Dengan wajah pucat Stella kembali ke rumahnya.
Stella masuk kedalam rumahnya dan mendapati keluarganya sedang berada di meja makan.
"Kamu dari mana? Kenapa tidak mengabari kalau kamu pulang?"Tanya ayah Stella
"Stella pulang dari semalam, dan langsung pergi menginap di rumah teman."
Stella memeluk dan mengecup dahi kedua orang tuanya.
Sepertinya Hari ini Stella cukup beruntung orang tuanya masih berada di rumah.
"Kamu tidak ikut sarapan?" Tanya Ameera momi Stella.
"Nanti saja mom." Stella pun pergi ke kamarnya meninggalkan orang tuanya yang sedang sarapan.
Ayah Stella menatap Ameera, seolah bertanya apa yang terjadi dengan Stella.
Ameera hanya menaikkan bahu tanda tak mengerti.
Di dalam kamar Stella duduk melamun meratapi apa yang sedang terjadi padanya.
Roda kehidupan seolah begitu cepat berputar, Kemarin hatinya masih berbunga bahagia karena akan memberikan kejutan untuk Leo atas kepulangannya.
Rindu yang menggunung, Seolah sirna tak bersisa.
Niat hati memberikan kejutan, malah dirinya yang di berikan kejutan besar.
Dering ponsel membuyarkan lamunan Stella.
Stella segera meraih tas kecilnya dan mengambil ponselnya.
Stella berharap Daniel lah yang menghubunginya.
Dada Stella kembali sesak saat mendapati nama Leo yang memanggilnya.
Stella gemetar menatap nama itu.
Ingin rasanya Stella menampar dan mencabik wajah Leo.
Ber kali-kali Leo melakukan panggilan, tapi Stella mengabaikannya.
Hingga akhirnya Stella memblokir nama Leo dari ponselnya.
Stella menghempaskan ponselnya dan menangis.
Karena tidak bisa mengontrol emosinya Stella melakukan kesalahan besar, yang kini menjadi masalah baru dalam hidupnya.
Bagaimana kalau dia benar-benar sampai hamil dan Daniel tak menikahinya?
Stella menangis tersedu-sedu memikirkan hal itu.
Bukannya penyelesaian, malah masalah baru yang di dapat.
Stella merutuki kebodohan yang di lakukannya.
"Ya Tuhan. Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
ujar Stella prustasi.
Mungkin inilah yang di maksud pepatah ' jangan mengambil keputusan di saat dalam keadaan marah. karena saat itu dirimu senang di luar kendali,'
------------
Di kantornya Daniel menjadi tidak fokus.
Daniel benar-benar bingung dengan apa yang terjadi semalam.
"Maafkan aku." Ucap Daniel pada sebuah pigura dengan potret seorang wanita yang sedang tersenyum, Daniel mencium foto itu, dan memeluknya dengan penuh kasih sayang.
Walaupun Shanum sudah lama meninggkannya tapi foto itu selalu ia taruh di atas meja kerjanya.
Daniel adalah anak sulung di keluarganya,
Berbeda dengan adik dan ayahnya yang menekuni dunia kedokteran, Daniel lebih memilih dunia bisnis.
Dulu hidupnya sangat berantakan hingga dirinya bertemu seorang gadis bernama Shanum dan jatuh cinta padanya.
Shanum berhasil menata hidup Daniel menjadi lebih teratur.
Daniel begitu mencintai Shanum, walaupun keluarganya sempat menentang cinta mereka, Tapi Daniel terus memperjuangkan cintanya.
Hingga akhirnya mereka bisa bersatu,dan menikah.
Kehamilan Shanum pun menjadi hadiah terbesar untuk cinta mereka.
Daniel begitu bahagia menanti buah cintanya lahir ke dunia.
Tapi takdir berkata lain.
Kebahagiaan yang baru saja di rasakan Daniel beberapa bulan harus usai seketika, karena Shanum meninggalkan Daniel untuk selamanya karena mengalami kecelakaan.
Waktu itu Shanum hendak memeriksakan kehamilannya, Shanum di antar oleh seorang sopir karena Daniel sedang sibuk di kantornya.
Daniel tidak dapat menerima itu.
Kehilangan Shanum dan calon buah cintanya begitu memukul hatinya.
Ia berfikir, seandainya dia tidak mengingkari janjinya untuk mengantarkan Shanum memeriksakan kehamilannya waktu itu, ia pasti tidak akan kehilangan Shanum.
Daniel begitu nengutuk dirinya Hingga ia mengalami depresi berat, karena depresi yang di alaminya terlalu berat hingga ia harus menjalani pengobatan di rumah sakit jiwa.
bertahun-tahun Daniel tidak bisa melepaskan diri dari bayangan Shanum.
Dan baru beberapa bulan ini ia bisa hidup layaknya seorang manusia.
Meskipun masih di bantu dengan obat yang masih harus di konsumsinya.
Hingga suatu hari Daniel tidak lagi mengonsumsi obat yang di berikan oleh Leo.
Emosinya kembali tidak stabil, membuat Daniel menjadi sering datang ke club' malam dan mabuk mabukan Hanya untuk melepaskan beban fikirkanya.
Daniel kembali mengambil secarik kertas yang di berikan Stella.
Kali ini ia belum berniat untuk menghubungi Stella, mungkin tidak akan pernah.
Daniel sudah berjanji pada dirinya, kalau setelah kepergian Shanum, Daniel tidak akan pernah menggantikan posisi Shanum dengan wanita manapun.
Daniel berjanji akan terus menjaga cintanya untuk Shanum sampai akhir hayatnya.
_________
Di tempat lain Leo sedang duduk dengan hati gelisah.
Sudah beberapa hari Leo mencoba menghubungi Stella, tapi tidak juga mendapatkan jawaban.
Leo tidak mengerti kenapa Stella mendadak mengabaikan dirinya seperti ini.
Padahal beberapa hari yang lalu mereka masih berkomunikasi dengan baik.
Stella masih terus menghubunginya, bermanja padanya dan mengungkapkan rasa rindu yang di rasakan untuk Leo.
Tapi seketika Stella hilang tanpa kabar, bahkan kali ini ponsel Stella tidak bisa di hubungi.
Leo menatap foto Stella di ponselnya.
"Kamu kemana sayang? kenapa kamu mengabaikan aku seperti ini?" Ucap Leo di hadapan foto Stella.
_______
Dukung karyaku dengan like Vote dan share ya guyyss....
Semoga kalian suka yaa dengan ceritanya.
Terimakasih......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Sopi
ceritanya bagus..lanjutkan👍👍💪
2022-07-23
0
Mella Soplantila Tentua Mella
laki" selalu tdk bisa menahan godaan saat kekasihnya jauh darinya
2022-06-15
0
Rena Agustina
makanya gerebeg dulu atuh benar enggak nya dia bukan pergi dan berbuat sama lu kan perempuan mahkota cuman satu tahu..laki mah enak gak ada bekas nya tapi lu perempuan sekali di bobol bolong selamanya oon bin tolollll
2022-01-25
0