selesai ulangan uhyeahhh
happy reading semuaaa~
.
.
.
.
"Nona.Nona Aarin.bangun Nona" ucap seorang perempuan yang mengenakan baju maid
"hmmm,Anne.5 menit lagiii" ucapku sambil menarik selimut sampai menutupi wajahku
"tapi Nona,Tuan memanggil anda untuk sarapan bersama" ucap anne sambil menarik selimutku
"baiklah baiklah.hoaammm~"
akupun berjalan kekamar mandi yang luasnya seukuran ruang tamu dirumahku dulu.
serrrrr
mandiii~
(aku gak tau suaranya orang mandi kek apa aowkwkw)
setelah mandi aku kemudian dipakaikan gaun oleh Anne.
"kemarilah Nona, biarkan saya menyisir rambut anda" ucapnya
aku pun menuju meja rias dan duduk didepan cermin meja rias tersebut.
"nona, rambutnya ingin di tata seperti apa?" tanya Anne sambil menyisir rambutku
"dikepang saja" ucapku
"baik nona"
setelah beberapa saat, Anne pun selesai menata rambutku dan memilihkan gaun.mau sarapan aja pake gaun ckckck.
.
.
.
krieett
"selamat pagi ayah,ibu" ucapku saat masuk ke ruang makan
"selamat pagi Rin" ucap seorang pria paruh baya
dia ini bapakku gengss,Duke Xevinch.meski bukan bapak beneran sih
"kemarilah sayang" sahut seorang wanita cantik dan anggun
dia adalah ibuku,Duchess Xevinch.ibuku ini penampilannya sungguh menawan dan anggun, tapi jangan tertipu.dibalik kecantikan dan keanggunannya bersemayam iblis kejam yang bisa bangkit kapan saja.bahkan ayahku yang seorang Duke saja tidak bisa melawannya, apalagi aku anaknya.haihhh mengerikan.
back to story
"baik ibuu" ucapku lalu duduk di disamping ibuku
"oh iya Rin, setelah sarapan kamu bersiaplah.kita akan keistana setelah ini" ucap Duke Xevinch
"hm? istana? untuk apa?" tanyaku penasaran
"hehehe, ada sajaa.nanti bersiaplah ya sayangg" jawabnya sambil tersenyum mencurigakan
"hmm, okeh" ucapku
istana? keknya ada.sesuatu deh apa yaa?hmmmm
au ah, mending lanjut makan
.
.
.
.
selesai sarapan aku pun pergi ke kamarku untuk bersiap pergi ke istana.mager banget, mending aku baring baring di halaman belakang dari pada ke istana.tapi karna ini permintaam ayahku jadi gak papa lah.
"Anne, tolong siapkan gaunku.aku akan pergi keistana" ucapku saat masuk ke kamarku
"baik nona"
setelah beberapa saat aku pun siap.aku memakai gaun berwarna pastel dan putih.sangat cocok dengan rambutku yang dikepang dua.jadi gemes deh liat diri sendiri.
setelah mengenakan gaun aku pun turun kebawah untuk menemui ayahku yang ternyata sudah ada di depan pintu rumah ralat ini bukan rumah, maksudku pintu kediaman yang luasnya entah berapa kali lapangan bola di brazil.
"sudah siap sayang?" tanya Duke Xevinch
"sudahhh~" jawabku sambil tersenyum
walau dalam hati aku mengumpat, ngapain coba ke istana pagi-pagi.mager banget dah.apalagi harus naik kereta, pegel euy.masih mending naik angkot yang kalo ngelewatin lobang serasa terbang, kalo kereta kuda ngelewatin lobang serasa badan dihantam ketanah.parah pokoknya, dendam aku sama kereta kuda ini.
"ayo naik" ajak Duke Xevinch sambil mengulurkan tangannya padaku dan aku pun menerima uluran tangannya meskipun benar-benar enggan dan gak mau buat naik kereta kuda
tak tuk tak tuk tak tuk
hiiiikkk
setelah perjalanan selama setengah jam akhirnya kami sampai di gerbang istana.pegel banget, tulangku rasanya udah rontok semua.
setelah mengatakan bahwa kami di undang oleh Raja, kami pun di perbolehkan masuk oleh penjaga gerbang.setelah masuk kedalam kami disuguhkan oleh pemandangan yang uwaw adue indah sekali.halaman istana yang luasnya berkali-kali kediaman ku dan bangunan istana yang menjulang tinggi.bener-bener pemandangan kek di negri dongeng.
tapi aku kok keknya melupakan sesuatu ya?
hmmmm keknya sesuatu yang penting
hmmmm, mmmmmm.au ah lupa
paling nanti inget lagi
"ayo sayang, kita sudah sampai" ucap Duke Xevinch membuyarkan lamunanku.
setelah turun dari kereta kuda kami pun di datangi oleh seorang laki-laki yang kira-kira berumur 40 tahun-an.
"mari Tuan, yang mulia Raja telah menunggu anda di taman istana" ucap pria itu yang kita panggil saja Rudo.
"hm, baiklah.pimpin jalan" sahut Duke Xevinch
kami berdua pun berjalan mengikuti Pak Rudo.kenapa aku panggil pak? yakarna dia adalah orang tua.
"kita sudah sampai Tuan dan Nona muda" ucap pak Rudo sambil menunduk
"terimakasihh😊😊" ucapku sambil tersenyum ceria
kita harus ramah pada orang tua yakan
di taman itu aku melihat ada seorang laki-laki yang seumuran dengan Duke Xevinch yang memiliki wajah tegas dan tampan sedang duduk di kursi yang ada ditaman itu.disebelahnya duduk lah seekor ehem seorang bocah laki-laki yang memiliki rambut pirang seperi pria yang disampingnya.
tunggu...
sepertinya aku kenal sama bocah itu
tapi siapa yaaa??
ohhh, dia itu...
dia....
SIALLLLLLLLL
"ayo Rin" ajak Duke Xevinch sambil menarik tanganku
tidak tidak tidak
tunggu tunggu tunggu
jangan bawa aku kesanaaaaaaa
"salam Yang Mulia" ucap Duke Xevinch memberi hormat ke orang yang di sebut yang mulia itu
"aiya, jangan terlalu formal lah Rey~" ucap orang itu santai.seketika image laki-laki tegasnya hancur dimataku
"tentu hamba tidak bisa melakukan itu Yang Mulia.anda adalah seorang Raja, sudah sepatutnya hamba memberi hormat pada Yang Mulia" balas Dukke Xevinch penuh rasa hormat
"aiss, kamu ini ya.kita itu adalah sahabat loh sebelum aku jadi Raja.santai sama sahabat sendiri apa salahnya" ucap sang Raja
tunggu, Raja?
"tapi Yang Mulia-"
"ayolah Reyyy,lagian tidak ada siapa pun disini kecuali kita berempat" ucap sang Raja meyakinkan Duke Xevinch.
"baiklah baiklah.hahhh, kamu ini memang susah di beri tahu Rudolf" ucap Duke Xevinch mengalah
"kau tau lah diriku"
Raja ini adalah Raja kerajaan Loran, Rudolf Mein Lias von Lohengrame.dia dan Duke Xevinch adalah sahabat sejak dulu.mereka bahkan masuk ke akademi yang sama dan semakin erat tali persahabatan mereka
"kemarilah, duduk disini" ucap Raja Rudolf
"baiklah baiklah" balas Duke Xevinch
"oh, apakah ini anakmu? dia mirip sekali dengan Jasmine ahahahaha" ucap Raja Rudolf habis itu tertawa gak jelas
"ahahahaha, benar bukannn" balas Duke Xevinch yang ikut tertawa gak jelas juga
"ohh, ini adalah anak kedua ku, Reinhard" ucapnya sambil menunjuk ke bocah disampingnya
"salam kenal, namaku Reinhard von Lohengrame Tuan Duke" ucap bocah itu sambil setengah menunduk
"hmmm,salam kenal salam kenal.kamu benar benar mirip dengan ayahmu ya pangeran" balas Duke Xevinch
tukannnnnn
itu Reinharddd!!!
kampr*t, gimnaa bisa lupa akuuuu
padahal ciri-cirinya mirip banget
setelah itu Duke Xevinch a.k.a ayahku pun berbincang dengan Raja Rudolf.mereka berbicara tentang politik hingga kehidupan mereka sendiri dan juga sambil mengenang masa lalu.
tapi aku khawatir bangetttt
ini didepanku Reinhard loh Reinharddd
meski dia senyum-senyum terus dari tadi tapi bagi ku senyumnya tu mengerikannnn.
