Apa yang menimpa Jessica semalam membuat Kevin menjadi lebih waspada lagi. Dia tidak mungkin bisa merasa tenang sekarang dengan membiarkan Jessica sendiri tanpa penjagaan.
Untuk itu Kevin memanggil orangnya yang tinggal di Tiongkok. Selain memiliki kemampuan bela diri yang mempuni orang itu juga merupakan seorang snipper yang hebat dan yang paling penting selalu bisa diandalkan.
Ketukan pada pintu mengalihkan perhatian Kevin dari tumpukan dokumentnya. Tak lama berselang pintu ruangannya terbuka dan dua pria berjalan beriringan menghampirinya.
"Boss, ada hal penting apa sampai-sampai anda memanggil kami kemari?" tanya salah satu dari kedua pria itu.
"Karna kalian berdua sudah ada di sini. Aku akan langsung pada intinya. Aku ingin kalian menjaga istriku dan memastikan keamanannya. Kawal kemana pun dia pergi dan laporkan padaku dengan siapa saja dia bertemu setiap harinya."
"Baik, Boss." Jawab keduanya dengan kompak. Mereka berdua adalah....
Zitao....
Dan Lay.....
Tao dan Lay adalah tangan kanan Kevin yang selama ini lebih sering menghabiskan waktunya China. Berbeda dengan Kai dan Jimin yang selalu berada di dekat Kevin, mereka berdua hanya akan muncul ketika Kevin memanggilnya dan meminta mereka untuk datang.
Tugas mereka kali ini adalah sebagai bodyquard Jessica dan pada mereka berdua Kevin akan mempercayakan keselamatan istrinya. Kevin tak bisa selalu berada disisinya dan hanya dengan cara seperti ini dia bisa merasa tenang. Apalagi tidak ada yang tau bila mereka berdua adalah orang-orangnya.
"Boss, mulai kapan kami akan mulai bekerja?" tanya Lay.
"Hari ini juga." Jawab Kevin datar.
"Yaaa! Tapi, Boss, apakah tidak ada waktu satu hari saja untuk kami bisa bersantai sejenak dan menikmati keindahan negeri ini dan kecantikan para gadisnya?" keluh Tao setelah mendengar jawaban Kevin.
"Tidak masalah. Kalian bisa melakukannya tapi gaji kalian akan ku potong 30%." Sahut Kevin dan membuat wajah mereka berdua pucat seketika.
"30%? Huaa.... Tidak jadi, tidak jadi. Baiklah kami akan langsung bekerja mulai hari ini." Jawab Tao lemas.
"Bagus. Dan keluar kalian dari ruanganku sekarang juga, masih ada banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." Keduanya membungkuk dan meninggalkan ruangan Kevin begitu saja. Kemudian Kevin menghubungi Nam Woo-Hyuk dan mengabarkan mengenai kedatangan mereka berdua.
Pintu ruangan Kevin kembali di ketuk. Setelah mendapat ijin dari atasannya. Seorang wanita cantik bertubuh sexy menghampiri Kevin dan memberitaukan mengenai kedatangan Jerry.
"Persilahkan dia untuk masuk." Perintah Kevin yang kemudian di balas anggukan oleh wanita itu.
Tak berselang lama setelah kepergian wanita itu. Seorang pria tampan namun penuh keangkuhan memasuki ruangan dengan papan bertuliskan 'CEO' di atas pintunya. Pria itu 'Jimmy' menghampiri Kevin dengan wajah penuh amarah.
Brakkk .....
Jerry menggebrak meja kerja Kevin dan menatapnya tajam. "Apa kau tidak pernah diajarkan sopan santun ketika bertamu ke tempat orang lain, Jerry Zhang." Sinis Kevin sambil menatap Jerry tak kalah tajam. Jerry menarik pakaian Kevin. Tatapannya semakin tajam dan menusuk.
"Katakan, di mana kau menahan, Du Mansik?" tanya Jerry menuntut.
