EP.09 Jujur _Happy Reading_

Aska memasuki toko roti di ikuti Bella, ia melihat beberapa roti yang terpajang di lemari kaca toko. Pandangannya tertuju pada salah satu roti yang menurutnya pantas dikasih ke orang tua Bella. Setelah memilih akhirnya ia membeli kue brownies coklat, kue ini kesukaan bunda Bella. Ia diberitahu bahwa bundanya suka brownies coklat, sering membuatnya bersama saat libur sekolah.

Bella hanya tersenyum melihat Aska yang terlihat benar-benar gugup. Kemudian Aska melajukan mobilnya meninggalkan area toko. Perjalanan sekitar 30 dari toko roti ke rumah Bella. Sesampainya dihalaman rumah Bella, ia turun dengan perasaan yang sangat luar biasa gugupnya.

"Kamu yakin? Atau kita pergi saja" ucap Bella sebelum mereka turun.

"Yakin dong, aku harus berani. Kalau aku menghindar kakak kamu dan keluargamu semakin tidak sudah denganku" kata Aska sambil mengatur nafasnya keluar dari dalam mobil.

Aska melangkah di belakang Bella, perasaanya masih campur aduk. Terlebih ini pertama kalinya Aska bertemu secara langsung dengan keluarga Bella.

"Assalamualaikum Bun, Bella pulang.." ucapnya dari luar pintu.

Bella sangat terkejut ketika melihat yang membukakan pintu bukan bundanya melainkan ayahnya.

"Ayah? Ayah kapan pulang?" tanya Bella seraya memeluk ayahnya.

Aska menganggukan kepala saat ayah Bella menatapnya. Mereka masuk ke dalam rumah, Bella menyuruh Aska menunggu di ruang keluarga. Lalu ia menaiki tangga untuk ke kamarnya. Sedangkan Aska masih dengan perasaan campur aduk, takut jika nantinya membuat kesalahan. Terlebih jika tidak bisa menjawab pertanyaan dari ayah Bella.

..."Gua kok gugup banget yah? Gimana kalau gua ngelakuin kesalahan, mana ini pertemuan pertama kali harus kasih kesan yang bagus dong. Aduh nanti harus ngomong apa lagi, mana tadi ngga cari dulu harus ngomong apa di internet. Ayah Bella galak ngga yah? Kalau kakaknya lumayan tegas" batin Aska....

Aska terkejut lalu berdiri, wajahnya tampak tegang. Lalu memberanikan diri untuk mencium punggung tanggan bunda Bella.

"Nak Aska?" tanya bunda Bella.

"Iya tante, saya Aska." ucapnya sopan mencium tangan bunda lalu memberikan kue tersebut.

"Tidak usah repot-repot nak Aska, tante senang kamu bisa main kesini." menerima kue dari Aska.

"Iya tante, terimakasih." balas Aska.

"Kamu gugup?" tanya bunda Bella.

"Sedikit tante, tapi masih bisa di atasi." kata Aska jujur.

Bunda Bella tersenyum melihat pacar putrinya itu terlihat tegang dan gugup. Lalu ia menyuruh Aska minum, sambil menunggu ayah dan Raka turun.

"Bel, temani Aska. Bunda mau panggil ayah dan Raka." ucapnya pada Bella ketika baru datang.

Bella hanya mengangguk lalu duduk di samping Aska, mencoba menenangkannya yang tampak gelisah.

"Aku harus bilang apa Bel? " tanya Aska.

"Jawab semua yang mereka katakan."

"Bagaimana jika ucapku salah? Atau membuat ayah kamu tersinggung? Aku harus bagaimana bel?" tanya Aska gugup.

"Tenang Aska, semua akan baik-baik saja. Kita jujur pada mereka semua." ucap Bella meyakinkan Aska.

Aska mengangguk, beberapa saat kemudian mereka semua datang, lalu duduk begitu juga Aska yang melihat kedatangan mereka berdiri kemudia setelah mereka duduk ia baru ikut duduk.

Tidak ada percakapan diantara mereka semua, hanya diam. Aska terlihat menelan ludahnya, mengatur pola nafasnya agar tetap tenang.

"Siapa nama kamu?" tanya Husen dingin.

"Saya, Aska Renanda Wijaya om." jawab Aska.

"Ada hubungan apa kamu dengan putri kesayangan saya?" tanya Husen lagi.

"Sebelumnya saya minta maaf karena sudah lancang menjadikan Bella pacar saya tanpa meminta izin om, tante, juga kak Raka." ucap Aska sambil terus mengatur nafasnya.

