The Problem
SelamatMembaca...
...🍁🍁🍁...
Seperti biasa pada saat jam istirahat sebagian para siswa dan siswi menghabiskan waktunya untuk mengisi perut mereka di kantin.
Seperti di SMK Karya Pelita sekarang, kantin terlihat sangat ramai, sebagian siswa dan siswi berdesakan untuk memesan makanan mereka.
Sama halnya dengan seorang bernama lengkap Valencia Floryna Hermawan, setelah berdesakan dengan para siswa dan siswi beberapa menit, akhirnya pesanan miliknya ia dapatkan juga. Valencia langsung saja menuju meja dimana ketiga sahabatnya berada.
Setelah sampai disana Valencia pun langsung memakan nasi goreng miliknya dengan begitu lahap, jujur saja saat ini Valencia begitu lapar karena tadi pagi ia tidak sarapan apapun, Valencia terus saja menyantap nasi gorengnya dan mengabaikan tatapan ketiga sahabatnya.
Valencia mempunyai tiga sahabat bernama lengkap Bella Larasati, Clara Keylova dan yang terakhir Joana Agnesia. Mereka bersahabat sejak kelas 10 semester 2, mungkin karena mereka satu frekuensi jadi mereka berempat memutuskan untuk bersahabat.
Joana, bella dan Clara kompak menggeleng pelan ketika melihat cara makan Valencia yang jauh sekali dari kata anggun. Sepertinya Valencia begitu lapar hingga makan dengan kalap. Walaupun mereka tahu, kalau Valencia memang mempunyai hobi makan bahkan tidak ada kata kenyang dalam kamus hidup Valencia. Tapi, entah kenapa cara makan Valencia hari ini begitu berbeda tidak santai seperti biasanya.
Kadang ketiga sahabatnya itu sering mengejek Valencia gendut, tapi Valencia hanya menganggap itu sebuah candaan. Faktanya ia makan banyak sekalipun tetap saja berat badannya susah naik dan bentuk tubuhnya pun tetap saja ideal tidak gendut seperti ejekan ketiga sahabatnya.
"Pasti saat ini Valen sangat kelaparan melihat cara makannya tidak begitu santai." Sahut Joana yang masih menatap ke arah Valencia.
"Tidak lama lagi tubuh Valen akan semakin melebar." Timpal Bella sambil tertawa renyah karena membayangkan tubuh Valencia yang berubah menjadi lebar.
Clara menatap menilai ke arah Valencia. "Aku rasa Valen sekarang memang agak gendut. Coba kalian lihat pipinya, entah kenapa jadi tambah chubby."
Valencia menatap ketiga sahabat nya dengan mata menyipit. "Aku gendut seperti ini saja, sudah banyak mematahkan hati para pria bagaimana kalau aku mempunyai tubuh yang ideal." Valencia mengatakan itu dengan nada sombong.
Joana terperangah ketika mendengar ucapan percaya diri yang keluar dari mulut Valencia, walaupun itu memang benar. "Kau benar Valen, tapi jangan lupa hatimu juga pernah dipatahkan oleh seorang pria hingga membuat dirimu balas dendam dengan pria lain."
"Bahkan mirisnya lagi kau ditinggalkan oleh pria itu dengan alasan yang tidak jelas dan tidak lama kemudian pria itu malah mempunyai kekasih baru." Clara ikut menambahi ucapan Joana.
Mendengar ucapan Joana dan Clara yang begitu telak, pedas, menusuk, dan tepat sasaran mengenai jantungnya membuat Valencia meringis pelan.
Memang benar Valencia dulu pernah patah hati karena seorang pria, wajar saja dia patah hati mengingat hubungan mereka sudah lumayan lama tapi pria itu malah memilih meninggalkannya dengan alasan yang klise dan setelah mereka putus dua minggu kemudian pria itu malah mempunyai kekasih yang baru dan itu membuat Valencia geram dan melampiaskan rasa sakit dihatinya pada pria lain.
Terkadang Valencia sering kali merutuki dirinya yang masih saja sedih ketika mengingat kenangan dirinya bersama pria itu, padahal sudah seharusnya Valencia melupakan semua tentang pria itu tapi entah kenapa susah sekali membuang pria itu dari hatinya.
