"Nanti mas Noval anterin kak Diandra pulang ya, biar kak Farisya diantar sama mas Ilham aja !" titah Liora
"ga usah non, aku pulang sama Diandra aja kan satu arah. Kasian mas Ilham kalo harus ngiringin saya pulang kajauhan" tolak Farisya, tetapi didalam hatinya mengatakan ingin sekali diantar oleh Ilham.
"hmm.. masih kaku aja lo Sya" tiba tiba Diandra berbicara sambil meledek Farisya. Farisya pun tersenyum dan tertunduk malu.
"gapapa Sya, biar aku antar aja ya !" bujuk Ilham
"yaudahh pokoknya kak Farisya gak boleh nolak, ini perintah ya !" ucap Liora sedikit tegas, tetapi rasanya ingin tertawa
"eh,, iya non iya" ucap Farisya kikuk.
"kalo begitu aku duluan ya Pak Harun udah sampai tuh " ucap Liora sambil menunjuk keberadaan Harun yang terlihat dari kaca depan cafe.
"ya Non hati hati ya" ucap Noval dengan lembut dan senyum yang dibuat buat.
"biasa aja donk ga usah dibikin manis kaya gitu" umpat Diandra kesal.
Setelah kepergian Liora pun Noval segera mengajak Diandra untuk segera pulang, disusul oleh Farisya dan Ilham.
Setelah sampai parkiran Noval segera melajukan motornya kearah rumah Diandra. Sedangkan Farisya masih bingung "mas beneran gapapa ni mas anterin aku dulu terus balik lagi kerumah besar ? apa ga ngerepotin " ucap Farisya menegaskan
"beneran aku serius, aku mau mastiin cewek yang aku sayang sampe rumahnya dengan selamat" ucap Ilham sambil mencolek hidung Farisya.
"apa tadi dia bilang, cewek yang aku sayang. itu tandanya mas Ilham juga suka sama gue.. aaaa senengnya." batin Fafisya sambil senyum senyum sendiri.
"kenapa, ko malah bengong ? ayo pulang nanti semakin malem" ucap Ilham.
"ehh, i..iya mas"
Farisya pun segera memakai helm dan segera melajukan motornya yang diikuti oleh Ilham dibelakangnya.
***Dirumah Diandra***
"akhirnya sampe juga" ucap Diandra setelah turun dari motor dan membuka helmnya. "mampir dulu yuk, gue buatin minum" ajak Diandra kepada Noval.
"boleh dech, baru jam 9 juga. Tapi gapapa emang malem begini gue main di sini ?"
"gapapa, papa kasih waktu gue sampe jam 10 ko. hehehe" ucap Diandra. "yaudah lo duduk gih, gue bikinin minum dulu ya. lo mau teh atau kopi Val ?
"apa aja, apapun lo yang buat pasti gue minum"ucap Noval menggombal
"yeyy, garing lho !" ucap Diandra yang langsung masuk kedalam. "assalamualaikum. Diandra pulang" ucap Diandra sambil menghampiri papanya yang sedang menonton TV.
"waalaikumsalam. udah pulang sama siapa ?" tanya papa
"sama Noval pa dianterin, tuh orang nya ada didepan Diandra suruh mampir dulu. gapapa kan ??"
"iya gapapa, tapi bilang sama dia jangan malam malam ya ga lewat dari jam 10 seperti biasa !" ucap papa mengizinkan tetapi tetap tegas
"oke pak bos !" ucap Diandra sambil hormat "Diandra mau bikinin Noval minum, papa mau juga ga ?"
"boleh, tapi teh manis aja ya Nak"
"oke pa"
Tak berapa lama Diandra keluar dari dapur dengan membawa 2 gelas teh yang dibuat. "ni pa" Diandra meletakkan gelas dimeja depan papanya. Lalu menuju keluar.
"sorry ya gue bikinin nya teh, kalo gue bikinin kopi takut lo ga bisa tidur terus jadi pusing" ucap Diandra dengan senyum nya.
"gapapa ko. hmm Di ada yang mau gue omongin sama lo, serius !" ucap Noval sambil menatap tajam kearah Diandra.
"astagaaa.. kenapa dia ngeliatin gue kaya gitu banget si, apa juga yang mau diomongin ya ?" batin Diandra ketakutan melihat tatapan Noval.
Melihat tak ada reaksi dari Diandra Noval pun melanjutkan omongannya "gue suka sama lo Di dari pertama gue ketemu lo di hari pertama gue masuk kerja. Tapi setelah gue tahu lo udah punya pacar gue cuma memendam perasaan gue, dan gue selalu ngeganggu lo biar gue ga terlalu larut sama perasaan gue karna gue takut baper..." Noval terhenti sejenak tidak melanjutkan omongannya
"Val" ucap Diandra lirih dan membalas tatapan Noval.
"sekarang kan lo kan zomblo Di, boleh ga gue ngisi hati lo yang kosong ?" lanjut Noval sambil memegang tangan Diandra yang memang sedari tadi ada diatas meja.
Diandra hanya diam karena bingung dengan ucapan Noval yang secara tiba tiba. Noval pun kembali bertanya kepada Diandra karna merasa tak dapat jawaban apapun dari Diandra.
"Di, jawab gue ! boleh ga kalau gue jadi pacar lo dan lo mau ga jadi pacar gue ?" tanya Noval lagi.
"tapi Val, gimana sama non Liora ?" kata itulah yang keluar dari bibir Diandra. Karena Diandra fikir Noval lebih menyukai Liora dibanding dirinya.
"Liora ?" ucap Noval kebingungan
"iya non Liora. Bukannya lo suka sama dia, dan akhir akhir ini lo sering menghabiskan waktu sama dia kan ?" ucap Diandra sambil menarik tangannya
"Liora itu cuma anggap gue sebagai kakaknya. dan gue, gue juga cuma ngangga dia sebagai adik gue karna gue juga punya adik seumuran sama Liora dikampung. Jadi buat ngilangin rasa kangen gue ke adik gue ya ini gue ngikutin apapun kemauan Liora" jelas Noval dengan serius
"o" hanya itu yang keluar dari bibir Diandra tetapi didalam hatinya sangat senang mendengar ucapan Noval yang menganggap Liora sebagai adiknya.
"jadi gimana Di, apa jawaban lo?" tanya Noval lagi menegaskan. Diandra pun mengangguk mengiyakan dengan senyum malu malu.
Noval segera bangun dan memeluk Diandra. Diandra terkejut dengan perlakuan Noval, tidak membalas tetapi tidak juga menolak.
Papa yang menguping pembicaraan anaknya pun tersenyum bahagia karena Diandra menerima Noval yang telah berjanji kepada papa. "semoga kalian berjodoh nak. papa berharap kalian tetap bahagia sampai akhir hayat kalian." batin papa
Setelah pernyataan cinta Noval kepada Diandra, mereka berbincang kesana kemari mengingat dari pertama Noval masuk kerja hingga sekarang. Perasaan senang sedih dan rasa bersalah pun datang pada Diandra, tetapi sekarang sudah tergantikan karena dia telah membalas cinta Noval.
waktu sudah menjukkan jam 9.50 malam, Noval pun berpamitan kepada Diandra untuk pulang. Noval menggenggam tangan Diandra dan mendekatkan dirinya ke Diandra. tiba tiba "cup" Noval meluncurkan bibirnya di kening Diandra. merasa terkejut sekaligus malu Diandra menjadi tertunduk.
"yaudahh, gue,, ehh aku,, ehh. hmm.. aku pulang ya" ucap Noval kepada Diandra dengan sangat gugup dan segera berlalu meninggalkan
"iya hati hati ya" ucap Diandra sambil melambaikan tangan kepada Noval.
Dan malam itupun Diandra dan Noval melewatinya denga perasaan sangat amat bahagia.
***dirumah Farisya***
"makasih ya mas udah mau anterin aku pulang" ucap Farisya tersenyum.
"iya gapapa. aku ga diajak mampir ni ?" ledek Ilham
"ehh iya, ayo mas masuk dulu" ucap Farisya sambil menuju ke pintu.
...tok tok tok...
"assalamualaikum Bunda.. Farisya pulang"
"waalaikumsalam. iya sebentar." ucap bunda lalu membukakan pintu.
Farisya yang mendapati bundanya didepan pintu langsung mencium tangannya, begitu pun Ilham yang ikut mencium tangan bunda Farisya.
"ehh, siapa ini ? ayo masuk nak." sambut bunda mengajak masuk Ilham. "silahkan duduk !" suruh Bunda
"terima kasih tante. saya Ilham temannya Farisya tan, saya juga salah satu pengawal dirumah tuan Mahendra." jelas Ilham
"ohh iya iya. makasih ya kamu udah mau anterin anak bunda pulang"
"gapapa tan, saya seneng bisa anterin Farisya" ucap Ilham malu malu.
"diminum dulu mas, maaf cuma air putih aja" ucap Farisya sambil meletakkan air kepada Ilham
"ehh ngerepotin Sya. makasih ya."
"yaudahh kalian lanjut ngobrolnya, bunda permisi kekamar ya nak" pamit bunda
"iya tan" ucap Ilham sambil mengangguk. "Sya..." panggil Ilham
"iya mas kenapa ?"
"hmm.. itu Sya... " ucap Ilham terhenti karena gugup.
"apa si mas ga jelas banget deh kamu" ucap Farisya bingung
"hmm... aku suka sama kamu Sya, kamu mau ga jadi pacar aku ?" ucap Ilham dengan sangat cepat namun terdengar sangat jelas ditelinga Farisya.
"mas Ilham ga bercanda kan ?" tegas Farisya sambil menatap tak percaya tetapi sama dengan Diandra diapun meras sangat senang dengan perkataan Ilham.
"aku serius Sya. Ya walaupun kita baru beberapa hari kenal tapi aku udah suka sama kamu waktu pertama kamu dateng kerumah besar Sya" jelas Ilham sambil menatap kearah Farisya.
"mas..." ucapan Farisya terhenti karena Ilham langsung memotong nya.
"aku ga maksa kamu Sya kalo kamu emang ga suka sama aku, yang jelas aku lega udah bisa ngungkapin perasaan aku ke kamu. aku tetap menunggu kamu buat nerima perasaan aku Sya" ucap Ilham tertunduk
"mas dengerin dulu aku mau ngomong ih" ucap Farisya kesal.
"ehh iya Sya.
"mas, sebenarnya aku juga suka sama kamu" ucap Farisya malu malu
"Sya... kamu ga bercanda kan ?" tegas Ilham yang dijawab anggukkan oleh Farisya. "jadi kamu mau jadi pacar aku ?" lagi lagi Farisya hanya mengangguk.
"akhirnya...." ucap Ilham kegirangan. Farisya pun hanya bis tersenyum malu karena tidak dapat berkata apa apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments