Peserta balap hampir mendekati garis finis penonton bersorak histeris menunggu detik-detik sang juara melintas.
Syah tidak percaya kalau dia menjadi orang pertama melewati garis itu teman-teman Syah bersorak dengan gembira tidak menyangka ternyata Syah bisa melakukan akhirnya Akilla dan Naura bisa bernafas lega setelah acara selesai kemudian berlari memasuki arena balap.
" Dan pemenang nya adalah perwakilan club motor X " kata grid girl kemudian berbisik bertanya kepada Syah " Siapa nama anda?"
Kemudian Syah menjawab " nama saya Keyla" Syah sengaja menyebutkan nama belakangnya saja takut kalau acara ini diliput apalagi jika sampai orang tua nya tahu pasti Syah akan berada dalam masalah besar.
" Baiklah pemenang balapan tahun ini juara pertama Keyla!!!!!!! " ucapnya seketika penonton langsung bertepuk tangan.
Kemudian grid girl itu menyebutkan nama pemenang 2 dan 3.
" Selamat kepada para pemenang silakan berdiri di podium untuk menerima piala" ujarnya
Mia menghampiri Syah dan mengucapkan selamat, kemudian Syah meminta agar Mia memanggil club x untuk mewakilkan nya menerima piala itu dan memberi tahukan alasannya kepada Mia.
Syah segera keluar dari arena itu kemudian Naura dan akilla mengikuti nya dari belakang setelah keluar dari arena tiba-tiba Syah teringat sesuatu sehingga kepalanya pusing kemudian pingsan.
Naura dan Akilla kaget kemudian meminta riki untuk mengendong Syah ketenda pengobatan takut terjadi apa-apa pada Syah, sesampainya di posko pengobatan Akilla melepaskan helm yang masih dikenakan Syah.
" Syahhh!... bangun dong jangan bikin kita panik " ucap Naura yang tidak menyadari meneteskan air mata
" Syahhhh!! loe kok jahat banget sama kita, loe harus bangun Syah " ujar Kila cemas sambil memegang tangan sahabatnya itu.
berlahan-lahan Syah membuka matanya dan mulai sadar dari pingsan nya.
" Gue dimana?" tanya Syah sembari memegang kepalanya
" Loe diposko kesehatan Syah tadi loe pingsan " sambung Riki
" Gue pingsan?" kemudian mencoba mengingat sesuatu " ricooooooo hikk hikkk"
Sahabatnya memeluk Syah
"Jangan seperti ini Syah, tadi loe janji sama kita untuk menghadapi rasa takut itu gue nggak suka liat loe seperti ini" ucap Naura mencoba menenangkan Syah
" Karena Syah udah sadar, bagaimana kalau kita mencari tempat makan dulu? gue lapar nih " usul Riki sambil memegang perutnya.
Akilla menatap Riki sinis.
" Jangan sampai kalian berdua ribut lagi" sahut Naura yang melihat kearah Riki dan Akilla
Kemudian Riki mengajak mereka mencari warung yang berada tidak jauh dari lokasi balapan.
" Kalian nggak keberatan kalau kita makan disini? " ujar Riki
" Ya nggak papa lah, gue makan dimana aja bisa kok yang penting makanan nya enak" sahut Naura
"Gue ngikut aja" sambung Syah.
Rendi yang tidak sengaja melihat mereka kemudian berniat untuk menghampiri.
"Hyyyy....." ucapnya
Syah dan yang lain menoleh ke sumber suara.
" Hyyyy juga kak Rendi" ucap Akilla sambil senyum-senyum
" Idihhhhh... dasar genit" kata Riki sembari menyeruput secangkir teh manis
" Apa loe bilang! jangan kira gue nggak dengar ya! " ujar Akilla mulai kesal
" Gu-gue nggak bilang apa-apa" jawab Riki terbata-bata.
" Udahlah gais, gue tambah pusing kalo liat kalian berantem terus" ucap Syah
Rendi tersenyum sambil melihat kearah Syah.
" Ahem....ahemm... matanya tolong dikondisikan" sahut Naura yang menyadari Rendi diam-diam melirik Syah.
" Heheh, boleh kakak gabung?" tanya Rendi sambil mengalihkan pandangan.
" Yaudah gabung aja kak " jawab Akilla semangat
Tiba-tiba Juna datang entah dari mana.
" Parah banget loe bro, ninggalin gue sendirian" sewotnya
" Hehehe, sorry-sorry" ujar Rendi
" Owh iya, kenalin ini adek-adek kelas gue waktu SMA " ujar Rendi memperkenalkan mereka pada Juna.
" Ganteng banget yakkk" bisik Killa pada Naura.
" Jangan malu-maluin jaga sikap loe " ujar Naura sambil mencubit pinggang Akilla
" Awww" teriak Killa
" Kenapa Kila?" kaget Syah.
" Hmmmm... Eng-enggak ada apa-apa Syah, tadi gue lihat tokek terbang makanya kaget" jawab Killa asal asalan.
"*Bukan kah orang itu orang yang pernah ketemu di mall? dan orang yang tidak sengaja bertabrakan saat gue dirumah sakit waktu itu*? " gumam Syah sembari mencoba mengingat.
Kemudian mereka berjabat tangan silih berganti dengan Juna, tetapi Syah tidak menanggapi uluran tangan itu ia hanya membalas dengan senyum seadanya.
" Sok jual mahal banget ni anak" gumam Juna sambil memperhatikan Syah.
Makanan yang dipesanpun sampai.
" Ngomong-ngomong Syah tadi ikutan balapan kan??" tanya Rendi.
" Hukk...hukkkkk..." syah tiba-tiba terbatuk mendengar perkataan Rendi.
" Ini minum dulu Syah " ujar Riki sambil menyodorkan air minum
" Emang nya kenapa kak? " tanya Naura.
" Hmmm, biasanya kalau Syah ikutan balapan pasti Rico selalu nemanin, tapi dari tadi kakak perhatikan tidak ada tuh liat batang hidung rico " tutur Rendi
Seketika Syah dan teman-teman kaget mendengar kan penuturan Rendi, takut Syah akan tersinggung.
" Kak jangan bahas Rico lagi ya" ucap Killa
" Kenapa? apa mereka putus?" lanjutnya lagi.
" Stopppp!!! kak Rendi jangan mencampuri urusan pribadi gue, jangan tanya apapun mengenai Riko" tegas Syah dengan nada sedikit meninggi
" Gue tunggu di mobil, kalian lanjutkan saja makannya " kemudian berlalu.
Akilla dan Riki segera mengikuti Syah,
naura segera membayar kemudian menyusul sahabatnya itu.
" Maafkan sikap Syah tadi ya kak Rendi, saya harap kak Rendi tidak marah pada syah" ujar Naura
Rendi tampak heran apa yang salah dari ucapan nya, yang dia tahu Syah bukanlah tipe emosional seperti tadi.
" Kenapa dia gitu bro?" tanya Juna
" Nggak tahu gue, biasanya dia nggak gitu lagian pertanyaan gue biasa aja. yang gue tahu setiap acara balapan masa SMA pasti cowok dia selalu ada disamping dia begitupun sebaliknya" jelas rendi.
" Berarti cewek yang loe naksir itu seorang pembalap? waww keren sekali, tapi sayangnya dia sudah punya cowok dan loe masih begitu menyukainya? ini benar-benar gila🤔 tapi gue dukung loe kok selagi janur kuning belum melengkung itu artinya masih bisa ditikung semangat bro" ujar Juna
" Loe bantu doa ya, mudah-mudahan Syah benar-benar ada masalah dengan Rico " egois memang tapi begitulah antuisi rendi.
" Wkwkkwkwk, seperti nya loe benar-benar gila karena cinta" ledek Juna.
" Emang nya loe nggak tertarik gitu sama Syah?" ucap Rendi penuh selidik.
" Kok Loe jadi nanya ke gue, ya kali gue suka sama tu anak walaupun sebenarnya imut sih" Juna mencoba memancing Rendi.
" Pokok nya loe nggak boleh suka sama dia" ancam Rendi
" wkwkkwkwk, santai brooo tadi gue cuman mancing loe doang" ujar Juna sembari menepuk pundak Rendi.
\*\*Bersambung.......
jika suka sama alur ceritanya jangan lupa kasih dukungan ya kak😍
\# vote
\# koment dan like
agar author semangat up nya 😘\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments