bagian 3

"saya terima nikahnya Rafadela Chelsea Rafadar Binti bapak Rahel Rafadar dengan mas kawin emas 10 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai "

" gimana para saksi sah "

" sah "

Rara terseyum haru, akhirnya Rara menjadi istri sah Adam, Rara pun mecium tangan Adam lalu Adam pun mencium kening Rara. Sungguh kebahagian yang tiada tara,  "makasih mas udah memilihku sebagai istri mu" ucap Rara dalam hati sambil terus tersenyum kepada Adam.

" Mama " ucap Rara langsung memeluk Mama Lita dengan kasih sayang

" akhirnya anak Mama nikah juga, jangan nangis masa hari bahagia kamu nangis " haru Mama Lita Sambil terseyum pada Rara

" Adam jagain rara iya " pesan Mama Lita untuk Adam

" iya tante selalu" ucap Adam dengan suara Lantang

Tiada hari yang paling Indah bagi Rara selain hari pernikahnya dengan Adam, hari di mana hari yang selalu dia impikan selama ini. Menjadi istri Adam yang sah Adalah hal yang terindah yang perna Rara rasakan, semoga pernikahannya adalah awal kebahagianya dengan Adam.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

" Sayang " ucap Adam memeluk Rara d dari belakang membuat Rara geli oleh perbuatan Adam " wangi banget sih kamu "

" iyalah wangi baru selesai mandi " ucap Rara

" nanti malem kita tempur ya, aku udah pengen miliki kamu sepenuhnya " Adam dengan sangat bahagia

" Mas Maaf, aku lagi haid barusan " Rara sambil menuduk

" gak papa sayang, aku ngerti koh " ucap Adam lalu mecium pipi kananku " Mas mandi dulu ya " ucapnya lalu pergi ke Kamar Mandi .

Rara terdiam mebatap seisi kamarnya dengan kekosongan, kenapa aku harus berbohong lagi, Rara tak sanggup untuk berkata jujur pada Adam, Rara terlalu takut jika Adam akan kecewa padanya.

" Ra ambil mas aduk " Adam di dalam Kamar Mandi

" iya mas "

tak lama pun Adam keluar dari kamar mandi

" ini bajunya Mas " Rara memberikan baju pada Adam

" makasih sayang "

Rara pun langsung tiduran di rajangnya yang telah di hias itu,tak lama Adam menyusul dan langsung memeluk Rara dengan erat.

" akhirnya aku bisa meluk kamu dengan erat " Adam dengan bahagia

" iya mas " seyum Rara

" udah yuk tidur kamu pasti cape " Ajak Adam

○○○○○○○○○○○○○○○○

" kok udah kerja sih hari ini " ucap Rara kesal dengan Adam

" maaf sayang, hari ini ada masalah di kantor "

" baru aja nikah bukanya bulan madu dulu eh ini malah kerja " cemberut Rara

" nanti sayang kalo kamu udah selesai" Adam sambil mengedipak Matanya pada Rara

" beneran, emang mau kemana ? " tanya Rara

" kebali mau "

" iya " ucap Rara bersemangat

" iya besok aku cari jadwal dulu ya biar kita bisa kebali " ucap Adam sambil mecium kening Rara

" ayo makan aku udah masakin kesukan kamu " ajak Rara

mereka berdua pun menuju meja makan, Rara pun langsung mengambil piring dan menaruh nasi dan lauk untuk Adam

" aku berangkat dulu ya " ucap Adam setelah selesai makan

" iya mas hati hati "

Rara pun mencium tangan Adam, lalu Adam mengecup kening Rara dengan mesra

" ih nanti gak jadi ke kantornya gimana ?" tanya Rara

" kamu sih mengoda bangget "

" udah sana berangkat "

" dah sayang " Adam pun pergi dari hadapan Rara yang masih menatap kepergian Adam

Rara terdiam sampai kapan ia akan berbohong Adam, dirinya sangatlah takut jika ia jujur Adam akan kecewa padanya dan menceraikanya.

" tuhan aku harus bagaimana?" ucap Rara sambil mengacak ngacak rambutnya ia sungguh  mencintai Adam, tapi apakah Adam akan menerimanya sedangkan dia ingin memiliki istri yang suci tak seperti dirinya yang telah kotor.

○○○○○○○○○○○○○○○

" cieeee pengantin baru " ucang Janet mengoda Rara

" iya baru pengantin baru udah tinggal kerja "

" makanya punya Suami jangan gila kerja"

" gila baru aja sehari nikah gua udah bosen banget kaya gini " kesal Rara

" iya makanya lu ngajak gua ketemu kan, tadinya gua males banget ketemu lu " canda Janet

" lah lu juga dateng, mana makanan gua di ambisin semua lagi "

" masakan lu sih enak " cengir Janet

" lu kapan nikah ama Hirdan "

'' dia ngajak nikah terus  tapi gua  masih males, gua masih ingin berkelana " tawa Janet

" awas lu nanti jadi prawan tua "

" sae lu, oh iya kamaren gua ketemu orang yang mirip bangget ama Adit "

" mata lu kali yang minus "

" beneran gua kagak boong "

" lah mata lu kan bermasalah " canda Rara

" pas gua ngeliat Dia, Dia itu kaya ngehidar gitu dari gua "

" lah lu salah liat kali, udah males gua bahas sih Adit, gak guna mending gua masak buat mas adam tersayang "

" emang dia bentar lagi pulang "

" kayanya sih iya "

" kenapa lu gak bilang "

" sayang " ucap Adam tiba masuk lalu langsung memeluk Rara

" aduhh jadi obat nyamuk gua " canda janet

" eh ada Janet, dari kapan net " tanya Adam pada Janet

" dari tadilah, udah lah gua mau pulang dan Ra dah  Dam " ucapnya lalu pergi meninggalkan Rara dan Adam

" mandi sono, aku mau masak dulu"

" bukanya tadi pagi kamu masak bayak "

" di abisin Janet, diakan kebo " canda Rara

" oh iya udah aku mandi lu ya sayang " ucapnya sambil mecium kening Rara dan langsung pergi ke Kamar untuk mandi.

○○○○○○○○○○○○○○

"Sayang " Adam memeluk Rara dari belakang

Rara hanya terseyum melihat suami yang manja, Adam pun memeluk istrinya dengan amat erat, lalu mecium Rara dengan sangat lembut, tak lama Adam pun membaringka Rara di atas kasur.

mata Adam berkaca, amaranya sangat terlihat di wajahnya

" kenapa kamu bohng Ra " ucapnya dengan nada tinggi

Rara terdiam dia hanya bisa menangis sambil menutupi tubuhnya dengan selimut " maaf Mas "

" kenapa ?" ucapnya memenggang dagu Rara sambil menatapnya dengan rasa amarah lalu membatingnya ke kasur

" argggggggg" Adam mencabak rambutnya sendiri " kenapa kamu harus bohong sama aku "

" aku takut kamu gak akan nerima aku " tangis Rara

" kamu tau hal apa yang paling jijik buat aku, kamu ra,kamu itu menjijikan " ucap Adam lalu menampar Rara

Rara menahan rasa sakit pipinya, pipi yang mulus kini berwarna merah ,bukanya pipinya yang sakit hatinya pun amat sangat sakit mendengar perkataan dari suaminya.

Adampun pergi meninggalkan Rara sendirian di kamar, Rara hanya bisa menatap punggung Adam yang pergi meninggalkanya, dia ta tahu harus bagaimana ? hatinya yang sakit tak bisa menahan Adam agar tidak pergi.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

"Mas " ucap Rara memenggang bahu Adam

" plis Ra jangan penggang aku, aku terlalu jijik sama kamu "

Rara terdiam kata kata sungguh menusuk ke dalam hatinya

" aku usah siapain baju kamu " ucap Rara menahan tangis

" nanti baju aku pidahin semua ke kamar samping, aku gak mau tidur dulu sama kamu, aku butuh waktu untuk berpikir "

Rara hanya mengangguk " aku udah siapain sarapan buat kamu "

" aku sarapan di kantor aja "

" ini aku udah siapain buat kamu makan di kantor " ucap rara sambil memenggang kotak makan

" plis ra jangan kaya bisa gak sih " ucap Adam dengan amat keras

" tapi mas aku udah masakin masakan kesukaan kamu " rara memaksa

" aku bilang gak ya gak " ucap adam lalu membuang kotak makan itu ke lantai " kamu punya kuping gak si Ra " ucapnya menekan tanggan Rara

" sakit Mas "

Adam pun melepaskanya " aku bisa melakukan hal yang lebih dari ini, aku tuh udah terlanjur jijik sama kamu "

Rara terdiam mendengar kata Adam , tak lama pun Adam pergi dari hadapan Rara

air mata Rara pun langsung mengalir dengan deras, mengapa seperti ini ? ini bukan rumah tangga yang ingin dia inginkan, apakah Adam saat ini sangat membencinya ? apakah Adam tidak bisa memaafkanya ? apakah dirinya terlalu jijik untuk Adam ? apakah dirinya memang sangat kotor untuk Adam

" Mass " hanya itu yang terucap dari bibi Rara hatinya terlalu sakit mendengar kata kata dari mulut Adam

Terpopuler

Comments

Nelly Noor

Nelly Noor

ra sakit ya, kejujuran itu adalah pondasi kokoh sebuah hubungan

2022-03-21

0

Misnah Ariani

Misnah Ariani

bingung di tengah cerita,timbul marah si Adam ....

2022-03-10

0

arum123

arum123

👍👍👍👍

2022-03-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!