Episode 12

Winda berjalan ke arah mereka sembari membawa makanan ditangannya. sebelum Syah dan yang lainnya menuju resto Naura telah memberi tahukan kedatangannya untuk memeriksa kondisi keuangan resto bulan ini.

" Nah, ini khusus untuk nyonya-nyonya yang punya kinasyah resto " ujar Winda sambil tersenyum sembari meletakkan sepiring stek kentang itu diatas meja.

" Wkwkkwkwk.... bisa aja loe win, kita bukan nyonya loe, kita ini teman loe yang kebetulan punya sedikit uang sehingga bisa membangun mini resto ini " sahut Naura

" Wkwkkwkwk, merendah untuk meroket " canda Winda sehingga mereka saling tertawa.

" Maaf ya gais gue baru nyamperin kalian, tadi gue keluar sebentar untuk membeli bahan-bahan masakan" sambungnya.

" Nggak apa-apa kali santai aja, btw bagaimana dengan kondisi keuangan kita bulan ini? apa semuanya berjalan dengan lancar?" tanya Syah.

" Alhamdulillah semua nya lancar gais, gue berterimakasih banyak kepada kalian yang telah mempercayai gue untuk bekerja di resto kalian sehingga bisa membiayai adek-adek gue sekolah" ujar Winda penuh syukur.

" Syukurlah kalau semua lancar, kalo ada apa-apa langsung lapor saja kepada kita ya Win" sambung Akilla

" Woke buk bosss, laporan bulan lalu sudah gue kirim ke email Naura" sambungnya winda.

Mereka saling berbincang-bincang baik tentang resto maupun yang lainnya, tak lama kemudian seseorang menghampiri mereka.

" Hello gais" sapa orang tersebut.

" Hadeuhhhhh, kok jelangkung yang satu ini muncul secara tiba-tiba sih " ujar Killa agak menyindir

" Apaan sih loe!! dasar nenek moyang ups salah maksud nya nenek lampir " tawa orang itu yang tidak lain adalah Riki

" Hadeuhhhhh, mulai lagi deh mereka " sahut Syah yang melihat tingkah temannya itu.

" Ngapain loe kesini! loe pasti kangen ya sama kita" ucap Kila dengan pede nya.

" GR sekali anda nenek lampir, gue kesini mau makan sambil refreshing siapa tau ketemu jodoh disini wkwkwk " kekeh Riki sehingga Akilla tambah kesal.

Teman-teman yang lain hanya menyaksikan pertengkaran kedua nya, Syah malah menepuk jidat melihat situasi yang dirindukannya pada masa-masa SMA yang terulang kembali setelah beberapa tahun mulai hilang dan kini malah muncul.

" Gais, kalian mau mendengarkan doa gue nggak?" tanya Syah serius sehingga yang lainnya antusias mendengarnya.

" Gue tukang Aminin Syah" sambung Naura

" Woke kita mulai ya, gue berharap kita masih bisa merasa kan kondisi saat ini"

" Aminnnnnnn......" jawab yang lainnya

" Gue berharap mudah-mudahan kerja maupun kuliah kita berjalan lancar"

" Aminnnnnnn"

" Gue berharap Akilla dan Riki berjodoh"

" Aminnnnnnn" jawab mereka serentak

" Itsss tunggu tunggu, enak aja loe Syah gue nggak mau berjodoh sama nih anak, andai nanti dia cowok satu-satunya yang ada di bumi ini gue lebih milih jomblo deh dari pada harus sama dia" sahut Killa sambil menunjuk Riki setelah sadar doa yang diucapkan Syah.

" Siapa juga yang mau Samo loe" balas Riki tak mau kalah.

" Kalian tau antara benci dan cinta itu beda tipis " goda Naura

" Pokoknya gue nggak mau" jawab Killa dan Riki bersamaan

" Ciee udah mulai kompak " sambung Winda yang ikutan menggoda Akilla dan Riki.

