Tempat Kerja Baru

Setiap pagi jam 07.30 Aliz sudah berada dimejanya, dia di bimbing oleh Ambar sang Manager Fin & Acc. Aliz mendapat tugas untuk membuat dan memeriksa invoice keluar masuk sambil mempelajari istilah - istilah baru, mengingat bidang pekerjaan sebelumnya yang berbeda. Aliz berusaha keras dan pantang menyerah untuk belajar dan belajar lagi, sehingga ia bisa melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Ia bisa mengikuti sesuai arahan atasannya. Ambar sangat terbantu dengan adanya Aliz, pekerjaannya sangat teliti dan jarang sekali salah.

Aliz meminta list daftar customer dan harga jual marketing yang sudah di tandatangani para marketing, begitupun kepada bagian purchasing.

Aliz  merubah sistem kerjanya sendiri untuk meminimize sekecil mungkin kesalahan, tentu dengan persetujuan Ambar. Sistem kerja yang diterapkan Aliz pun juga bisa mengurangi pertengkaran antar divisi lain karena kesalah pahaman yang biasanya main salah - salahan jika ada harga yang di tagihkan salah.

Alizpun di terima dengan baik di lingkungan bekerjanya, semua divisi bisa bekerjasama dengannya bahkan akrab dengannya. Sikapnya yang humoris dan tanpa jaga image, membuatnya ia banyak di sukai dan asyik diajak berteman.Teman - teman barunya sekarang tidak sama seperti di rumah sakit, lebih terbuka dan tidak pandang status yang penting asyik dan solid, hal ini membuat ia rindu pada sahabat - sahabat somplaknya di kampung halaman tercintanya. Dia bisa ha ha hi hi tanpa jaim jaim lagi.

Aliz lebih suka berteman dengan tim marketing, karena banyak dari mereka yang masih lajang, sehingga banyak waktu untuk jalan bareng dan melakukan hal hal gila bersama.

beda dengan divisinya yang sudah berkeluarga dan pemikirannya kaku lebih suka hidup yang lurus-lurus dan aman aman saja, Hanya Ambar yang belum menikah di divisinya.

***********

Siangnya Aliz makan di pantry bersama Ambar, karena teman  marketingnya sedang kunjungan jadi dia males makan di luar.

Tengah asyik makan Adit datang ke Pantry dan ngobrol dengan mereka karena penat dengan kerjaan yang numpuk gak kelar kelar.

Adit :"Eh bu Ambar dan anak baru, gimana kerjaan Aliz bu?" sambil melirik Aliz yang kaget tiba tiba kerjaannya di kepoin.

Ambar :"Bagus Pak Adit, lebih bagus dari yang sebelum sebelumnya" ucap ambar yang tahu kalau Adit tidak suka dengan Aliz, karena menurut Adit,  Aliz di terima karena Irsyad menyukainya, dan takut kalau kehadiran Aliz membuat hancur rumah tangga omnya itu.

Adit :"Baguslah bu, kalau begitu, berarti dia bener bener niat kerja" sambil menatap sinis Aliz

Aliz :"Maaf bu Ambar, Pak Adit, saya sudah selesai mau undur diri,"Ucap Aliz yang tau diri dengan tatapan ketidaksukaan Adit.

Aliz langsung meninggalkan pantry, menuju musholla dan tidak mempedulikan sikap Adit.

Ambar langsung menyusulnya ke musholla, dia tidak enak hati dengan Aliz.Saat Ambar tiba di mushola Aliz sudah selesai dan sedang merapikan mukena.

Ambar :"Jangan tersinggung dengan sikap Pak Adit ya" sambil mengelus pundak Aliz

Aliz :"Ga usah khawatir bu, aku sudah terbiasa dengan sikap orang orang seperti Pak Adit"Ucap aliz sambil menampilkan senyum menawannya

Ambar :"Liz, kerjamu itu memang bagus kok, tadi aku tidak bermaksud membelamu di depan Pak Adit, Tapi aku ngomong apa adanya"Ambar menyakinkan Aliz agar ia tidak minder

Aliz :"Makasih ya bu, Ibu itu seperti kakak saya, ngemong tapi kudet, he he he"jawab Aliz cengengesan sambil mengacungkan dua jari tanda peace

Ambar :"Kau ini ya, tapi kamu juga bisa menganggapku sebagai kakakmu Liz, aku tahu kamu sendiri disini, jika ada masalah jangan sungkan cerita ama aku ya!'' Ucap Ambar sambil memeluk Aliz.

Seusai sholat mereka kembali ke ruangannya dan disana sudah ada Irsyad yang menunggunya.

Irsyad :"Kalian darimana, sudah makan ?"

Ambar :"sudah pak, dan kami baru selesai sholat pak"

Irsyad :"5 menit lagi meeting intern, kita akan meeting di ruangan ini, agar mudah mengecek data karena ini mendadak,"

Meetingpun di mulai, suasana meeting begitu panas, Irsyad ngamuk  karena ada indikasi penggelapan uang di perusahaannya.

Irsyad :"Ambar bagaimana bisa kita kecolongan seperti ini?"teriak Irsyad ke Ambar

Ambar tidak bisa menjawab, dia bingung karena sudah bekerja dengan sangat hati hati dan mengeluarkan uang sesuai prosedur.

Aliz pun menatap sedih pada Ambar, dia yakin Ambar bukan pelakunya.

Aliz:"Maaf Pak Irsyad, kami baru tahu kasus ini sekarang, beri kami waktu untuk memeriksa secepatnya pak, saya rasa tidak etis kalau langsung menuduh hanya dari bukti sepihak pak!"Ucap  Aliz sambi memberanikan diri untuk menatap Irsyad dan meyakinkannya.

Irsyad seperti tertampar mendengar ucapan Aliz, emosinya menurun, dan memang benar apa yang diucapkan Aliz, Ambar baru tahu kasus ini, bagaimana mungkin dia langsung menuduh Ambar begitu saja. Dia benar bena tidak bisa mengontrol amarahnya karena malu dengan klientnya.

"Ternyata memang benar dia bisa kerja"gumam Adit

Irsyad :"OK , tapi ingatlah baik - baik saya tidak akan memberi ampun untuk kasus ini, bukti apapun yang kalian temukan segera kabari saya." ucap Irsyad sambil meninggalkan ruang meeting.

Sepeninggal Irsyad, seisi ruangan langsung menatap Aliz seolah meminta jawaban apa yang harus mereka lakukan.

Aliz :"Tenanglah semua, kita disini team, kita harus bekerjasama untuk menemukan pelakunya, dan kita mulai dari data yang dibawa Pak Irsyad" Aliz menenangkan yang lain.

Ambar :"Dina kau cek bukti transfer dan data pendukung"perintah Ambar ke Staffnya.

Aliz menelepon rekannya di rumah sakit untuk minta tolong menggantikannya sampai jam 4 sore, karena Aliz tidak tega meninggalkan teamnya yang sedang menghadapi masalah ini.

Adit mendengar percakapan Aliz dengan rekannya, Adit merasa bersalah dengan sikapnya tadi siang.

 

**********

Diruangannya Irsyad tersenyum sendiri, hatinya langsung nyes melihat bayangan muka Aliz , dan sekelibat senyum Aliz yang sering ia lihat membuatnya ia mabuk kepayang.

"benarkah aku jatuh cinta lagi, kenapa harus gadis muda."gumamnya

Irsyad menepis perasaannya, dia tidak ingin melukai anak semata wayangnya yang sangat menyanyangi ibunya.

Episodes
1 Aliza
2 Izzan
3 Bimbang
4 Resign
5 Tempat Kerja Baru
6 Malam Minggu
7 Jijik
8 Cake
9 Ulang Tahun Ambar
10 Menjelaskan Kesalahpahaman
11 Jatuh Cinta ?
12 Makan Malam
13 Kecelakaan Alina
14 Aliz Menghilang
15 Kehamilan Alina
16 Kesepakatan
17 Pernikahan Alina
18 Penampilan Baru
19 Rumah Baru
20 Adit Salah Paham
21 Ketahuan
22 Permintaan Adit
23 Perut Alin Kram
24 Permintaan Aliz pada Adit
25 Guyuran Hujan
26 Bertemu Camer
27 Meminta Restu
28 Mengambil Hati Mama
29 Kesepakatan
30 Di maki Ibu
31 Restu Mama
32 Mendekatkan Adit dengan Aliz
33 Alin Melahirkan
34 Hari Terakhir Kerja
35 Pernikahan Aliza
36 Meninggalkan Kampung Halaman
37 Belah Duren
38 Hampa
39 Adit Meninggalkan Rumah
40 Azkia Elvina Maheswari
41 Kedatangan Indra
42 Hasutan Shilla
43 Kematian Nenek
44 Kepindahan Alin dan Vino
45 Fitnah
46 Menjemput Kia
47 Aliz Sakit
48 Kedatangan Alin
49 Pertengkaran Indra dan Izzan
50 Kakak Indra
51 Pertemuan kembali
52 Diantar Adit
53 Bertemu Alin
54 Makan Siang
55 Curahan Hati Indra
56 Bertemu Zia
57 Beli Kado Alvin
58 Ulang Tahun Alvin
59 Menjahili Tetangga
60 Kegalauan Azkia
61 Kecurigaan Doni
62 Mengantar Kia
63 Azkia Terluka
64 Menjenguk Kia
65 Refreshing
66 Dalang kecelakaan Alvin
67 Pengakuan Alin
68 Indra Minder
69 Melihat Kebahagiaan Orang Tersayang
70 Restu Alin dan Vino
71 Dewi
72 Membujuk untuk Restu
73 Rumah Masa Tua
74 Kondangan
75 Bucin
76 Melamar Zia
77 Penolakan Aliz
78 KK
79 Pernikahan Zia
80 Menerima Lamaran Adit
81 Ulang Tahun Kia
82 Menyusun Agenda
83 Misteri Kamar 303
84 Saling Bebesar Hati
85 Iritasi Di Leher
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Aliza
2
Izzan
3
Bimbang
4
Resign
5
Tempat Kerja Baru
6
Malam Minggu
7
Jijik
8
Cake
9
Ulang Tahun Ambar
10
Menjelaskan Kesalahpahaman
11
Jatuh Cinta ?
12
Makan Malam
13
Kecelakaan Alina
14
Aliz Menghilang
15
Kehamilan Alina
16
Kesepakatan
17
Pernikahan Alina
18
Penampilan Baru
19
Rumah Baru
20
Adit Salah Paham
21
Ketahuan
22
Permintaan Adit
23
Perut Alin Kram
24
Permintaan Aliz pada Adit
25
Guyuran Hujan
26
Bertemu Camer
27
Meminta Restu
28
Mengambil Hati Mama
29
Kesepakatan
30
Di maki Ibu
31
Restu Mama
32
Mendekatkan Adit dengan Aliz
33
Alin Melahirkan
34
Hari Terakhir Kerja
35
Pernikahan Aliza
36
Meninggalkan Kampung Halaman
37
Belah Duren
38
Hampa
39
Adit Meninggalkan Rumah
40
Azkia Elvina Maheswari
41
Kedatangan Indra
42
Hasutan Shilla
43
Kematian Nenek
44
Kepindahan Alin dan Vino
45
Fitnah
46
Menjemput Kia
47
Aliz Sakit
48
Kedatangan Alin
49
Pertengkaran Indra dan Izzan
50
Kakak Indra
51
Pertemuan kembali
52
Diantar Adit
53
Bertemu Alin
54
Makan Siang
55
Curahan Hati Indra
56
Bertemu Zia
57
Beli Kado Alvin
58
Ulang Tahun Alvin
59
Menjahili Tetangga
60
Kegalauan Azkia
61
Kecurigaan Doni
62
Mengantar Kia
63
Azkia Terluka
64
Menjenguk Kia
65
Refreshing
66
Dalang kecelakaan Alvin
67
Pengakuan Alin
68
Indra Minder
69
Melihat Kebahagiaan Orang Tersayang
70
Restu Alin dan Vino
71
Dewi
72
Membujuk untuk Restu
73
Rumah Masa Tua
74
Kondangan
75
Bucin
76
Melamar Zia
77
Penolakan Aliz
78
KK
79
Pernikahan Zia
80
Menerima Lamaran Adit
81
Ulang Tahun Kia
82
Menyusun Agenda
83
Misteri Kamar 303
84
Saling Bebesar Hati
85
Iritasi Di Leher

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!