“Apa sudah di ketuk pintu nya?” Tanya Noah.
“Sudah tuan, tapi tidak ada jawaban dari dalam.” Jawab Elijah gugup.
TTOOKK….TTTOKKK….TTTOOKK…….
“Buka pintu nya…” Noah mengetuk pintu.
Tidak ada jawaban.
TTOOKK….TTTOKK…..TTTOOKKK….
“Wooyy… idiot…. Buka pintu nya, kalau tidak aku akan mendobrak pintu ini. Cepat buka!” di ketuk nya lagi.
Beberapa kali tidak ada jawaban , masih diam.
Noah sudah mulai khawatir.
“Apa dia tidak pergi lagi tadi?” Tanya Noah.
“Tidak tuan. Kalau nyonya pergi, kami pasti melihat nya.” Jawab Elijah yakin.
“Ambil kunci cadangan nya, cepat.” Suruh Noah.
“Baik tuan.” Elijah segera pergi mencari kunci cadangan.
Noah masih berdiri di depan kamar wanita itu, dan beberapa kali berusaha mengetuk pintu.
Elijah datang, dengan membawa kunci cadangan di tangan nya.
“Tuan, ini kunci nya.” Elijah memberikan pada Noah.
Dengan cepat pria itu mencoba membuka pintu.
CCEEKKLLEEEKKK…..
Tidak ada siapa-siapa di dalam.
“Kemana dia?” Tanya nya sambil melihat sekeliling nya.
Hingga berhenti di depan pintu kamar mandi yang di buka dengan cara di geser kesamping.
Noah dan Elijah melihat Irene yang berendam di dalam bathup dengan menutup mata.
“Nyonya….” Elijah ingin membangunkan nya.
“Cepat bangun kan dia, bisa-bisa nya tidur sambil berendam..” suruh Noah yang berjalan ingin keluar dari kamar.
Elijah berusaha ingin membangunkan Irene.
“Loh…. Tuan, nyonya seperti nya terserang demam, kening nya panas tuan.” Elijah menyentuh kening Irene yang masih belum bangun.
Noah menghentikan langkah nya. Berbalik dan menuju ke kamar mandi.
Dia pegang kening Irene, dan ternyata memang benar kalau wanita itu demam.
“Cepat panggilkan dokter.” Noah menyuruh Elijah. Sementara dia dengan sigap menggendong Irene yang masih telan***g di dalam bathup.
Seperti menggendong bayi yang telan***g, tanpa ragu di angkat nya.
Di baringkan di atas tempat tidur dengan perlahan. Di ambil selimut untuk menutupi tubuh nya.
“Mama….papa….. kalian di mana? Ren sudah mencari-cari kalian…..kalian di mana?” ucap Irene ngigau sambil menangis.
“Apa yang di bicarakan nya? Bukan nya keluarga nya sudah pernah datang?” gumam Noah.
Irene menangis terus menerus tanpa membuka mata nya. Noah hanya berdiri dan melihat keanehan isteri nya.
“Aku merindukan kalian….hhhhuuhhhhhuuuuu…..aku rindu hhuuuuhhhhuuuuuhhhuuu…”
ucap nya sambil menangis.
“Ada apa dengan nya? Apa aku harus memanggil orang tua nya lagi kesini? Bukan nya hubungan mereka tidak baik?” Tanya nya di dalam hati.
Ada perasaan kasihan juga dari Noah, melihat wanita itu menangis tanpa henti.
Elijah bersama dokter pribadi keluarga nya datang.
“Noah, ada apa dengan nya?” Tanya Brian.
“Aku tidak tahu. Kau periksa saja, itu kan tugas mu.” Ketus Noah.
Dokter Brian ingin melakukan tugas nya. Di keluarkan alat stetoskop nya untuk memeriksa isteri sahabat masa kecil nya itu.
“Tunggu. Kau keluar dulu.” Suruh Noah menahan Brian yang baru saja duduk di samping bibir ranjang.
“Ada apa?” Tanya Brian.
“Dia belum memakai pakaian, keluar dulu nanti aku panggil.” Jawab Noah menarik tangan sahabat nya itu.
“Elijah, pakaikan dia pakaian.” Suruh Noah.
“Baik tuan.” Elijah mengambil pakaian di dalam lemari.
Noah dan Brian keluar dari kamar.
“Hey… sudah berapa lama dia memang nya demam? Lalu kenapa dia telan***g? apa kalian habis……eeheemmmmm eeheemmmm?” sindir Brian dengan senyum nakal.
