Kakak, apa ini masakan mu?” Tanya Bianca menunjuk makanan yang ada di atas meja.
“Tentu. Aku pagi-pagi menyiapkan makanan ini untuk suami tercinta ku.” Jawab Irene bangga.
“Kak, bukan kah kau tidak bisa masak? Apa jangan-jangan ini pembantu mu yang memasak ya?” Bianca berusaha membuat agar Irene malu di hadapan suami nya.
“Benar, si idiot ini mana bisa masak.” Gumam Noah.
Irene tidak suka mendengar kalimat sindiran dari adik si pemilik tubuh yang di tempati nya.
“Bianca, seorang wanita itu harus bisa masak. Jangan Cuma bisa nya makan doank.” Balas Irene meledek adik nya.
Gadis yang lebih muda dari Irene merasa tersinggung. Raut wajah nya terlihat sangat jelas.
“Suami ku, nanti siang aku keluar ya sebentar. Aku sudah minta ijin kan pada mu kemarin.” Irene memakan sarapan nya.
“Terserah mu.” Jawab nya ketus.
“Terimakasih sayang.” Isteri nya tersenyum dan menyentuh tangan Noah yang berada di atas meja.
Bianca dan Noah terkejut, sementara Irene hanya tersenyum manis, seperti biasa saja.
“Bianca, habis ini kau juga pulang. Jangan di sini lebih lama lagi.” Suruh Irene dengan nada serius.
“Kak, aku ingin di sini beberapa hari lagi……
“Tidak boleh! Kau kan masih memiliki rumah. Ngapain di sini? Apa kau tidak malu?” Tanya Irene ketus.
“Malu? Kenapa harus malu sih kak. Kan aku tinggal dengan kakak dan kakak ipar ku, jadi tidak salah dan tidak perlu malu.” Jawab Bianca.
“Kau bisa tinggal dengan ku kalau kau tidak memiliki rumah, atau kalau orang tua kita meninggal. Tapi kau masih memiliki semua kan?” Tanya Irene.
“Lagi pula aku melihat kau sangat genit sekali dengan suami ku. Apa kau berusaha menggoda nya?” Tanya Irene.
“Uhhuuukkkk……uuhhuukkkk….” Noah terkejut mendengar kalimat Irene yang tegas.
Bianca melihat ekspresi kakak ipar nya.
“Kakak, kau kenapa? Hati-hati minum nya.” Gadis itu memegang bahu Noah.
PPEETTAAKK……
Irene menyingkirkan tangan Bianca.
“Jangan sentuh suami ku.” Tegas Irene.
“Sayang, ini minum dulu.” Irene memberikan air mineral yang sudah di tuang nya ke dalam gelas.
Spontan Noah menerima dan langsung meminum tanpa tahu berasal dari siapa.
Irene tersenyum pria itu menerima pemberian nya.
Noah mengatur nafas dan melihat sangat serius dengan dua orang wanita itu.
Irene membalas dengan senyuman di bibir nya.
Merasa sudah tidak nyaman lagi, dia berdiri ingin pergi meninggalkan meja makan. Dua wanita yang merebut perhatian nya berusaha ramah.
“Suami ku, kau akan berangkat bekerja?” Irene berdiri.
“Kakak, hati-hati bekerja nya ya. Jangan terlalu keras, biar kakak tidak terlalu kelelahan.” Bianca berdiri dan tidak mau kalah.
Bianca berada di sebelah kiri Noah, memegang tangan pria itu, dan begitu juga Irene di sebelah kanan nya.
“Lepas kan tangan ku. Kalian seperti anak kecil. Jangan mengganggu ku.” Noah menghempaskan tangan mereka.
Di rasa sangat menyebalkan, melihat dengan tatapan yang sangat kesal, pria itu membawa tas kerja dan segera berangkat ke kantor.
Irene masih mengikuti dari belakang.
“Kau diam di situ! ” Irene merentangkan tangan agar Bianca diam di tempat.
Si supir membuka pintu dan mengijinkan majikan nya masuk ke dalam mobil, di susul si supir.
Irene membungkuk di depan jendela mobil yang masih terbuka.
“Sayang, hati-hati………..
Belum selesai Irene berbicara, Noah sudah menutup kaca jendela hingga tertutup rapat.
Mobil pun melaju pergi meninggalkan Irene yang masih melambaikan tangan dengan senyum ramah.
Noah bisa melihat dari spion mobil.
Setelah suami nya pergi, dia masuk ke dalam rumah. Di lihat nya Bianca yang berdiri berpangku tangan menunggu kedatangan Irene.
“Kau sudah berani melawan ku idiot?” Tanya Bianca yang berubah karakter.
Irene menghentikan langkah nya. Masih membelakangi asal suara yang berbicara pada nya.
“Cepat atau lambat kau akan di ceraikan Noah. Tidak ada guna nya kau mencari perhatian dan simpati nya.” Bianca berjalan mendekati Irene yang diam membelakangi nya.
“Kau hanya isteri sementara nya saja. Jangan terlalu banyak berharap. Aku yang akan menggantikan posisi mu untuk nya.” Dengan percaya diri Bianca berbicara.
“Hahahahahaha…… lucu sekali.” Irene memutar tubuh nya sehingga berhadapan dengan gadis sombong itu.
Bianca terkejut wanita yang ada di hadapan nya berani tertawa.
“Siapa kau? Terlalu percaya diri sekali. Apa kau tidak lihat Noah menahan mual dekat dengan mu?” Tanya Irene.
“Kau hanya orang asing yang menumpang tinggal di rumah kami.” Irene menunjuk-nunjuk dada Bianca dengan jari telunjuk nya.
Tubuh Bianca perlahan mundur akibat dorongan tangan Irene.
“Rumah mu? Ini bukan rumah mu. Ini adalah rumah Noah……
PPLLLAAKKKK……
Dengan keras Irene memberikan tamparan tepat di wajah Bianca. Gadis itu merasa kesakitan. Bahkan tamparan itu terasa panas dan menggema di telinga nya.
“Kau….berani nya kau menampar ku….
PPPLLAAKKKK……
Sekali lagi Irene memberikan tamparan telak di wajah yang sama.
“Berikan rasa sopan dan hormat mu pada ku gadis muda..” Irene berbicara dengan tegas.
“Jangan menyebut nama suami ku dengan sembarangan. Aku adalah isteri nya, kau tidak berhak.” Irene memberikan peringatan pada gadis yang menahan rasa sakit.
“Aku adalah isteri pemilik rumah ini. Aku sah dan berhak. Dan kau…. Kau hanya lah seorang wanita murahan dan penggoda suami orang.” Irene berjalan memutari Bianca perlahan sambil berpangku tangan.
“Tahu diri dan jaga sikap mu. Aku paling tidak suka. Sekarang pergi dari rumah ku. Aku tidak mau mellihat mu ada di sini dan berusaha menggoda suami ku.” Suruh Irene.
“Aku tidak mau! Lagi pula kakak ipar tidak marah kalau aku tinggal di sini.” Jawab Bianca tidak mau mengalah.
“Tch…..merepotkan saja. Baiklah….karena kau masih keras kepala, aku akan suruh pelayan saja mengusir mu.” Ancam nya.
“Elijah…” Irene memanggil kepala pelayan nya.
Elijah datang, berdiri di hadapan Irene.
Iya nyonya.” Elijah menjawab.
“Kau antar kan si benalu ini keluar dari rumah ini.” Suruh Irene.
Bianca terkejut, mata nya melotot melihat Irene, Irene membalas dengan senyum sinis nya.
“Ba….baik nyonya…
“Kau berani mengusir ku pelayan?” Bianca menolak di tarik Elijah.
“Tentu saja dia berani. Karena aku yang menyuruh nya. Kau tahu kan aku siapa? Jadi silahkan pergi sebelum mereka menyeret mu keluar.” Ancam Irene.
“Si bodoh ini… berani sekali dia. Apa dia hanya mengancam ku?” gumam Bianca.
“Tidak apa-apa aku pulang dulu. Aku akan ceritakan ini pada mama, pasti mama akan marah dan memberi hukuman pada nya.”ucap nya di dalam hati dan tersenyum sinis.
“Baik, aku akan pergi. Tapi ingat, kakak idiot ku, aku akan kembali lagi ke rumah ini. Dan itu Noah sendiri yang akan menjemput ku.” Dengan yakin Bianca berbicara.
“Uuuuwweeekkkk….najis.” Irene mengeluarkan lidah nya.
“Sudah sana, cepat pergi.” Dia mendorong Bianca untuk segera keluar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Muhammad Bagus
kasian dgn tampang profil si cowo yg ganteng dan macho. tapi di cerita ini si cowo cuma bisa ngmg idiot idiot
blm lagi karakter yg perempuan.
kalo bersikap kaya yg dia tunjukkan bukannya bikin cinta malah eneg
justru kita bersikap acuh2 tapi butuh yg malah bikin laki2 penasaran
banyak novel2 sejenis ini yg menggambarkan karakter istri yg persis dgn benar dibanding yg anda buat Hai penulis.
2024-01-10
1
Dewi Kania
pelakor buang ajja kelaut ..🤣🤣🤣
2022-12-07
0
umi Nadira
sejauh ini bagus ceritanya thorr... sangat menghiburr.... lucu tapi aku suka sama irene jd istri pemberani 😊😊
2022-12-05
0