#Rumah Ayyala
Waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi.
Ayyala yang masih berada di tempat tidurnya itu sedari tadi berpikir.
"Hemm...apa maksud Derry?"
Flashback ON**
Derry yang masih menyetir itu sedari tadi masih terlihat sangat datar dan diam.
Hening~
"Rahasia yang akan kau ketahui akan diperjelas pada waktunya"
"Maksudmu?"
Setelah mengatakan hal itu Derry tak berucap lagi dan fokus menyetir.
Flashback OFF**
"Rahasia apa??"
Ayyala meremas rambutnya gusar dan segera pergi ke kamar mandi.
15 Menit kemudian.
Tok!Tok!Tok//Ketukan pintu.
Ayyala yang sudah memakai pakaian lengkap dan baru saja keluar dari kamar mandi pun segera membuka pintu kamarnya.
Ceklek// Pintu terbuka.
"Kak Brian?"
"Kamu hari ini ngajar kan? berangkat jam berapa?"
"Aku berangkat siang"
Brian pun ber 'oh' ria saja dan berpikir sejenak.
"Nanti siang Derry kemari menjemputmu"
Setelah mengatakan hal itu Brian segera pergi ke ruang makan.
Ayyala terbelalak kaget, ia harus berangkat bersama Derry?
"Arghhhh!!"
Saat bersama Derry Ayyala pasti akan merasa jengkel karena sikap cerewet bin julidnya itu.
"Aishh!! kakak kenapa tak bilang padaku dulu untuk mengizinkan hal ini"
#Ruang Makan.
"Kamu gak lupa kan nak?"
Ayyala yang baru saja duduk di ruang makan pun terkejut dengan perkataan mamanya yang kurang jelas.
"Hufhh! besok kamu kan menikah nak!!"
Ayyala pun mengangguk meng-iyakan saja, namun baginya seperti ada yang menjanggal.
"Bukankah untuk menikah harus ada persiapan?"
"Mama dan calon mertua kamu sudah menyiapkan semuanya, kalian besok tinggal menikah di KUA untuk pesta hanya keluarga dekat dan untuk cincin sudah beres"
Ucapan mamanya yang terbilang panjang namun masih kurang jelas pun hanya di angguk-angguki saja oleh Ayyala dan tak mengatakan apapun lagi.
'Besok aku menjadi seorang istri? benarkah hal itu' Ayyala membatin tak percaya.
SKIP.
"Aku akan berangkat sendiri, kau tidak perlu mengantarku"
"Aku penepat janji"
Benar sekali, saat ini Derry datang untuk menjemput Ayyala berangkat ke kampus mengajar kelas.
'Kakak awas saja kau!!' batin Ayyala.
Kini posisi Ayyala tengah berada di mobil Derry, ia berpikir untung saja mereka berangkat menggunakan mobil jika tidak, pasti ia akan di gunjing tak jelas.
"Nanti berhenti di depan gerbang saja"
"Aku bukan sopir"
Ayyala menghela nafas gusar, semenjak beberapa hari lalu ia bertemu Derry entah mengapa emosinya semakin tak tertahan.
'Apa kata kakak? dia tidak mirip kak Daniel' batin Ayyala.
Emm... sebenarnya Ayyala merasakan beberapa kemiripan mereka sama-sama dingin dan suka membuat kejutan tak terduga.
'Aku masih ingat jelas kau memelukku saat hujan waktu itu' batin Ayyala.
***
"Jangan bergerak, aku kita ingin seperti ini*"
***
Tanpa ia sadari dirinya tersenyum dan melamun membayangkan saat-saat itu.
Tak lama mereka sampai di kampus, namun Derry sengaja me-rem dadakan.
Cittttt//
"Aaaaaaa"
Lantas hal itu membuat Ayyala terkejut dan hampir terbentur.
"Apa kau sengaja!!"
"Sudah sampai"
Tak menjawab dengan benar dan berbicara dengan sangat datar bahkan tak sengaja terdengar sadis.
'Argghhhh!!! ingin ku berkata-kata kasar' batin Ayyala.
Ayyala membuka pintu mobil namun saat akan turun ia di cegah.
"Apa lagi?"
Ucapan ketus Ayyala hingga itu seperti bukan dirinya yang diam.
"Nanti sore kita beli cincin, aku jemput"
Setelah mengatakan hal itu ia tak membiarkan Ayyala berbicara dan menutup pintu mobilnya.
"Apa??Dasar Bocillll!!!"
Tanpa di sadari ia sedang menjadi pusat perhatian para mahasiswa yang sedang nongkrong dimana-mana.
Namun seketika ia tak mempedulikan tatapan mereka dan lekas masuk.
Tap!Tap!Tap//Langkah kaki.
"Bu Ayyala!!"
Karena mendengar ada yang memanggilnya ia pun mengarahkan pandangan nya dan terlihat sosok yang sangat ingin ia jauhi di kampus ini si 'Serigala buas'.
"Dia lagi"
Dia yang dimaksud tidak lain dan tidak bukan adalah Pak Ali.
"Anda mau mengajar ya?"
"Ck!!pikir saja sendiri!!"
Pertama kalinya bagi Ayyala ia berbicara sangat ketus dan tak peduli bahkan dirinya lekas pergi tak peduli lagi.
"Gak jelas banget tuh serigala buas"
'Sepertinya ini karena si bocah itu' batin Ayyala yang geram.
Semenjak kejadian di mobil ia menjadi orang yang sangat diam namun penuh tatapan mematikan.
Hingga mengajar pun jika ada yang salah sedikit pada muridnya ia memarahinya, bahkan para mahasiswa banyak yang mulai takut dengan kejulidan Ayyala.
(Author: Mangkanya jangan ganggu orang yang sabar karena orang sabar itu kalau marah lebih sadis loh).
. . .
Setelah kelas waktu menunjukkan pukul 15:00, ia memutuskan untuk pulang saja.
"Kenapa aku merasa ada yang aneh ya?"
Ia berjalan ke parkiran dan akan menuju ke halte bus seberang kampus.
Namun saat ia akan menyeberang tiba-tiba ada mobil yang meng-klakson nya.
Tinnn!!Tinnn!!Tinnn
Ayyala yang terlonjak kaget sontak melihat mobil tersebut.
"Naik!!"
'Dia lagi!!' batin Ayyala.
Ayyala pun jadi mengingat bahwa ia akan pergi untuk membeli cincin, dengan berat hati Ayyala masuk ke mobil yang di sebutnya 'Bochil' itu.
"Kenapa kau?"
Tak terduga sedari tadi Derry melihat wajah Ayyala yang kusut seperti kain jemuran.
"Gak!"
SKIP.
Mereka kini berada di toko perhiasan dan sedang memilih cincin.
'Mam bilang tadi cincinnya udah ada, ihhh' batin Ayyala mengingat sesuatu yang mengganjal.
Ayyala yang memang bingung dan malas memilih pun sedari tadi menanyakannya pada Derry. Naas nya Derry tak bergeming dan hanya berdehem bahkan mengatakan terserah.
Apakah tidak ada yang curiga dengan Derry yang berusia 18 tahun? Yap!! hal itu sama sekali tak diketahui karena wajah Derry yang terbilang sangat dewasa dan datar.
Ber menit-menit mereka berada di tempat ini dengan perasaan bosan hingga akhirnya ia menemukan satu cincin yang sangat menarik di tengah nya ada bintang yang sangat kecil dan Derry pun langsung mengambilnya saja.
"Sudah kan?"
Ayyala mengangguk dan mereka memutuskan untuk pulang.
Lelah sudah yang di rasakan dan begitu juga rasa lapar.
"Kita makan dulu"
Derry berkata demikian dan mereka turun di sebuah kedai 'Pangsit Mie Ayam'
"Saya pesan 2 mie ayam dan es teh juga"
Tanpa menanyakan keinginan Ayyala Derry mengatakannya, untungnya Ayyala setuju dengan hal itu.
'Kadang dingin kadang jengkelin!! apa bisa aku menjadi orang yang sabar saat sudah serumah bersamanya?'
Tanpa di sadari Ayyala mulai terbawa suasana dengan hubungan yang dijalin dari 'terpaksa' ini.
Apakah ia akan jatuh cinta kembali?? sayangnya saat ini hatinya masih tetap banyak kikisan dan kenangan mendalam.
...BERSAMBUNG...
**Don't forget to like, coment, share and vote my story. Thank you for All readers
Love from Author**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Liswinda Pp
ngakak juga
2020-12-25
0
Euis Teuki
pasti bisa move on kok...
semangat...
author "wedding dress" mampir nih
aku udah like
2020-12-02
1
Cahya
Next
2020-11-22
1