Noah melemparkan tatapan kesal nya pada dokter umum itu.
“Hhmmm…. Dia lagi berendam di bathup, gak tahu berapa lama, pintu nya tidak bisa di buka, ternyata dia pingsan. Lalu aku mengangkat nya.” Jelas Noah.
“Oohhh…. Berarti kau sudah melihat seluruh tubuh isteri mu donk?” Tanya nya lagi.
PPPLLLEETTAAAKKKK……
Noah memukul bahu dokter yang masih suka meledek nya.
“Tuan Noah, saya sudah pakaikan nyonya pakaian nya.” Elijah membuka pintu dan memberitahukan nya.
“Tunggu apa lagi? Lakukan tugas mu sekarang.” Suruh Noah ketus.
“Iya..iya…. ketus amat sih.” Brian kembali masuk kedalam kamar di ikuti Noah dari belakang.
Brian segera melakukan pekerjaan nya. Memeriksa suhu tubuh dan detak jantung nya.
“Noah, isteri mu ini demam tinggi, bisa beresiko tifuse.” Ucap Brian memberikan hasil pemeriksaan nya.
“Kenapa dia bisa demam?” Tanya Noah.
“Ya mana aku tahu. Harus nya kau juga lebih perhatian pada isteri mu. Mungkin dia sedang mencoba mencari perhatian dan kepedulian mu. Jangan keras bro.” jawab Brian.
“Ini aku kasih obat, kasih minum dia. Jangan di abaikan. Jangan biarkan dia mandi dulu, Cuma di basuh saja.” Pria itu memberikan
bungkusan obat yang sudah di sediakan di tas kerja nya.
“Oh ya, makan nya juga jangan telat, dia ada penyakit magh juga.”tambah nya.
“Apa dia pernah makan telat?” gumam nya.
“Baiklah tuan Noah, karena pekerjaan ku sudah selesai, aku akan kembali dulu. Ingat, berikan waktu mu sedikit untuk perduli pada nya. Sedikit saja.” Brian membereskan alat kerja nya.
“Antar dokter Brian keluar Elijah.” Suruh Noah.
“Baik tuan.” Elijah mengantar kan dokter itu keluar.
Noah masih berdiri, melihat wanita itu yang masih berbaring pingsan. Walaupun mata nya tertutup, kedua alis nya mengkerut, seperti sedang memikirkan sesuatu.
“Apa aku harus memanggil kembali mama dan adik nya itu?” Tanya nya.
Noah ingin memegang kening Irene.
“Masih panas sekali. ” ucap nya.
Di usap nya pipi lembab gadis itu akibat air mata yang masih sedikit basah.
Elijah masuk dengan membawa gelas berisi air dan obat yang di berikan dokter itu tadi.
“Tuan, saya sudah bawa obat dan air minum untuk nyonya.” Ucap Elijah.
“Dia belum makan, apa bisa dia minum?” Tanya Noah.
“Kata tuan Brian, ini bisa di minum sebelum makan tuan.” Jawab Elijah.
“Berikan pada ku, biar aku yang memberikan pada nya.” Suruh Noah.
Elijah pun memberikan pada Noah.
“Kau keluar lah.” Suruh nya lagi.
“Baik tuan.” Jawab Elijah.
“Aku harap tuan Noah sedikit perduli pada nyonya Irene. Kasihan sekali dia.” Harap Elijah.
Elijah keluar dan menutup pintu.
Noah mengambil obat, di masukkan kedalam mulut Irene obat yang berbentuk bulat itu.
Saat ingin memberikan air, dia bingung bagaimana cara untuk memberikan nya.
Setelah berpikir beberapa saat, akhir nya dia tahu bagaimana cara nya.
Di minum air di dalam mulut dan mengoper nya ke mulut gadis yang masih belum sadar itu. perlahahan, air itu masuk kemulut, melewati tenggorokan. Sedikit air masih ada yang keluar jatuh di pipi Irene, Noah dengan
sigap mengusap nya agar tidak masuk ke telinga.
“Bibir nya sangat panas sekali.” Gumam nya.
Gadis itu menangis lagi, tidak ada suara tangisan, hanya air mata yang mengalir.
“Dia menangis lagi? Apa yang sebenar nya terjadi pada mu?” Tanya Noah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Dewi Kania
dah mulai noah perhatian
2022-12-07
0
Dewi Kania
irene pingsan....
2022-12-07
0
Pia
🥺🥺😥😥😥😥
2022-11-02
0