Perjodohan Si Reinkarnasi Dingin S:2
#Pemakaman
"Hufhh!! bagaimana kabarmu kak Daniel?"
Gadis bernama Ayyala kini tengah berada di area pemakaman dan ia sedang mengunjungi seseorang yang disebutnya kekasih itu.
Terlihat di sebuah batu nisan yang bertuliskan nama "PRADJA DANIEL ABDY WIJAYA"
Ayyala benar-benar sangat mencintainya bahkan hingga kini usianya yang akan menginjak 30 tahun ia masih tetap melajang.
***
"Maaf ya seharusnya aku datang kemarin, tapi aku sibuk"
Masih dalam posisi yang sama, ia menatap batu nisan tersebut dengan senyum yang tak padam.
"Kangen!!"
"Kak Daniel tau gak? saat menjadi dosen banyak sekali hal yang harus ku lakukan bahkan aku terkadang harus menahan emosi pada para murid"
Entah berapa lama ia melepas rasa rindunya di makam tersebut hingga tak ingat waktu.
1 jam kemudian...
Tutt!!Tutt!!Tutt//dering ponsel
📞-Abang Nakal-
"Halo!!"
"Jangan teriak kak"
"Iya-iya"
"Ada apa kak Brian?"
"Kamu cepat pulang!"
"Emangnya ada apa?"
"Ini Caca nangis terus, pengen ketemu kamu dek!! kasian Sisi"
"Iya"
☎-Panggilan Diakhiri-
Ayyala mendengus kesal, harusnya ia izin tak mengajar di kampus karena ingin mengunjungi Daniel dan sekarang ia harus pulang untuk bermain dengan keponakannya yang bernama Caca anak dari Brian dan Sisi.
Nama itu cukup familiar bukan?
***
penjelasan:
Saat SMA, Sisi dan Brian sebenarnya telah menjalin hubungan namun secara rahasia dan hanya diketahui oleh Alm. Daniel, dan setelah menyelesaikan kuliahnya Brian dan Sisi memutuskan untuk menikah dan tentu mereka mendapatkan restu dari keluarga satu sama lain termasuk Ayyala yang juga setuju.
***
Kembali ke Ayyala...
#Rumah
Ceklek//membuka pintu
"Nah ini dia"
"Loh Caca mana? katanya nangis"
"Tidur di kamar"
"APA!"
"Jangan berisik!"
Ternyata Brian memanggil Ayyala adalah dengan tujuan yang lain bukan karena sang ponakan yang rindu.
"Aih!! kakak itu ganggu aku aja"
"Emang kamu kemana?"
"Aku izin libur itu untuk menemui kak Daniel"
Brian yang mendengarkan hal itu merasa sangat khawatir dengan adiknya, selama bertahun-tahun sang adik selalu menganggap Daniel ada bersamanya dan hal itu akan tetap berlangsung entah sampai kapan.
"Mama pingin bicara sama kamu"
Ayyala pun mengangguk dan lekas pergi mencari mamanya.
"Mama!!"
"Ayya, syukur kamu sudah pulang"
Ayyala mengernyitkan dahinya tak mengerti dan bertanya.
"Mama ingin bicara sama kamu"
"Apa ma?"
"Sebentar lagi usia kamu kan mencapai 30 tahun, mama ingin kamu menikah"
Deg.
Pernyataan sang mama membuat Ayyala merasa tak senang sama sekali, ini juga bukan lah pertama kalinya Ayyala mendengar hal tersebut melainkan berpuluh-puluh kali.
"Ma aku gak bi..."
"Kamu harus bisa!"
"Aku bahkan belum nemuin jodoh ku yang tepat mam"
"Yang tepat?? lalu sampai kapan kamu masih mengenang pria yang tentu pasti ingin melihat kamu dicintai juga"
"Aku bener-bener gak bisa"
"Kamu lihat usia mama sekarang nak! kamu juga sudah dewasa, ini waktu yang tepat untuk kamu menikah"
"Aku bahkan belum menemukan sosok yang tepat bagaimana itu bisa?"
"Mama sudah menemukan nya! kamu hanya harus nurut dan terima"
"Maksud mama aku di jodohin gitu? maaf ma aku gak bisa"
Ayyala lekas pergi menuju ke kamarnya dengan kesal dan tak mempedulikan sang mama yang terus memanggil nya.
"Biar Brian yang ngomong ma"
Brian yang menenangkan sang mama kemudian ke kamar Ayyala.
Terlihat Ayyala tepat duduk di ranjang dan sedang merasakan sakit yang merajang kepalanya.
"Ini!! minum obat kamu"
Kenyataan nya, Ayyala pernah mengalami depresi berat sehingga ia harus meminum obatnya rutin dan sampai sekarang hal itu masih berlangsung.
"Kalau Daniel disini dia gak bakal senang liat kamu seperti ini"
"Kalau kak Daniel disini aku gak akan seperti ini"
"Dek!! kamu harus terima perjodohan ini"
"Atas hal apa? aku bahkan gak mencintai dan mengenalnya jadi bagaimana bis...arghh"
"Atas hal untuk kebahagiaan mama!! atas hal yang akan bisa membuat kamu jadi lebih mengerti"
Entah mengapa ucapan Brian membuat Ayyala diam tak bergeming.
"Pikirkan itu dengan bijak!"
Ayyala masih terdiam tak berkata sedikit pun.
"Butuh pelukan?"
Tak perlu waktu lagi Ayyala memeluk sang kakak dengan erat.
15 menit Kemudian...
"Dah!! istirahat ya, kakak mau ke kamar"
Ayyala hanya mengangguk mengiyakan.
Ayyala POV ON***
Rasanya sangat aneh, setiap saat aku tak pernah bisa melupakan bayang mu kak. Aku bahkan tak yakin apakah ada pria yang terbaik selain dirimu?
Apakah harus aku melupakan mu seperti hubungan singkat kita?
Bahkan lukisan yang kau buat untukku masih tak luput untuk ku pandang setiap waktu. Andai saja kau tak pergi dan masih disini, kebahagiaan pasti akan bersama.
Tapi... perkataan kak Brian juga benar, kebahagiaan mama adalah yang terpenting. Apa aku harus mau menerima perjodohan ini?
Seandainya Angga juga ada di sini dia pasti akan membantu ku untuk memilih jalan yang terbaik.
Dia teman yang baik, aku juga menyesal tak bisa menghabiskan waktu ku bersama mu dan kini kau berada sangat jauh di Prancis.
"When I look my bear dan best friend again?"
Ayyala POV OFF***
Dalam diam Ayyala merindukan dua sosok cinta sejatinya dan sahabat sejatinya juga.
Serasa sangat aneh saja, bertahun-tahun terlarut dan tak ingin melepas juga.
"Aku yang akan memutuskannya, semoga ini tepat"
Tap!!Tap!!Tap//langkah kaki.
"Ma"
Mama Ayyala yang dipanggilnya pun berpura-pura tak mengetahui keberadaan sang anak.
'Maaf mama harus melakukan hal ini, agar kamu tak keras kepala' batin sang mama.
'Sepertinya mama marah sama aku' batin Ayyala.
"Huhh!! aku setuju ma"
Deg.
Seketika perkataan Ayyala membuat sang mama sontak memeluknya bahagia.
"Kamu serius kan nak?"
Ayyala mengangguk dan berdehem.
"Mama akan mempertemukan kamu dengannya besok, kamu harus bersiap diri ya"
"Iya ma"
'*Ini berita bahagia? atau justru buruk? tapi aku melakukan hal ini untuk kebahagiaan mama' batin Ayyala.
'Aku hanya berharap Ayyala bisa bahagia dengan pria yang tepat, semoga pilihan mama adalah yang terbaik buat kamu dek' batin Brian*.
Tak jauh dari sang mama dan adik Brian tengah melihatnya dan tersenyum bahagia.
"Kamu jangan khawatir!! Ayyala akan segera kembali"
"Iya Si!! aku berharap begitu"
Tepat di sebelah Brian Sisi juga tengah melihat hal tersebut.
Cup!
Brian mencium puncak rambut Sisi dengan penuh cinta.
"Caca kamu tinggal!!"
Deg.
"Iya ya!! wah moga-moga dia masih tidur"
Begini lah suasana keluarga mereka dibilang harmonis itu tak akan pernah berlangsung lama, kadang ada intrik juga dan kadang penuh perdebatan tiada hentinya.
-Wellcome to Mood Booster Family-
...----------------...
Di sisi lain.
"Mama sudah bicara, semoga saja dia menyetujui perjodohan mu bersamanya nak"
"Aku akan menunggu!!"
.
.
.
...BERSAMBUNG...
**Don't forget to like, coment, share and vote my story. Thank you for All readers
Love from Author**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Manggu Manggu
💪💪👍👍
2022-10-16
0
.
I'm back .... want to read
2021-02-03
2
Alfanesya putri
semangatt thorrr
2021-02-02
1