Juna segera mencari Syah sesuai dengan perintah mamanya, sayang nya Juna tidak tahu tepatnya tidak mengenal orang yang dia cari karena selama ini dia tidak pernah bertemu dengan gadis itu pikirnya.
" Sialllllll! kenapa tadi aku tidak bertanya sama mama, kalau seperti ini sampai kapan pun gadis aneh itu tidak akan ketemu" gerutu Juna sambil memukuli stir mobilnya.
***
Ternyata Syah pergi ke rumah Naura dan menenangkan perasaannya, untuk sementara Syah tidak mau pulang kerumah pasti mama papa Syah akan memarahi Syah atas tindakan bodoh nya itu.
" Syah" panggil Naura hati-hati takut sahabatnya itu masih emosi.
" Maaf ya Nau setiap gue punya masalah pasti selalu nyusahin lo" sambil menghela nafas.
" Hehehe, aneh loe kayak orang lain aja, loe itu sudah gue anggap saudara sendiri jadi tidak usah sungkan seperti ini, masalah yang Loe hadapi berarti masalah gue juga" sambil memeluk Syah.
" Makasih Nau, gue tidak tahu harus ngapain saat ini"
" Yaudah jangan sedih lagi ya, nanti cantiknya hilang lohhh" goda Naura agar sahabatnya itu tidak kembali murung.
" Bisa aja loe" sambil menepuk bahu Naura pelan.
" Awww sakit tau, nanti kalo tulang gue remuk gimana" Naura memegang bahunya sembari cemberut.
" Hehehe sorry sorry"
" Oh ya syah, gimana kalau malam ini kita tidur di rumah Killa kan papa mamanya lagi di luar kota, jadi kita happy happy malam ini agar stres loe sedikit hilang gitu" saran Naura
Syah pun senang mendengar saran Naura, lagian mereka bertiga juga jarang nginep bareng kalau ketemu itupun cuma sekedar dikampus ketika tidak ada kegiatan organisasi.
Akilla yang sudah tahu kedatangan Naura dan Syah ia pun langsung berlari keluar rumah menyambut sahabat sengklek nya itu.
" Ittttsssss.... kayak anak kecil berlari menyambut ortu pulang dari pasar aja Lo Killa" ucap Naura cengengesan.
" Heheh jahat amat loe, ayok masuk gue senang tau kalau kalian nginap di sini jadinya gue nggak kesepian lagi deh" sambung akilla
\*\*\*
Sedikit rasa lega dirasakan oleh Syah, ketika berkumpul dengan sahabatnya itu ketika Syah masih duduk di sofa kamar, tiba-tiba Syah kepikiran apakah mamanya baik-baik saja.
Melihat Syah yang lagi terdiam akilla dan Naura saling melirik seakan-akan mereka sudah tahu apa yang dipikirkan sahabatnya itu.
" Nggak usah terlalu dipikirkan Syah, mama loe pasti baik-baik saja" ujar killa
" Makasih ya gais"
" Makasih buat apa?" tanya Naura
" Makasih telah jadi sahabat terbaik gue, yang selalu nemanin gue selama 5 tahun ini gue sayang sama kalian" ucap Syah
" Sama-sama Syah, gue juga senang banget kalian hadir dalam hidup gue" ucap Akilla pada sahabatnya.
" Awowok dramatis sekali epribadi, jangan sedih gini dong gue nggak mau liat ingus kalian" canda Naura seketika itu sahabatnya cengengesan.
" Btw RISYAH Loe udah sembuh total belum Syah dari bengkel" risyah yaitu motor kesayangan Syah.
" Hmmm sudah gais, 2 Minggu yang lalu Riki nelpon gue kalo Risya sudah sepenuhnya bisa dipakai lagi cumannnn....." jelas Syah ragu-ragu.
" Cuman apa Syah?" tanya Killa heran
" Gue keingat Rico setiap kali gue melihat motor itu" jelas Syah
" yaudah Syah, yang sabar ya masa lalu itu sudah jauh tertinggal dibelakang tidak usah diingat kembali" ujar Naura memeluk syah
\*\*\*\*
Sedang asiknya bercerita tiba-tiba ada pesan masuk di hp syah.
**cinta pertamaku**
" Sayangggg papa tau Syah belum siap, papa juga tau perasaan Syah setidaknya cobalah berpikir dewasa yang berlalu itu lah takdir yang telah kita lewati dan kedepannya sesuatu yang harus kita jalankan, papa tidak memaksa Syah untuk pulang hari ini tapi pulanglah ketika Syah merasa sudah tenang jaga diri baik-baik sayang"
***me***
" Maafkan Syah pa, papa tidak usah khawatir Syah baik-baik saja disini bagaimana dengan mama pa?"
**cinta pertamaku**
"Mama tadi pingsan tapi Syah tidak usah cemas karena mama sudah papa bawah kerumah sakit"
***degggg***
tiba-tiba merasa sesak setelah membaca pesan itu, syah telah gagal menjadi anak yang baik bagi kedua orang tuanya
" Maafkan Syah ma" ucap Syah yang tiba-tiba merasa kehilangan keseimbangan lalu terjatuh kelantai.
Akilla dan Naura terkejut melihat kondisi sahabat baiknya dan segera memapah Syah naik ke atas tempat tidur.
" Bangun syah, loe harus bangun jangan bikin kita cemas dong Syah" panggil Naura sambil menepuk-nepuk pelan pipi Syah.
" Gaisss..." suara Syah pelan setelah beberapa menit ia pingsan.
" Alhamdulillah untunglah loe sadar Syah, kita takut Lo kenapa-kenapa jangan pingsan lagi ya" sambil memegang tangan Syah.
" Gue gagal menjadi anak yang baik gais, mama gue sakit lagi ini semua salah gue, gue benci diri gue sendiri hikkk hikkkkk"
" Jangan menyalahkan diri loe seperti ini syah ini semua akan berlalu, gue yakin loe pasti bisa melewati nya loe nggak sendiri gue akilla selalu ada disamping loe" ujar Naura sambil menenangkan syah.
Dikediaman Juna
" Apa yang mama belain dari gadis itu? apa yang spesial nya dari diri dia?" tanya Juna pada mamanya.
" Sudahlah Jun, mama tidak mau bahas ini mama mau istirahat" sambil melangkah menuju kamar
" Hmmm.... tapi ada baiknya juga dia kabur dari acara tadi, jadi aku tidak perlu bertunangan dengan gadis itu" gumam Juna dalam hati.
Juna segera menuju kamarnya untuk merebahkan badannya yang begitu lelah tidak hanya badan yang merasa lelah tapi juga fikirannya.
BERSAMBUNG.......
Jangan lupa like dan vote ya kak🤗
agar author semangat up nya😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments