Episode 3

Setelah papa selesai berbicara dengan Syah, kemudian papapun keluar dari kamar tersebut. mama Ratna yang penasaran dengan keputusan Syah langsung menanyakan kepada suaminya itu.

" Pa.. " panggil mama sembari melangkah menuju papa berada.

" Jadi gimana pa? Syah setujukan? " sambung mama.

" Jangan disini bahas nya ma, ayok ikut papa" sambil menarik tangan istrinya itu lembut agar segera menjauh dari kamar Syah.

Mama pun mengikuti langkah papa ke kebun belakang rumah.

" Jadi gimana pa? apakah Syah setuju?" tanya mama lagi.

" Syah bilang dia akan mempertimbangkan terlebih dahulu, jadi papa minta mama jangan terlalu mendesak syah. papa takut kalo Syah akan marah ma, Syah mungkin memerlukan waktu setelah kejadian yang pernah menyakiti hatinya ma bahkan selama 2 tahun kisah masa lalu Syah belum seutuhnya menghilang ma" jelas papa.

" Tapi pa, Juna itu orangnya baik mama sudah mengenal bebet bobot keluarga nya pa, dan mama yakin Juna bisa menjadi sosok penjaga bagi anak kita " ujar mama.

Mendengar yang dikatakan mama,, papa hanya diam, disatu sisi papa setuju dengan pilihan mama disisi lain papa tidak ingin memaksakan kehendaknya pada Syah.

" Pa-papa kok bengong?" sambil menyenggol lengan papa.

" Hmm... papa lagi mikir aja ma" ujar papa.

****

Keesokan paginya Syah bergegas berangkat ke kampus karena hari ini Syah ada praktek jadi pagi-pagi Syah sudah mempersiapkan segala kebutuhan nya. Syah berpikir lebih baik ke kampus nya pagi saja sambil menghindari ocehan mama tentang perjodohan itu.

Syah menuruni anak tangga dengan hati-hati dan melihat situasi dan mengantisipasi kalo ada mama dimeja makan.

" Tapi sepertinya mama belum bangun deh, toh sekarang masih setengah 6 " Gumam Syah.

Syah berjalan pelan mendekati gagang pintu dan membukanya dengan berlahan.

" Syah" suara seseorang dari belakang sembari memegang pundak Syah.

Syah kaget dan menoleh ke sumber suara.

" Ehh papa, Syah kira mama heheh" ucap Syah setelah mendapati bahwa aksinya kepergok papanya.

" Mau kemana Syah? pagi-pagi gini udah rapi?" tanya papa karena melihat putri nya itu sudah dandan rapi.

" Hmmm itu Syah ada pratikum dikampus jadi perginya pagi-pagi sekali pa, Syah mohon jangan bilang sama mama kalo Syah sudah berangkat ya pa" sambil mencium tangan papa dan keluar dari pintu tanpa menunggu jawaban dari papa.

Syah segera melajukan mobilnya dan berharap mama tidak mendengar suara mobilnya itu setelah 30 menit Syah sampai dikampusnya, kemudian menuju parkiran.

tok..... tok..... tok.....

Suara ketukan dari luar kaca mobil

Syah menurunkan kacanya berlahan.

" Gue kangen banget sama lo " suara yang tidak asing lagi ditelinga Syah, suara itu adalah suara Naura sahabat Syah, sudah seminggu Naura tidak masuk kampus karna mengunjungi orang tuanya di London.

" Ya ampun Naura, gue juga kangen sama lo" teriak Syah sambil keluar dari mobil dan segera memeluk sahabatnya itu.

Seminggu tidak bertemu dengan Naura membuat mereka saling merindukan, bagaimana tidak selama seminggu itu juga Syah kemana-mana hanya berdua dengan Akilla.

" Akila mana Syah?" sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Akila.

" Belum berangkat kali, biasalah Akilla kan si ratu paling santuy di kampus ini, heheh" ujar Syah ketika mengingat kelakuan Akilla.

" Kebiasaan tu anak pasti jam segini masih molor deh" kata Naura.

" Nama nya juga Akila, hidupnya terlalu santuy heheh, kita masuk dulu aja yok" ajak Syah.

" Gimana kalo kita kekantin aja Syah toh kita masuk 1 jam lagi, dari pada bengong didalam nungguin yang enggak pasti heheh" kata Naura.

" Yaelah Nau, jangan bucin pagi-pagi gini ya" ejek Syah.

" Heheheh, ayoklah kita lets go to cantin" ucap Naura bersemangat

Syah dan Naurapun berjalan menuju kantin, Syah masih kepikiran dengan permintaan mamanya. sampai-sampai tidak fokus berjalan sehingga tidak sengaja menabrak seseorang.

Brukkkkkk....

Orang itupun terjatuh bersamaan dengan Syah, Naura membantu Syah agar segera berdiri.

" Maaf gue tidak sengaja" ucap syah segera bangkit kemudian

mengulurkan tangannya hendak mebantu orang itu.

" Nggak sengaja Lo bilang!!! jalan tuh pakai mata bengek" maki wanita itu yang tak lain adalah Yolanda.

" Maaf Yol gue enggak sengaja" sembari mengulurkan tangan lagi tapi ditepis dengan kasar oleh yolanda

" Jangan coba-coba Lo nyentuh tangan gue, gue benci banget sama Lo!" maki nya

" Mau Lo apa sih Yolanda, teman gue juga udah minta maaf lagian dia udah bilang tidak sengaja kenapa Lo ngegas gitu, Lo kira gue takut sama Lo" kesal Naura sambil menatap tajam Yolanda.

" Apa Lo, loe nantang gue aa!!" kesal Yolanda pada Naura, karena ini pertama kalinya ada orang yang berani dengannya.

" Kalo iya kenapa? gue nggak suka sama sifat Lo yang angkuh itu jangan mentang-mentang loe cucu dekan gue akan tunduk sama Lo, hello gue bukan seperti Mahasiswa lain yang bisa seenak Lo maki-maki begitu saja" tantang naura

" Udah Nau, gue juga salah tadi tidak fokus jalannya" ujar syah agar sahabatnya itu tidak terpancing emosi.

" Tenang Syah, gue tidak akan ribut kalo dia bersikap baik sama Lo" sambung Naura.

" Awas lo Syah, liat pembalasan gue" ancam Yolanda lalu melangkah pergi.

" Gue juga yang salah Nau, gue lagi banyak pikiran gue tidak tahu mau cerita sama siapa" ujar Syah karena pikiran itu membuat nya seperti tadi.

" Masalah apa Syah? loe bisa cerita sama gue dan Akila kalo itu yang membuat lo nggak tenang, mending lo share sama kita siapa tau nanti kita dapat jalan keluar dari permasalahan itu" ucap Naura.

" Makasih Nau, loe memang sahabat terbaik yang pernah gue miliki" sambil memeluk Naura.

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!