"Berikutnya", kata penyihir berjubah putih yang menjaga pintu setelah mengusir seorang anak yang menangis karena gagal.
"Dari 10 orang yang sudah masuk semuanya gagal. Nampaknya kemungkinan menjadi seorang penyihir memang sangat kecil", kata Myro sambil menghela nafas di dalam hatinya. Sudah 10 orang yang masuk ke ruangan di depan untuk mengetes bakat elemen mereka. Tapi, semua anak tersebut keluar sambil menangis yang berarti mereka gagal dalam tes tersebut.
Saat ini masih ada 2 anak lagi di depan Myro. Myro masih sangat bersemangat dan menanti-nantikan kesempatannya dalam mengetes bakat elemen. Walaupun banyak anak yang gagal dalam tes, Myro saat ini masih dipenuhi oleh kepercayaan diri.
Waktu berlalu dengan cepat, saat ini Myro sudah berada di depan pintu. Seorang anak segera keluar dari pintu tersebut sambil menangis dan seperti biasa, penyihir jubah putih tersebut segera dengan marah membentak anak tersebut dan mengusir anak tersebut keluar lalu berbicara lagi "Berikutnya".
Mendengar perkataan penyihir jubah putih, Myro segera memasuki ruangan didepannya. Setelah masuk, Myro melihat ruangan tersebut cukup gelap. Myro melihat seorang pria tua dengan pakaian putih sedang duduk. Didepan pria tua tersebut, terdapat sebuah batu kristal berbentuk seperti bola. Di sebelah pria tua tersebut juga terdapat seorang wanita mungkin berusia sekitar 21 tahun. Wanita tersebut juga memakai jubah putih dan memegang sebuah buku seperti catatan dan sebuah pena. Nampaknya menulis hasil dari anak-anak yang melakukan tes ini.
Saat ini pria tua tersebut berbicara dengan kesal dan sedikit menghela nafas"Cepat taruh tanganmu di atas bola kristal ini, lalu keluarlah! Jangan buang-buang waktuku. Hah... kenapa akademi mengirimiku ketempat sampah ini. Mana mungkin penyihir datang dari tempat yang begitu terpencil seperti ini".
Myro tertegun sejenak melihat sikap
pria tua tersebut. Lalu setelah berpikir sejenak, Myro menanggapinya dengan wajar. Lagipula, semua penyihir sangat menghargai waktu mereka. Mereka lebih tertarik untuk melakukan eksperimen atau latihan untuk memperkuat kekuatan mereka. Sedangkan pria tua ini, repot-repot membuang waktunya hanya untuk datang ke sebuah tempat yang tidak memiliki kemungkinan besar memiliki seseorang yang berbakat terhadap elemen.
Lagipula, tempat Myro berada sekarang hanyalah kota di pinggiran Kerajaan Beruang Besi. Semakin jauh suatu daerah dari pusat kerajaan, maka sumber daya serta bakat daerah tersebut kemungkinannya akan semakin kecil. Seperti yang terjadi di daerah Myro sekarang. Karena lokasinya yang jauh dari pusat atau ibukota Kerajaan Beruang Besi maka disini juga lebih sedikit terdapat orang-orang yang berbakat terutama menjadi penyihir. Buktinya, sudah bertahun-tahun di daerah ini tidak terdapat lagi seseorang anak yang memiliki bakat terhadap elemen. Jadi, pria tua didepan Myro ini mungkin merasa waktunya terbuang karena hal yang tak berguna.
Myro hanya tersenyum sedikit dan berjalan menuju bola kristal. Myro menaruh tangannya di atas bola kristal dan tiba-tiba bola kristal itu menghasilkan warna. Pria tua tersebut terkejut lalu berdiri dari kursinya dan segera mengamati bola kristal itu dengan cermat. Saat ini bola kristal itu memiliki beberapa warna. Myro melihat warna yang paling banya di bola kristal tersebut adalah coklat tua, lalu yang kedua adalah warna coklat muda, yang ketiga adalah warna putih terang, lalu terakhir dan yang paling sedikit adalah warna perak.
Wanita yang berdiri di samping pria tua tersebut juga terlihat sangat terkejut. Ia segera melihat lebih dekat ke bola kristal tersebut.
"Hahaha.... siapa sangka ketika aku datang ke kota kecil ini aku akan menemukan sebuah bakat yang benar-benar kuat", kata pria tua tersebut lalu mulai tertawa.
Setelah tertawa sejenak, pria tua itu berhenti tertawa dan berkata kepada Myro dengan senang "Nak, kau sangat berbakat. Sangat jarang seseorang bisa memiliki kecocokan dengan 5 elemen sekaligus. Bahkan di Kerajaan Beruang Besi saat ini saja tidak, jangankan Kerajaan Beruang Besi bahkan di seluruh Benua Takdir saja, aku belum mengetahui ada yang cocok dengan elemen sebanyak ini. Sangat jarang ada yang bisa cocok dengan elemen sebanyak ini. Kau adalah bakat langka".
"5 elemen?", kata Myro dengan sedikit senang.
"Ya, 5 elemen. Warna-warna di bola kristal ini memiliki arti bahwa kau sangat cocok dengan elemen tumbuhan, lalu kau juga memiliki kecocokan dengan elemen lainnya yaitu dari yang paling cocok sampai ke semakin sedikit kecocokan nya adalah elemen tumbuhan, api, tanah, cahaya dan dimensi. Walaupun kecocokan mu dengan elemen dimensi yang paling rendah. Tetapi, tetap saja kau memiliki kecocokan dengan elemen dimensi. Penyihir dimensi saat ini jumlahnya sangat sedikit. Apa lagi penyihir dimensi dapat membuat cincin ruang angkasa yang merupakan barang penyimpanan yang sangat berharga dan mahal", kata pria tua tersebut.
Setelah berhenti sejenak, pria tua tersebut berkata "Nak, bagaimana jika bergabung dengan akademi cahaya terang kami? Kami pasti akan melatihmu dengan baik. Kami bahkan dapat membantu biaya sekolahmu".
Sebelum Myro bisa menjawab, wanita yang berdiri di sebelah pria tua itu berkata "Tuan Drek saya rasa ini tidak sopan untuk merekrut murid secara langsung ke akademi mu seperti ini. Apalagi, kita bisa merekrut murid setelah tiba di wilayah akademi utama. Jadi kau tidak boleh langsung merekrut. Kalau tidak, akademi Api Pertarungan kami tidak akan tinggal diam. Lagipula akademi kami juga bisa memberikan pelatihan yang baik bagi anak ini. Apalagi, elemen apinya juga merupakan yang kedua paling cocok setelah elemen tumbuhan. Jadi jika anda ingin merekrut seseorang, paling tidak jangan lakukan sekarang".
Pria tua tersebut melirik wanita disampingnya dan berkata "Kau benar-benar banyak bicara ya, tetapi lebih baik kau tidak usah bersikap seperti orang muda. Siapa yang tidak tahu di akademi sihir bahwa kau adalah seorang nenek-nenek tua. Jika bukan karena kau seorang penyihir, mungkin sudah ada banyak keriput di wajahmu itu. Benar-benar tidak berguna, untuk apa kau sibuk mempertahankan penampilanmu. Penyihir itu yang terpenting adalah kekuatan".
Mendengar perkataan pria tua tersebut, wanita itu segera berkata dengan marah "Drek jaga sopan santunmu".
Drek segera menggelengkan kepalanya lalu mulai duduk kembali dan melihat Myro lalu berkata "Kau bisa datang kesini lagi dalam tiga hari. Saat itu akan ada lagi orang yang menjemput ke desamu. Setelah itu, kita akan langsung berangkat ke akademi sihir. Kau mengerti?".
Myro segera menjawab "Ya".
"Kalau begitu baiklah. Kau bisa mengambil lencana ini yang membuktikan bahwa kau diterima sebagai penyihir. Berikan kepada penyihir jubah putih di luar, kau bisa keluar sekarang", kata pria tua tersebut.
Setelah itu Myro mengambil lencana yang diberikan pria tua tersebut dan mulai berjalan keluar. Penyihir berjubah putih yang berdiri di pintu depan menatap Myro dengan bingung. Myro segera memberinya lencana yang diberikan pria tua sebelumnya. Segera penyihir jubah putih di luar tersenyum dan berkata "Kalau begitu kami akan mendatangimu lagi dalam tiga hari."
"Ya", kata Myro.
Setelah itu Myro berjalan keluar dari bangunan tersebut. Anak-anak yang ada di dalam ruangan itu menatap Myro dengan bingung juga. Lagipula sebelumnya puluhan anak keluar dari ruangan tersebut sambil menangis. Tapi kali ini,. seorang anak keluar sambil tersenyum yang sangat membingungkan mereka.
"Apakah ia lolos tes kecocokan elemen tersebut?", Inilah yang ada dipikiran anak-anak tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
Ameru
gapenting
2023-01-26
0
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/.....
jejak
2022-09-19
3
OVIC
Semoga myro yg ini juga kejam dan badass jangan kaya bocah polos lembek dan naif
2022-03-03
0