Suara tadi berasal dari kating lokal FK5 yang kebetulan lewat, Kemudian mendengar apa yang dibicarakan oleh anak-anak lokalnya itu.
" Siapa yang kalian bilang bisa balapan?" tanya kating lagi.
" Loe percaya nggak? kalo kemaren Syah gantiin sepupu gue balapan karena dia sakit" ujar Mia
Syah tidak menggubris apa yang sedang dibicarakan oleh teman-temannya itu, karena dia masih setia dengan layar laptopnya.
" Benarkah itu Syah?" tanya kating tambah penasaran.
" Hmmm, itu cuman kebetulan" jawab Syah singkat.
Namun teman-teman nya itu masih mendesak supaya Syah mau bercerita tetapi Syah masih tak mau menjawab nya.
" Kalo Syah nggak mau cerita, Naura dan Akilla pasti mereka tahu, karena mereka sudah lama bersama dan mereka berasal dari sekolah yang sama" sambung kating saking pengen tahunya.
Akila dan Naura saling melirik kemudian memintak Syah apa boleh mereka menceritakan masa-masa SMA mereka, Syah yang masih diam kumudian menatap sahabatnya itu lalu mengangguk tanda setuju.
" Sebenarnya Syah itu memang memilikinya hobi balapan semenjak kelas 1 SMA, karena ada pendorong dan motivasi dari seseorang, bisa dikatakan orang itu sangat berarti dalam hidup syah. gue dan Akilla selalu menemani Syah latihan dan ketika Syah mengikuti balapanpun kita selalu ikut" jelas Naura.
" Pasti kalian pada nanya kan? kenapa Syah sekarang tidak pernah bawa motornya bahkan Syah tidak mengikuti balapan lagi kecuali yang kemaren?" ujar Akilla
Teman-teman Syah antusias mendengarkan apa yang disampaikan oleh Naura dan Akilla.
" Itu karena ada peristiwa yang terjadi pada 2 tahun yang lalu, sehingga orang tua Syah tidak memperboleh kan Syah balapan bahkan tidak boleh mengendarai motor lagi" sambung Akila
" Peristiwa apa?" tanya kating
Naura dan Akilla menatap Syah kemudian melanjutkan pembicaraan.
" Kalau masalah itu, gue maupun Akila tidak bisa cerita pada kalian lagian itu sudah menjadi masa lalu. gue nggak mau Syah mengingat sesuatu yang sudah lama dikubur sedalam-dalamnya." jelas Naura.
" Apakah loe nggak ada Niat lagi pengen balapan seperti dulu Syah?" tanya kating Penasaran.
" Hmmm, asal kalian tahu yang kemaren itu balapan gue yang terakhir, gue nggak mau balapan lagi apapun alasannya, yang gue inginkan saat ini gue harus menjadi seorang dokter karena itu impian seseorang yang pernah ada disini" ucap Syah sendu sambil menyentuh dadanya.
Mereka paham yang dimaksud oleh syah kemudian tidak mau mempertanyakan sesuatu yang akan membuat luka hati Syah.
" Apa yang dimaksud Syah? hati? apakah Syah sudah memiliki seseorang yang begitu berharga dalam hidupnya? apa karena orang itu juga Syah mengambil keputusan ingin menjadi seorang dokter? terus dimana orang itu sekarang? begitu banyak pertanyaan yang ada didalam fikiran kating tetapi tidak mungkin bertanya langsung kepada Syah.
" Gais, gue mohon jangan sampai yang lain tahu tentang gue dan masa lalu gue" ucap Syah memohon agar teman-teman nya itu menyimpan rapat tentang kisah syah.
" Wokeee" ujar yang lain.
" Betewe hadiah balapan kemaren mau Lo apain Syah?" tanya Mia karena hadiah itu masih disimpan Mia.
" Hadiah nya apaan?" tanya Naura penasaran.
" Hadiah balapan kemaren uang sama piala" sambung Mia.
" Serahkan aja hadiah itu pada club x karena sebenarnya itu hak mereka" ujar Syah santai
" Tapi Syah, club x ingin hadiah itu buat loe karena itu semua hak Lo" sambung Mia.
" Berapa jumlah nya" tanya Akila
" Chek seharga 200 JT" ujar Mia
" Owh" ucap Syah pendek.
" Cuman itu Syah??" tanya Mia kaget karena Syah bersikap biasa saja.
" Gue nggak bisa Nerima itu Mia, cobalah mengerti" sambung Syah.
Naura dan Akilla menatap sahabatnya itu seakan-akan mereka berbicara lewat tatapan mata.
" Hmmm, sekarang chek nya mana?" tanya Syah sambil menutup layar laptopnya.
" Ini" ujar Mia sembari menyerah kan cek itu pada Syah.
" Okkk, gue akan menyumbangkan 60 Jt untuk bayar SPP Rani dan keperluan operasi adek Rani, lalu 25 Jt lagi untuk kelas kita mengadakan amal bakti dijalan bagi-bagi sembako untuk orang yang tidak mampu contohnya pengemis, supir, atau yang lainnya kemudian serahkan uang 15 JT kepada Rani dan Naura agar menyumbangkan ke panti asuhan yang biasa Naura datangi" jelas Syah
" Itu saja?" tanya Mia.
" 100 JT lagi gue mohon loe serahkan uang itu pada club x. mereka berhak atas itu" sambung syah
Teman-teman Syah yang mendengar kan penjelasan itu kaget dengan keputusan yang di ambil oleh Syah bagaimana bisa Syah sedikitpun tidak mengambil uang itu untuk pribadinya kagum teman yang lain pada Syah.
" Apa loe yakin Syah?" tanya Mia lagi
" Gue yakin, seyakin-yakinnya" ucap Syah mantap dengan keputusannya itu. " nanti sore loe ajak club x untuk mengambil hadiah itu dirumah Akilla, gue takut kalo mama gue tahu kalau gue balapan kemaren" sambungnya.
" Oke Syah, makasih ya" ujar Mia sambil memeluk Syah.
" Sama-sama Mia" ucap Syah sembari melepaskan pelukan Mia sambil tersenyum manis.
" Hati loe terbuat dari apa sih Syah, gue bangga jadi sahabat loe" gumam Naura.
Kemudian Naura dan Akila langsung memeluk sahabatnya itu.
" Gue, gue nggak bisa nafas" ujar Syah.
" Hehehe, maaf maaf" sembari melepaskan pelukannya.
Semua itu tidak luput dari pandangan kating, entah mengapa dia kagum melihat sosok perempuan itu.
" Kaya tapi tidak berfoya-foya, kaya tapi tidak mementingkan diri sendiri" gumam kating.
" Masalah penggalangan dana untuk Rani suda beres, acara buat amal bakti dijalan itu gue serahkan pada kating serta perangkat kelas lainnya untuk membeli apapun yang berurusan dengan jalannya acara lokal kita ini" sambung Syah.
" Woiiii, loe nggak dengar apa?" teriak Akila yang memperhatikan kating yang sedang melamun.
" Ehh, apa-apa?" tanya kating terbata-bata.
" Loe nggak dengar apa yang disampaikan tadi?" tanya Naura.
" Owhhhh, ituuuu gue dengar kok kalian tenang saja nanti gue akan hendel" ucap kating.
***Bersambung.....
jangan lupa like, koment, dan share jika suka sama ceritanya.🤗***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Mdy
Ayok lanjutkan author, egk enak nih bacanya ngegantung 🤗
semangat ..
2021-07-22
0