Sudah sekitar lima belas menit Aska dan Bella hanya diam tanpa kata di atap. Mereka bingung hanya bisa diam dan tidak berani berbicara. Aska sesekali melirik Bella yang terlihat wajah pucat.
Ia berfikir bahwa gadis itu masih syok dengan sikapnya. Ia lalu mencari kata yang pas untuk meminta maaf dengan kejadian hari ini.
“Gua minta maaf membuat lo terkejut akan sikap gua tadi di kantin.” Aska memulai percakapan, belum sempat Bella menjawab dia kembali berkata “Gua, Aska Renanda Wijaya. Lo bisa panggil gua Aska” perkenalan singkat.
“Gua Bella Putriani Husen, lo bisa panggil gua Bella. Soal yang tadi maksud lo apa bilang kalau gua itu pacar lo kenal aja engga”kata Bella.
“Cinta kan bisa tumbuh kapan saja, kalau hari ini gua bilang suka sama lo? Lo mau jadi pacar gua?” ucap Aska sembari mulai mendekati.
Jantung Bella berdegup sangat kencang, sedikit memberi jarak antara dirinya dengan Aska. Namun Aska mulai maju, maju dan terus maju hingga Bella tersudut di tembok, Aska mengunci Bella. Perlahan mulai mendekatkan bibirnya, tanpa disadari Bella reflek memejamkan mata membuat Aska tersenyum.
“Bhahahahahaha” tawa Aska penuh kemenangan.
Bella terlihat malu lalu mendorong tubuh Aska dari hadapannya.
“Cowok sialan, tengil, mesum” ucapnya kasar sembari melipat kedua tangannya.
“Tapi lo suka kan?” Tanya Aska lalu mengendipkan satu matanya.
“Tidak, dasar mesum. Semua cowok itu sama saja br*ngs*k.” Kata Bella sambil menatap mata Aska tajam.
Tanpa di duga , Aska menari tanggannya sehingga ia lebih mendekat. Tidak ada jarak diantara mereka, jantung Bella kembali berdebar, suaranya begitu kencang bisa terdengar oleh orang di hadapannya.
Aska tersenyum, membuat gadis itu semakit merasa cemas. Bukan Aska kalau tidak bisa memikat hati wanita. Itulah kepandaiannya yang tidak banyak diketahui.
“Lo sekarang pacar gua tidak ada penolakan” ucapnya lembut tepat ditelingga Bella lalu melangkah pergi.
“Yah… “ teriak Bella, tanpa menghiraukan teriakan itu Aska tetap melanjutkan langkahnya menuju kelas.
...“Cowok mesum sialan.” gumam Bella....
Hari pertama masuk sekolah yang terasa begitu panjang. Bella sangat lelah, sesampainya dikamar ia membuang tansnya asal dan mulai membaringkan tubuhnya di tempat tidur, tanpa sadar dia sudah terlelap tidur.
***
..."Gua harus bisa lupain Bianca dan menjauh darinya. Benar Juga yang dikatakan Adi dan Reza, kalau gua jangan mau tertipu dengan sikap manjanya. Hari ini sikap gua benar, Bianca harus dilawan kalau tidak dia pasti akan terus bersikap seperti itu. Hem... Bella namanya, walau dia cupu tapi dia lebih baik dari pada Bianca." gumam Aska....
Aska merebahkan badannya ditempat tidur, ia teringan kejadian dikantin. Ia menyadari bahwa hari ini dia sudah bertindak tepat. Tiba-tiba ponselnya berdering, langsung mengambil ponsel yang berada di sofa kamar.
" Kenapa telfon?" tanya Aska.
"Bro.. gua udah dapat nomor Bella. Gua kirim sekarang.." ujar Reza sambil mengirim pesan pada Aska yang berisi nomor Bella.
"Lo dapat nomor dia dari mana?" tanya Aska lagi.
"Cewek yang ada di kantin tadi siang sama Bella, dia Raya teman kelasnya Bella. Gua maksa bro sama Raya, hahaha..." ucap Reza sembari tertawa.
"Gila lo, tapi thanks ya." kata Aska menutup sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban Reza.
Aska menatap layar ponselnya, banyak sekali pesan dari Bianca, dia sama sekali tidak berniat membuka pesan itu bahkan untuk membalasnya. Sekarang dia benar-benar sudah tidak peduli dengan Bianca yang ada difikirannya hanyalah Bella.
"Kemakan omongan sendiri Lo." ucap Adi sambil tersenyum.
