Kevin menghentikan langkahnya. Entah kenapa tiba-tiba dia merasakan perasaan yang tidak enak. Dia merasa seperti akan terjadi hal buruk yang pada Jessica.
CEO muda nan tampan tersebut menggulirkan pandangannya pada jam yang menggantung di dinding kamarnya dan waktu menunjk angka 10 malam.
Kevin meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Jessica tapi ponselnya malah tidak aktif. Ingin memastikannya sendiri, Kevin memutuskan untuk mendatangi kampus Jessica, di mana acara pesta tahunan itu di gelar.
"Segera siapkan Hanfu, mask setengah wajah dan rambut palsu untukku. Aku harus segera menyusul Jessica dan memastikan sendiri keadaannya."
"Baik, Tuan Muda."
Tiga puluh menit kemudian Kevin keluar dengan penampilan yang sangat-sangat berbeda. Kevin yakin dengan penampilan ini tidak mungkin ada yang mengenali dan menyadari jika ini adalah dirinya. Kevin tidak membuang waktu lagi, dia bergegas pergi menuju kampus Jessica dan memberi kejutan padanya.
Diam-diam Nam Woo Hyuk menarik sudut bibirnya, ia tidak menduga bila tuan mudanya akan melakukan apapun untuk gadis bermarga Han tersebut.
Dan sepertinya Jessica benar-benar sebuah pengecualian bagi seorang Kevin Zhang, dan sebuah prestasi yang sangat tinggi karna pria dingin dan kaku seperti Kevin bisa menunjukkan sisinya yang berbeda meskipun hanya di depan Jessica.
"Tuan Muda, dalam penampilan Anda kali ini, anda benar-benar terlihat seperti Pangeran dari Kerajaan China. Saya sampai hampir tidak mengenali Anda lagi. Dan pasti ,nona, akan sangat terkejut melihat kedatangan Anda di sana." Tutur Woo Kyuk.
"Hn."
Setelah berkendara selama empat puluh menit. Mobil Kevin tiba di tujuan. CEO muda itu segera turun dan masuk ke dalam gedung. Suasana China zaman kuno begitu terasa ketika dia menginjakkan kakinya di lantai aula gedung pesta.
Seperti yang Jessica katakan sebelumnya jika semua yang hadir di sana memang memakai Hanfu, baik pria ataupun wanita.
Pandangan Kevin kemudian menyapu, mencari sosok Jessica di antara ratusam manusia, sedikit sulit memang tapi bukan Kevin namanya jika sampai tidak menemukannya.
"Apakah kau hanya ada fikiran iri dan dengki saja sampai-sampai berusaha membuatku malu di depan umum dengan mengatakan jika aku ini sudah menjadi simpanan pria hidung belang hanya untuk mendapatkan kemewahan?"
"Jika bukan menjadi simpanan pria hidung belang lalu dari mana kau bisa mendapatkan uang sebanyak itu hanya untuk sebuah Hanfu yang kau pakai ini, Jessica Han? Apa kau fikir aku ini bodoh dan tidak tau jika Hanfu itu memiliki harga yang sangat mahal, dan bagaimana kalau aku membuat Hanfu barumu itu menjadi tidak bernilai lagi?" gadis itu menyeringai lalu menarik hanfu Jessica hingga robek.
"Yakk, Kim Hyuna, apa yang kau lakukan?" pekik Jessica terkejut.
"Hahahah, lihatlah sekarang, Hanfu mahalmu itu sudah menjadi barang bekas yang tidak ada nilainya dan...."
PLAK...
Tamparan Jessica pada wajahnya memotong ucapan Hyuna. Wajah Hyuna sampai menoleh kesamping saking kerasnya tamparan tersebut. Hyuna yang merasa tidak terima berniat untuk balik menampar Jessica, tapi sebuah tangan mencegahnya sebelum jari-jari Hyuna menyentuh permukaan pipi Jessica.
Hyuna berteriak dan menjerit karna rasa sakit pada pergelangan tangannya yang di genggam kuat oleh orang itu. Sontak saja Jessica mengangkat wajahnya dan kedua matanya membelalak melihat siapa yang ada dihadapannya. "KAU? Bagaimana kau bisa tiba-tiba ada di sini?" pekik Jessica penuh keterkejutan.
"Kau mengenaliku?" tanya orang itu 'Kevin' memastikan.
"Tentu saja aku tau karna kau adalah ... pria paling menyebalkan yang selalu ada untuk menolongku setiap kali berada dalam bahaya dan masalah, jadi mana mungkin aku tidak mengenalimu." Ujarnya.
"Hn."
Kemudian Kevin meraih tangan Jessica dan membawanya meninggalkan pesta. Dan kepergian mereka menyita perhatian semua orang yang hadir di sana.
Bukan untuk pulang, tapi Kevin ingin supaya Jessica mengganti pakaiannya dengan Hanfu lain yang sudah dia siapkan karna dia sudah menduga hal semacam ini pasti akan terjadi.
Tiga puluh menit kemudian Jessica keluar dari ruangan itu dengan pakaian yang berbeda. Sebuah Hanfu cantik berwarna merah terlihat memagut tubuh rampingnya dengan sempurna.
Jessica begitu cantik dan menawan dalam balutan Hanfu itu, dan untuk yang kesekian kalinya Kevin jatuh dalam pesonanya.
Kevin menghampiri Jessica dengan senyum terkutuknya yang mampu membuat Jessica mengalami sport jantung.
"Ke-kenapa kau menatapku seperti itu? Apakah ada yang aneh diwajahku?" tanya Jessica memastikan.