"Ucapan kalian berdua berhasil membuat Valen kembali mengingat pria sialan itu." Bella menyahut sambil melihat menunjuk ke arah Valencia.
Joana dan Clara menjadi merasa bersalah karena ucapan mereka membuat Valencia kembali sedih mengingat pria itu.
"Maaf Valen, mulutku refleks mengatakan itu. Aku tidak akan mengulanginya lagi." Joana berjanji dengan ekspresi merasa bersalah.
"Aku juga minta maaf karena mulutku begitu ceplas-ceplos dan membuatmu kembali sedih karena membahas pria itu." Clara ikut meminta maaf.
Valencia tersenyum menatap ketiga sahabatnya, Valencia tahu kalau sahabatnya itu tidak bermaksud untuk membuat dirinya kembali sedih. "Jangan khawatir, masa sedih ku sudah berakhir, sudah seharusnya bukan aku melupakan semua tentang pria sialan itu. Pria sialan itu memang harus segera dilupakan."
Joana menepuk pelan bahu Valencia kebetulan Joana saat ini sedang duduk disebelah Valencia. "Jangan dipaksa, aku tahu melupakan itu tidak mudah apalagi mengingat kau menjalani hubungan dengan pria itu selama dua tahun. Jika kau ingin menangis, maka menangislah biar bebanmu tentang pria itu sedikit hilang."
Valencia menggeleng pelan dan menampilkan senyumnya. "Aku tidak ingin menangisi pria itu lagi, air mataku terlalu berharga untuk menangisi pria brengsek seperti dia. Lagi pula masih banyak pria baik diluar sana yang bersedia untuk membantuku melupakan pria itu."
Clara tersenyum mendengar ucapan Valencia. "Ternyata sahabatku sudah mulai dewasa. Kau benar Valen, masih banyak diluar sana pria baik yang mau membantumu untuk melupakan pria itu."
"Lagi pula kau masih memiliki kami yang selalu ada untukmu." Timpal Bella yang juga ikut tersenyum.
Valencia terkekeh pelan. "Rasanya aku ingin memeluk kalian."
"Ayo, kita berpelukan." Joana pun memeluk Valencia setelah itu Bella dan Clara pun beranjak dari kursi mereka dan juga ikut berpelukan mengabaikan beberapa pasang mata yang menatap heran ke arah mereka berempat.
Valencia bersyukur ia masih mempunyai sahabat yang selalu ada dan perduli padanya. Walaupun mereka bersahabat ketika kelas 10, tapi Valencia merasa mereka berempat seperti telah bersahabat sejak lama, Valencia juga menganggap sahabatnya seperti keluarga sendiri.
Bersahabat dengan mereka seperti Valencia menjadi dirinya sendiri, ia bebas mengekspresikan dirinya tanpa ada rasa canggung.
"Lebih baik sekarang kita kembali makan, sepertinya sebentar lagi bel masuk akan berbunyi." Bella menyahut sambil melihat ke arah jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
Clara mengangguk mengiyakan. "Kau benar Bella, kita harus segera menghabiskan makanan kita."
Mereka pun melepaskan pelukannya dan kembali duduk dikursi masing-masing dan melanjutkan kegiatan makan mereka yang sempat tertunda, sesekali mereka berempat menyelipkan candaan dan itu membuat mereka tertawa.
...🍁🍁🍁...
"Valen, bagaimana sekolahmu hari ini? Apa ada tugas?" Tanya Risa Hermawan Ibu nya Valencia.
Keluarga Valencia bisa dikatakan harmonis, ia mempunyai Ibu, Ayah dan dua Kakak pria. Ayah nya bernama lengkap Hery Hermawan
Sedangkan Kakak pertamanya bernama Raga Hermawan dan Kakak keduanya bernama Farel Hermawan. Hidup dikeluarga Hermawan membuat Valencia begitu dimanja dan dilimpahkan kasih sayang.
Selain bersyukur karena mendapatkan sahabat yang begitu menyayanginya, Valencia juga bersyukur karena terlahir dikeluarga Hermawan.
Walaupun hanya tinggal dirumah sederhana dan tidak mewah tapi itu sudah cukup membuat Valencia bahagia. Ayah nya hanya seorang penjual roti dan usaha itu sudah Ayah ku tekuni sejak dia masih muda dan belum menikah dengan Ibu. Walaupun Ayah ku hanya seorang penjual roti setidaknya Ayah ku telah berhasil mendirikan toko roti miliknya sendiri bahkan penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sekolahku serta biaya kuliah kedua Kakak ku.
Saat ini Valencia sedang duduk diatas sofa sambil menonton acara televisi bersama Ibu nya, sesekali Valencia akan memakan cemilan yang ada ditangannya. "Sekolah ku menyenangkan. Hari ini tidak ada tugas, para guru masih sibuk mengurus pelepasan magang senin nanti."
"Bagaimana denganmu, apa kau sudah menemukan tempat magang?" Tanya Risa tatapannya masih fokus ke arah televisi.
"Sudah Ibu, padahal aku ingin magang di Syden Corp mengingat jarak perusahaan itu dari rumah lumayan dekat. Tapi, wali kelas melemparku ke Aldebaran Company dan keputusan itu tidak bisa diganggu gugat." Jawab Valencia panjang lebar.
Mata Risa membulat sempurna ketika mendengar ucapan Valencia. "Aldebaran Company, astaga perusahaan itu sangat besar dan terkenal, Ibu tidak menyangka kau ditempatkan magang disana."
Valencia mengangguk tanda mengiyakan ucapan Ibu nya. "Aku juga tidak menyangka Bu, padahal nilai ku standar tapi malah ditempatkan di perusahaan yang besar."
"Mungkin keberuntungan sedang memihak padamu."
Valencia hanya diam tidak membalas ucapan Ibu nya dan sesekali ia kembali memakan cemilan yang sedikit lagi akan habis.
"Lalu, bagaimana dengan temanmu? Mereka magang dimana?" Tanya Risa lagi.
"Joana dan Clara mereka magang di Maxton Corp sedangkan Bella dia magang di perusahaan milik Ayah nya sendiri yaitu Winata Group." Jawab Valencia.
Risa mengangguk mengerti. "Berarti hanya Joana dan Clara yang satu tempat magang."
Valencia mengangguk pelan. "Iya Ibu, aku sedikit sedih karena sebentar lagi akan berpisah dengan mereka selama 6 bulan."
Risa mengusap kepala Valencia pelan, wajar saja putri kesayangannya ini merasa sedih karena Valencia begitu menyayangi sahabatnya, ia bersyukur karena Valencia mempunyai teman yang baik di sekolah.
"Kalian hanya berpisah sebentar, lagi pula kalian masih bisa bertemu diwaktu luang."
Valencia tersenyum. "Ibu benar, aku masih bisa bertemu mereka diwaktu luang."
"Ibu bersyukur di sekolah kau mempunyai teman yang baik." Ujar Risa.
"Aku juga bersyukur Ibu karena memiliki sahabat seperti mereka." Balas Valencia dengan senyum yang masih melekat dibibirnya.
"Ibu harap persahabatan kalian tetap awet." Harap Risa.
"Aku juga berharap begitu Bu."
Risa melihat ke arah jam di dinding, sekarang jam menunjukkan pukul 21.45. Mungkin karena mereka terlalu asik mengobrol membuat waktu terasa berjalan begitu cepat. "Lebih baik sekarang kita tidur. Besok kau harus sekolah."
Valencia mengangguk patuh, ia pun meletakkan cemilan yang ia makan diatas meja. "Baik Ibu, aku akan tidur. Selamat malam Ibu." Setelah mengucapkan itu Valencia pun beranjak dari sofa dan menuju ke arah kamarnya.
Risa pun mematikan televisi setelah itu Risa menuju kamarnya dan tidur tepat disebelah suaminya yang telah tertidur lebih dulu.
...🍁🍁🍁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
BELVA
hallo author kece aku datang nih
2021-02-05
0
pinnacullata pinna
halo thor aku mampir nih dan memberikan like
dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah y
2021-01-11
0
Sany Husen
Aku hadir kak bawa like. sukses selalu
2021-01-11
0