“Aku janji tidak akan lama.” Ucap Zaidan.
Tidak jauh dari lokasi bermain ice skating mereka, ada café. Segera mereka kesana. Café yang kebanyakan kaum soulmate berlangganan. Karena sekaligus berwarna pink.
Mengambil lokasi duduk di sudut jendela kaca.
“Selamat Sore, mau pesan apa tuan dan nona?” Tanya waiters.
“Kamu mau pesan apa Irene?” Tanya Zaidan yang melihat Irene sedang melihat buku menu.
“Mmmm…. Aku mau yang ini, ini dan ini.” Irene menunjukkan menu yang dia pesan.
“Buset…tadi kata nya tidak mau kesini, sekarang mesan nya banyak.” Ledek Zaidan.
“Habis menu nya enak-enak. Aku suka.” Gadis itu tersenyum di hadapan Zaidan.
Zaidan hanya memesan segelas kopi. Si waiters pergi meninggalkan mereka setelah mencatat pesanan pengunjung nya.
Oh ya, Irene apa sih yang kamu lakukan di depan rumah kosong itu? aku sudah dua kali loh melihat mu di situ dan kau pasti menangis.” Tanya Zaidan membuka obrolan.
Irene melihat Zaidan yang menunggu jawaban nya.
“Aku kasih tahu juga kau tidak akan tahu Zaidan.” Jawab Irene.
“Hmm…,, sombong. Siapa tahu kan aku bisa membantu mu.” Ucap Zaidan.
“Kau tidak akan bisa membantu ku. Terimakasih atas tawaran mu Zaidan.” Jawab Irene yang wajah nya berubah serius.
“Kau membuat ku penasaran Irene. Apa kau memiliki masalah?” Tanya Zaidan di dalam hati nya.
“Ya udah, aku tidak akan memaksa mu. Tapi boleh tidak aku meminta nomor handphone mu?” Tanya Zaidan.
“Tidak bisa.” Jawab Irene cepat.
“Kenapa?” Tanya Zaidan terkejut dengan jawaban gadis itu.
Waiters datang dengan membawa pesanan Irene dan Zaidan.
“Silahkan di nikmati tuan dan nona.” Ucap nya.
“Terimakasih. Bisa pesan lagi tidak?” Tanya Irene.
Zaidan terkejut karena ternyata wanita itu ingin memesan lagi.
“Boleh nona.” Jawab si waiters.
“Kalau bgitu aku mau pesan Rainbow cake ini ya.” Tunjuk nya.
“Baik nona, kami akan siap kan dulu ya.” Jawab si Waiters.
“Terimakasih.”
“Mesen lagi bu?” ledek Zaidan.
“Iya, aku suka cake. Anda keberatan tuan Zaidan?” Irene menaikkan salah satu alis nya.
“Silahkan…..silahkan nona, saya tidak keberatan.” Jawab Zaidan tersenyum.
Mereka tertawa kecil bersama.
Noah yang berada di dalam mobil berwarna hitam nya melihat Irene sedang duduk bersama seorang pria di café bercat pink itu.
“Si idiot itu? sedang apa dia? Dan bersama dengan laki-laki qitu?” Tanya Noah.
Noah bisa melihat dengan jelas siapa pria yang duduk bersama Irene karena mobil nya melaju sedikit cepat.
“Tuan, ada apa? Apa anda ingin ke tempat itu lagi?” Tanya supir nya.
“Tidak usah, teruskan saja perjalanan pulang.” Suruh Noah.
Dia masih sangat penasaran.
“Sudah dua kali aku melihat nya dengan seorang pria, dan aku tidak tahu apakah itu pria yang sama?” Tanya nya di dalam hati.
“Apa aku harus Tanya pada nya? Tapi itu kan bukan urusan ku.” Gumam nya lagi.
************
“Ayolah, aku tidak memiliki teman di sini, dan baru hanya kau seorang. Boleh ya aku meminta nomor mu.” Bujuk Zaidan.
“Bohong, mana mungkin kau tidak memiliki teman. Kau sedang modus ya?” ucap Irene.
“Tidak, aku bahkan tidak tahu bagaimana cara nya modus.” Zaidan tetap berusaha meminta nomor Irene.
“Siapa tahu saat kau ada di rumah kosong itu lagi, kau bisa menghubungi ku untuk mengantar mu pulang. Boleh ya….boleh..” bujuk Zaidan tidak mau menyerah.
“Mmmm….. gimana ya….
“Aku yang bayar semua pesanan mu.” Zaidan merayu Irene.
Irene melihat Zaidan, ada perasaan senang juga dia di bayarin.
“Yang benar?” Irene memastikan nya lagi.
“Tentu, aku tidak bohong.” Pria itu mengangkat dua jari nya.
“Nanti aku akan mengantar mu pulang sampai kerumah.” Ucap nya lagi.
“Tidak usah mengantar ku. Cukup bayarkan saja ini dan pesanan ku yang lagi di bungkus.” Ucap Irene.
“Oke baik lah.” Pria itu mengeluarkan ponsel nya. Tidak sabar ingin menyimpan nomor wanita yang sudah mulai membuat nya tertarik.
“Pertama nomor handphone dulu kan, baru langkah berikut nya.” Gumam nya dengan senang.
Irene memberikan nomor nya dan langsung di simpan Zaidan.
**********
Noah sudah berada di rumah. Elijah dan pelayan lain nya khawatir karena Irene belum pulang juga.
“Selamat sore tuan.” Elijah menundukkan wajah nya.
Tanpa jawaban, Noah pergi ke kamar nya dengan perasaan dan wajah yang sangat kesal. Dia mengabaikan semua pelayan yang memberi salam pada nya.
Elijah dan pelayan nya juga sudah khawatir, mereka tidak pernah melihat wajah ketus tuan nya.
“Bagaimana ini Elijah? Pasti tuan Noah sangat marah saat ini.” Ucap Vira.
“Diam lah. Kalian lanjutkan bekerja nya.
Tidak lama, Irene datang, membawa bungkusan yang di pesan nya di café tadi.
“Hallo… selamat sore Elijah.” Sapa Irene.
“Nyonya Irene, anda dari mana?” Tanya Elijah.
“Aku dari luar. Kenapa?” Tanya Irene yang penasaran.
“Nyonya, tuan Noah sudah pulang, dan seperti nya dia sedang kesal.” Ucap Elijah.
“Apa? Apa dia marah? Kenapa?” Tanya Irene lagi.
“Kami tidak tahu Nyonya. Sebaik nya anda mandi dulu, sebentar lagi makan malam akan di siapkan.” Suruh Elijah.
“Baik. Elijah ini cake nya nanti tolong di taruh di atas piring ya, biar kita makan. Ini enak loh.” Irene memberikan bungkusan pesanan
nya pada Elijah.
“Baik nyonya.” Elijah mengambil bungkusan itu.
Irene tidak merasakan curiga atau apapun, dengan tenang naik tangga menuju kamar yang berada di samping Noah.
CCCEEKKLLLEEKKKKK…..
Noah mendengar kalau kamar di samping nya terbuka.
“Apa dia sudah pulang?” Tanya nya.
“Jam segini baru pulang?” Tanya nya lagi.
“Aku jadi penasaran kemana dia seharian?” Tanya nya lagi.
********
Di dalam kamar mandi, Irene berendam di dalam bathup yang penuh dengan busa dan wangi.
Memainkan busa, menggosok-gosok tubuh nya.
Noah keluar dari kamar ingin makan malam sekalian ingin bertanya pada Irene.
Awal nya ingin masuk kekamar Irene, tapi di ungkiri. Hingga menuruni anak tangga dan melihat tidak ada Irene di meja makan.
“Mana dia?” Tanya Noah yang sudah duduk.
“Nyonya belum turun tuan. Mungkin masih mandi.” Jawab Elijah.
“Cepat panggilkan dia. Ngapain saja sih.” Suruh Noah.
“Baik tuan.” Elija segera pergi ke kamar Irene.
Noah menggelengkan kepala dengan kesal.
Saat Elijah berada di depan pintu kamar Irene.
“Nyonya, nyonya Irene.” Panggil Elijah mengetuk pintu.
Tidak ada jawaban.
“Nyonya, apa anda ada di dalam? Nyonya Irene?” panggil nya lagi.
Noah mendengar suara Elijah yang beberapa kali memanggil Irene.
“Ck…. Ada apa lagi sekarang.” Ucap nya dan langsung pergi menuju kamar Irene.
“Ada apa?” Tanya Noah.
“Tuan, Nyonya Irene tidak ada suara. Saya sudah beberapa kali memanggil nya, tapi tidak ada balasan.” Ucap Elijah panik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Dewi Kania
gantengan zaidan daripada noah...
2022-12-07
0
Pia
masi mandi orang nya🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2022-11-02
0
Pia
ciee ciee ciee🤣🤣🤣
2022-11-02
0