MAKAN MALAM

Percuma menanggisi seseorang yang sudah mengkhianati kita. Karna mereka belom tentu menderita seperti kita.

Elmas aurora alexander.

_____________

Aku terbangun ketika aku merasakan ada seseorang yang menguncang badan ku. Aku membuka mata.

" Bangun el,, ini sudah malam... ". Ucap mama sambil menguncang badan ku.

Aku membuka mata dengan malas karna aku bener lelah. "Yaa maa sebentar lagi aku akan bangun".

" Bangun lah,, kau harus makan ,, karna kau melupakan makan siangmu tadi ". Ucap mama sambil berdiri.

Aku menatap mama sebentar lalu kembali memejamkan mata ku yang terasa berat.

" Kau harus bangun elmas ,, anak perempuan jam segini belom mandi bahkan masih tidur,, ". Menarik tanggan ku agar cepat bangun. " Gimana nanti keluargamu ,, mau di kasih makan apa ". Masih terus membangunkan ku.

" Perkataan mama terlalu jauh,, lagian siapa yang akan menikah ". Ucap ku mencoba bangun dari tidurku.

Ku lihat mama mengerutkan keningnya sambil melipat kedua tanggannya. " Tentu saja kau yang akan menikah ,, ".

Aku tertawa mendengar nya ,, lalu turun dari kasur. " Jangan konyol mama bahkan aku tak ingin menikah ".

" Tak boleh mengatakan itu el,, gak baik sayang ".

Aku tak mejawabnya memilih masuk kamar mandi dan menyelesaikan mandi. Selesai dengan urusan mandi dan berganti baju. Aku segera turun menuju ke meja makan.

Aku melihat menu makanan yang banyak dan tersedia minuman. " Apakah ada tamu ". Ucapku dalam hati. Aku tak mau ambil pusing. Aku melangkah ketaman belakang untuk menghirup udara di malam hari.

Sebuah suara langkah kaki mendekat. Aku pikir itu adalah mama tapi tak ku duga siapa yang berdiri tepat di belakangku.

" Udara malam tak baik untukmu ". Ucap nya lalu memberikan jaasnya untuk aku pakai.

" Kau ". Tak tahu harus berkata apa.

Jarak antara kami begitu dekat. Bahkan jika ada yang melihat mereka akan mengira kita bermesraan.

" Ehm ". Suara mama yang membuat aku terkejut.

Kami saling menoleh ke arah suara tersebut,, sedangkan mama hanya tertawa melihat kami seperti ini.

Aku mendorong tubuhnya agar menjauh.

" Mari nak sean kita makan malam,, ayo el kita makan ,, ".

" Yaa maa,, mama dulu yang kesana ". Jawabku sambil menatap tajam sean.

Dia tersenyum menatap kekesalan dalam muka ku. " Sebentar lagi saya kesana tante ,, saya ingin mengobrol sebentar ".

" Baiklah jika itu mau kalian ". Ucap mama lalu pergi meninggalkan kita.

" Mau apa lagi anda kesini ". Tanyak ku dengan rasa masih marah.

" Tentu saja untuk meminta kamu tanda tanggan di berkas* yang aku bawah ".

" Cih !! Kamu ,, ? tanyak ku lagi. "kita tidak seakrab itu tuan sean ". Ledek ku.

Dia hanya tertawa lalu menarik pergelangan aku agar kita berhadapan. " Kita emang se akrab itu sayang, kamu dari dulu wanitaku , sampai sekarang tetap wanitaku ".

Aku hempaskan tangan nya ,, agar kita tak berhadapan. " Jangan mimpi tuan,, aku tak akan jatuh cinta lagi padamu ,, camkan itu ". Ucap ku lalu berdiri.

Lagi* pergelangan tanggan di tarik hingga kami bertatapan muka. Tatapan itu tak pernah berubah dari dulu. Tatapan yang sama hingga sekarang. Dia menyatukan bibir kami begitu cepat, aku yang terkejut hanya diam.

Aku memundur kan langkahku,, sean semakin menarik pinggang ku hingga kami begitu dekat. Dia ******* bibirku dengan lembut. Mengigit bibirku pelan. Karna tak ada balasan dari ku dia menghentikan nya.

" Lain kali kamu harus membalasnya sayang ". Ucap nya lalu berjalan meninggalkan ku.

" Ohh shittt !! ". Umpat ku.

Aku berjalan ke arah meja makan dan aku melihat kedua orang tua ku tertawa pada sean. Sejak kapan mereka seakrab itu. "Dia sungguh licik. Dari dulu tak pernah beubah ". Umpat ku di dalan hati ".