"Sialan lo, kalau bukan karena Bianca ngga mungkin gua ngelakuin ini." ucap Aska.
"Bianca lo ladenin, udah lupain aja."
"Mana ada baru putus langsung move on." ucap Aska.
"Lebih cepat lebih baik ."
" Ngga tau gua, pusing sama cewek." kata Aska membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Sedangkan Adi tersenyum tipis melihat sikap sahabatnya itu, ya Aska bukan tipe cowok yang mudah muve on. Dia terlalu baik sama cewek sehingga perasaanya terlalu dalam tanpa sadar dia terluka. Prinsipnya memang tepat untuk tidak menyakiti wanita, namun dia terlalu lemah dengan wanita sehingga dia mudah di tertipu.
Dilain tempat, Bella sedang merapikan rambutnya. Tidak lupa Bella menggunakan pelembab wajah. Terdengar notif dari ponsel Bella, diambilnya ponsel tersebut lalu dilihat.
085XXXXXXXX
Cewek cupu, besok gua jemput Lo. Kirim alamat Lo ke gua.
^^^Anda^^^
^^^Aska?^^^
085XXXXXXXX
Iya ini gua.
^^^Anda^^^
^^^Dari mana Lo dapat nomor gua?^^^
085XXXXXXXX
Itu tidak penting, sekarang cepat kirim alamat rumah Lo. Gua tunggu.
^^^Anda^^^
^^^Kok maksa, ngga mau gua.^^^
085XXXXXXXX
Gua tidak suka penolakan, Lo itu cewek gua jadi Lo harus nurut sama gua. Kirim alamat rumah Lo atau gua bakal cium Lo besok di sekolah. Pilih yang mana?
^^^Anda^^^
^^^Gua tidak pilih keduanya^^^
085XXXXXXXX
Harus pilih salah satu. Lo pilih mana?
^^^Anda^^^
^^^Dasar cowok menyebalkan dan pemaksa^^^
085XXXXXXXX
Sama pacar sendiri tidak masalah
^^^Anda^^^
^^^Ok, kalau itu mau lo. Lo besok jemput gua. Chat saja kalau Lo udah sampai rumah gua. Ini alamatnya Jln. Bunga Bangsa no. 57^^^
085XXXXXXXX
Ok, gua jemput jam 06.15
..."Cowok tengil itu selalu buat gua kesal, sehari aja gua tidak berurusan dengan dia pasti gua akan tenang" gumam Bella....
Bella mematikan layar ponselnya. Ia tampak kesal pada Aska yang selalu memaksa, lalu menyiapkan peralatan sekolah, memasukkan buku-buku dalam tasnya. Setelah semuanya lengkap, di bukanya ponsel itu untuk bermain sosial media Instagram. Ada beberapa postingan dari teman-temanny, asik melihat postingan itu tidak lupa Bella memberikan tanda love pada postingan yang di rasa bagus.
Pada kolom pencarian Bella menulis nama Aska, terlihat banyak nama Aska. Kemudian membuka satu persatu dari hasil pencarian, akhirnya menemukan akun Instagram Aska. Dilihatnya postingan Aska, kebanyakan postingan tentang dia dan kedua sahabatnya. Bella tertuju pada salah satu foto anak kecil yang digendong oleh ibunya. Tawa lebar anak kecil itu membuat ibunya bahagia, terlihat jelas pada foto tersebut.
Waktu menunjukkan pukul 23.10, tidak terasa sudah satu jam Bella stalking Instagram Aska. Bella lalu mematikan layar ponselnya dan meletakkannya di meja, ia lalu melangkah menuju ranjangnya. Di rebahkannya tubuh mungil yang tampak lelah itu, matanya memandang lagit kamar yang penuh dengan stiker bintang dan bulan.
..."Gua besok harus tanya langsung pada kenapa dia ingin menjemput, padahal baru kenal. Apa Aska punya motif lain? Tapi apa?" gumam Bella....
Perlahan Bella memejamkan matanya, kantuk mulai melanda, lalu membenarkan posisinya senyaman mungkin. Tubuhnya butuh istirahat, hari ini terasa sangat melelahkan. Tidak butuh waktu lama Bella sudah ke alam mimpi.
Jangan lupa tinggalkan jejak😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
zsarul_
hai thorr aku mampir nihh 🤗
semangatt yaa
yuk baca lagi cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
ada part baru lohh 😍
mari saling support thorr ❤️
thanks
2021-01-19
0