"Apa kamu mau di antar?" tanya Daniel pada Stella.
" Tidak usah Mas, nantibkamu kesiangan. Aku juga mau mampir ke supermarket dulu buat beli buah pesenan Mama."
Daniel sudah rapi dengan stelan kantor, Stella pun sudah siap untuk kembali ke rumah sakit.
Sementara Pak Pratama sudah lebih dulu pergi ke rumah sakit tempatnya bertugas.
" Yasudah kalo gitu. Nanti sore sepulang dari kantor aku jemput kamu ke rumah sakit." Ujar Daniel sebelum pergi.
"Iya Mas."
Daniel pun pergi.
"Bi tolong siapin baju buat Mama."Suruh Stella pada bi Imas.
"Baik non."
Sambil menunggu bi Imas mengambil pakaian untuk Mama Sovia, Stella duduk bersandar di sofa ruang tamu.
Diam membuat pikiran Stella teringat dengan rencana balas dendam yang sedang di jalaninya,
"Rasanya aku tidak perlu lagi memikirkan rasa marahku pada Leo, mungkin sebaiknya aku melupakan masa laluku dengan Leo, dan menjalani pernikahanku dan Daniel dengan sungguh-sungguh."ucap Stella dalam hatinya.
Akhirnya Stella pun memutuskan untuk menjalani pernikahannya dengan sungguh-sungguh. Dan melupakan niatnya untuk balas dendam.
Menikah dengan Daniel ternyata tidak seburuk yang di pikirkannya, Stella sempat berpikir dirinya akan menderita menikah dengan pria yang pernahmengalami depresi.
Bagi stella tidak masalah jika saat ini Daniel sudah mematrikan hatinya untuk wanita lain.
"Ini bajunya non"ucap bi imas memberikan sebuah bag berisi pakaian.
"Oh iya, bi. Terimakasih." jawab Stella sedikit terkejut.
"Kalau gitu aku pergi dulu ya bi"pamit Stella
Dengan Taksi online Stella pergi lagi ke rumah sakit.
Rumah sakit....
Sakit Yang di alami Leo tidak terlalu parah, mungkin hanya Dua atau tiga hari Leo sudah di perbolehkan untuk pulang.
"Mam," Sapa Stella saat sudah sampai di ruang rawat Leo.
Leo melirik ke arah Stella.
Stella menyerahkan parsel buah yang tadi dibelinya.
"Terimakasih Stell, Maaf ya Mama jadi ngerepotin kamu."
"Ngga apa-apa Mam."
"Oh ya, Mama udah sarapan? ini aku beliin makanan. "
"Makasih ya sayang." ucap Mama Sovia mengelus bahu Stella.
Di ranjang pasien Leo menatap Stella yang setia menemani Mamanya .
'Manis sekali gadisnya itu, Leo tidak percaya kalau gadis semanis Stella bisa menghianati hubungan yang sudah mereka bangun selama lima tahun ini.'
"Stell, Mama mau keluar dulu sebentar, Mama mau beli sesuatu."
"Mama mau beli apa? biar Stella aja yang keluar."
"Ngga usah sayang, biar Mama aja."
'Aduh gimana ini? Kalo mama pergi Aku berdua aja dong sama Leo' Batin Stella.
"Mam, Aku aja deh yang keluar." Ucap Stella memelas.
Stella berusaha membujuk Mama Sovia agar membiarkan dirinya saja yang pergi, Tapi Mama Sovia tetap pergi meninggalkan Stella dengan Leo.
Bukan apa. Berdua dalam satu ruangan dengan Leo seperti ini, benar-benar membuat Stella merasa gundah.
"Ah, gimana ini? mama kenapa nggak aku aja sih yang pergi." gerutu Stella
Hingga sore hari Stella memilih duduk di sofa bed yang berada agak jauh dari tempat Leo berbaring.
Stella mecoba menyibukan diri pada ponselnya agar tidak mendapat konteks dengan Leo.
"Apa kamu bahagia menikah dengan bang Daniel?" Suara Leo terdengar lantang.
Deg..
Akhirnya yang di takutkan pun terjadi. Sejak Tadi hati Stella merasa cemas, Stella takut Leo membahas lagi tentang hubungan mereka.
Stella sudah berniat untuk mengubur segala kenangan di antara mereka berdua.
"Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku?" Ucap Leo lagi.
"Kenapa aku harus menjawab? aku mempunyai hak untuk menikah dengan siapapun."jawab Stella.
"Aku tau itu. Tapi kenapa harus dengan Bang Daniel? Apa tidak ada pria lain lagi di dunia ini selain Kaka ku?"
"Sudahlah. Jangan lagi membahas lagi tentang kita, biarkan aku menjalani hidup baruku bersama suamiku."Stella
"Lalu bagaimana dengan hubungan kita?"Leo
"Hubungan! hubungan kita sudah hancur sejak,-"
"Kalian lagi ngobrol apa? kok kayanya serius amat?"Ucapan Stella terhenti ketika Daniel tiba-tiba datang.
"Ngga ngobrol apa-apa Mas." Jawab Stella gugup.
Daniel menaruh jasnya dan duduk di sisi Leo.
"Gimana tangan kamu, sudah baikan?" tanya Daniel pada Leo.
"Masih agak nyeri sih Bang."
"Kamu tumbenan sih Le nyetir ngga fokus, biasanya kamu yang ngingetin Abang buat selalu fokus kalo lagi nyetir. Apa jangan-jangan kamu abis minum alkohol ya?"
"Ngga Bang, mungkin Leo lagi cape aja, makannya ngga fokus nyetirnya."
"Ngomong-ngomong Mama mana Le?"