Killa merasa kesal atas perlakuan sahabat nya itu kemudian mengalihkan pembicaraan agar mereka segera pulang.

" Udah malam nih gais, yuk pulang " ajaknya

" Pulang gih sonooo" sembari menunjuk pintu keluar.

" Rikiiiiii!!!!!! loe benar-benar ya buat gue emosi asal loe tahu ini resto gue, jadi gue bisa kapan pun ngusir loe dari sini " kesal killa

" Wehhhh, main ancam aja sekarang si nenek lampir gue nggak takut wlekkkkkk" ledek Riki

" Ya sudah gais, kita pulang dulu ya " ajak Syah agar sahabatnya itu tidak tambah kesal bila itu terjadi semakin runyam nantinya.

sesampainya dirumah

" Assalamualaikum ma- pa, Syah pulang" sembari berjalan kesofa

" Kok baru pulang Syah? sudah makan apa belom?" tanya mama yang dari tadi sedang menonton televisi

" Nggak apa-apa ma tadi Syah main sama Naura dan Killa, Syah sudah makan diluar bareng mereka" ucap Syah

" Kalau seperti itu, Syah mandi gih habis itu istirahat" pintah papa

" Baik boss perintah dilaksanakan" sembari menaiki anak tangga.

Dikampus

Anggota kelompok kelas FK5 sedang sibuk membahas tentang rencana amal bakti untuk meringankan beban Rani, kemudian kelompok Syah berniat untuk menjual makanan pada acara balapan yang diadakan nanti sore

" Apa!!! kenapa kita harus jualan didekat arena balapan motor sih gais? emang nya tidak ada tempat lain? " ujar Syah setelah kelompoknya berinisiatif berjualan di sana

" Emangnya kenapa Syah? kok loe kaget gitu?"tanya salah satu anggota kelompok nya.

" Kalau kita jualan disitu kan lumayan Syah, apalagi pasti banyak orang yang menyaksikan balapan otomatis jualan kita juga banyak yang beli " jelas sekretaris

" Hmmmm, gue ngikut deh " jawab Syah pastrah

Naura dan Akilla saling bertatapan mereka tahu kenapa Syah menolak untuk jualan diarena balapan tahunan itu.

Seperti yang telah dijanjikan setelah kelompok Syah membuat makanan ringan dan juga salad buah, kemudian mereka menuju lokasi yang telah ditentukan, kali ini mereka berangkat menggunakan 2 mobil. yang pertama mobil Syah yang digunakan untuk mengangkut barang dagangan seperti air dan salad.

Kemudian mobil Naura mengangkut makanan yang telah dimasak oleh anggota kelompoknya.

Sesampainya di sekitar arena mereka menata barang dagangan nya ditenda yang telah disediakan untuk para pedagang.

" Huffff leganya " sahut Killa setelah barang dagangan itu tertata rapi

" Syah mana? " tanya sekretaris

Naura dan Akilla memperhatikan sekeliling nya kemudian melihat Syah sedang melamun disamping mobilnya, kemudian mereka menghampiri sahabatnya itu.

" Woiiiiii!!! loe mau ikut nggak " ajak Rendi sembari menepuk bahu Juna.

" Kemana?" jawab Juna singkat

" Mau liat balapan motor" sambung rendi

" Itu doang? nggak asik banget " ujar Juna tidak tertarik

" Yaelah bro lagian 2 hari lagi kita ada penerbangan ke Australia mending sekarang kita nonton balapan sambil nyuci mata siapa tahu nanti ketemu bidadari "

" Bidadari dari Hongkong" cetus Juna

" Jadi loe nggak mau ikut ni? yaudah gue sendiri aja " ujar Rendi sembari melangkah pergi dari ruangan itu.

" Iya-iyaaaaa gue ikut" sembari meraih hoodie yang berwarna cream.

" Gue tunggu di mobil ya!!! " teriak Rendi dari luar rumah.

***Bersambung***.......

Apakah Syah akan bertemu dengan Juna?

lanjut ke part berikutnya 😅

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!