Sudah lima hari Aska di rumah sakit, hari ini sudah boleh pulang. Denis sedang mengemas barang-barangnya, teman-teman Aska tidak bisa datang karena harus ikut latihan ujian persiapan Ujian Nasional.
"Kakek mana kak?" tanya Aska pada Denis yang masih sibuk berberes.
"Lagi ke bagian administrasi." jawab Denis masih dengan membereskan barang Aska.
"Ibu kapan keluar kak?" Denis yang mendengar Aska menyebut ibu akhirnya menghentikan aktivitasnya.
"Sebentar lagi ibu keluar dari penjara. Kemungkinan kalau kamu lulus SMA." kata Denis lalu melanjutkan aktivitasnya.
"Seneng deh bisa ngumpul lagi." ucap Aska tersenyum senang Denis yang melihatnya ikut tersenyum.
Setelah kakek melunasi administrasi Aska, mereka semua meninggalkan rumah sakit. Perjalanan dari rumah sakit ke rumah sekitar 30 menit.
"Lo ngga bilang kalau udah putus sama Bianca?" tanya Denis yang masih fokus dengan mengemudi sedangkan kakek sudah tertidur.
"Oh itu, ya buat apa bilang juga sama kakak. Kalau Bianca ngga selingkuh gua juga pasti pertahankan kak." ucap Aska sibuk dengan ponselnya, karena harus menggunakan tangan kiri.
"Kalau pacar lo sekarang gimana, jauh lebih dari Bianca atau malah sebaliknya?" tanya Denis, niatnya ingin lebih tahu tentang Bella.
"Oh Bella, ya dia baik kak tapi dia menyimpan masa lalu yang sangat menyakitkan seperti kita. Bella kehilangan kakaknya karena korban pemerkosaan dan akhirnya kakaknya bunuh diri. Bella dilarang keras berpenampilan seperti remaja pada umumnya, harus menggunakan topeng cupunya itu. Bundanya takut jika nantinya bernasib sama dengan kakaknya." ucap Aska panjang.
..."Gua jadi makin bersalah, seharusnya gua dulu jelasin semuanya sama keluarga Dinda. Ah sial, sekarang harus gimana coba? Dinda maafkan aku, aku terlalu takut ngga punya keberanian pada saat itu." batin Denis....
"Awas kak, " teriak Aska yang melihat ada pejalan kaki.
Denis menginjak rem mobilnya, membuat kakek yang sedang tidur terkejut.
"Untung saja." ucap Denis mengelus dadanya.
"Kakak nglamun yah?" tanya Aska.
"Eh ngga kok, lagi kurang fokus aja. Kakek maafkan Denis." ucap Denis meminta maaf pada kakeknya.
"Sudah jalan lagi, Denis fokus dan Aska istirahat saja jangan ngobrol dengan kakakmu." ucap kakek, yang hanya dibalas anggukan oleh Aska.
..."Hampir saja nabrak orang." batin Denis...
***
"Bun, Bella pulang." teriak Bella dari ruang tamu.
"Ngga usah teriak-teriak, kamu ganti baju nanti baru makan." ucap Ratih pada putrinya.
Bella mengangguk, melangkah menuju kamarnya untuk berganti baju. Ia meletakan tas pada meja belajar, berjalan ke lemari mengambil baju lalu masuk kedalam kamar mandi. Setelah sekitar lima menit akhirnya keluar dari kamar mandi. Bella menggantung seragamnya untuk dikenakan besok lagi, tiba-tiba terdengar notif dari ponselnya.
Aska
Sudah pulang bel?
^^^Anda^^^
^^^Iya udah sekitar 15 menit^^^
Aska
Pulang sama siapa atau naik sepeda?
^^^Anda^^^
^^^Nebeng Adi, sekalian Adi juga nganterin Raya^^^
Aska
Oke.
Bagaimana ujianya tadi lancar?
^^^Anda^^^
^^^Iya Alhamdulillah lancar. Kamu udah pulang dari rumah sakit?^^^
Aska
Udah belum lama nyampe, besok aku sekolah.
^^^Anda^^^
^^^Loh ngga istirahat dulu?^^^
Aska
Tanganku sebulan juga udah sembuh, kan ngga parah jadi aku bisa sekolah lagian ngga enak udah ngga masuk lama.
^^^Anda^^^
^^^Terus berangkatnya sama siapa?^^^
Aska
Di jemput Adi sekalian jemput kamu juga.
^^^Anda^^^
^^^Iya cepet sembuh kamu, ada salam dari bunda ayah.^^^
Aska
Iya, oh salam balik ya Bel.
^^^Anda^^^
^^^Iya, udah sana kamu istirahat.^^^
Aska
Hem, masih kangen.
^^^Anda^^^
^^^Udah sana istirahat.^^^
Bella mematikan layar ponselnya, mukanya merah ketika melihat pesan dari Aska yang mengatakan kangen. Ia lalu keluar dari kamar menuju ruang makan untuk makan siang.
***
"Gila lo ya?" ucap Denis yang melihat Aska menatap ponselnya sambil senyum-senyum.
"Eh, " ucap Aska terkejut melihat Denis tiba-tiba masuk kamarnya.
"Bella buat gua yah?" kata Denis.
Aska diam mencerna ucapan kakaknya, padahal Denis hanya bercanda.
"Maksud Lo apa kak?" tanya Aska dengan nada sedikit tinggi.
"Ya Lo tinggalin Bella terus dia buat gua." ucap Denis terlihat serius.
"Kenapa? Bukanya lo belum ada perasaan sama Bella?" kata Denis lagi sambil melipat kedua tangannya.
"Gua cinta sama Bella." ucap Aska dengan nada marah.
"Kalau cinta ya bilang, kalau ngga Bella buat gua." ucap Denis, mengukir senyum kecil di bibirnya.
"Gua akan bilang sama Bella, kakak ngga usah berniat buat ambil dia dari gua." ucap Aska kesal.
"Gitu aja marah, bhahahahahaha.." tawa Denis pecah melihat ekspresi Aska.
"Yah sialan lo." ucap Aska lalu mengacak-acak rambut dengan tangan kirinya.
"Lo cinta sama Bella?" tanya Denis.
"Ngga tau, tapi gua ngga mau kehilangan diam." kata Aska terlihat serius.
"Lo belum sadar sama perasaan Lo sendiri, dasar. Lo takut kehilangan Bella dan Lo juga tadi marah pas gua bercanda mau ambil dia dari Lo. Itu tandanya Lo cinta sama Bella." ucap Denis panjang, memberikan pengertian pada adiknya bahwa yang dia rasakan saat ini itu memang cinta.
"Udah ngga usah buang-buang waktu, ungkapin atau gua ambil." kata Denis tertawa lalu meninggalkan Aska yang masih diam.
..." Gua cinta sama Bella? Tahu ah, kak Denis sialan bisa-bisanya bercanda begitu sama gua." gumam Aska....
Jangan lupa tinggalkan jejak🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Vi_Lian
Semangat terus kak 😊
2020-11-18
1