"Kamu tahu kesalahan kamu apa?" ucap Husen dengan nada sedikit tinggi, Aska menggeleng.

Bella terkejut mendengar perkataan ayahnya dengan nada sedikit tinggi. Setelah sekian lama baru kali ini lagi ia mendengar ayah bicara menggunakan nada tinggi

"Ayah kenapa marah pada Aska, Bella yang salah yah." ucap Bella sedih.

"Ayah bertanya pada Aska bukan kamu Bella" bentak Husen.

Bella meneteskan air matanya, sedih karena ayah membentaknya. Aska yang melihatnya menangis, tanpa menghiraukan sekeliling mencoba mengucap air mata itu. Husen yang melihat adegan tersebut terkejut, beraninya anak gadisnya diperlakukan lembut di depan mata kepalanya sendiri

"Nikahi anak saya?" ucap Husen.

Semuanya terkejut begitu juga Bella dan Aska. Menikah? Padahal meraka masih SMA, mana boleh kalau menikah. Status yang masih pelajar tidak boleh menikah, kalaupun menikah pasti akan langsung dikeluarkan dari sekolah.

Bella begitu heran dengan fikiran ayahnya. Mana mungkin pernikahan akan terjadi pada mereka dengan status pelajar. Yang ada Raka seharusnya yang sudah boleh menikah.

"Ayah menyuruh Bella melangkahi aku?" ucap Raka kesal. Husen tertawa begitu juga dengan Ratih bunda Bella.

"Maksud ayah nanti setelah kamu menikah terlebih dahulu."

"Untung saja, Bella kan masih SMA yah Aska juga belum bekerja mau di kasih makan apa anak mereka nanti." jelas Raka.

"Bunda masih ingin bersama Bella, biarkan Raka menikah terlebih dahulu" ucap Ratih sedih.

"Iya aku tau itu." sambil memeluk istrinya.

Mereka berdua terdiam, masih bingung dengan ucapan Husen yang menyuruh mereka menikah. Bagaimana pernikahan bisa terlintas dalam benak Husen. Mereka pun belum memikirkan sampai arah situ.

..."Maksud ayah apa? Ngebolehin aku sama Aska. Jauh banget fikiran ayah main ngomong nikah-nikah aja. Hem" batin Bella....

"Kalau boleh tau kenapa om menyuruh saya menikahi Bella? Apa alasannya?" tanya memulai percakapan lagi.

"Karna om percaya, kamu bisa membuat Bella bahagia. Terlihat dari cara kamu memperlakukan Bella, bahkan kamu mengusap air matanya dihadapan kami. Kenapa kamu seberani itu?"

"Karena saya tidak ingin orang yang saya sayang menangis apa lagi sampai disakiti. Wanita harus dilindungi bukan disakiti, bahkan sampai di lukai." ucap Aska tanpa keraguan.

Semua terdiam mendengar kata-kata Aska, masih SMA namun ucapannya seperti orang dewasa. Kata-kata itu sungguh membuah Husen terkejut. Anak gadisnya yang berpenampilan biasa saja bisa disukai oleh seorang laki-laki yang begitu tampan.

Mana ada cowok yang mau berpacaran dengan anaknya yang tidak bisa dandan, penampilannya juga jauh dari anak perempuan diluar sana.

"Apa kamu tulus terhadap Bella?" tanya Ratih.

"Kenapa saya harus mencari yang sempurna jika yang sederhana bisa buat saya nyaman dan bahagia" kata Aska.

Bella tersenyum mendengar kata-kata Aska begitu juga Ratih. Mereka semua tersenyum, Aska sempurna membuat kesan baik dihadapan keluarga Bella.

..."Sungguh di dugaan, dia berani berkata seperti itu. Usianya 19 tahun tapi kata-kata dewasa. Aku akan mengawasi putri semata wayang ku agar dia tidak salah pilih nantinya" batin Husen....

"Kita akhiri pembicaraan ini, saya mengizinkan kamu menjalin hubungan dengan anak saya" ucap Husen.

"Kakak mengizinkan Bel, tetapi harus selalu ingat pesan kami." kata Raka lalu tersenyum.

"Bunda juga mengizinkan sayang, asal kamu dan Aska tidak melewati batas." ucap Ratih, mendekati Bella lalu memeluknya di sambut Bella dengan senang hati.

Setelah pertemuan itu selesai, mereka lalu pergi ke tanam komplek. Menikmati pemandangan sore yang cukup cerah. Matahari yang sebentar lagi akan terbenam membawa sinar jangan di suana sore yang cerah.