Kevin menepis tangan Jerry dengan kasar. "Beginikah caramu bertanya pada orang lain? Di mana pun dia berada. Aku tidak akan mengatakannya padamu. Dan ya ... kau tidak perlu cemas karna orangmu yang paling setia itu baik-baik saja, karna sejauh ini aku masih belum terlalu berminat untuk membunuhnya." Tutur Kevin menyeringai.
"KEVIN ZHANG, BERHENTI MENGUJI KESABARNKU." teriak Jerry penuh amarah. Dengan emosi meluap-luap. Jerry kembali menarik pakaian Kevin dan melangkangkan tinjunya.
Grepp ... Namun sayangnya kepalan tangan itu berhasil ditangkap oleh Kevin dengan mudah.
"Sangat lemah, bahkan semut pun tidak akan mati oleh pukulanmu ini." Cibir Kevin seraya memlintir tangan Jerry, kedua matanya membelalak. Jerry berteriak karna rasa sakit pada bangkal lengannya yang terasa seperti mau patah.
"KEVIN ZHANG, APA YANG KAU LAKUKAN. LEPASKAN AKU BA*ING*AN." Teriak Jerry dan mulai berkeringat.
Kevin melepaskan Jerry dan sedikit mendorongnya hingga membuat tubuh itu terjerambah ke lantai.
"Masih butuh seratus tahun lagi untukmu bisa mengalahkanku. Pengawal, seret pria ini keluar dari sini dan jangan biarkan dia masuk lagi ke perusahaan ini." Perintah Kevin pada dua bodyquard yang berjaga di depan pintu.
"Baik, Tuan."
"Kevin Zhang. Ini belum selesai, tunggu bagaimana aku akan membalasmu. Gadis itu, aku pasti akan menemukannya dan kau akan aku hancurkan melalui dia." Teriak Jerry mengancam.
Tentu Kevin tau jika ancaman itu bukanlah sebuah omong kosong belaka. Dia sangat mengenali Jerry dan dia akan melakuan apapun untuk bisa mencapai tujuannya termasuk membahayakan keselamatan orang-orang yang tidak bersalah. Dan Kevin telah siap dengan segala yang akan Jerry lakukan bahkan untuk kemungkinan terburuk sekali pun.
Kevin mengambil ponselnya yang ada di atas meja. Mencari kontak nama seseorang kemudian menghubunginya.
"Lakukan sekarang juga. Tidak usah menungguku, hal itu aku serahkan padamu." Kemudian Kevin memutuskan sambungan telfonnya begitu saja dan melanjutkan semua pekerjaannya yang sempat tertunda.
🌹🌹🌹🌹
Jessica sedang berada di taman memetik mawar di halaman belakang bersama seorang pelayan ketika Tao dan Lay datang. Dan kedatangan mereka membuat Jessica terkejut setengah mati karna mengira mereka adalah orang yang hendak menculiknya.
Kemudian Lay dan Tao segeea menjelaskannya sebelum Jessica semakin salah paham.
"Jadi kalian berdua adalah bodyquard yang Kevin kirimkan untuk menjaga dan melindungiku dan bukan seorang penjahat?" sekali lagi Jessica memastikan. Tao dan Lay mengangguk membenarkan.
"Benar, Nyonya Muda, lagi pula mana ada penjahat yang tampangnya setampan kami. Dan perkenalkan, aku Zitao, titisan panda yang paling tampan dan imut. Sedangkan ini Lay Gege, meskipun terlihat polos tapi aslinya dia tidaklah sepolos itu. Dia hobi mengkoleksi video-video mesum diponselnya tapi kemudian dia akan amnesia dan lupa kapan mendownloadnya." Terang Tao.
"Yakk! Panda, jangan seenaknya menyebutku amnesia, aku tidak amnesia hanya sedikit pelupu saja. Nyonya Muda, anda jangan terkecoh oleh tampangnya yang sok polos itu. Meskipun dia lebih muda dari saya, tapi dia jauh lebih mesum bahkan sampai akut."
"Ya baiklah, dan bisakah sekarang kalian berdua diam?" Jessica menatap keduanya bergantian. "Dan satu lagi, jangan memanggilku dengan sebutan 'Nyonya Muda' tapi kalian bisa memanggilku, Nunna." Tegas Jessica.
"Ahh, baimlah dan mulai sekarang kami akan memanggil anda dengan sebutan, Nunna Boss." Seru Tao.
Jessica mendesah berat. "Terserah kalian saja." Ucapnya dan pergi begitu saja. Dalam hatinya dia terus bertanya-tanya kenapa Kevin harus mengirimkan dua manusia aneh seperti mereka untuk menjaganya.
Dan lagi pula apa yang bisa diharapkan dari pria seperti mereka berdua? Entahlah, Jessica tidak ingin memikirkannya.
Jessica berfikir, mungkin pergi ke halaman belakang dan memetik bunga dan merangkainya tidaklah buruk.
"Nunna Boss, tunggu kami." Seru Tao dan Lay kemudian bergegas menyusul Jessica.
🌹🌹🌹🌹
Saat jam makan siang. Kevin menyempatkan diri untuk pulang, dia mencemaskan Jessica dan takut dia tidak bisa menyesuaikan diri dengan kehadiran Tao dan Lay di sana.
Namun setibanya di rumah Kevin tidak menemukan siapa-siapa dan pelayan mengatakan bila Jessica sedang berada di halaman belakang. Tanpa membuang waktu Kevin pun segera pergi ke sana.
Sudut bibirnya tertarik ke atas melihat gadisnya terlihat baik-baik saja. Kevin tidak langsung menghampirinya dan memperhatikannya dari kejauhan.
Jessica sedang sibuk merangkai buket yang terbuat dari beberapa jenis bunga yang digabungkan. Gadis itu tidak hanya sendirian, ada Tao dan Lay yang menemaninya.
"Nunna Boss, coba pakai mahkota bunga yang aku buat khusus untukmu." Tao menyerahkan mahkota bunga itu pada Jessica yang kemudian di pakai olehnya.
"Huaa, kau sangat cantik, Nunna Boss. Bagaimana kalau kita mengambil gambar? Kau berjongkoklah di sana sambil memegang buket bunga itu." Perintah Lay. Kemudian Lay mengambil gambar dan hasilnya sangat sempurna. Jessica benar-benar sangat cantik. Lay menunjukkan foto hasil jepretannya pada Jessica dan gadis itu tersenyum puas.
"Hn."
Deheman khas itu mengalihkan perhatian ketiganya. Mereka bertiga sontak menoleh dan mendapati Kevin berjalan menghampiri. Sudut bibir Jessica tertarik ke atas , kemudian dia berdiri menyabut kedatangan Kevin. "Tumben jam segini sudah pulang?" heran Jessica.
"Aku pulang hanya untuk memastikan keadaanmu. Aku sempat merasa cemas kau tidak bisa beradaptasi dengan mereka berdua. Tapi sepertinya dugaanku salah."
"Mereka cukup menyenangkan dan aku sedikit menyukainya. Kau sudah makan siang?" tanya Jessica, Kevin menggeleng. "Bagaimana kalau kita makan siang sama-sama? Bibi memasak cukup banyak hari ini." Tuturnya.
"Baiklah, tapi sebelum itu aku akan mengambil makanan pembukaku lebih awal." Ucap Kevin kemudian mencium bibir Jessica dan sedikit **********.
Sementara itu. Tao dan Lay hanya bisa menelan ludah menyaksikan live kiss mereka. Di dalam hatinya terbesit rasa iri melihat pasangan itu berciuman sehingga Tao dan Lay memikirkan untuk segera mencari pasangan.
Mereka merasa kekurangan banyak asupan vitamin karna sudah lebih dari dua minggu bibirnya dianggurkan begitu pula dengan benda kebanggaan mereka berdua.
.
.
.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Dipika
like buat author kece
2021-02-07
0
artka keylango
jejak👣👣
2021-02-03
0
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Mampir lagi kak, semangat 😊
2020-12-16
0