“Apa yang kau lakukan di sini suami ku?” Tanya Irene membuka lemari pakaian nya.
“Kenapa kau menyuruh adik mu membuat kan kopi untuk ku?” Tanya Noah ketus.
“Menyuruh membuatkan kopi? Apa maksud suami ku ini, Bianca?” Tanya Irene melihat Noah.
“Siapa lagi adik mu yang tinggal di sini?” sindir Noah.
“Perasaan aku tidak menuruh gadis itu mengantarkan kopi. Apa dia berniat untuk menggoda kakak ipar nya?” Tanya Irene dalam hati.
“Kenapa kau diam? Apa kau sengaja melakukan nya?” Tanya Noah kembali dengan tatapan marah nya.
“Ehheem…aku tidak berniat seperti itu suami ku, dan aku tidak menyuruh nya. Kau salah paham pada ku.” Jawab Irene.
“Salah paham? Aku tahu tujuan mu menyuruh adik mu untuk tinggal di sini. Kalian bekerja sama kan?” Tanya Noah mendekati Irene.
“Kerja sama apa? Aku tidak mengerti. Lagipula kan aku sudah bertanya pada mu, dan kau juga mengijinkan nya untuk tinggal di sini. Jadi suami ku tidak bisa hanya menyalahkan aku saja.” Jawab Irene memegang pipi Noah.
Noah menghempaskan tangan Irene dengan kasar.
“Jangan membuat ku kehabisan kesabaran.” Noah berbicara dengan ketus, lalu meninggalkan nya.
“Eh…suami ku, kau mau kemana? Apa kau tidak mau melihat isteri mu ini telan***g?” ledek Irene menahan tawa.
Noah hanya melihat nya sekilas dengan emosi, lalu membanting pintu dan keluar. Irene tertawa.
“Hahahaha…dasar suami ku ini. Eh maksud ku suami si pemilik tubuh ini.” Ucap nya menahan tawa.
“Tapi seperti nya, si adik ‘gatel’ ku itu sengaja ingin mencari perhatian Noah, dan dia menyudutkan ku dengan mengatakan kalau aku yang menyuruh nya untuk membuatkan kopi. Baiklah sayang, aku akan mengikuti
permainan mu.” Ucap nya di dalam hati.
*******************
“Dia sangat berbeda. Apa itu karena penyakit di kepala nya? Gadis idiot itu biasa nya tidak berani berbicara dengan ku sambil melihat ku, tapi kenapa ini sangat berbeda?”
Noah bertanya-tanya tentang sikap dan perlakukan isteri nya itu.
*************************
Pelayan bersiap-siap menyiapkan makan malam untuk majikan nya. Sementara Irene,Noah dan adik nya Bianca berada di dalam kamar nya masing-masing.
“Hmm… aku sangat merindukan keluarga ku. Pasti mereka juga sedang meerindukan ku.” Ucap Irene berbaring menatap langit-langit kamar nya.
“Tapi kan wanita ini pasti sedang berada di dalam tubuh ku yang di sana. Jadi mungkin orang tua ku tidak merindukan ku. Hhuuaaaaaaakkk…..tapi aku yang sangat merindukan nya sekarang.” Irene menangis
kecil sambil menghentakkan kaki nya.
TOOKK…TTOOKK…TTOOKK….
“Masuk.” Suruh Irene.
“Irene, ayo turun.” Ajak Bianca kasar.
“Heeehh..? Irene? Panggil aku kakak.” Suruh Irene.
“Ck… gak usah protes. Ayo cepat kita turun. Tuan Noah sudah menunggu kita.” Balas Bianca.
“Hey… aku tuh kakak mu, bisa sopan tidak?” Irene menarik tangan Bianca kasar.
“Ada apa dengan si idiot ini.” Gumam Bianca.
“Hhmm…kakak Irene, ayo kita turun. Ini udah waktu nya makan malam loh. Kasihan kakak ipar sudah menunggu kita di bawah.” Bianca mengalah.
“Biasakan memanggil ku kakak. Kamu harus sopan sama orang yang lebih tua dari mu.” Irene turun dari ranjang dan berjalan keluar.
Sementara Bianca sewot di belakang nya.
Saat turun dari tangga, Noah melihat isteri dan adik ipar nya berjalan jaga jarak.
“Kakak ipar…..
“Suami ku, apa kamu sudah lama menunggu ku?” Tanya Irene memeluk Noah dari belakang.
Elijah, Bianca dan Noah terkejut dengan tingkah Irene.