Terlihat ada beberapa orang yang sedang duduk sama seperti mereka. Menikmati suasana yang sore yang hangat. Bella sesekali menatap Aska, senyum terukir di wajahnya. Hari ini sungguh hari yang sangat bahagia bagi mereka.

"Bagaimana dengan Bianca?" tanya Bella membuka percakapan.

"Dia masa laluku Bel, dan kamu aku perjuangkan untuk menjadi masa depanku" kata Aska, menggenggam tangan Bella lembut.

"Kamu belum tahu semua tentangku Aska, kamu juga akan malu mempunyai pacar gadis cupu" ucap Bella merendah.

"Bel, aku ngga masalah penampilanmu. Aku selama ini nyaman, tapi maaf aku belum tau tentang perasaanku sama kamu, tapi kamu tenang saja aku akan meyakinkan hatiku" ucanya lembut, manarik Bella kedalam pelukannya.

Bella tersenyum, merasakan kenyamanan berada dalam pelukan Aska. Baru pertama kali ia merasakan kenyamanan terhadap orang baru yang sangat mempercayai dia.

..."Aku bukan cewek baik Aska, dulu sebelum pindah ke sini aku kerja di tempat hiburan malam tanpa sepengetahuan orang tuaku. Penampilanku hanya topeng, untuk menutupi keburukan ku juga perintah bunda." gumam Bella....

Jangan lupa like, comen, dan vote😄

Terpopuler

Comments

Bella

Bella

baguss thorr ceritanya, semangattt

2021-07-16

0

Supriyatin Atin

Supriyatin Atin

jujur memang sakit

2021-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 EP.01 Prolog _Happy Reading_
2 EP.02 Sekolah Baru _Happy Reading_
3 EP.03 Sekolah Baru 2 _Happy Reading_
4 EP.04 Atap _Happy Reading_
5 EP.05 Berangkat Bersama _Happy Reading_
6 EP.06 Kencan Pertama _Happy Reading_
7 EP.07 Ancaman Bianca _Happy Reading_
8 EP.08 Curiga _Happy Reading_
9 EP.09 Jujur _Happy Reading_
10 EP.10 Masa Lalu _Happy Reading_
11 EP.11 Gudang _Happy Reading_
12 EP.12 Gudang 2 _Happy Reading_
13 EP.13 Rencana Membawa Bencana _Happy Reading_
14 EP.14 Rencana Membawa Bencana 2 _Happy Reading_
15 EP.15 Salah Paham _Happy Reading_
16 EP.16 Kecelakaan _Happy Reading_
17 EP.17 Kita Baikkan _Happy Reading_
18 EP.18 Cemburu _Happy Reading_
19 EP.19 Jatuh Cinta _Happy Reading_
20 EP.20 Pengakuan Cinta Aska _Happy Reading_
21 EP.21 Rehan _Happy Reading_
22 EP.22 Rehan 2 _Happy Reading_
23 EP.23 Tiba-tiba Bertemu _Happy Reading_
24 EP.24 Penyesalan _Happy Reading_
25 EP.25 Panggilan Baru Denis _Happy Reading_
26 EP.26 Berakhirnya Masa Putih Abu-abu _Happy Reading_
27 EP.27 Kemarahan Bella _Happy Reading_
28 EP.28 Hubungan Yang Rumit _Happy Reading_
29 EP.29 Hubungan Yang Rumit 2 _Happy Reading_
30 EP.30 Hubungan Yang Rumit 3 _Happy Reading_
31 EP.31 Sedih atau Senang _Happy Reading_
32 EP.32 Mencari Berbagai Cara _Happy Reading_
33 EP.33 Hari Jadian Raya _Happy Reading_
34 EP.34 Perjuangan, Pengorbanan, dan Tanggungjawab _Happy Reading_
35 EP.35 Sahabat Sejati _Happy Reading_
36 EP.36 Keputusan Denis _Happy Reading_
37 EP.37 Keputusan Denis 2 _Happy Reading_
38 EP.38 Hari Yang Baik _Happy Reading_
39 EP.39 Status Baru _Happy Reading_
40 EP.40 Status Baru 2 _Happy Reading_
41 EP.41 Ada Apa Dengan Rangga? _Happy Reading_
42 EP.42 Emosi _Happy Reading_
43 EP.43 Permintaan Maaf _Happy Reading_
44 EP.44 Libur Semester _Happy Reading_
45 45. Hamil? _Happy Reading_
46 EP.46 Kecurigaan Rangga _Happy Reading_
47 EP.47 Adi dan Raya _Happy Reading_
48 EP.48 Buka Lembaran Baru _Happy Reading_
49 EP.49 Kepedulian Rangga _Happy Reading_
50 EP.50 Kamu Suka Aku? _Happy Reading_
51 EP.51 Memalukan _Happy Reading_
52 EP.52 Pantai dan Kecemburuan Aska _Happy Reading_
53 EP.53 Apa Ini Sebuah Lamaran? _Happy Reading_
54 EP.54 Menuju Kebahagiaan Yang Sesungguhnya _Happy Reading_
55 EP.55 Momen Bersama _Happy Reading_
56 EP.56 Reza Curi Star _Happy Reading_
57 EPISODE 57 _Happy Reading_
58 EPISODE 58 _Happy Reading_
59 EPISODE 59 _Happy Reading_
Episodes