"Mama lagi keluar, Katanya mau ada yang di beli."Leo
"Oh." Daniel
Daniel pun bangkit dari ranjang Leo dan beralih duduk di samping Stella.
"Kamu sudah pulang Niel?" Ucap Mama Sovia yang baru datang membawa beberapa paper bag.
"Barusan Mam."
" Yaudah Niel, kamu ajak Istri kamu pulang. Kasian dia bosen di sini seharian."
"Iya Mam."
"Ayo kita pulang." Ajak Daniel pada Stella.
"Tunggu Stell, Tadi waktu Mama mau beli kue mama mampir ke toko pakaian, Eh mama liat baju bagus buat kamu. Sepulang dari sini langsung di pakai ya." Ucap Mama menyerahkan paperbag warna coklat bergambar bunga.
"Makasih ya Mam." Ucap Stella menerima paper bag tersebut.
"Jangan ngasih yang aneh aneh lagi ya Mam," Ucap Daniel.
"Nggak Niel. Kamu tenang aja, kali ini kamu pasti suka dan akan berterima kasih sama Mama." Jawab Mama Sovia Dengan penuh keyakinan.
Daniel dan Stella pun pamit dan pergi dari rumah sakit.
"Mama ngasih baju apalagi?"Tanya daniel saat mereka sudah Sampai di rumah.
"Nggak tau Mas, aku belum liat."
Daniel dan Stella pun langsung menuju kamar.
Daniel langsung menuju kamar mandi karena sudah tidak nyaman dengan peluh dari aktivitasnya seharian.
"Kamu nggak mandi? ini udah malem loh" ucap Daniel pada Stella, sambil mengusap rambutnya yang masih basah.
"Bentar lagi mas." jawab Stella yang sedang merebahkan diri
"Mandi dulu aja, Abis itu bisa tiduran lagi"Suruh Daniel
Stella pun berjalan gontai menuju kamar mandi sambil membawa paper bag pemberian Mama Sovia.
Rasa segar menyeruak saat Stella merendam dirinya di bathub.
Aroma lavender dari Sabun pun ikut memberikan nuansa rilex pada tubuh stella.
Setelah hampir satu jam Stella berkutat di kamar mandi, Stella pun keluar dengan memakai baju tidur yang di berikan Mama Sovia.
Daniel Menelan Salipannya yang nendadak seperti mengeras saat melihat stella melintas fi hadapannya dengan pakaian sexy.
Daniel Yang sedang duduk di ranjang, pura pura fokus pada ponselnya, dan tidak ingin terlihat gugup.
"Mas ko kamu keringetan gitu sih. Padahal Kamu tadi udah mandi." Ucap Stella yan duduk di Sisi ranjang.
" Iya, Aku juga nggak tau kenapa hari ini begitu terasa panas." Jawab Daniel.
Jantung Daniel berdegub lebih cepat saat Stella dududk di sebelahnya.
Daniel menutupi tubuh bagian bawahnya dengan selimut.
"Mas katanya panas kok malah selimutan?" Tanya Stella heran dengan sikap Daniel yang menjadi aneh.
"Oh ini. Mas juga nggak tau nih. badan Mas yang atas rasanya panas, tapi badan Mas yang bawah kok dingin ya." Jawab Daniel.
'Aduh gawat, kenapa si piton meronta-ronta gini ya'Gerutu Daniel.
"Si piton siapa Mas?" Tanya Stella semakin heran.
"Oh, Ngga. Ini Mas lagi liat vidio orang lagi nangkep ular piton, terus ular pitonnya ngamuk." uvap Daniel yang semakin gugup
"Oh. Kalo gitu aku tidur duluan ya Mas."
"Oh I-iya." Jawab Daniel
Stella pun membaringkan diri di sebelah Daniel tanpa selimut, karena selimutnya di gunakan oleh Daniel.
Jantung Daniel terasa semakin cepat berdetak, dan tubuhnya pun menjadi tegang, saat melihat Stella tidur terlentang di sebelahnya.
Pakaian stella yang terlalu minim membuat area dada dan paha Stella yang mulus terekspos bebas di hadapan Daniel.
Membuat Si piton yang beberapa tahun ini bersemayam dengan tenang, kini meronta meminta untuk keluar.
"Mas kamu kenapa?" Tanya Stella, saat melihat Daniel gelisah.
"Ngga. Aku ngga apa apa." Jawab Daniel kaget.
"Jangan terlalu larut tidurnya Mas." Ucap Stella yang kembali tidur.
"Stella." Panggil Daniel ragu-ragu.
"Iya." Stella kembali membuka mata.
"Mm, Apa aku boleh meminta pelukan yang kamu pinjam kemarin?" Akhirnya Daniel memberanikan diri.
"Maksudnya?" Tanya Stella tidak mengerti.
"Aku mau menagih pelukan yang kamu pinjam kemarin kemarin."
"Oh, Mas mau Aku peluk." Jawab Stella lantang membuat Daniel Malu.
Stella pun merentangkan tangannya dan memeluk Daniel.
Bersambung.....
Maaf kan kalo banyak tipo ya guyss...
soalnya keybord ku lagi eror, ngaco gitu di pake ngetiknya.
Semoga Abang kurirnya cepet datang bawain keyboard barunya ya, supaya kita bisa lanjutin perkara nasib si ular piton.
Jangan lupa bantu dukung karyaku dengan like, Vote, dan komentar..
Terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Mella Soplantila Tentua Mella
piton piton
2022-06-15
0
Yusneli Usman
aku juga mo bayar hutang sm suami katanya aku banyak hutang...so.. bayarnya pake pelukan aja😂😂
2022-01-27
0
Ulfha Suleman
🤣🤣🤣
2021-11-23
0