10. Hati yang lara

FLASH BACK ON

Stella membiarkan seorang ahli make-up merias wajahnya, ia pun melihat pantulan dirinya yang sudah lengkap dengan pakaian rapi.

Tapi samar-samar terdengar suara orang sedang berdebat pelik.

"Mbak, tunggu sebentar ya, Aku keluar dulu." Ucap Stella pada sang ahli make-up.

Stella keluar dari kamarnya dan menghampiri orang tuanya yang sedang berdebat.

Bosan rasanya melihat pemandangan seperti ini.

Mungkin itulah yang terbersit dalam benak Stella.

"Momy, Dady. Ada apa. Ayolah! jangan bertengkar terus ?"Ucap Stella saat sudah berada di dekat Arman dan Ameera.

"Stella, lihatlah kelakuan ibumu. Putrinya akan di lamar dia malah akan pergi." Ujar Arman kecewa.

"Momy, apa Momy sangat sibuk? sampai Momy tidak bisa menghadiri acara lamaran Stella." Ucap Stella menahan perih di hatinya.

"Ya. Momy ada pertemuan penting hari ini." Jawab Ameera.

"Apa Momy tidak bisa menyempatkan waktu sebentar saja?" Stella terus berusaha membujuk.

"Tidak bisa, pertemuan ini sangat penting Stella.!" Bentak Ameera.

Stella terus berusaha sabar sambil menenangkan ayahnya yang sedang di sulut emosi.

"Momy, kenapa dalam hidup Momy aku tidak pernah di anggap penting.?"Ucap Stella yang sudah mulai meneteskan air mata.

"Karena kamu adalah kenangan buruk yang sejak lama ingin aku lupakan." Ucap Ameera sambil melangkah pergi meninggalkan Stella yang hanya berdiri mematung.

"Ameera!!!" Teriak Adrian.

Tapi Ameera tetap melenggang pergi, tidak menghiraukan teriakan Adrian.

Dengan emosi yang sudah tak terkendali, Adrian hendak mengejar Ameera.

Tapi Adrian mengurungkan niatnya karena dadanya tiba-tiba terasa sangat nyeri.

Adrian mencengkeram apa saja yang bisa di raihnya, rasa nyeri semakin terasa menusuk di dadanya hingga membuat Adrian tak mampu blagi untuk berdiri.

Adrian ambruk seketika.

Stella langsung panik saat melihat keadaan ayahnya.

"Dad, Dady. Dady kenapa?." Berulang kali Stella menepuk pipi Ayahnya sambil terus berusaha membangunkannya.

Beberapa pegawai datang menghampiri saat Stella berteriak meminta tolong.

Dengan sigap Stella membawa Adrian kerumah sakit.

Sepanjang perjalanan Stella terus berusaha membangunkan ayahnya, yang sudah tidak sadarkan diri.

Belum hilang ucapan Ameera dalam otaknya, kini hatinya dihantam rasa lara karena keadaan ayahnya.

"Pak lebih cepat lagi." Suruh Stella pada sang sopir.

Wajah yang semula telah di bubuhi riasan, kini sudah sembab dengan air mata.

Saat sampai di rumah Sakit Stella berteriak meminta tolong, agar segera ada yang menangani ayahnya.

Dokter pun langsung menangani Ayah Stella, beberapa alat di pakaikan pada tubuh Adrian.

Sementara Stella menunggu dengan perasaan yang sangat cemas.

"Nona Stella, pasien meminta anda untuk masuk." Setelah cukup lama menunggu, seorang dokter meminta Stella untuk masuk ke kamar rawat atas permintaan pak Adrian.

Tanpa banyak bicara Stella langsung memasuki ruangan tersebut.

"Dady" Ucap Stella lirih, saat melihat sang ayah terbaring lemas.

Stella duduk di sisi Adrian.

Di genggamnya tangan yang sudah mulai melemah.

Merasa ada yang menyentuhnya Adrian membuka mata.

"Dady." Ucap Stella tersenyum, melihat ayahnya membuka mata.

"Nak, minta calon suamimu untuk datang kemari. Ada yang ingin ayah bicarakan dengannya." Ucap pak Adrian dengan suara terbata-bata.

"No Dady, jangan pikirkan apa-apa dulu. Fokus saja sama kesehatan Dady."

"Tidak nak, ayah harus bertemu dengannya." Ucap pak Adrian lagi.

"Baiklah Dad."

Stella pun mengambil gawainya dan menghubungi Daniel.

Dengan suara gemetar menahan tangisan, Stella meminta Daniel untuk datang ke rumah Sakit.

