Bab 14

Alvaro kaget melihat dirinya tanpa busana dan kamar sangat berantakan, Alvaro pun mengingat kembali apa yang dia lakukan semalam, Alvaro membuka selimut dan melihat bercak darah, ini tidak mungkin. Alvaro turun mencari Audi namun tidak ada, melihat isi lemari sudah kosong. Kamu dimana Audi saya minta maaf dan bertanggung jawab. Kembalilah Audi jangan tinggalkan saya.

Sementara Audi masi sibuk mencari apertemen kosong, sehingga dia menemukan apertemen kosong. walaupun lumayan jauh dari parusahaan. Syukurlah disini aman dan akan memulai hidup baru. Audi pun buru-buru ke kantor takutnya dia terlamat dan kena teguran lagi dari Leon.

Leon datang dan melihat ruangannya Audi kosong, Leon niat mau telpon tiba-tiba Audi datang dengan membawah teh dan roti.

Audi kamu belum sarapan dan kamu masi sakit ko mukamu pucat?

"Hm sudah sembuh ko pak". Jangan bohong kamu Audi mendingan kita ke dokter ya? "Tidak apa-apa pak, hanya semalam saya kurang istirahat". Baiklah, kalau kamu rasa pusing lagi nanti kamu pulang saja.

Leon memasuki ruangannya sementara Audi sudah mulai kerja, Audi berusaha untuk tegar walaupan hidupnya sudah hancur dan berusaha untuk melupakan apa yang sudah terjadi.

Beda dengan Alvaro di kantor dia tamba kejam, karyawan salah sedikit langsung memberi teguran bahkan dia tidak pernah senyum sedikit pun dengan mereka.

Bos kita kenapa ya? Pasti dia ada masalah dan sasarannya di kita semua. Rafa pun berusaha untuk menanyakan masalah yang dialami oleh Alvaro namun Alvaro selalu ingin sendiri.

Audi pulang ke apertemen dan dia tidak lupa ke supermarket untuk membeli perlengkapannya. Audi pun memilih semua barang-barang keperluannya, saat di kasir dia melihat Rafa dan Maurin teman kuliahnya. Eh Maurin kamu apa kabar? "Tunggu, Maurin kamu kenal dengan Audi, dia ini istri atasanku". "Wah kamu memang beruntung Audi, dulu kamu dihianati Deren, tau-taunya kamu punya jodoh orang yang sukses". Makasih Maurin. Audi maaf, boleh nanya tidak? Tanya saja Fa. "Hm ini, maaf ya, apakah Alvaro ada masalah di rumah? Soalnya di kantor di beda banget, saya mau tanya langsung ke dia tapi dia malah ingin sendiri". Oh begitu, saya juga tidak tau, maaf ya, saya duluan. Audi sepertinya cuek sekali sayang, coba kamu liat deh, Audi jalan sendiri dengan bawah belanjaan banyak lagi, kalau di rumahnya mereka kan banyak pembatu setidaknya mereka yang datang belanja atau ada yang temani dia. Iya deh aneh sekali mereka. Ya udah sayang mendingan kita langsung pulang, saya lapar.

Alvaro tidak pulang ke rumah, dia memilih ke apertermen untuk menenangkan pikirannya. Sampai di apertemen dia langsung istirahat namun perutnya minta di isi dan bar ingat kalau Audi kerja di restoran. Ah..bodok kamu Alvaro kenapa tidak dari tadi si pikirnya. Alvaro pun segera ke restoran yang Audi kerja katanya. Semoga Audi belum pulang, walaupun Audi sudah pulang nanti saya mint no telponnya di temannya kerjanya. Sampai di restoran dia kaget dengaj jawaban dari semua pelayan bahwa yang namanya Elora Audi tidak pernah kerja di situ. Wah hebat kamu Audi, kau bisa-bisanya membohongiku, kamu kerja dimana sebenarnya Audi dan sekarang dimana? Dengan berat hati Alvaro pun ke bar untuk menghilangkan pikiranya.