"Apa mau ku antar?" Tanya Daniel saat sudah di depan restoran bersiap untuk pulang.
"Tidak perlu, aku juga bawa mobil."
"Oh."
"Yasudah, kalau begitu aku pulang dulu." Pamit Stella.
Daniel menatap punggung Stella yang semakin menjauh darinya.
Daniel cukup terkejut saat melihat Stella memasuki sebuah mobil mewah berwarna putih.
Ternyata dugaannya benar, Stella memang orang berada.
Daniel pun berjalan ke arah mobilnya, setelah Stella pergi.
Daniel cukup terheran-heran dengan apa yang baru saja di lakukannya.
Jadi sekarang aku harus melakukan lamaran?
Tanya Daniel dalam hatinya.
Ini konyol sekali.
Entahlah, biarkan saja pernikahan ini terjadi. Aku ingin lihat seberapa kuat gadis itu akan bertahan dengan pernikahan ini.
Sepanjang perjalanan kembali ke kantor Daniel terus bermonolog dengan dirinya sendiri.
_______
Malam ini Daniel pulang lebih cepat dari biasanya.
"Daniel, tumben kamu sudah pulang nak?" Tanya mama Sovia saat melihat Daniel mengambil air minum di dapur.
"Iya mam, Daniel lagi cape." Jawab Daniel sambil menaruh gelas bekas minumnya.
"Ohh, kalau begitu kamu istirahat aja. Nanti mama panggil kamu sama Leo saat jam makan malam."
"Ok mam. Memangnya Leo sudah pulang?" Jawab Daniel.
"Leo tidak pergi ke rumah sakit hari ini."Jawab mama Sovia.
"Oh," Jawab Daniel sambil pergi dari dapur.
Daniel kembali ke lantai atas, Saat berjalan menuju kamarnya Daniel melihat kamar Leo sedikit terbuka.
Daniel membuka perlahan pintu kamar Leo, Di lihatnya Leo sedang duduk di lantai sambil menopang kepala dengan telapak tangan seperti seorang yang sedang banyak pikiran.
"Kamu kenapa?" Tanya Daniel saat sudah memasuki kamar Leo.
"Eh, Bang Daniel. Ngga bang, Aku ngga apa-apa."
"Tapi kamu keliatannya kaya orang lagi galau begitu." Daniel berusaha membuka topik obrolan.
Rasanya sudah sangat lama Daniel tidak bercengkrama dengan keluarganya.
"Apa sih bang, udah kaya anak perawan aja pake galau galauan segala."
"Kirain, lagi galau. Masa dokter playboy galau." Goda Daniel duduk di tepi ranjang..
"Siapa yang playboy, Aku mah cowok setia kali bang."
"Helleh, setia. orang setiap malam Minggu ceweknya ganti."
"Yaelah bang, itumah temen doang. Cinta Leo mah cuma buat satu cewe."
"Siapa?"
"Pacar akulah.!"
"Yang mana?" Daniel
"Dia di Australia bang, kami LDRan"
"Oh." Daniel pun bangun dari duduknya.
Daniel menepuk pundak Leo sebelum keluar dari kamar Leo.
Leo cukup senang melihat Daniel datang ke kamarnya.
Karena sudah cukup lama Daniel tidak banyak berkomunikasi dengan semua orang.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, suara mama Sovia samar-samar terdengar dari lantai bawah.
Leo pun mendatangi Mamanya yang memanggil.
"Apa mam." Ucap Leo yang masih berjalan di tangga.
"Ayo makan malam dulu." Ajak mama Sovia.
Leo mengikuti ajakan Mamanya untuk makan, Daniel dan ayah mereka sudah duduk di sana.
Suasana makan malam kali ini berjalan sangat tenang.
Mungkin setiap orang sibuk dengan pemikirannya masing-masing
"Minggu depan tolong Antar Daniel untuk melamar seseorang." Ucap Daniel yang seketika mendapatkan respon tak biasa.
Pandangan Leo, mama Sovia dan pak Pratama seketika beralih pada Daniel.
mereka diam membisu di buat tercengang dengan Ucapan Daniel barusan.
"Kenapa kalian semua jadi diam? Apa tidak ada yang mau mengantarku?"Ucap Daniel malu-malu.
"Hah, Ia,tentu saja kami akan mengantarmu." Jawab Mama Sovia yang masih terheran-heran.
Mama Sovia menatap Leo dan suaminya untuk mendapatkan jawaban.
Tapi Leo dan ayahnya kompak menaikkan bahu tanda tak mengerti.
"Bang Daniel ngga lagi bercanda kan?" Tanya Leo memastikan.
"Ngga."
"Siapa perempuan itu nak,?" Tanya mama Sovia mulai antusias.
"Ia, setidaknya ajak dia untuk makan malam bersama kita disini sebelum kita melamarnya." Sambung Pak Pratama.
Sebenarnya ini adalah berita baik untuk Mama Sovia dan pak Pratama, Akhirnya putra sulung mereka bisa bangkit dari kenangan masa lalunya.
"Wah,wah, Ada yang jatuh cinta rupanya." Goda Leo.
"Kenapa mendadak sekali? Setidaknya kalau waktunya lebih panjang mama kan bisa mempersiapkan semuanya secara sempurna."
"Memangnya seminggu tidak cukup Mam,?"
"Ya. Cukup sih, tapi kan setidaknya Mama bisa pesan seragam yang bagus buat kita pakai nanti." ucap mama Sovia semakin antusias.
"Tidak perlu seperti itu Mam, biasa saja."
Leo dan pak Pratama saling melempar senyum, karena bahagia bisa melihat Daniel kembali bercengkrama dengan mereka.
"Pokoknya Mama mau menyiapkan yang spesial buat calon menantu Mama "
"Ya. Terserah Mama saja." Akhirnya Daniel pasrah.
Semua orang kembali ke kamarnya masing-masing, Setelah selesai makan malam.
Leo kembali termenung memikirkan sikap Stella yang mendadak menghindarinya.
Mama Sovia dan pak Pratama, mengucap syukur atas pernikahan kedua Daniel.
Mereka bahagia karena Daniel bisa bangkit dari keterpurukannya.
Daniel pun langsung kembali ke kamarnya, ia langsung mengambil ponselnya yang tergeletak.
'Mama meminta mengajak kamu untuk makan malam besok.' Ucap Daniel melalui pesan singkat.
'Di mana?' Balas Stella.
"Di rumah." (Daniel)
'Oh.'. (Stella
'Gimana?'. (Daniel)
'Apanya?'. (Stella)
'Kamu bisa datang tidak?'. (Daniel)
'Iya'. (Stella)
'Nanti aku jemput ke rumahmu.' (Daniel)
'Ok'. (Stella)
Setelah selesai berkirim pesan Daniel meletakkan kembali ponselnya,
Daniel pun merebahkan tubuhnya untuk beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Rizky Sya'if Maulana
gimana reaksi Abang Leo ya pas ketemu ma Stella
2021-07-29
0
Siti Wulandari
pengen tau reaksi leo
2021-03-26
1
ai'
bukannya nama mama niel VIOLA yaa, kok jadi sofia hehe,,,maaf thor
2021-03-26
5