Part_5

"Pah gimana perkembangan Raka? apakah dia sudah meninggalkan wanita-wanitanya?" tanya Bu Sandra kepada Pak Wijaya yang sedang duduk di ruang keluarga.

"Masih sama mah, Raka masih suka pergi ke club untuk bersenang-senang. tapi kemarin anak buah papa melaporkan jika Raka bertemu Olivia anaknya Pak Wibowo di sebuah caffe."

"Benarkah pah? gimana kalau kita suruh Raka berkunjung kesini." pinta Bu Sandra

"Tenang saja mah, papah sudah telpon Raka katanya nanti mau mampir kesini." ucap Pak Wijaya

Dan benar saja 20menit menunggu Raka sudah sampai di kediaman Wijaya.

"Selamat pagi Tuan" sapa kepala pelayan yang berdiri di depan pintu masuk dengan membungkukan badannya.

"Pagi" jawabnya

Raka menghapiri kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang makan.

"Makan dulu nak" perintah Bu sandra

Kemudian Raka ikut sarapan bersama mereka.

tidak ada yang bersuara diantara mereka. hanya dentuman sendok yang terdengar.

15menit kemudian ketiganya sudah duduk di ruang keluarga.

"Bagaimana dengan anak pak Wibowo nak? apakah kalian cocok ?" tanya pak Wijaya

"Raka tidak mau dijodohkan sama dia pah." jawab Raka menolak

"Bukankah kamu sudah bertemu dengannya kemarin di cafe? memangnya kamu tidak tertarik sama sekali?" tanyanya lagi

"Jadi papah selama ini memata-matai Raka?" tanya Raka

"Dia sama saja dengan wanita yang biasa Raka sewa di club malam. baru bertemu saja tingkahnya sudah agresif." kata Raka

"Oh, jadi sudah mengakui kalau selama ini kamu selalu pergi ke club." sindir bu Sandra sambil memukul bahu Raka dengan majalah yang sedang dibacanya.

"Aw ampun mah" teriak Raka meminta ampun.

"Kamu juga sukanya main-main sama wanita club. terus sekarang dapat yang seperti Olive tidak mau." sahut pak Wijaya meremehkan

"Ya harus yang masih polos pah, bagaimanapun caranya harus ada." ucap Raka

"Memangnya yang masih polos ada yang mau sama kamu." ledek bu Sandra menyindir

"Ya pasti ada, siapa si yang tidak terpesona dengan ketampanan seorang Raka."

"Dasar narsis" ucap Bu Sandra

"Kedepannya mamah harap kamu lebih menghargai wanita, biar bagaimanapun mamahmu ini juga seorang wanita. jadi bisa tahu bagaimana perasaannya diperlakukan seperti itu sama lelaki , kelakuanmu yang sekarang bisa menghambat kebahagiaanmu kelak." ucap Bu Sandra kepada Raka.

"Tapi kita bermain demi kepuasan semata, tidak melibatkan perasaan. wanita itu juga dapat uang, apa masalahnya jika kita sama-sama untung." jawab Raka

"Kamu akan tahu jawabannya sendiri jika sudah bertemu dengan wanita yang tepat." ucap Bu Sandra

"Sudahlah Raka berangkat kerja." ucap Raka yang langsung meninggalkan kedua orang tuanya yang masih duduk diruang tamu.

☆☆☆☆☆☆☆

Sudah satu bulan Raina bekerja diperusahaan itu. buruntung ada Mela sahabatnya yang selalu membantu pekerjaannya. sehingga bisa menghadapi Ana yang selalu bersikap semena-semena.

"Cepat bawakan saya kopi yang seperti biasa keruanganku!" perintah Raka kepada seseorang lewat panggilan telponnya.

"Aduh kak Ana nggak berangkat lagi, siapa yang mau buatkan kopi?" gumam Mela sehabis menerima panggilan telpon tersebut.

"Kamu kenapa Mel?" tanya Raina yang baru memasuki ruangan OG.

"Ini pak presdir minta dibuatkan kopi, tapi kak Ana yang biasa membuat dan mengantar kopi tidak masuk."ucap Mela

"Ya sudah biar Rai yang buatkan kopinya." jawab Raina

"Kamu ke dapur saja, di situ sudah ada resepnya berapa takaran gula dan kopi yang biasa dipakai untuk presdir." ucap Mela

"Sekalian kamu antar ke lantai 16, nanti menaiki lift khusus karyawan yang sebelah situ." perintahnya sambil menunjuk ke arah lift yang menuju ke lantai atas.

Raina sudah berada di lantai 16 untuk mengantarkan kopi. dilihatnya sekretaris Imel yang sedang sibuk dengan lapetopnya.

"Permisi kak, saya mau membawakan kopi

untuk presdir."ucap Raina

"Sebentar saya telpon pak Raka dulu." jawab Imel

📞"Pak Raka, didepan ada OG yang mau membawakan kopi." ucap Imel dari balik telepon

📞"Suruh masuk ruangan saya dan ingatkan jangan ada yang berani masuk ke ruangan saya setelah dia." jawab Raka dari seberang sana.

Pasti pak Raka kira yang datang Ana si ja**lang itu "gumam imel dalam hati.

"Silahkan masuk sudah ditunggu pak Raka." ucap Imel

"Terimakasih" jawab Raina dengan tersenyum ramah.

Raina sudah berdiri didepan ruangan presdir. entah ada rasa dag-dig-dug karena baru kali ini ketemu sama bosnya.

Tok tok

"Masuk" perintah Raka dari dalam sana.

Raina berjalan ke arah Raka dengan membawa nampan berisi kopi. Raka yang melihat kedatangannya terlihat terpesona pada pandangan pertama. diperhatikannya tubuh tinggi, cantik, sexy sangat cocok untuk teman tidurnya. rok hitam diatas lutut yang memperlihatkan kaki jenjangnya. itu semua tidak luput dari pandangan Raka.

"Silahkan kopinya pak." ucap Raina sambil menaruh kopi di meja kerja Raka.

"Saya permisi" ucapnya seraya mau meninggalkan ruangan tapi tiba-tiba tangannya dicekal dari belakang.

🍀🍀🍀🍀

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.......

VOTE

KOMEN

RATE

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***