"Sudah Dad,dia akan datang kesini." Ucap Stella.

Adrian kembali tersenyum.

"Tentang ucapan ibumu tadi.--,"

"Jangan membahas apapun Dad, saat ini kesehatan Dady yang terpenting." Ucap Stella memotong ucapan Adrian.

Jauh di dasar hati Stella ia sangat ingin mengetahui kenapa ibunya bersikap seperti itu, tapi saat ini kesembuhan ayahnya adalah yang terpenting baginya.

Adrian pun mengurungkan niatnya untuk menceritakan apa yang terjadi di antara dia dan Ameera di masa lalu.

Adrian memilih menatap lekat wajah putri malangnya itu.

"Kenapa Dady menatapku seperti itu.?"

"Dady takut kalau ini terakhir Dady melihatmu."

"No, Dady akan terus melihat ku, kita akan terus sama-sama. Sebaiknya sekarang Dady tidur saja" Pinta Stella.

"Baiklah." Jawab Adrian.

Adrian pun kembali memejamkan mata, Stella mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Adrian sambil terus menatap wajah pucat Ayahnya..

"Stella." Ucap seseorang yang baru datang.

"Daniel." Stella berhambur kedalam pelukan Daniel, kesedihan yang sejak tadi di tahannya tumpah dalam dekapan Daniel.

Sejak tadi Stella berusaha menyembunyikan kesedihannya dari Ayahnya.

Stella menarik tangan Daniel untuk mendekat pada ayahnya.

FLASH BACK OFF

Mama Sovia memeluk Stella yang kini sudah menjadi menantunya.

Walaupun pernikahan Stella dan Daniel belum sah secara hukum, Tapi mereka sudah mengucapkan janji suci pernikahan kepada sang pencipta.

Semuanya bersuka cita atas pernikahan yang baru saja di ikrarkan.

Tapi ada seseorang yang kini sedang duduk terkulai di sebuah kursi di depan ruangan itu.

Ya, Leo tak menyangka kalau kekasihnya yang bertahun-tahun di nantinya kini sudah menjadi Kaka iparnya.

Apa yang terjadi?

Kenapa Stella menikah dengan Daniel?

Itulah pertanyaan dalam benak Leo.

Lamunan Leo buyar saat mendengar suara jerit tangis Stella.

Leo kembali memasuki ruangan tersebut, dilihatnya Stella sedang menangis histeris sambil menguncang-guncang tubuh ayahnya.

"Mam," Leo bertanya pada Mama Sovia.

"Ayah Stella sudah pergi." Jawab Mama Sovia yang ikut bersedih.

Daniel memeluk Stella, mencoba menenangkan Stella yang masih histeris saat para perawat membawa jenazah ayahnya untuk bersiap di semayamkan.

"Sabar nak,kamu tidak sendirian, Kami sekarang keluarga kamu. Kami akan bersama kamu" Ucap Mama Sovia ikut menegangkan.

__________

Pemakaman pak Adrian sudah selesai di lakukan, Stella pun masih setia memeluk pusara sang Ayah.

"Ini sudah sore nak, sebaiknya kita pulang. Besok kamu bisa kesini lagi." Ucap Pak Pratama.

"Iya Sayang. Ayo kita pulang." Sambung Mama Sovia.

Dengan tubuh lemas Stella berusaha untuk bangun dari duduknya,

Daniel pun membantu Stella untuk bangkit, Daniel memapah Stella untuk menuju mobil.

Daniel dan Stella menumpangi mobil yang di kemudikan oleh Leo.

Sepanjang perjalanan Leo berkali kali melihat kaca spion yang ada di atasnya,

Pemandangan menyedihkan sekaligus menyakitkan tersedia di sana.

Pemandangan dimana Stella menangis dalam dekapan Daniel begitu terasa menyakitkan untuk Leo.

Leo berusaha menenangkan hatinya yang sejak tadi bergejolak.

 

Jangan lupa Tinggalkan like, vote dan komentarnya ya guyysss...

Terimakasih...

Terpopuler

Comments

Suhartik Suhartik

Suhartik Suhartik

pemandangan yang menyakitkan tapi sesuai dg kesalahan yang diperbuat

2021-08-20

0

Herdalia Lia

Herdalia Lia

Makanya jng murahan jd laki-laki otong di umbar cm buat nafsu aja

2021-03-29

9

Siti Wulandari

Siti Wulandari

mknya jaga siotong jngn main celap celup aj sekrg br tau dikhianatin

2021-03-26

3

lihat semua
Episodes
1 1. Awal mula.
2 2. Balas dendam
3 3. Hancur
4 4. Pasrah
5 5. Keputusan
6 6 persiapan lamaran.
7 7. Meminta ijin.
8 8. Calon Mertua kocak.
9 9. Antara madu dan racun.
10 10. Hati yang lara
11 11. Terikat dua janji
12 12. Malam pertama
13 13. Kecewa
14 14. Piyama kuning
15 15. Pinjam pelukan.
16 16. Cinta dalam Diam
17 17. Tegangan tinggi.
18 18. Rasa yang tertinggal
19 19. Masih Tentang rasa
20 20. Ular piton yang malang.
21 21. Kuda kuda-an.
22 22. Membangunkan singa tidur
23 23. Rasa tak terbendung
24 24. Terkapar
25 25. Sebuah hasil karya
26 26. Di antara dua pilihan
27 27. Hadiah terindah
28 28. Keputusan
29 29. Mulai terbiasa bersama
30 30.Pernyataan
31 31. Penerimaan
32 32. kesedihan
33 33. Berpisah
34 34. Pergi
35 35.Melamar pekerjaan
36 36. Teringat
37 37. Terjebak dalam lift
38 38. Aku merindukanmu
39 39. Melepas rindu
40 40. Ingin terus seperti ini
41 41. Permintaan Mama Sovia
42 42. Jodoh untuk Leo
43 43. Harapan kedua.
44 44. Romansa
45 45. Dua pasangan bucin
46 46. Bertemu
47 47. Minta cucu.
48 48. Calon istri Leo
49 49. Honeymoon
50 50. Honeymoon 2
51 51. Apa kamu hamil?
52 52. Berharap
53 53. Perhatian lebih
54 Pengumuman....
55 55. Berita bahagia
56 56. Ngidam
57 57. Ngidam part2
58 58. Australia
59 59. Kotak kenangan
60 60. Hari pertunangan
61 61. Marah
62 62. Bertengkar.
63 63. Kembali ke rumah
64 64. Kemarahan Silvia
65 65. Hari pernikahan.
66 66. Pengantin baru vs pengantin lama.
67 67. gara-gara ulah si piton
68 68. Kebahagiaan Daniel dan Stella
69 69. Kejutan
70 70. Penyesalan Ameera
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Awal mula.
2
2. Balas dendam
3
3. Hancur
4
4. Pasrah
5
5. Keputusan
6
6 persiapan lamaran.
7
7. Meminta ijin.
8
8. Calon Mertua kocak.
9
9. Antara madu dan racun.
10
10. Hati yang lara
11
11. Terikat dua janji
12
12. Malam pertama
13
13. Kecewa
14
14. Piyama kuning
15
15. Pinjam pelukan.
16
16. Cinta dalam Diam
17
17. Tegangan tinggi.
18
18. Rasa yang tertinggal
19
19. Masih Tentang rasa
20
20. Ular piton yang malang.
21
21. Kuda kuda-an.
22
22. Membangunkan singa tidur
23
23. Rasa tak terbendung
24
24. Terkapar
25
25. Sebuah hasil karya
26
26. Di antara dua pilihan
27
27. Hadiah terindah
28
28. Keputusan
29
29. Mulai terbiasa bersama
30
30.Pernyataan
31
31. Penerimaan
32
32. kesedihan
33
33. Berpisah
34
34. Pergi
35
35.Melamar pekerjaan
36
36. Teringat
37
37. Terjebak dalam lift
38
38. Aku merindukanmu
39
39. Melepas rindu
40
40. Ingin terus seperti ini
41
41. Permintaan Mama Sovia
42
42. Jodoh untuk Leo
43
43. Harapan kedua.
44
44. Romansa
45
45. Dua pasangan bucin
46
46. Bertemu
47
47. Minta cucu.
48
48. Calon istri Leo
49
49. Honeymoon
50
50. Honeymoon 2
51
51. Apa kamu hamil?
52
52. Berharap
53
53. Perhatian lebih
54
Pengumuman....
55
55. Berita bahagia
56
56. Ngidam
57
57. Ngidam part2
58
58. Australia
59
59. Kotak kenangan
60
60. Hari pertunangan
61
61. Marah
62
62. Bertengkar.
63
63. Kembali ke rumah
64
64. Kemarahan Silvia
65
65. Hari pernikahan.
66
66. Pengantin baru vs pengantin lama.
67
67. gara-gara ulah si piton
68
68. Kebahagiaan Daniel dan Stella
69
69. Kejutan
70
70. Penyesalan Ameera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!