekan lukanya menggunakan kasa, namun perhatiannya tak lepas dari dokter cantik itu.

"Anda pusing?" Tanya Nazia merasa sedang diperhatikan.

"I-iya." Pria itu terbata dan terkejut mendengar pertanyaan wanita di depannya.

Nazia mengambil kotak minuman manis di sisinya lalu memberikannya pada pria itu dan kakaknya. "Minumlah !"

"Terimakasih." Pria ini menerimanya lalu memberikan pada kakaknya. Wanita hamil itu hanya diam menikmati rasa sakit di pinggulnya.

...----------------...

Seluruh dokter jaga IGD membawa pasien korban kecelakaan itu masing-masing dengan brankar nya. Termasuk Nazia langsung membawa wanita hamil tadi keruangan bersalin di sebelah IGD.

"Hai sayang, kamu kembali lagi, kamu merindukanku?" Dokter pria menghampiri Nazia dengan senyum manisnya.

"Jangan menggodaku ! Kamu obati dia." Nazia menunjuk kearah pria yang menatapnya sejak tadi.

"Baiklah." Pria itu terkekeh.

Zevin Kavindra, dokter Umum, senior Nazia dan Rayya. Dia juga sahabat satu-satunya pria. Suka usil, manja dan tampan menjadi idola dokter wanita di rumah sakit itu

Nazia menyerahkan pasien wanita hamil tadi pada dokter kandungan yang berjaga malam ini. Selesai dengan urusan di rumah sakit. Gadis itu meninggal rumah sakit lalu menelpon kekasihnya untuk tetap menunggunya, tapi sebelumnya ia juga menceritakan keterlambatannya datang.

...----------------...

Abel menunggu dengan cemas, beberapa menit kemudian munculah sosok bayangan wanita yang dicintainya itu.

"Maaf membuatmu menunggu lama."

"Sayang, kamu tidak apa-apa?" Abel memeluk dan memeriksa tubuh kekasihnya itu. Tatapannya memindai tiap jengkal tampilan sang calon istri.

"Tidak apa-apa, aku membantu pasien darurat tadi. Dia mau melahirkan."

"Baiklah, ayo pesan makanan dulu, kamu pasti belum makan." Abel menarik tangan mungil Nazia ke genggamannya. Segaris senyum tertarik di bibirnya.

Nazia makan dengan pelan. Selesai makan, ia tersenyum melihat pada sang kekasih yang menatap intens padanya. "Ada apa minta bertemu denganku disini ? Biasanya kamu ke rumah." Gadis itu bertanya seraya tersenyum lembut.

"Sayang, aku sudah ke rumahmu tadi, hanya bertemu dengan mama." Jari-jari Abel terangkat merapikan helaian rambut yang jatuh di kening kekasihnya.

"Baiklah, sekarang apa yang kamu ingin katakan?" Nazia menatap serius wajah Abel.

"Zi, aku mendapat tugas di perbatasan selama tiga bulan sebelum pernikahan kita, besok pagi aku berangkat." Mimik wajah Abel terlihat sedih.

"Aku mengerti walau sebenarnya aku sedih, tapi ini sudah tugasmu." Ucap Nazia berusaha tenang.

"Tiga bulan lagi aku akan pulang dan mulai bekerja menggantikan papa di perusahaan, aku akan meninggalkan pekerjaan ini. Aku tidak ada pilihan, papa sudah menua... Aku anak satu-satunya." Abel menarik tangan Nazia ke genggamannya.

"Aku selalu mendukungmu, besok aku ijin untuk mengantarkan mu."

"Jangan, aku tidak sanggup melihat wajah sedih mu nanti." Abel menolak karena perpisahan ini adalah yang paling berat dari sebelumnya karena menjelang pernikahan mereka.

"Baiklah jika itu mau mu, jaga dirimu untukku. Pulang dengan selamat... pernikahan kita menunggu." Ujar Nazia lembut.

Abel mengangguk. "Kamu juga sayang, jaga dirimu baik-baik jangan terlalu lelah. Di hari ke 3 bulan tunggu aku ditempat kita pertama bertemu." Hati laki-laki itu menghangat mendengat kebesaran hati kekasihnya dalam melepaskan kepergiannya bertugas.

Nazia tersenyum lembut. "Seberapa lama pun kamu pergi, aku akan tetap menunggu. Asal kamu berjanji pergi. Tapi untuk kembali di sisiku."

Abel mengecup lembut punggung tangan wanita yang dicintainya itu. "Aku pasti kembali sayang, tidak ada mimpi yang lebih indah selain menua bersamamu, karena mimpiku yang lain sudah terwujud."

Nazia terharu matanya berkaca-kaca, dua tahun hubungannya dan Abel sekali pun pria itu tak pernah menyakitinya, walau kadang dibumbui pertengkaran kecil di dalamnya.

...----------------...

Esok hari Abel pergi mengemban tugas, apa ia akan kembali tepat di hari ke tiga bulan sesuai janjinya? Hanya waktu menjawab kedepannya.

TINGGALKAN JEJAK NYA 👍🙏

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

kisah cinta para dktr, aq zuka skali 😘😍💗

2022-11-16

1

Your name

Your name

Kerasa banget Thor

2022-01-26

2

Noly Yathi

Noly Yathi

lanjut, cerita nya kaya seru nii

2021-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Menunggu dan Mencari
3 Menunggu mu
4 Usaha Alby
5 Cemburu
6 Emosi Alby
7 Weekend
8 Abel
9 Bersyukur
10 Datang Untuk Pulang
11 Duka Nazia
12 Flashback
13 Kecurigaan Jimmy
14 Tiga Bulan Kemudian
15 Alby VS Zevin
16 Resepsi Rayya & Vian
17 Trik Tuan Muda
18 Ide Menyebalkan
19 Berdamai
20 Ungkapan Cinta Tuan Muda
21 Sakit Rasa nya
22 Air Mata Vian
23 Sherin
24 Perasaan Nazia
25 Sherin VS Nazia
26 Perubahan Alby
27 Kecewa
28 Pilihan Alby
29 Bertemu Nazia
30 Identitas
31 Pernikahan
32 Kenapa harus pergi?
33 Alasan Zevin
34 Isi Hati Zevin
35 Cantik Seperti Magnet
36 Ketakutan Sherin
37 Pengakuan Sherin
38 Memperbaiki
39 Trik Zevin
40 Apa yang terjadi?
41 29 Tahun Silam
42 Cara Pria Bicara
43 Pemilik Rahasia
44 Permintaan maaf Pak Indra
45 Double Z jadi sandra
46 Membersihkan nama
47 Pulang Kerumah
48 Alasan untuk bertahan
49 Panti Asuhan
50 Bukan Istimewa
51 Bertemu Sherin
52 Permohonan Ibu Anggi
53 Berkunjung Berdua
54 Zevin Nazia
55 Ide Erik
56 Kota pilihan Erik
57 Gangguan Hama kecil
58 Jebakan Macan Tutul
59 Suami Manja
60 Ambisi Pak Reza
61 Tatapan Yudha
62 Rumah Baru Zev & Zi
63 Cemburu Cantik
64 Gurauan Sore
65 Secuil tentang Erik
66 Zevin Kavindra
67 Nazia & Pak Reza
68 Kelahiran Putri Sherin
69 Ambisi Menguasai
70 Dilema
71 Genit
72 Shock
73 Salam Perpisahan Termanis
74 Rindu tak terlihat
75 Akting
76 Menggibah
77 Putra Indra Jaya
78 Lidah Aneh Suami Manja
79 Pahitnya Kenyataan
80 Fakta mengejutkan
81 Tamu Hari Libur
82 Bab Kenangan
83 Teman masa kecil
84 Hadir nya sang pewaris
85 Pertolongan Alby
86 Telpon Pagi Hari
87 Kakek Ardian Berpulang
88 Putra Anggara
89 Pria Kiriman Alby
90 Satu Hari Bersama Alby
91 Mengabadikan Moment
92 Mencari Ralda
93 Membebaskan Ralda
94 Tumbang nya Erik
95 Erik Pulang
96 Lamaran Alby
97 Sebelum lamaran
98 OB Kantor Berulah
99 Sisi Lain Zevin
100 Sherin kembali
101 Permintaan Sherin
102 Fans Erik
103 Zevin Bertindak
104 Obsesi Berujung Kehancuran
105 Alby Ralda
106 Tentangga Baru Tak Terduga
107 Tangisan Zevin
108 Hanya Mimpi
109 Suami Siaga
110 ZAYYAN ARKANA VINJAYA(END)
111 Salam dari Zi & Zev
112 Bonchap 1
113 Bonchap 2
114 Ucapan Hari Raya
115 Bonchap 3
116 Bonchap 4
117 Bonchap 5
118 Bonchap Terakhir
119 Special Recommendations
120 Karya Baru
121 Info Karya Baru
122 Blurb Karya baru
123 Comeback
124 Karya Baru
125 Karya Baru
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Perpisahan
2
Menunggu dan Mencari
3
Menunggu mu
4
Usaha Alby
5
Cemburu
6
Emosi Alby
7
Weekend
8
Abel
9
Bersyukur
10
Datang Untuk Pulang
11
Duka Nazia
12
Flashback
13
Kecurigaan Jimmy
14
Tiga Bulan Kemudian
15
Alby VS Zevin
16
Resepsi Rayya & Vian
17
Trik Tuan Muda
18
Ide Menyebalkan
19
Berdamai
20
Ungkapan Cinta Tuan Muda
21
Sakit Rasa nya
22
Air Mata Vian
23
Sherin
24
Perasaan Nazia
25
Sherin VS Nazia
26
Perubahan Alby
27
Kecewa
28
Pilihan Alby
29
Bertemu Nazia
30
Identitas
31
Pernikahan
32
Kenapa harus pergi?
33
Alasan Zevin
34
Isi Hati Zevin
35
Cantik Seperti Magnet
36
Ketakutan Sherin
37
Pengakuan Sherin
38
Memperbaiki
39
Trik Zevin
40
Apa yang terjadi?
41
29 Tahun Silam
42
Cara Pria Bicara
43
Pemilik Rahasia
44
Permintaan maaf Pak Indra
45
Double Z jadi sandra
46
Membersihkan nama
47
Pulang Kerumah
48
Alasan untuk bertahan
49
Panti Asuhan
50
Bukan Istimewa
51
Bertemu Sherin
52
Permohonan Ibu Anggi
53
Berkunjung Berdua
54
Zevin Nazia
55
Ide Erik
56
Kota pilihan Erik
57
Gangguan Hama kecil
58
Jebakan Macan Tutul
59
Suami Manja
60
Ambisi Pak Reza
61
Tatapan Yudha
62
Rumah Baru Zev & Zi
63
Cemburu Cantik
64
Gurauan Sore
65
Secuil tentang Erik
66
Zevin Kavindra
67
Nazia & Pak Reza
68
Kelahiran Putri Sherin
69
Ambisi Menguasai
70
Dilema
71
Genit
72
Shock
73
Salam Perpisahan Termanis
74
Rindu tak terlihat
75
Akting
76
Menggibah
77
Putra Indra Jaya
78
Lidah Aneh Suami Manja
79
Pahitnya Kenyataan
80
Fakta mengejutkan
81
Tamu Hari Libur
82
Bab Kenangan
83
Teman masa kecil
84
Hadir nya sang pewaris
85
Pertolongan Alby
86
Telpon Pagi Hari
87
Kakek Ardian Berpulang
88
Putra Anggara
89
Pria Kiriman Alby
90
Satu Hari Bersama Alby
91
Mengabadikan Moment
92
Mencari Ralda
93
Membebaskan Ralda
94
Tumbang nya Erik
95
Erik Pulang
96
Lamaran Alby
97
Sebelum lamaran
98
OB Kantor Berulah
99
Sisi Lain Zevin
100
Sherin kembali
101
Permintaan Sherin
102
Fans Erik
103
Zevin Bertindak
104
Obsesi Berujung Kehancuran
105
Alby Ralda
106
Tentangga Baru Tak Terduga
107
Tangisan Zevin
108
Hanya Mimpi
109
Suami Siaga
110
ZAYYAN ARKANA VINJAYA(END)
111
Salam dari Zi & Zev
112
Bonchap 1
113
Bonchap 2
114
Ucapan Hari Raya
115
Bonchap 3
116
Bonchap 4
117
Bonchap 5
118
Bonchap Terakhir
119
Special Recommendations
120
Karya Baru
121
Info Karya Baru
122
Blurb Karya baru
123
Comeback
124
Karya Baru
125
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!