Bella turun dari mobil Aska, tiba-tiba Bianca datang langsung menggandeng tangan Aska dengan manja. Sungguh membuat kesal. Ia memasang muka tidak suka dengan sikap Bianca yang manja pada Aska yang statusnya adalah pacar. Terlihat jelas jika Bella sebenarnya cemburu namun dia belum menyadarinya.
Ditatapnya bianka dengan tatapan tajam. Karena merasa begitu risih melihatnya lalu ia meninggalkan mereka begitu saja. Aska mencoba melepas tangannya yang masih digandeng Bianca.
“Mau lo apa Bi?” tanya Aska ketus.
“Mau gue, kita balikan.”
“Ngga bisa Bi, gue udah punya Bella.” Jawab Aska meyakinkan.
“Gue tau lo deketin Bella karna lo mau manas-manasin gue kan? Iya kan?”
“Gue jelasin sekali lagi ya Bi, gue dan lo udah tidak ada hubungan. Jadi lo ngga usah deketin gue, sekeras apapun lo deketin gue, gue semakin menjauh dari lo” tegas Aska.
“Sekuat apapun lo deket sama Bella, gua ngga akan terima Aska.” nada suara semakin tinggi.
Tanpa menghiraukan ucapan Bianca, Aska pergi berlalu meninggalkannya yang terlihat kesal.
...“Awas lo Bella, gue bakal lakuin apapun buat lo jauhin Aska. Gue bakal buat lo menyesal udah berurusan sama gue, tunggu aja Bel.” Batin Bianca....
Bella duduk dibangkunya dengan malas, melihat Bianca manja pada Aska membuatnya kesal. Entah kenapa Bella merasa tidak suka.
“Kenapa lagi muka tuan putri ditekuk?” tanya Raya.
“Aku mau tanya, Aska sama Bianca pacaran udah lama?” kepo Bella.
“Kenapa tiba-tiba kamu kepingin tau Bel? Jangan-jangan..” sebelum Raya melanjutkan perkataanya sudah di potong oleh Bella.“Jangan-jangan apa? Aku Cuma mau tau itu selebihnya nanti akau tanya Aska.” dengan muka memohon.
“Yang gue tau ya Bel, Aska sama Bianca udah 2 tahun pacaran. Putusnya mereka karena Bianca selingkuh dengan Rehan anak alm. Bokapnya Aska dengan istri keduanya. Setahu aku kaya gitu Bel, oh ya ada satu lagi, tapi ini rahasia.” Raya memelankan suaranya “Ibu kandung Aska sekarang dipenjara karena udah bunuh suaminya, Aska dan ibunya mengalami kekerasan fisik ketika Aska umur 10 tahun. Tidak banyak yang tahu soal ini, jadi kamu jangan ngomong sama Aska sebelum dia sendiri yang kasih tau ke kamu Bel.” Jelas Raya.
“Makasih Ray, kamu udah kasih tau tentang Aska.”
“Kasih tau tentang gue apa Bel?” kata Aska yang baru datang tidak jauh dari depan Bella.
“Itu.. gue..” Bella terbata-bata karena masih terkejut melihat Aska datang tiba-tiba.
“Biar gue jelasin, tadi Bella tanya makanan kesukan, lo suka cewe tipe seperti apa, kayaknya Bella mulai suka sama lo. ” Kata Raya bohong.
"Raya?" kesal Bella.
“Bener Bel?” tanya Aska.
Bella hanya menunduk malu melihat Aska yang memandangnya lali tersenyum. Senyum itu begitu manis membuat pipi putih Bella seketika merona.
Aska menarik kursi di sebelah Bella lalu duduk, jarak mereka tidak terlalu jauh. Jantung Bella berdebar, masih merasakan malu dengan kebohongan yang Raya katakan.
“Marah?” tanya Aska.
“Gue ngga marah.” Ucap Bella
“Kenapa langsung pergi?
“Ya gue ngga mau ganggu lo jadi gue pergi.” Tegas Bella.
“Bener?”
“Iya”
“Bukan karna lo cemburu?” tanya Aska lagi.
“Ken.. Kenapa gua harus cemburu.”balas Bella.
“Kan lo pacar gua. Wajar kan kalau lo cemburu.” Tatap Aska lekat, dielusnya kepala Bella sebelum melangkah pergi dari kelas.
***
Bugh..
Dilempar tas itu ke arah kedua sahabatnya, Hani dan Meli terkejut. Marah lagi marah lagi itu kerjaan Bianca. Satu hari ngga marah mungkin dia bisa sakit.
Mood Bianca kali ini benar-benar tidak bagus. Sekali dia sudah marah, apapun bisa dia lakukan bahkan untuk menyakiti sekalipun. Sikapnya yang masa bodoh itu membuat dia di segani.
“Kenapa lagi Bi?” tanya Meli.
“Iya nih pagi-pagi udah marah-marah aja, kenapa lagi?” ucap Hani.
“Gua kesel sama Aska, kenapa dia semudah itu lupain gua. Gua juga udah minta maaf.” Menyalakan rokok lalu menghisapnya.
“Bukannya semua kesalahan lo Bi, kenapa juga lo harus selingkuh.” Tegas Hani
“Iya bener kata Hani” balas Meli.
“Iya gua memang salah. Tapi gua cinta sama Aska dan gua harus dapatkan Aska kembeli. Gua ngga mau tau pokoknya lo berdua harus bantuin gua buat cewek cupu itu jauhin Aska.” Nada suara Bianca mulai tinggi. Kedua sahabatnya hanya mengangguk paham.
