Pukul 21:00 Daniel baru pulang dari kantor.
"Kamu mau aku bikinin teh atau kopi Mas?" Tanya Stella pada Daniel yang baru selesai mandi.
" Nggak usah lah, ini udah malem. Lagian kamu pasti capek bantuin Mama di rumah sakit."
"Ngga apa-apa, kalo Mas mau aku bikinin kebawah."
"Ngga usah, kamu-nya udah pakai baju tidur gitu masa iya mau kebawah pakai baju kaya gitu."
"Emang bajuku kenapa?"
Stella melihat lagi pakaian yang di kenakan-nya.
Tidak ada yang salah, Stella sudah biasa mengenakan dress di atas lutut saat hendak tidur.
"Ngga apa-apa, Ayo kita tidur." ucap Daniel yang kini sudah berbaring di ranjang.
"Iya" Jawab Stella ikut berbaring di ranjang.
"Mas!" Stella menekan lengan Daniel dengan jari telunjuknya.
"Heemm" Jawab Daniel dengan mata terpejam.
"Mas!" Stella kembali menekan lengan Daniel berkali-kali.
"Apa?" Jawab Daniel yang sudah membuka matanya.
Daniel sedikit terkejut saat membuka matanya,
Karena Wajah cantik Stella berada tepat di hadapannya. Stella berbaring menyamping sambil menopang kepala menghadap ke arah Daniel..
Lagi lagi Daniel dibuat menelan Salipan.
Tubuh sintal Stella berada begitu dekat dengan Daniel, membuat Daniel harus kembali tersiksa.
Daniel cukup heran, Karena tubuhnya tidak pernah langsung terasa tegang seperti ini jika dia berdekatan dengan wanita lain, walaupun wanita tersebut berpenampilan sangat seksi.
Tapi kenapa Stella membuatnya begitu bergairah walaupun tanpa di goda.
"Mas boleh tidak? kalau besok aku ke makam ayahku?" Stella kembali bertanya karena Daniel terus diam, seperti orang tercengang.
"Hah, Apa?"
"Besok aku mau ke makam Dady boleh tidak?"
" Oh, kirain apa? Ya boleh lah, nanti Mas Antar biar sekalian ke makamnya Shanum."
"Ok." Stella mengacungkan jempol, lalu dengan refleks memeluk Daniel.
Membuat Daniel tersentak kaget.
"Maaf ya Mas, Tadi Aku refleks. Hehe."
"Ngga apa-apa."
"Mas, emang ngga boleh ya kalo aku peluk kamu?"
"Ya boleh sih. Tapi si piton tersiksa nanti!"
"Piton Siapa??" Tanya Stella penasaran.
"Hah, bukan siapa-siapa." Daniel tidak menyangka kalau istrinya ini begitu polos.
"Ayo Mas, piton siapa? kemarin-kemarin kamu juga pernah ngomong si piton piton gitu." Stella mengeratkan pelukannya.
"Ngga ada! itu ular peliharaan Mas." Daniel menutup wajahnya dengan bantal.
"Ayo cepat kasih tau. kalau ngga Aku cari sendiri nih?" Ancam Stella.
"Ca-cari apa?" Daniel seketika menyingkirkan bantal yang ada di wajahnya.
"Cari si piton lah." jawab Stella dengan polosnya.
"Hahaha..." Daniel tertawa terbahak-bahak karena kelakuan Stella.
"kenapa kamu ketawa?"
"Abis kamu lucu. Pakai acara mau cari si piton segala. Sampai ke ujung dunia juga ngga bakalan ketemu."
"Emang kamu simpan dimana Mas?"
"Di tempat rahasia pokoknya."
"Aku boleh lihat ngga Mas?"
"Jangan, nanti kamu bisa terkejut terus pingsan." ucap Daniel sambil mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap.
" Masa iya lihat doang langsung pingsan."
"Iya bahaya." jawab Daniel lagi.
Suasana hening. Tapi Stella masih mencoba berpikir dimana Daniel menaruh peliharaannya itu.
Yang Stella tau ular piton itu kan ukurannya sangat besar, mana mungkin bisa di sembunyikan.
"Mas, ular piton kamu masih anak-anak apa udah dewasa?" Stella kembali bertanya karena sangat penasaran.
Daniel langsung bringsut, kembali menghadap ke arah Stella.
"Kamu beneran penasaran?" tanya Daniel sambil menahan tawa.
Stella pun mengangguk.
"Tapi akibatnya berat kalau kamu sampai berani mengusiknya." Daniel semakin bersemangat menggoda istrinya itu.
"Akibat apa sih?"
"pokoknya kamu harus siap menanggung akibatnya kalau memang mau berkenalan dengan si piton."Kini Daniel yang bersemangat untuk mengenalkan si piton pada Stella
"Serem juga ya, yaudah lah nanti aja kenalannya" Stella mencerukan wajahnya pada dada Daniel.
"Hei, kamu harus tanggung jawab, si piton udah mau keluar tuh." Kini Daniel yang menekan-nekan pipi Stella dengan jari telunjuknya.
"Nggak ah Mas, aku jadi takut." Jawab Stella sambil terus menyembunyikan wajahnya pada dada Daniel.
"Nggak usah takut, nanti aku kasih tau si piton biar jangan terlalu ganas."
Stella tidak menjawab, ia malah tertidur dalam pelukan Daniel.
Sementara Daniel, ia terlihat gelisah tak kunjung memejamkan mata.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nurhayati Nia
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣koacian nasib KAMU pitonnn
2023-05-13
0
Rizky Sya'if Maulana
waduh pitonnya Daniel mau mencari sarangnya tuh
2021-07-29
0
ii2020
Hahaha..piton
2021-07-29
0