"Ani, kau justru sangat cantik dalam balutan Hanfu itu. Bahkan Putri Kerajaan China pun kalah cantik darimu." Ujar Kevin memberi pujian. Tidak ada kebohongan dalam kalimatnya, Kevin benar-benar tulus mengatakanya. "Kita kembali ke aula pesta, bukankah acaranya baru selesai tengah malam nanti?" Jessica mengangguk.
Setibanya di sana, Jessica dan Kevin di suguhi sebuah pertunjukan yang begitu menyenangkan. Hyuna, wanita itu di kerjai habis-habisan oleh tiga pemuda yang tak lain dan tak bukan adalah junior Jessica dikampusnya. Mereka bertiga adalah....
Sean Oh...
Stefan Lee...
Dan Adrian Lee....
Mereka bertiga bekerja sama dengan Nara. Nara yang merasa tidak tahan karna sahabatnya telah dipermalukan memutuskan untuk membalas dendam dengan balik mempermalukan Hyuna di depan semua orang.
"Yakk! Bocah, apa kalian bertiga sudah bosan hidup, eo? Berani-beraninya kalian sengaja menjegal kakiku dan membuatku terjatuh." Amuk Hyuna pada Sean, Stefan dan Adrian. Yang terlihat pura-pura tidak tau apa-apa
Keadaan Hyuna saat ini benar-benar sangat berantakkan. Rambutnya berantakkan dan pakaiannya basah oleh minuman yang Adrian tumpahkan saat menabraknya.
Rambunya berantakkan karna hiasannya nyangkut di pakaian Stefan. Dan Sean membuatnya terjatuh dengan menjulurkan kakinya saat Hyuna hendak melewatinya.
Berurusan dengan mereka bertiga benar-benar membuat Hyuna berada dalam sebuah mimpi buruk. Dan bukan lagi sebuah rahasia umum bila mereka bertiga memiliki tingkat kenakalan dan kejahilan di atas rata-rata. Dan hari ini Hyuna-lah menjadi korbannya.
"Yakk, Nunna, jelas-jelas kau yang salah tapi kenapa malah menyalahkan kami? Makanya kalau jalan jangan menggunakan mata tapi kaki." Ucap Adrian tak mau kalah.
"Dasar bocah nakal, kalian bertiga dalam masalah besar. Aku akan mengadukan kalian pada, papi, supaya papi memberikan hukuman pada kalian. Dan khusus untukmu, tunggu saja pembalasanku." Tunjuk Hyuna pada Nara dan pergi begitu saja.
Nara, Adrian, Stefan dan Sean melambaikan tangannya pada Hyuna. Dan mereka berempat langsung bertos ria.
Perhatian keempatnya teralihkan oleh kedatangan Jessica yang terlihat begitu mempesona dengan balutan Hanfu merahnya sampai-sampai Stefan tidak berkedip dan meneteskan liur melihat bagaimana cantiknya Senior pujaannya.
Susah payah Stefan menelan salivanya. Ia tidak tau kenapa Jessica bisa begitu mempesona sekali.
"Huaaaa, Nunna-ya, kau sangat cantik dan sempurna dalam balutan Hanfu itu. Kau lah bintangnya malam ini."
"Begitukah." Stefan mengangguk. Jessica kembali terkekeh.
"Sica, aku tidak tau kalau kau akan datang membawa pasangan. Dan pasanganmu sangat tampan, dan ohh ... kenapa wajahnya terlihat tidak asing ya? Aku seperti pernah melihatnya tapi di mana?" Nara mengingat-ingat.
"Ahh, mungkin itu hanya perasaanmu saja. Tiba-tiba aku merasa lelah, aku pulang duluan, ne. Dan selamat bersenang-senang." Kemudian Jessica membawa Kevin meninggalkan aula. Tiba-tiba Jessica merasa lelah dan ingin segera membaringkan tubuhnya.
.
Saat ini mereka dalam perjalanan pulang. Baik Jessica maupun Kevin sudah mengganti pakaiannya. Dan tak ingin dirinya di kenali, Kevin melakukan penyamaran dengan topi dan kacamata.
Kevin tidak ingin menempatkan Jessica dalam bahaya dan menurutnya masih belum saatnya dunia mengetahui seperti apa wujud dari istrinya.
Kevin mengemudikan mobil mewahnya dengan kecepatan tinggi, sedangkan Jessica yang duduk disampingnya terlihat begitu sibuk dengan ponselnya.
Sesekali Kevin melirik gadis disampingnya dan Jessica tidak melirik sedikit pun padanya. Dalam hatinya terus bertanya-tanya sebenarnya Jessica sedang bertukar pesan dengan siapa sampai-sampai dia begitu serius.
"Saling bertukar pesan dengan siapa?" tanya Kevin penasaran.
"Bib. Bibi, bilang malam ini dia tidak pulang, bossnya memintanya untuk bekerja lembur malam ini." Jawabnya.
"Aku fikir kau sudah meminta, bibimu, untuk bekerja."
"Memang sudah, dan ,bibi, akan bekerja sampai akhir bulan ini. Dia akan berhenti setelah mendapatkan gaji terakhirnya." Jelas Jessica.
"Hn."
Dan setelah obrolan singkat itu tidak ada lagi perbincangan di antara mereka berdua. Keduanya sibuk larut dalam kesibukkan masing-masing seperti Kevin yang tetap fokus pada jalanan beraspal di depan sana sedangkan Jessica masih tetap asik bertukar pesan.
.
.
.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
dhapz H
hyuna gak suka sama Jssica
2022-04-17
0
Dipika
Suka banget banget sama novel buatan author satu ini
2021-02-07
0
Ftl03
Bom Like dari LITTLE RAINBOW 😆😆 semangat Thor.. jangan lupa mampir...
2020-12-17
0