...“Siap-siap aja terima akibatnya karena udah berani rebut Aska dari gue cewek sialan.” batin Bianca....
Bella duduk di keramaian kantin, dengan mata yang tak lepas melihat layar ponselnya, ia masih memikirkan ancaman Bianca yang tidak suka dengannya. Entah apa yang harus dia kakukan. Soal ancaman ini bukan kali pertamanya bagi Bella, disekolah terdahulu dia juga sering mendapatkan perlakuan tidak baik oleh teman-temannya.
Kehidupan sekolah Bella dulu dengan sekarang tidak ada bedanya. Hanya saja sekarang ia sudah mempunyai kekasih, apapun itu permasalahannya ia harus katakan. Namun untuk masalah ini ia tidak ingin melibatkan Aska. Raya tiba-tiba datang membuyarkan lamunannya. Ternyata ia membawa makanan yang sudah di pesan.
“Udah ngga usah mikirin Aska mulu.” ucap Raya.
“Siapa lagi yang mikirin Aska, aku tuh mikirin Bianca.”
“Kenapa dengan Bianca? Jangan bilang dia ngancem kamu?” selidik Raya.
Bella hanya mengangguk, menyodorkan ponselnya menunjukkan pesan ancaman dari Bianca pada Raya.
089XXXXXXXXX
Gua peringatin sama lo cupu, menjauh dari Aska atau lo akan menyesal.
Bianca
Raya yang melihat pesan itu merasa terkejut juga takut, dia lebih tahu siapa Bianca sebenarnya. Bianca akan melakukan apa saja yang menghalangi keinginannya.
"Kamu harus kasih tau Aska, aku takut Bianca bertindak konyol." ucap Raya khawatir.
"Aku ngga mungkin kasih tau Aska, aku aja ragu dengan hubungan kita. Aku ngga mungkin buat Aska khawatir nanti dia semakin benci Bianca."
"Terus kamu gimana?" tanya Raya yang terlihat mengkhawatirkan Bella.
"Aku akan cerita sama Aska kalau aku memang terusik oleh Bianca." ujar Bella merasa sama seperti Raya, takut itu yang Bella rasakan.
..."Ngga akan gue kasih tau Aska kalau gue belum pastikan status hubungan kita yang sebenarnya" batin Bella....
***
Bella sedang duduk menunggu Aska di dekat parkiran. Sekitar 10 menit menunggu, Aska pun akhirnya datang.
Ia lalu menggeleng, mengikuti langkah Aska memasuki mobil. Dari kejauhan Bianca mengepalkan tangannya pandangannya tajam kearah mereka. Aska melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan area sekolah.
"Langsung pulang atau mau mampir kemana? tanya Aska memulai percakapan.
"Antar gue ke pantai yang kemarin." jawab Bella.
"Oke, tapi tidak main air Bel." larang Aska.
Bella menganggu, tak lupa tersenyum. Kembali hening, Bella sibuk dengan ponselnya dan Aska sibuk menyetir.
"Bella sudah sampai." ucap Aska.
"Wah indahnya. " jawab Bella langsung keluar dari mobil
Aska mengikuti langkah pelan Bella. Pemandangan indah, ombang yang tidak terlalu besar, terlihat banyak kapal penangkap ikan. Bella duduk, meluruskan kakinya, terlihat alas kaki sudah dilepas. Aska pun duduk di dekat Bella.
"Aska?" panggil Bella.
"Kenapa?" Aska menoleh.
"Eh.. ngga jadi deh."
"Kok ngga jadi? Mau ngomong apa Bel?" jawab Aska penuh tanda tanya.
Aska mendekat lagi, lebih dekat dengan Bella. Membisikka sesuatu di telinga Bella, membuat Bella merinding.
"Bel, ngomong aja sebelum gua paksa lo buat ngomong dengan cara yang seksi." ucap Aska mesum.
Ia terkejut, Aska terkekeh pelan melihat muka merahnya dan sedikit takut.
"Aska jangan macam-macam." tegas Bella.
"Sama pacar kan boleh-boleh saja" ucapnya enteng.
"Apa gua dan lo bener pacaran?" tanya Bella pelan seraya menundukan kepala.
"Iya kan Bel?"
"Gua hanya ingin tahu saja, lo bilang kalau gua pacar lo di depan semua orang itu ngga ada maksud lain kan Aska?" suara Bella pelan namun tegas.
Aska diam mengatur nafasnya sejenak sebelum menjawab pertanyaan sulit yang dilontarkan itu.
"Hem. Gua serius Bel ngomong itu di kantin. Gua ngga ada niat buat mainin lo itu bukan gua banget. Sekarang jalani aja Bel, takdir tidak ada yang tahu. Sekarang mungkin kita belum saling suka tapi ngga tau nanti, besok, atau lusa. Percaya sama gua Bel, gua ngga akan nyakitin lo." ucap Aska dengan penuh kesungguhan.
Mata Bella berkaca-kaca, heran dengan sikap pria di depannya itu. Tiba-tiba Aska menyenderkan kepalanya di bahu Bella membuat yang punya terkejut.
Bella diam membeku, jantungnya berdegup kencang mungkin masih bisa di dengar oleh Aska yang masih di posisinya sambil tersenyum.
..."Gua akan coba hubungan ini Aska, jadi jangan buat gua kecewa nantinya" batin Bella....
Jangan lupa like, comen, dan vote😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Aulia
assalamu'alaikum thor🙏🏼
2022-02-16
0