Alex Rayyan POV
Hari ini adalah hari ke 4 aku ada di Indonesia, kuliah di oversea tepatnya di UK dalam jurusan kedokteran memang sangat memeras otak juga tenaga, apalagi aku jenis cowok yang dekat dengan mama, semua pasti ada campur tangan mama dari mulai nyiapin sarapan pagi sampai pemilihan universitas juga mama ikut andil. Ini kan lagi harus jauh dari keluarga yang selalu menyediakan apapun kebutuhanku.
Di UK ada juga sepupu papa dan saudara mama yang menetap di sana, tapi aku tidak suka aja ngerepotin orang lain. Lima tahun lebih aku kuliah di UK tepatnya di Oxford university, banyak juga teman-teman dari Indonesia yang kuliah disini. Temanku juga banyak dari berbagai negara Asia lainnya, Malaysia, Thailand juga Singapura. Di UK aku sewa apartemen bersama tiga teman seperjuangan Geo, Andi dan Rizal. Memang beda jurusan tapi kami jadi housemate sekarang.
Papa sebenarnya memintaku untuk meneruskan bisnis keluarga kami tapi minatku pada pelajaran biologi membuatku yakin untuk memilih jurusan kedokteran.
Akhirnya kedua orang tuaku tidak membantah bahkan mencukupi apapun kebutuhan ku. Toh aku sudah memiliki 10% saham di perusahaan papa, hasilnya bisa aku pakai untuk menambah kebutuhan ku di luar negeri jika uang dari mama dan papa tidak mencukupi.
Mama sering memintaku untuk menjemput adik semata wayang ku Alexa, atau mengantar ke sekolah kalau aku sedang tidak ada acara.
Melihat teman Alexa yang bernama Rania pertama kali membuat aku tidak bosan untuk menatap wajah polos itu lagi dan lagi, wajah merahnya saat malu sungguh membuat jantungku degupnya lebih cepat, ini tidak aku rasakan saat jalan bareng Brigitta atau Novi dulu.
Senyum tulus Rania membuat aku rasa menemukan oase di gurun pasir yang tandus, matanya bulat dengan hidung yang mancung sederhana, bibir mungil pink kemerahan, alis cantik terpahat alami juga hitam rambutnya agak kecoklatan yang di ikat ekor kuda cukup sempurna untuk gadis berusia 18 thn itu di mataku.
What the hell ? segitunya aku merhatiin dia.
Oh no..? am i inlove?
Di usiaku yang menginjak 26 tahun keterlaluan gak sih kalau aku jatuh cinta dengan anak SMA? pedofil gak sih ??.
Kucoba tepis perasaan ini tapi senyum itu terus saja membayangiku. Siang terbayang malam jadi impian. Tidur tak Lena, makan tak kenyang, mandi pun tak basah.
"Kak Ray, bangun udah pagi ". ku dengar suara cempreng Alexa di depan pintu. Huh, ganggu mood ku lagi ngelamun aja, aku acuhkan saja bahkan ku tarik selimut makin ke atas menutupi dada ku yg tanpa baju.
Coba pagi-pagi gini suara merdu Rania yang ku dengar. Sudah bangun dari tadi rasanya, yang itu juga pasti ikut bangun. Hehe morning pervert ! tapi wajar kan, lelaki dewasa nih. Sehat wal-afiat lagi.
Eh tunggu, kenapa mikir Rania lagi. Sah aku sudah jatuh sayang nih sama gadis polos itu.
Aah .. help !.
"Kak..bangun dong. Mama papa ajak sarapan tuh"
Alexa masih belum putus asa, dia masuk ke dalam kamarku dan menarik selimutku sampai ke kaki.
"Apaan sih dek?"
"Ngga ada siaran ulang, turun!!!" galak banget adik manis ku ini.
"Dek, Rania sudah ada cowok belom ya?"
"Eh kak Ray, dari 2 hari lalu nanyain Rania terus, anaknya gimana, itu la ini la, sekarang tanya cowoknya pula?".
"Emang ngga boleh? "
"Nggak boleh. Dia masih sekolah nggak boleh pacaran dulu" ih udah kaya satpam Rania aja dia. Mengada-ada !. Kutarik hidung mancung Alexa, dia menjerit kesakitan.
"Emang kenapa? anak SMP aja udah pacaran, nggak ada yang larangan tuh"
"Biar dia fokus belajar dulu kakak, kasihan dia anaknya pinter lho." peran jadi ibunya pula dah .
"Bukannya kakak mau langsung nikahi dia hari ini kok dek, tenang".