mengingat saat dinovel di menyerang Aarin yang asli menggunakan pedang karna mencoba melukai si protagonis.
brrrrr
serem bangettt
ngebayangin aku bakal diserang pake pedang
hadehhh
bendera kehancuran pertamaku lagi duduk tenang di depanku sendiri
hahhh, kalo aku mati dan ketemu sama dewi jodoh lagi bakal ku botakin rambutnya
■■■■■■■
meanwhile in another dimension
"hachuuuu, srettt.haisss, kenapa lagi aku bersin.sakitkah?" ucap seorang wanita cantik berambut pink.dia adalaah dewi jodoh
"lah, kamu kan seorang dewi.yakali sakit" ejek pria tampan berambut hitam panjang tergerai kebawah.yaps, dia ini dewa reinkarnasi
"jangan-jangan ada yang ngomongin aku" tebak dewi jodoh
dewa dewi yang tidak ada kerjaan
●●●●●●●
back to Aarin
setelah berbincang beberapa lama
akhirnya perbincangan yang paling kutakutkan terjadi
"eh Rey.gimana kalo Reinhard ku jodohkan sama anakmu?" ucap Raja Rudolf
"hm? perjodohan? okehlah.dari pada Rin ku jodohkan sama anak bangsawan lain" balas Duke Xevinch menerima tawaran itu
hoi hoi hoi
ayah bodoooohhhh
mati aku mati aku mati aku
"bagaimana Rin? apa kamu setuju" tanya Duke Xevinch padaku
"aku...."
tunggu tunggu
inikan raja duluan yang nawarin
berarti ini permintaan raja kan
terus kalo aku nolak permintaan raja apa yang akan terjadi
apakah.....
Duke Xevinch bakal di usir dari ibukota???
tidak tidak tidak
Duke Xevinch tidak salah apa-apa
meski aku bukan anak aslinya tapi aku udah ada ditubuh anaknya sejak lahir
hahhh
berarti ini tak bisa di hindari
tapi tapi tapiiiiii
"Rin? Aarin?"
"hah?" teguran Duke Xevinch pun membuyarkan lamunanku
"bagaimana? apa kau menerimanya?" tanya nya
"aku..."
Duke Xevinch: 😊😊😊
kampr*t
kalo udah senyum kek gitu gimana aku bisa nolak
"i-iyaa" ucapku terpaksa
"yosh! kalau kau Reinhard? bagaimana pendapatmu?" tanya Raja Rudolf ke Reinhard
"jika itu permintaan ayahanda maka saya akan menerimanya dengan senang hati" jawab Reinhard sambil tersenyum cerah secerah hatimu pas ditegur doi.
"yoshaaaa, kalau begitu pertunangan ini jadiii.pertunangan kalian akan di umumkan saat debutantenya Reinhard" ucapnya bahagia
eh buset dah
kamu itu raja loh raja
kok kelakuannya kek gini
emang kita ndak bisa ngeliat orang dari sampulnya
"iya iya" jawab Duke Xevinch sudah tak heran lagi dengan kelakuan sahabatnya ini meski sekarang sudah jadi seorang raja.
setelah itu kami pun lanjut berbincang-bincang sambil memakan cemilan dan teh yang ada di meja
aku pun mencoba melirik Reinhard untuk melihat ekpresinya
Reinhard: 😊😊😊
APAAN MUKAMU ITU HAHHH?!!!!
SENYAM-SENYUM GAK JELAS!
aku disini menderita dan kamu malah senyum senyum gak jelas
au ah nasib udah hidupku gak bisa tenang
dulu gak bisa tenang karna skripsi
sekarang gak bisa tenang karna kalian semua
ARGGGGHHHHHHH!!!
●bersambung
ulangan telah selesaiiii
begitu ulangan selesai aku langsung ngetik ini novelll
kebebasan akhirnya datanggg
meski aku yakin maksudku sangat sangattt yakin bakal remedial tapi perasaan senang ini tak bisa kubendung
tinggal remedial dan akhirnya liborrrrr
asekkkkkk
cepatlah datang 2021
aku pengen cepet masuk sekolah
dan banyak anime yg pengen kutontonnn😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nadia_Alcena
suseh amat
2022-04-11
1
Vera Wati
nolak aja gak bisa njirr, kalo gt mati aja udah, pasrah
2022-03-02
2
DNK • SLOTH SINN
👣👣
2021-10-09
1