Pertemuan Yang Tak Disangka

Keempat gadis itu berjalan melewati ruangan demi ruangan kampus. Mereka berjalan sambil tertawa dan bercanda bersama. Namun, tiba-tiba Yumna terlonjak kaget ketika tubuhnya terdorong ke belakang.

Seorang pria bertubuh atletis keluar dari ruangan tempat di mana dosen dosen dan para petinggi kampus berkumpul. Laki-laki tampan yang terlihat rapi dengan setelan jaz berwarna navy itu tak sengaja membentur tubuh Yumna, hingga buku yang ia pegang jatuh ke lantai. Yumna membungkuk ingin menggambil kembali bukunya, namun laki-laki itu sudah lebih dulu mengambilnya, lalu menyerahkan kembali buku-buku itu kepada Yumna.

"Maaf, Mbak, saya tidak sengaja!" ucap pria itu sambil tersenyum.

Dengan cepat, Yumna mendogak, menatap wajah pria yang berada di hadapannya itu.

Jleb!

Mata Yumna membulat seketika. Lidahnya keluh. Perasaannya bercampur aduk. Entah kenapa, perasaannya kuat sekali pada laki-laki yang ada di depannya saat ini. Seperti pernah mengenai, tapi di mana?

Melihat Yumna diam bergeming. Laki-laki itu keheranan.

"Maaf Mbak,, ohh Mbak!" hentak pria itu sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke depan wajah Yumna.

Ketiga teman Yumna saling menatap. Mereka juga dibuat bingung akan sikap Yumna saat ini.

"Heeyy,, Yumna!!" ujar Raras. Menepuk bahu Yumna. Yumna pun tersadar.

"Haaa?! Aaa aada apa?!" Yumna terbata bata. Sadar dari lamunannya.

"Ada apa gimana?! Lah kamunya kenapa ngelamun gitu!" cetus Raras. Kedua temannya yang lain menatap Yumna. Melipat tangan ke dada sambil menaikkan satu alis mereka.

"Ha? Oohh iyaa, maaf!!" ucap Yumna kepada laki-laki itu.

Laki-laki itu kembali tersenyum.

"Ga pa'pa Mbak, saya yang seharusnya minta maaf, saya yang tidak memperhatikan keadaan sekitar tadi," ucap pria itu lagi.

Pak Rafli, dosen di kampus itu keluar dari dalam ruangan dan mendekati mereka.

"Ada apa ini?!" Pak Rafli memandang gusar keempat mahasiswinya. "Kenapa kalian di sini! Inikan jam kuliah kalian!" desis pak Rafli kepada keempat gadis tersebut, lalu menoleh ke arah laki-laki berjas navy itu. "Maaf Pak, maafkan mereka kalau mereka mengganggu Bapak," ucap pak Rafli kepada laki-laki yang lebih muda darinya itu.

Kembali laki-laki itu tertawa kecil.

"Gak pa'pa Pak Rafli, mereka gak salah kok, saya yang salah tadi keluar secara tiba-tiba, saya gak sengaja nyenggol Mbak ini sampai buku-bukunya terjatuh," aku pria itu. Melirik ke arah Yumna.

"Oohh begitu. Syukurlah, saya kira mereka menganggu Bapak pagi pagi begini, heehee.." celetuk pak Rafli cengegesan.

"Iiihhh apaan sih Pak!! Pagi pagi udah nuduh orang sembarangan," ketus Karin sebal.

"Yeee ada benernya juga keles yang di katakan Pak Rafli!! Siapa juga cewek yang gak terkesima, kalau pagi pagi begini sudah ditunjuki Sang Pencipta yang cool cool seperti Mas ini,, oooohh.." Firly mulai dengan kecentilannya.

Plaaakk!!

Karin menjitak jidat Firly.

"Awwww... sakiiit!!" keluh Firly kesal sambil mengusap-usap jidatnya. Karin melototkan matanya pada Firly.

Pak Rafli dan laki-laki tampan itu tertawa lucu melihat kelakuan mereka.

"Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu, Pak," pamit pria itu sambil mengulurkan tangannya kepada pak Rafli. Pak Rafli menerima uluran tangan itu. Mereka berjabat tangan.

"Oohh ya, silakan Pak, silakan!! Semoga dilain waktu kita bisa bertemu lagi!"

"Baik Pak! Oh, iya ... saya mohon maaf Pak, tolong jangan panggil saya dengan sebutan itu! Saya kan jauh lebih muda dari Bapak! Seharusnya saya yang menghormati Bapak, panggil saja saya dengan nama saya."

"Oh, tentu!! Itu bisa diatur." Pak Rafli terkekeh.

"Kalau begitu saya permisi dulu, Pak!"

"Silakan." Pak Rafli menerbitkan senyum hangatnya. "Senang bertemu dengan anda.. Lian!"

Deg!

Hah!

Yumna terkesiap. Kedua bola matanya semakin melebar. Darahnya berdesir. Jantungnya berdegup kencang kala mendengar nama yang baru saja disebut pak Rafli. Tatapannya menajam, memandang dua laki-laki yang ada di hadapannya secara bergantian. Tubuhnya kembali kaku.

Nama yang baru saja disebut pak Rafli, benarkah si pemilik nama itu adalah orang yang selama ini dia rindukan? Atau nama itu hanya sebuah kebetulan saja, sama dengan nama sahabat lamanya.Dan, pria ini bukanlah orang yang dinantikannya?

Entahlah, yang jelas saat ini Yumna merasa seluruh jiwanya seakan mati. Matanya masih saja menatap tajam laki-laki yang telah berlalu dari hadapannya itu. Dia memandang laki-laki itu hingga hilang dari pandangan matanya. Setelah itu, muncul segudang pertanyaan yang ingin dia sampaikan kepada pak Rafli, dosennya.

"Lian??" sebutnya. Melirik pak Rafli seakan tak percaya.

"Iya Yumna, namanya Lian!! Dia putra tunggal Bapak Mirwan Aditya dan Bu Sofie, pengusaha sukses yang sering menyalurkan bantuan untuk kegiatan kampus kita, dia pewaris tunggal perusahaan, dan baru saja menyelesaikan studynya di Singapore, sekarang dia bekerja di perusahaan ayahnya dan membantu dalam pengembangan bisnis, semoga saja dia bisa menjadi pengusaha sukses seperti orang tuanya," terang pak Rafli yang tanpa dia sadari membuat Yumna memperdalam pikirannya.

Untuk selanjutnya, sejuta pertanyaan kembali menyerang pikiran Yumna. Tubuhnya serasa membeku seketika. Hatinya bertanya-tanya, mengapa orang tua Lian tak pernah memberitahunya tentang kepulangan putranya itu. Kenapa mereka merahasiakan itu darinya, padahal dalam sebulan pak Mirwan dan bu Sofie selalu mengunjunginya berulang kali.

Selama ini setiap Yumna bertanya, dia selalu kena omel sama ibunya. Bu Afni takut kalau orang tua Lian nantinya merasa tidak nyaman atas pertanyaan pertanyaan yang terlontar dari mulut Yumna. Karena selama ini orang tua Lian selalu membantu hidup mereka, yang membuat bu Afni semakin merasa tidak enak dan berhutang budi. Dan sekarang, dia baru saja bertemu dengan orang yang telah dinantinya selama bertahun-tahun. Tapi, apakah laki-laki itu masih mengingatnya?

Kenapa dia terlihat tidak menyadari kehadiranku? batin Yumna.

Matanya menerawang lurus ke depan. Menatap orang yang sedang ada di pikirannya sudah berlalu pergi.

"Heeyyy, Yumna!" sentak Raras seraya memetik jarinya ke arah wajah Yumna yang sedang terpaku. Raras, Karin dan Firly menatap Yumna tajam. Penuh tanya.

"Ha? I-iya!!" ucap Yumna terbata bata. Melihat lototan mata teman temannya, dia mencoba untuk mengembangkan senyum di bibirnya meski terasa kaku.

"Kenapa ngelamun lagi sih? Apa ini hari ngehalu sedunia ya? Semuanya pada berkhayal gak jelas!!" protes Raras tak habis pikir. "Ya udah hayuk kita masuk kelas! Lama lama kalau begini aku juga akan ikut gila!" ujar Raras sambil berjalan menuju kelas.

"Permisi pak!" ucap Karin dan Firly kepada pak Rafli. Menunduk sedikit, kemudian mereka bersamaan menarik tangan Yumna dan berlari menuju kelas.

Pak Rafli tersenyum lucu sembari mengeleng-gelengkan kepalanya melihat para mahasiswinya itu.

( Bersambung )

***

Author bagi visual ya☺️ Jika dirasa tidak cocok, boleh ikut dengan kehaluannya masing-masing 🥰🥰

Visual Lian Aditya👇

Visual Yumna Syafira👇

Terpopuler

Comments

Nurcahyani Nurr

Nurcahyani Nurr

Perfect

2021-08-15

0

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

ok Thor visualnya 👍😘🤗

2021-05-29

1

Tumin Neng

Tumin Neng

Mark dan Yaya pisual nya ...lanjut thor

2021-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Memulai hidup baru
3 Pertemuan Yang Tak Disangka
4 Menahan Rasa
5 Pertemuan Yang Tertunda
6 Di Pesta
7 Di Kampus
8 Tentang Hari ini..
9 Masih Dihari Yang Sama
10 Malam Ini Di Kamar Yumna
11 Cerita Hari Ini
12 Hari Sial Nita
13 Hati Tegar Juna
14 Lian Yumna
15 Ketegaran Juna
16 Juna Patah Hati
17 Hari Ini Milik Kita
18 NgeMall Pertama
19 Wisuda
20 Ngumpul Malam Ini
21 Sekretaris Pribadi Sang Kekasih
22 Kecurigaan Bu Sofie
23 Sesaat Setelah Meeting
24 Kemunculan Nita
25 Sepulang Ngantor
26 Kesiangan
27 Hasrat Juna
28 Amarah Lian
29 Lakukan Sesukamu
30 Perdebatan Orang Terdekat
31 Bekas Dari Perbuatanmu
32 Menikahlah Denganku
33 Haruskah Aku Menjauhimu
34 Perasaan ini!!
35 Perhatianmu Kepadaku Membuat Perasaanku Semakin Dalam! (Part 1)
36 Perhatianmu Kepadaku Membuat Perasaanku Semakin Dalam! (Part 2)
37 Perasaan Yumna?!
38 Kehujanan
39 Sekamar..
40 Satu Malam Bersamamu
41 Hilang Permataku
42 Apa Yang Harus Aku Katakan Pada Ibumu
43 Sudahkah Ibu Tahu??
44 Kerapuhan Juna
45 Lihat Aku!
46 Lihat Aku! (Part 2)
47 Dua Minggu Berlalu
48 Di Ruang Makan
49 Jangan Masuk ke Kamarku!
50 Apa Yang Kalian Lakukan di Ruangan Ini!!
51 Tenanglah, Sayang!
52 Cukup! Hentikan!
53 Jangan Masuk ke Kamarku, Lagi!
54 Percayalah Padaku, Yumna!
55 Syair Cinta Yumna
56 Sadarlah, Sayang!
57 Kamu Obat Mujarab Bagiku
58 Hati Ini Hanya Untukmu
59 Masakan Ibu Menusuk Hidungku
60 Ada Apa Denganmu, Juna?!
61 Bubur Ayam
62 Aku Kangen!
63 Rencana Jahat Nita
64 Aku Baik Baik Saja, Ma!
65 Tauco Udang
66 Oh, Mbah Google
67 Opname
68 Test pack
69 Tenanglah, Yumna!
70 Ada Apa Dengan Kalian?!
71 Yumnaku Hamil?!
72 Sayang, Ini Papa!
73 Janji Kita
74 Oh, Randa!
75 Jaga Dirimu Untukku
76 Aku Pergi
77 Check Out
78 Kedatangan Pak Mirwan
79 Jangan Pergi, Yumna!
80 Maafkan Aku Harus Pergi Dari Hidupmu
81 Desa Ini?
82 Tunggu Aku, Sayang
83 Menyambut Hari
84 Payung
85 Danau Kenangan
86 Apa Yang Terjadi Pada Yumnaku?
87 Di mana Yumnaku?
88 Tunggu Aku Sayang
89 CCTV
90 Arjuna's Villa
91 Kembalilah Sayang
92 Aku Rindu....
93 Saldo Bank
94 Toko Buku
95 Keterpurukan Lian
96 Hujan
97 Maafkan Aku
98 Ke mana Arah Janjimu!
99 Lukaku
100 Pagi
101 Aku Masih Hidup?
102 Semak- Semak
103 Bunga
104 Strawberry's
105 Hasratku
106 USG
107 Size Bra
108 Sekamar Lagi??
109 Selimut oh Selimut
110 Laki-laki Misterius
111 Tolong Aku!
112 Kemurkaan Lian
113 Penyesalan Yumna
114 Jangan Ganggu Yumnaku!
115 Lian ...! Bangun ...!
116 Sadarlah Sayang
117 Tes Darah
118 Takdir Cinta Ini?
119 Ketika Lian Tersadar
120 Pengakuan Lian
121 UGD
122 Dia Yumnaku!
123 Sadarlah Yumna
124 Keputusan Pak Mirwan
125 Persiapan Pernikahan
126 Alhamdulillah, Sah!
127 Malam Pertama????
128 Ini Malam Pengantin Kita! Titik!
129 Pagi Pertama Kita
130 Pancake
131 Istriku, Canduku
132 Bulan Madu?
133 Aku, Suamimu!!
134 So Sweet
135 Cekcok lagi
136 Salah Paham
137 Welcome to Phuket
138 Bubur Ayam Rasa Kasih Sayang
139 Ngidam Naik Speed Boat
140 Perfect Honeymoon
141 Back to Indonesia
142 Rasa Jengkel Mecca
143 Main Kuda-kudaan?
144 Nafkah Batin
145 Cake Buah
146 Persalinan Caesar
147 Welcome to My World, My Baby Girl
148 Baby Mentari (Tamat)
149 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Perpisahan
2
Memulai hidup baru
3
Pertemuan Yang Tak Disangka
4
Menahan Rasa
5
Pertemuan Yang Tertunda
6
Di Pesta
7
Di Kampus
8
Tentang Hari ini..
9
Masih Dihari Yang Sama
10
Malam Ini Di Kamar Yumna
11
Cerita Hari Ini
12
Hari Sial Nita
13
Hati Tegar Juna
14
Lian Yumna
15
Ketegaran Juna
16
Juna Patah Hati
17
Hari Ini Milik Kita
18
NgeMall Pertama
19
Wisuda
20
Ngumpul Malam Ini
21
Sekretaris Pribadi Sang Kekasih
22
Kecurigaan Bu Sofie
23
Sesaat Setelah Meeting
24
Kemunculan Nita
25
Sepulang Ngantor
26
Kesiangan
27
Hasrat Juna
28
Amarah Lian
29
Lakukan Sesukamu
30
Perdebatan Orang Terdekat
31
Bekas Dari Perbuatanmu
32
Menikahlah Denganku
33
Haruskah Aku Menjauhimu
34
Perasaan ini!!
35
Perhatianmu Kepadaku Membuat Perasaanku Semakin Dalam! (Part 1)
36
Perhatianmu Kepadaku Membuat Perasaanku Semakin Dalam! (Part 2)
37
Perasaan Yumna?!
38
Kehujanan
39
Sekamar..
40
Satu Malam Bersamamu
41
Hilang Permataku
42
Apa Yang Harus Aku Katakan Pada Ibumu
43
Sudahkah Ibu Tahu??
44
Kerapuhan Juna
45
Lihat Aku!
46
Lihat Aku! (Part 2)
47
Dua Minggu Berlalu
48
Di Ruang Makan
49
Jangan Masuk ke Kamarku!
50
Apa Yang Kalian Lakukan di Ruangan Ini!!
51
Tenanglah, Sayang!
52
Cukup! Hentikan!
53
Jangan Masuk ke Kamarku, Lagi!
54
Percayalah Padaku, Yumna!
55
Syair Cinta Yumna
56
Sadarlah, Sayang!
57
Kamu Obat Mujarab Bagiku
58
Hati Ini Hanya Untukmu
59
Masakan Ibu Menusuk Hidungku
60
Ada Apa Denganmu, Juna?!
61
Bubur Ayam
62
Aku Kangen!
63
Rencana Jahat Nita
64
Aku Baik Baik Saja, Ma!
65
Tauco Udang
66
Oh, Mbah Google
67
Opname
68
Test pack
69
Tenanglah, Yumna!
70
Ada Apa Dengan Kalian?!
71
Yumnaku Hamil?!
72
Sayang, Ini Papa!
73
Janji Kita
74
Oh, Randa!
75
Jaga Dirimu Untukku
76
Aku Pergi
77
Check Out
78
Kedatangan Pak Mirwan
79
Jangan Pergi, Yumna!
80
Maafkan Aku Harus Pergi Dari Hidupmu
81
Desa Ini?
82
Tunggu Aku, Sayang
83
Menyambut Hari
84
Payung
85
Danau Kenangan
86
Apa Yang Terjadi Pada Yumnaku?
87
Di mana Yumnaku?
88
Tunggu Aku Sayang
89
CCTV
90
Arjuna's Villa
91
Kembalilah Sayang
92
Aku Rindu....
93
Saldo Bank
94
Toko Buku
95
Keterpurukan Lian
96
Hujan
97
Maafkan Aku
98
Ke mana Arah Janjimu!
99
Lukaku
100
Pagi
101
Aku Masih Hidup?
102
Semak- Semak
103
Bunga
104
Strawberry's
105
Hasratku
106
USG
107
Size Bra
108
Sekamar Lagi??
109
Selimut oh Selimut
110
Laki-laki Misterius
111
Tolong Aku!
112
Kemurkaan Lian
113
Penyesalan Yumna
114
Jangan Ganggu Yumnaku!
115
Lian ...! Bangun ...!
116
Sadarlah Sayang
117
Tes Darah
118
Takdir Cinta Ini?
119
Ketika Lian Tersadar
120
Pengakuan Lian
121
UGD
122
Dia Yumnaku!
123
Sadarlah Yumna
124
Keputusan Pak Mirwan
125
Persiapan Pernikahan
126
Alhamdulillah, Sah!
127
Malam Pertama????
128
Ini Malam Pengantin Kita! Titik!
129
Pagi Pertama Kita
130
Pancake
131
Istriku, Canduku
132
Bulan Madu?
133
Aku, Suamimu!!
134
So Sweet
135
Cekcok lagi
136
Salah Paham
137
Welcome to Phuket
138
Bubur Ayam Rasa Kasih Sayang
139
Ngidam Naik Speed Boat
140
Perfect Honeymoon
141
Back to Indonesia
142
Rasa Jengkel Mecca
143
Main Kuda-kudaan?
144
Nafkah Batin
145
Cake Buah
146
Persalinan Caesar
147
Welcome to My World, My Baby Girl
148
Baby Mentari (Tamat)
149
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!