Updated 59 Episodes

1
EP.01 Prolog _Happy Reading_
2
EP.02 Sekolah Baru _Happy Reading_
3
EP.03 Sekolah Baru 2 _Happy Reading_
4
EP.04 Atap _Happy Reading_
5
EP.05 Berangkat Bersama _Happy Reading_
6
EP.06 Kencan Pertama _Happy Reading_
7
EP.07 Ancaman Bianca _Happy Reading_
8
EP.08 Curiga _Happy Reading_
9
EP.09 Jujur _Happy Reading_
10
EP.10 Masa Lalu _Happy Reading_
11
EP.11 Gudang _Happy Reading_
12
EP.12 Gudang 2 _Happy Reading_
13
EP.13 Rencana Membawa Bencana _Happy Reading_
14
EP.14 Rencana Membawa Bencana 2 _Happy Reading_
15
EP.15 Salah Paham _Happy Reading_
16
EP.16 Kecelakaan _Happy Reading_
17
EP.17 Kita Baikkan _Happy Reading_
18
EP.18 Cemburu _Happy Reading_
19
EP.19 Jatuh Cinta _Happy Reading_
20
EP.20 Pengakuan Cinta Aska _Happy Reading_
21
EP.21 Rehan _Happy Reading_
22
EP.22 Rehan 2 _Happy Reading_
23
EP.23 Tiba-tiba Bertemu _Happy Reading_
24
EP.24 Penyesalan _Happy Reading_
25
EP.25 Panggilan Baru Denis _Happy Reading_
26
EP.26 Berakhirnya Masa Putih Abu-abu _Happy Reading_
27
EP.27 Kemarahan Bella _Happy Reading_
28
EP.28 Hubungan Yang Rumit _Happy Reading_
29
EP.29 Hubungan Yang Rumit 2 _Happy Reading_
30
EP.30 Hubungan Yang Rumit 3 _Happy Reading_
31
EP.31 Sedih atau Senang _Happy Reading_
32
EP.32 Mencari Berbagai Cara _Happy Reading_
33
EP.33 Hari Jadian Raya _Happy Reading_
34
EP.34 Perjuangan, Pengorbanan, dan Tanggungjawab _Happy Reading_
35
EP.35 Sahabat Sejati _Happy Reading_
36
EP.36 Keputusan Denis _Happy Reading_
37
EP.37 Keputusan Denis 2 _Happy Reading_
38
EP.38 Hari Yang Baik _Happy Reading_
39
EP.39 Status Baru _Happy Reading_
40
EP.40 Status Baru 2 _Happy Reading_
41
EP.41 Ada Apa Dengan Rangga? _Happy Reading_
42
EP.42 Emosi _Happy Reading_
43
EP.43 Permintaan Maaf _Happy Reading_
44
EP.44 Libur Semester _Happy Reading_
45
45. Hamil? _Happy Reading_
46
EP.46 Kecurigaan Rangga _Happy Reading_
47
EP.47 Adi dan Raya _Happy Reading_
48
EP.48 Buka Lembaran Baru _Happy Reading_
49
EP.49 Kepedulian Rangga _Happy Reading_
50
EP.50 Kamu Suka Aku? _Happy Reading_
51
EP.51 Memalukan _Happy Reading_
52
EP.52 Pantai dan Kecemburuan Aska _Happy Reading_
53
EP.53 Apa Ini Sebuah Lamaran? _Happy Reading_
54
EP.54 Menuju Kebahagiaan Yang Sesungguhnya _Happy Reading_
55
EP.55 Momen Bersama _Happy Reading_
56
EP.56 Reza Curi Star _Happy Reading_
57
EPISODE 57 _Happy Reading_
58
EPISODE 58 _Happy Reading_
59
EPISODE 59 _Happy Reading_

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!