Noah melepaskan paksa pelukan Irene.
“Apa yang kau lakukan??” Tanya Noah kasar.
“Apa? Aku hanya memberi salam dan memeluk suami ku. Apa itu salah?” Tanya Irene santai.
“Kau….
“Kakak ipar, tolong jangan marah dengan kak Irene, dia hanya….
“Aku hanya merindukan mu.” Irene memotong kalimat Bianca.
Bianca sangat kesal. Di kepalkan kedua tangan nya.
Irene menarik kursi di samping Noah, dan Bianca juga duduk di samping Noah, Noah berada di tengah.
“Ehh… adik ku sayang, kamu jangan duduk di situ. Sini, duduk di samping kakak mu ini.” Irene menarik kursi di samping nya.
“Tapi kak….
“Gak ada tapi-tapi an. Sini duduk.” Ucap nya lagi.
Dengan kesal, Bianca pindah dan duduk di samping Irene.
“Gitu donk. Lain kali jangan di ulangi lagi ya adik ku yang ganjen.” Ucap Irene mengusap kepala Bianca sambil tersenyum puas.
“Bren***k, idiot.. aku akan memberi perhitungan pada mu. Tunggu saja.” Gumam Bianca mengepalkan tangan nya.
“Ada apa dengan nya?” gumam Noah.
“Suami ku, kenapa belum makan? Apa ada yang kurang?” Tanya Irene sambil mengunyah.
Noah mengabaikan dan melanjutkan makan nya.
“Suami ku, apa aku bisa minta ijin pamit keluar besok?” Tanya Irene.
Noah diam, mengabaikan nya.
Irene mengunyah makanan nya, melihat dan menunggu jawaban dari Noah yang masih diam.
“Suami ku sayang, aku bisa tidak?” Tanya nya lagi.
“Aku tidak perduli kau mau kemana. Asal kau jangan bikin malu di luar sana.” Jawab Noah yang masih mengabaikan tatapan Irene.
“Tenang saja suami ku, aku akan menjaga nama dan harga diri mu. Kalau begitu besok siang aku akan pergi ya.” Ucap nya kembali melanjutkan makan nya.
“Kakak, kau mau pergi kemana? Apa kau mau belanja lagi? Kakak, jangan suka membeli yang terlalu berlebihan. Kasihan kak Noah yang bekerja dengan keras di luar sana.” Bianca berbicara dengan nada sedih.
Irene melihat Bianca dengan mengernyitkan dahi nya.
“Adik, kenapa kau berbicara seperti itu? Dia suami ku, wajar dia harus bekerja untuk menafkahi ku. Iya kan suami ku tersayang?” Tanya Irene dengan senyum manis pada Noah yang menggelengkan kepala nya.
‘”Lagipula siapa yang bilang kalau aku akan belanja? Aku paling tidak suka belanja kecuali aku membutuhkan nya. Jangan berlebihan kalau bicara.” Jawab Irene serius.
“Tapi kak…
“Cukup! Kau mending pulang saja sekarang. Aku tidak membutuhkan mu di sini.” Suruh Irene menahan kesal.
“Pulang? Enak saja kau menyuruh ku pulang.” Gumam Bianca.
“Kak, kakak masih belum pulih sepenuh nya jadi….
“Aku bilang pulang, ya pulang…” suruh Irene mengulang kalimat nya.
“Kak Noah, aku boleh tinggal di sini ya. Aku ingin….
“Suami ku, sebaik nya adik ku yang ganjen ini pulang saja ya.” Irene membujuk Noah.
“Cukup!! Apa yang kalian berdua lakukan? Seperti anak kecil. Membuat ku muak.” Noah berdiri dan meninggalkan acara makan malam nya.
“Suami ku, kau mau kemana?” Irene mengikuti suami nya.
“Kakak ipar…
“Hey… gak tahu malu banget sih. Pulang sana!. Elijah antar dia keluar.” Irene dengan tegas menyuruh Bianca pulang.
“Sial…sial…sial…. Si sidiot ini, sudah mulai berani dia.” Gumam Bianca kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Dewi Kania
keren...👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2022-12-07
0
azka aldric Pratama
sekian bnyaknya novel yg gw bc tentang reinkarnasi/Transmigrasi,Bru x ini MC ceweknya GK ada pinternya ,malah ikutan bodoh kyk pemilik tubuh yg di tmpti😌😌😌
2022-11-02
1
Pia
good job 👍👍👍👍👍
2022-11-02
1