"Tapi kami sudah buat komitmen nggak mau pacaran dulu, nantinya mau kuliah bareng. Sampai dapat kerjaan baru mikirin soal cinta" .
Hmmm sok berkomitmen pula.
"Harusnya yang buat komitmen tu kakak bareng dia, bukan elo dek"
Aku bangkit dari tiduranku dan berjalan ke toilet di kamarku untuk cuci muka.
"Pokoknya kak Ray jangan ganggu Rania dulu, titik !!"
Lihat tuh. Alexa yang cewek aja sayang banget sama Rania, matia-matian mau jaga dia, apa lagi aku, yang memang jelas ada sifat gentleman.
"Ray !, Lexa !. Masih lama kalian? ". Suara mama pula terdengar dari bawah.
"Bentar ma, adik nih malah ikutan tidur". jeritku menjawab panggilan mama, sambil menyisir rambutku di depan cermin.
"Eh, adik juga yang jadi alasan. Gini mau sama Rania".
Di acak-acak nya rambutku dan segera berlari ke bawah, kukejar Alexa yang sudah tertawa sambil berlari sampai tangga. Alexa berlari ke belakang mama bersembunyi karena aku mau rusakkan juga rambutnya. Dan ku geletek pinggangnya. Ketawanya memenuhi tingkat bawah.
"Udah kak, ampun.. geli ".
"Kapan dewasanya kalau tingkah masih seperti anak TK gini." papa geleng-geleng kepala melihat tingkahku yang kekanakan bersama Alexa .
Udah dewasa ini pa, calon istri juga sudah ada. Ku jawab dalam hati tentunya.
"Ayo sarapan keburu telat ngantor papa kalian nanti".
Kami pun sarapan bersama di selingi obrolan ringan. Ku ambil sepotong sandwich dan ku tuang teh dalam 2 gelas, lalu ku letakkan di depan Alexa satu.
"Thanks kakak kesayangan beta" . Dia tersenyum tayang gigi putihnya.
"Nggak gratis tau." bisikku mematikan senyum di bibir Alexa .
"Tell me everything about Rania." aku ajukan syarat tapi masih dalam bisikan pelan. Alexa melotot jengkel menunjukkan kalau dia terkejut dan kesal denganku.
"Ih, kak Ray .Dasar sudah gila. Gila bayang "
"Ada apa dengan kalian, bisik-bisik nggak jelas gitu. Ada rahasia yang mama tidak tahu ?". Mama bertanya karena penasaran ingin tahu.
"Ngga ada apa lah ma, urusan anak muda".
"Ya udah ! habisin dulu makannya". papa pula mulai ikut campur.
Setelah selesai sarapan mama dan Alexa membersihkan meja dan piring kotor di dapur. Aku menemani papa di ruang keluarga. Setelah mama selesai dia segera duduk.
"Papa ke kantor dulu".
Mama berdiri dan mengantar papa sampai pintu.
Aku menunggu Alexa duduk bersamaku, Lama banget. Aku tidak sabar mau tahu tentang gadis kesayanganku itu.
"Dek, lama kali lah nyuci piringnya. kek nyuci piring orang hajatan aja".
"Sabarlah kak, ini sudah mau selesai. Ngga akan lari gunung dikejar". Alexa duduk di sampingku.
"Memang dia bukan gunung, makanya dia bisa lari. Kalau gunung pasti diam aja di tempatnya".
Aku terdiam mendengarkan cerita yang mengalir dari bibir Alexa.
Ngga pernah nyangka ternyata sesedih itu kisah hidupnya, rasa simpati hadir dalam hati. Tapi rasa sayang lebih mendominasi, rasa cinta masih menjadi misteri. Andai dia mau sama aku. Akan ku lindungi dia. Menjadikannya wanita paling bahagia di dunia ini.
"Thanks ya dek".
"Nggak gratis tau kak. "
Di balasnya kalimatku tadi.
"Adek mau apa ?".
"Eskrim yang banyak".
"chill aja itu. kacang banget kalau cuma eskrim doang, mau apa lagi ?".
"Cukup dulu, yang lain menyusul".
"It's okay, no problem. Tapi bawa Rania belajar di sini ya".
"Caranya?".
"Pikir sendiri lah."
Lagi-lagi nama Rania kusebut. Bisa-bisa dia tersandung kalau lagi jalan.
TBC
****
Alex Rayyan sudah mabok cinta tu 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
YonhiarCY (Hiatus)
Alex, kamu suka mantau ibu-ibu di bagian dapur buat cuci piring waktu ada acara hajatan ya😆 ko tau sih kamu😆
2021-04-21
2
Yoo_Rachel
gaspool kakak
2021-03-13
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat..semangat..
2021-01-26
1