" Huuufff... akhirnya bisa istirahat setelah melakukan perjalanan panjang" ujar Akilla sembari menghempaskan tubuhnya di sofa apartemen.
Naura sengaja membawa sahabatnya itu istirahat di apartemen orang tuanya, agar mereka leluasa keluar masuk ataupun bisa jalan-jalan kapanpun mereka mau.
Sebenarnya para modeling sudah disiapkan tempat untuk beristirahat selama berada disingapore, tetapi Naura bersekukuh untuk tinggal di apartemennya.
" Geser dikit" ucap Naura agar Akilla segera bergeser dari posisi semula.
" Nggak mau, wleeek"
" Ayoklah akilla please" sambil memasang wajah yang menggemaskan agar Akilla sedikit bergeser dan memberi luang untuk naura, bukan malah menuruti Akilla semakin meregangkan badannya agar Naura tidak bisa duduk disampingnya.
Syah merasa lucu melihat dua sahabatnya itu. bagaimana tidak, padahal sofa yang diduduki Akilla bukanlah satu-satunya yang ada dalam ruangan ini, entah mengapa mereka selalu merebut kan hal kecil seperti balita yang merebutkan mainan saja hehehe.
" Nanti malam kita keluar yok" ajak naura pada sahabatnya itu
" Okee" akilla
" Okee" syah
Syah berjalan menuju balkon.
wah indah sekali, Syah menatap lepas perkotaan itu bagimana tidak negri ini memiliki daya tarik tersendiri.
" Ya tuhan jika suatu saat nanti aku bisa liburan lagi kenegri ini, semoga saja aku didampingi oleh calon imam yang aku cintai dan tentu saja suami pilihanku sendiri aminnnnnnn" gumam Syah sambil senyum-senyum sendiri menghadap luasnya kota Singapore.
" Woiiii, ngapain senyum-senyum kek gitu? nanti kesambet tahu rasa" menepuk pundak syah.
" Astaga monyet kaget gue" ucap Syah sambil menepuk-nepuk dadanya.
" Tega amat Lo Syah, ngatain gue monyet mana ada monyet cantik kek gue" balas Naura tak terima.
" Hehehe, namanya juga kaget jadi ngasal ngomongnya" kekeh Syah.
" Mandi gih bentar lagi kita turun, gue mau ngajak kalian jalan-jalan karena besok gue harus latihan sama model yang lain" jelas Naura.
" Kita ikut kesana yaaa, ya ya" ucap Syah dan Akilla memohon serta mengedip-ngedipkan mata.
" Ikut kemana?" tanya Naura sok polos padahal dia tau apa yang diinginkan sahabatnya itu.
" Kehotel tempat modeling itu loh siapa tahu banyak cogan." celetuk Akilla
" Hmmm" jawab Naura singkat.
" Bolehkan?" tanya Syah memastikan lagi.
" Iya... iyaaaaa kalian boleh ikut, sekarang kalian mandi dulu habis itu kita kebawah mau cari makanan sama cari angin" sambil menunjuk kamar mandi.
" Ya mamaaaa" jawab Syah dan Akilla bersamaan.
Tempat pertama yang mereka kunjungi yaitu sebuah cafe dimana terdapat ramai sekali pengunjung yang sedang melakukan aktivitas nya masing-masing mereka melirik kesana kemari dan menemukan meja yang pas untuk mereka.
" Ayok kesana" tunjuk Syah melirik meja kosong yang tidak terlalu jauh dari mereka berdiri.
Posisi yang sangat strategis tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi tetapi memiliki pemandangan yang indah karena meja tersebut berada dekat jendela yang memperlihatkan keindahan kota apalagi dimalam hari yang cerah dan lampu yang berwarna warni.
Setelah mereka duduk kemudian memesan makanan yang akan mereka santap malam ini tak berselang waktu lama makanan yang mereka pesan pun sampai.
" Thank you" ucap Syah sembari tersenyum manis kepada waiter tersebut.
" Welcome" sembari tersenyum seperti yang dilakukan Syah tadi.
" Kemaren kalian janji, kalo praktek gue yang kemaren berjalan lancar kalian akan menuruti kemauan gue" ujar Akila.
" Yang mana ya? gue lupa hehehe" sahut Syah pura-pura mengingat.
" Iiiii syahh gue ngambek ni" memasang wajah cemberut.
" Oke kita turutin, Akilla yang cantik mau beli apa? biar kita yang traktir" bujuk Naura. seketika wajah Akilla sumbringah.
" Hmmmm, nanti aja deh gue sekarang mau makan" sembari menyeruput minuman lalu mulai memakan makanan yang ada dimeja tersebut.
" Yaelah, kalo mintak nanti kenapa tadi masang muka cemberut kek gitu?" ujar Syah yang mulai makan.
" Kan gue cuma ngingetin siapa tahu kalian lupa, tohh tadi kalian benar-benar lupa kan? kalian nggak tahu apa gue belajar tengah malam dan nganggurin suami gue malam kemaren demi belajar" celetuk Akila
" Hellloo, sadarlah Akilla sejak kapan Lo punya suami?" cetus Syah sambil menempelkan tangannya di kening Akilla
" Oiya gue lupa belum ngenalin suami gue ke kalian nama suami gue itu taeyung, ulu ulu gantengnya suamiku" sembari memegang kedua pipinya sembari membayangkan sesuatu entah apa cuman Akilla yang tahu.
" Nggak boleh itu suami gue" balas Naura tak terima.
" Korban Drakor" gumam Syah lambat tetapi terdengar begitu jelas.
" Biarinnm, dari pada Lo setiap akhir pekan menghabiskan waktu menonton drama Melayu itu, siapa namanya Kila? aduh gue lupa" sambung Naura lagi.
" Zill Arifin? atau siapa lagi ya mencoba berpikir oiya satu lagi cowok yang selalu didamba-dambakan oleh Syah Zuhri Yahya" ledek mereka berdua.
" Biarin wlekkkkkk, kalian nggak nonton sih coba deh sekali-kali nonton pasti bakalan jatuh hati juga sama pameran nya" balas Syah tidak terima.
" Malas gue nonton yang gituan awalnya nikah karena terpaksa lama-lama jatuh cinta membosankan" ujar Naura asal asalan, karena setiap melihat sahabatnya itu kadang-kadang tertawa dan kadang menangis mengikuti alur film yang ditonton nya itu.
" Biarinnnn yang penting gue senang" jawab Syah singkat lagian kalo Syah masih membela dirinya ya pastilah Syah kala 2 lawan satu.
***Bersa****mbung*.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments