Sungguh....Aku ingin mempercayaimu, mempercayai dirimu dengan seluruh hati yang Ku punya. Bahkan suaramu yang berada di balik pintu ini pun tetap membuat hatiku hangat. Meski hati Ku telah sakit seperti ini, Aku masih sangat merindukanmu, Apa boleh Aku mempercayaimu? meski kali ini Kau menceritakan semuanya apa semua akan kembali semua seperti dulu? atau kah masih ada Cinta yang belum usai di antara mereka?
Nissa berbicara dalam hatinya. Kata -kata itu mewakili kegundahan hati milik nya. Sebenarnya sudah jelas kemana hati nya akan berlabuh, namun....apakah hati itu akan bersambut dan sampai pada tujuan yang tepat. Atau semua itu hanya lah ilusi belaka bahkan untuk memikirkan ada rasa yang belum usai antara orang yang Ia cintai bersama sang mantan membuat hati nya sakit.
"Nissa?"
Kali ini Andhika mencoba memanggil Nissa kembali. Ia ingin tahu apa yang saat ini Istrinya fikirkan terhadap nya.
"Nissa? Apa Kau mendengar kan Ku?"
Kali ini Andhika memanggil Nissa dengan suara yang sangat lembut. Suara terindah yang pernah Ia rasakan. Bahkan suara Idol favorit nya pun tidak bisa menandingi suara yang Andhika keluarkan saat ini. Hanya Nissa yang tahu bahwa suara Andhika yang memanggilnya itu telah menyalakan rasa dihatinya saat itu juga. Nissa berani bertaruh bahwa suara Suami nya itu lebih lembut dari puding manis yang pernah Ia rasakan.
"Kenapa?" Jawab Nissa dengan ketus.
"Apa yang Kau fikirkan? bisakah Kau memberitahukan nya padaku, Apa yang Kau fikirkan saat ini?"
Andhika berusaha membuka hati Istri nya, hati nya sangat sakit mendengar suara Istri nya.
"Apa yang ingin Kau tahu?" jawab Nissa.
"Sebenarnya apa yang ingin Kau ketahui Andhika?" jawab Nissa kembali.
"Apapun.....Aku ingin tahu semuanya" jawab Andhika pasrah.
"Kalau begitu, apakah Aku bisa percaya padamu kali ini?" Tanya Nissa dengan penuh harap.
Dengan semua yang Ia miliki Ia mencoba.
"Ya! Percayalah padaku, meski Aku tidak tahu apakah Aku mencintaimu atau tidak, tapi Aku yakin hanya Kau yang kuinginkan sekarang"
Jawab Andhika dengan penuh keyakinan. Dengan semua harga diri yang Ia punya, Andhika memberanikan diri memberikan jawaban itu.
Kalau begitu itu sudah cukup untuk Ku......
Ucap Nissa dalam hati.
Lalu dengan keberanian yang dia miliki Nissa pun berdiri, kemudian Nissa gerakan jemari tangannya untuk menggapai kunci di pintu kamar. Di putar kunci itu dan Nissa mencoba membuka pintu. Hal itu sama seperti dirinya yang mencoba kembali membuka kepercayaan yang dia miliki untuk Suami nya.
Mendengar suara pintu terbuka membuat Andhika sangat kaget, Andhika telah terjatuh bahkan belum sempat Ia berdiri. Nissa telah membuka pintu itu yang menyebabkan Andhika terjatuh terlentang di lantai. Dengan rasa canggung dan malu karena tidak terlihat keren Ja pun berusaha secepatnya untuk bangun dan berdiri. Di sanalah.... Istri nya berdiri memandang nya lekat-lekat. Dengan matanya yang merah dan sedikit bengkak.
Sebenarnya berapa lama sih dia menangis?? Kenapa dia mudah sekali menangis dan tidak mau mendengar kan penjelasan orang lain?? Saat dipaksa menikah saja dia tidak menangis seperti ini! Sebenarnya kenapa dia bersikap begini?!!Dengan menangis seharian di kamar, tidak makan bahkan memindahkan kamar tidur apa sebenarnya yang ingin dia lakukan?!!
Mulai sekarang apapun yang terjadi Aku tidak akan pernah membiarkan nya memisaha kan kamar kami, tidak boleh! tidak akan pernah Ku izinkan.
Andhika ngomel-ngomel di dalam hati melihat Istri nya yang sangat terlihat menyedihkan. Andhika membenci sifat Istri nya yang tidak perduli terhadap tubuhnya sendiri.
"Apa Kau sudah memaafkan Ku?" tanya Andhika.
"Jawaban apa yang Kau inginkan?" tanya Nissa kembali.
" Kuharap Kau dapat memaafkan Ku" ucapnya lirih.
"Lalu sampai kapan Kau akan berdiri begitu?" ucap Nissa ketus.
"Hah?"
Sungguh Andhika tidak mengerti maksud perkataan nissa. Bahkan saham yang sering Ia lihat tidak sesulit yang dirasakan nya saat ini.
Dengan membuka kedua tangannya lebar - lebar Nissa pun berkata
" Mendekatlah padaku! sampai kapan Kau ingin Aku terus yang mendekat padamu?!! Peluklah Aku, jika Kau merasa bersalah padaku, Peluk lah Aku!! "
Dengan kecepatan yang sangat intens Andhika memeluk Nissa erat. Memeluknya dalam pelukan miliknya. Istri nya yang hanya mlik nya. Yang Andhika tahu hanya lah Ia merindukan Istri nya. Beberapa hari tidak bertemu terasa bertahun - tahun lamanya tidak bertemu.
Andhika suka hangat tubuh Istri nya, bentuk tubuh Istri nya bahkan aroma tubuh Istri nya. Dia yakin bahwa Istri nya selalu beraroma seperti Lavender. Harum dan sangat memikat itulah aroma yang dimiliki Istri nya. Aroma itu hanya miliknya, Istri nya hanya miliknya. Karena tak mampu menahan kerinduan itu Andhika ingin mencium Nissa namun Nissa segera menutup bibirnya dengan kedua tangan nya.
"Hmm?" Tanya Andhika
"Aku belum siap" jawab Nissa.
"Tidak Masalah, Aku yang akan menyiapkannya" jawab Andhika.
Andhika kemudian mencium kedua tangan Nissa yang menutupi bibirnya. Nissa terus menutup bibirnya namun Andhika juga terus mencium tangan Nissa. Kecupan- kecupan ringan bahkan kecupan yang sangat dalam Andhika tinggalkan di kedua tangan Nissa hingga akhirnya tanpa sadar Nissa pun melepaskan kedua tangannya.
Rasional selalu kalah oleh Gairah nya. Hingga tidak ada lagi pembatas antara mereka berdua. Andhika pun mulai mencium Nissa tepat di bibirnya. Perlahan dengan lembut hingga akhirnya sangat dalam. Nissa pun menggantungkan kedua tangannya di leher Andhika, dengan sigap Andhika menaikkan Nissa ke dalam gendongan tubuhnya tanpa melepas ciuman itu. Hawa panas dan nafas yang cepat keluar dari bibir mereka. Mereka merasakan yang sama, merasakan hal yang mereka tahan sejak tadi.
Tanpa melepaskan tubuh Nissa yang Ia gendong sejak tadi, bibir Andhika terus melanjutkan pekerjaan nya. Dengan cekatan sebelah kakinya menutup pintu kamar itu dengan sekali tendangan. Tangan Nissa terus bergerak di rambut Andhika, merasakan tekstur dan bentuk rambut Andhika. Mereka terus melakukan ciuman itu tanpa jeda sedikit pun dari belakang pintu, dinding bahkan meja hingga ke atas tempat tidur. Tanpa disadari keduanya telah menjelajahi setiap sudut kamar mereka.
"Kedepannya hanya ada Aku" ucap Nissa tiba-tiba.
"Apa!?" Andhika masih belum paham perkataan yang tiba -tiba Nissa ucapkan itu.
"Berjanjilah bahwa kedepannya hanya ada Aku!" ucap Nissa dengan tegas.
Baru kali ini Nissa berbicara dengan tegas kepada Andhika dengan tatapan tegas yang Nissa pancar kan cukup membuat Andhika terdiam beberapa saat.
" Tidak ada wanita lain, Berjanjilah" ucapnya kembali.
"Baiklah" kata Andhika kemudian.
" Katakan!" Perintah Nissa .
"Katakan bahwa Kau berjanji tidak akan ada wanita lain!" Nissa mengatakan dengan suara yang besar dan terdengar membentak.
"Aku berjanji, tidak akan ada wanita lain" ucap Andhika.
"Bagaimana bila kah melanggar nya?"
"Aku tidak mungkin..."
"Bagaimana jika....."
"Kau boleh menghukum Ku sesuka mu"
"Kalau begitu ayo lanjutkan" ucap Nissa kemudian.
"Tidak! Kau menghancurkan momen kita!" ucap Andhika sambil tertawa.
"Kalau begitu kita buat kembali saja momen nya".
Surga yang hanya mereka miliki dan semua detik yang mereka lalui bersama adalah yang terbaik.
~bersambung~
"Selalu ada perbedaan pada setiap pasangan, namun dalam perbedaan itulah yang akan melengkapi setiap bagian dari Cinta itu sendiri"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
Sri Cntya
emm lnjut ..ada mnis2nya😄😄😄
2021-07-12
2
Nasha Rizal
kerrens banget Thor 👍👍👍👍
2021-06-21
2
Cinta Sunarti
berjanjilah dan.jangan asal janji aja
2021-05-26
1