Sudah dua hari Aska tidak masuk sekolah, hari ini Bella dan yang lain ingin menjenguk Aska di rumah sakit.
"Jadi ngga?" tanya Raya pada Reza yang masih sibuk makan bakso.
"Jadi dong, apa sih yang ngga buat bebeb Raya.
"Mau muntah gua." ucap Raya sambil memperagakan seperti mau muntah.
Bella dan Adi hanya tertawa melihat kelakuan dua temanya itu.
"Lo udah baikan sama Aska?" tanya Adi tiba-tiba membuat Bella menghentikan tawanya.
"Eh iya udah, makasih ya buat semuanya." ucap Bella menarik kedua sudut bibirnya, memberikan senyuman.
"Yang jelas lo jangan buat kecewa Aska lagi Bel, dan soal Aska sama Bianca kan udah ngga ada apa-apa. Sekarang Aska sedang menjaga hatinya buat kamu, aku ngga tau soal perasaan kalian yang pasti aku senang kamu dan Aska sudah baikan." ucap Adi mengukir senyum tulus pada Bella.
Keduanya tersenyum, lalu melanjutkan aktivitas makannya. Tiba-tiba dari arah belakang Meli dan Hani membawa ember yang berisi air got, lalu menyiramkannya pada Bella.
Byur...
"Eh Lo berdua apa-apaan sih?" tanya Adi yang merasa kaget terkena cipratan air.
"Sialan lo, baju gua basah." ucap Raya mendorong tubuh Meli.
"Apa-apaan Lo main dorong-dorong." ucap Meli tidak terima kembali mendorong Raya.
Akhirnya Raya dan Meli main adu jambak, semakin seru ketika terdengar teriakan para siswa yang berada di kantin.
"Udah ngga usah berantem kalian berdua." kata Bella dengan nada tinggi.
Raya dan Meli menghentikan aktivitasnya, menatap kearah sumber suara. Semua siswa yang berada di kantin menyaksikan kejadian itu dengan bergunjing.
"Lo tau ngga Meli numpahin air ke Bella itu disuruh Bianca" ucap siswa A
"Iya katanya Bella udah buat Aska kecelakaan" jawab siswa B
Bella yang mendengar itu sangat risih, terlihat kepalan di kedua tangan Bella.
"Kalau Lo berdua punya masalah sama gua jangan libatkan teman-teman gua." ucap Bella masih dengan nada tinggi.
Meli mendekati Bella, membisikan sesuatu pada telinga Bella.
"Lo jauhin Aska, atau lo akan dapat lebih dari ini kalau Lo masih ngga mau nurut sama Bianca." ucap Meli lalu pergi bersama Hani.
Semua siswa berbisik-bisik tentang Bella yang membuat sakit hati.
"Udah Bel ngga usah di dengerin nenek lampir kaya mereka, ganti baju aja." kata Raya merangkul Bella keluar dari kantin.
Raya dan Bella berada di loker untuk mengambil baju.
"Gua cuma bawa satu lagi Bel, gimana sama kamu? ucap Raya, mengambil baju dalam lokernya.
"Bel, Lo pake baju olahraga gua yang penting Lo bisa ganti baju dulu" kata Adi menyerahkan baju olahraganya.
Bella dan Raya memasuki toilet untuk berganti baju.
***
"Kenapa Lo kesini?" tanya Aska tidak suka dengan kehadiran Bianca.
"Aska kamu ngga boleh ngomong gitu, dia kan pacar kamu." ucap kakek Aska yang masih belum tahu kalau dia dan Bianca putus.
"Bukan kek, udah putus." ucap Aska ketus.
"Loh kok bisa putus? Kamu pasti penyebabnya ya Aska." kata kakek.
"Udah lah kek, aku sama Bianca udah putus dan Aska udah punya pacar.
Tok..
Tok..
Tok..
Terdengar suara ketukan pintu, ternyata suster mengantarkan makanan dan obat.
"Terimakasih sus." ucap Aska setelah suster meletakan di atas meja.
"Setelah selesai makan, jangan lupa obatnya diminum." ucap suster itu lalu pergi.
"Gua suapin ya?" Bianca lalu mengambil piring itu.
"Ngga usah gua bisa sendiri." ucap Aska menolak.
"Udah ngga papa, kakek ngga bisa suapin kamu biar nak Bianca saja." kata kakek yang membuat Aska tidak bisa menolak.
Akhirnya Aska makan disuapin Bianca padahal dia sebenarnya tidak mau. Beberapa sendok makanan telah masuk kedalam mulut Aska. Tanpa disadari Aska, diluar kamar Bella sedang melihat adegan Aska disuapi Bianca. Hatinya terasa sesak, tidak suka dengan sikap Bianca yang perhatian pada Aska.
"Lo cemburu?" tanya Adi membuat Bella mengalihkan pandangannya.
"Gua ngga cemburu."
"Jelas banget Lo cemburu." ucap Adi, ya terlihat jelas dari wajah Bella kalau dia memang cemburu.
Akhirnya mereka masuk kedalam kamar Aska.
"Eh kalian datang." ucap kakek tersenyum pada Adi yang mencium tangan kakek begitu juga Reza, Raya, dan Bella.
"Kakek sehat?" tanya Reza.
"Alhamdulillah sehat."
"Oh iya kek, kenalin ini Raya dan Bella teman kami." ucap Adi menunjuk Bella dan Raya bergantian untuk meperkenalkan pada kakek. Bella dan Raya tersenyum, dibalas kakek dengan senyuman juga.
"Bella pacarku kek." ucap Aska tiba-tiba.
"Oh cepat sekali kamu punya pacar, nak Bella jangan sungkan-sungkan untuk mengatakan jika Aska membuat kamu menangis ya." kata kakek pada Bella yang di jawab dengan senyuman, lalu mempersilahkan mereka duduk di sofa.
"Denis mana kek?" tanya Bianca.
"Ngapain Lo tanya kak denis?" ucap Aska dingin.
"Kangen aja kepingin ketemu kak Denis, Hem." ucap Bianca melirik kearah Bella yang masih memandangnya tidak suka.
"Lo bolos kan Bi?" tanya Adi.
"Bianca bolos?" tanya kakek Aska.
"Eh itu kek kesiangan." ucap Bianca bohong.
"Alasan." ucap Adi sambil menciutkan sudut bibirnya.
"Terserah. Oh iya kek, Bianca pulang dulu ya udah lama takut di cariin mama besok lagi Bianca kesini." ucap Bianca mencium tangan kakek lalu kembali mendekati Aska dan memeluknya. Aska yang terkejut lalu mendorong tubuh Bianca, Bella yang melihat itu semakin cemburu.
"Apa-apaan Lo Bi, " ucap Aska dengan nada tinggi.
"Biasa juga gua peluk, dah Aska gua pulang dulu ya." ucap Bianca, lalu melangkah keluar ruangan.
"Eh katanya kakek mau keluar? Ini kan udah ada teman-teman Aska, kakek keluar saja." ucap Aska pada kakeknya.
"Oh iya, ya udah kakek keluar dulu ya. Adi dan Reza titip Aska sebentar ya." kata kakek menepuk punggung Adi lalu beranjak dari duduknya berjalan keluar ruangan.
"Biasa dipeluk yah" ucap Bella tiba-tiba membuat semua pandangan tertuju pada Bella.
"Aduh, mending kita keluar aja ayo Reza, Raya nanti jadi obat nyamuk." ucap Adi seraya mendorong Raya dan Reza keluar.
"Eh mau kemana kalian?" tanya Bella namun mereka tidak menjawab.
Setelah kepergian teman-temannya Bella dan Aska diam, tidak ada percakapan. Tiba-tiba dengan sengaja Aska menjatuhkan ponselnya Bella reflek langsung mengambil ponsel itu memberikannya pada Aska lalu duduk di sisi ranjang.
"Kamu cemburu" tanya Aska sambil tersenyum.
"Ngga." jawab Bella bohong.
"Cemburu kan wajar namanya juga aku pacar kamu pasti kamu ngga suka kalua aku akrab lagi dengan mantan." kata Aska mengucap pucuk kepala Bella.
" Iya." lirih Bella
Aska tersenyum dengan jawaban Bella, di bawanya kedalam pelukannya.
"Aku kangen kamu." ucap Aska masih dengan posisi berpelukan.
"Cepat sembuh, dan balik sekolah." jawab Bella mengeratkan pelukan
Dari luar ruangan terlihat Denis memperhatikan Bella dan Aska. Ia merasa cemas jika Bella tahu kalau dia adalah kakak Aska dan nantinya akan membuat rusak hubungan keduanya.
..."Gimana kalau Bella ingat siapa gua? Pasti akan jadi masalah buat hubungan dia sama Aska. Gua juga perlu tahu dimana anak gua sekarang, harus pelan-pelan. Semua akan baik-baik saja jika Bella dan keluarganya tidak tahu yang sebenarnya tentang kejadian di masa lalu. Ah sial gua harus dimana sekarang?" batin Denis....
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
DeputiG_Rahma
jejak DEBU ORBIT hadir kembali, semangat kak, aku dukung karya kaka❤❤
2020-12-06
0
Vi_Lian
Menarik banget, semangat terus
Salam dari novelku 😊
2020-11-18
0
Queentiva
semakin greget nih, lanjut up thorr
2020-11-18
0