Sejak kejadian malam itu, Ica tidak berani menampakkan diri di hadapan Sakha , Ica seperti main kucing -kucingan
Setelah menyiapkan sarapan Ica mengunci diri di dalam kamar , membiarkan Sakha sarapan sendiri dia baru keluar kamar kalau Sakha sudah pergi kerja
Sakha juga hampir tiap hari pulang larut malam , tpi kali ini Ica tak pernah membuka pintu untuk Sakha , Sakha sengaja bawa kunci cadangan
Hampir tiap hari Ica sendirian di rumah besar itu , untuk membuang suntuk Ica memilih merawat bunga -bunga di halaman dan taman belakang
Sebenar Ica cukup kagum dengan selera Sakha tentang bunga , bunga- bunga di taman Sakha semua terawat , dan koleksi bunga nya terbilang lengkap, hampir semua jenis bunga ditaman ini adalah bunga mahal
Berada di taman ini menyejuk kan hati ica, membuat nya sedikit melupakan kesedihan nya, dan memulihkan pikiran jernih nya
Ica memilih untuk bersabar disisi suaminya sampai batas kesabaranya habis
"teeettt" terdengar bunyi bel dari dalam rumah
" Siapa ya , gak mungkin mas , dia kan bawa kunci sereb pagar sama rumah " batin Ica
"teeettt" bel kembali berbunyi , Ica bergegas menuju depan rumah
Di depan pagar terparkir mobil merah milik adik ipar nya , Ica buru -buru membuka pagar , membiarkan mobil masuk lalu menutup nya lgi
Tampak Diana adik ipar nya beserta ibu mertuanya turun dari mobil
" lohh abis ngapain ca, kok belepotan tanah gitu " ibu mertuanya heran melihat Ica belepotan tanah
"ini mindahin bunga ma, udah banyak anak nya jadi Ica pisahin ke pot lain" jawab Ica sambil senyum
"Mari buk masuk"
" Mari , ooh ya Diana mana tdi belanjaan buat kakak mu"
" Oooh ya Diana ambil dulu di mobil buk"
Ica membersihkan diri , sementara ibu mertua beserta Diana menunggu di ruang keluarga
"Ayah gimana kabarnya buk , sehat kan..?"
"sehat banget kalau ayah mah, itu malah belanjaan pesanan ayah , ayah minta di masakin arsik ikan mas kata nya" sahut ibuk sambil menyentuh pundak Ica pelan
" Gak keburu buat makan siang dong buk "
" Buat makan malem aja ca, ayah hari ini pergi kekebun, paling juga pulang nya sore "
" Ooo , ibuk makan siang di sini kan, kebetulan Ica masak agak banyak, bentar buk Ica siapin dulu makanan nya " ujar Ica bersemangat
"lho gak nunggu suami mu pulang ca " ibu bertanya sembari menyusul Ica kedapur ,yang di ikuti oleh diana
" Mas , malem baru pulang buk" ujar Ica
"Ngapain kak Shaka pulang malem , bukanya para pekerja sore udah pulang ya buk" timpal Diana
" Iya , bener ... apa sering suamimu pulang malem ca..?" tanya ibu menyelidik
" Gak , buk , cuma hari ini dia ada keperluan lain jadi dia tadi bilang pulang nya malem , biar aku gak nunggu- nunggu mas buk"
"Ooo ibuk kira dia mau seenak nya pada istrinya " ujar ibuk sedikit sewot
"Kak di kasih duit belanja gak sama kak Sakha" tanya Diana kalem
"Nah... iya bener dikasih gak ca..??" tambah ibu lagi
"Dikasih kartu Atm buk sama mas , buat keperluan ku " Ica memandang ibu dan Diana dengan tersenyum
" Ingat ca , ibu anggap kamu seperti ank sendiri.. walau kamu baru beberapa hari jdi menantu ibuk, kalau ada apa- apa kamu beritahu ibuk , sebelum memberi tahu orang lain , kalau suamimu memperlakukan mu tidak baik, jangan sungkan untuk mengadukan nya pada ibuk" ujar ibuk seraya menyentuh bahu Ica pelan
"Iya buk , terima kasih ibuk udah perhatian sama Ica , ibuk jangan khawatir mas memperlakukan Ica dengan sangat baik buk" jawab Ica lembut
" Sukurlah nak , kami semua kwatir sama kamu , kami tau sakha watak nya keras , tapi mendengar kamu diperlakukan dengan baik ibu senang "
"Tentu saja Ica baik-baik saja buk , ayo mari makan buk " ujar Ica
"hhmm enak nihh " Diana tampak bersemangan melihat menu di meja makan
" Icipin dulu Din , nanti kecewa dengan rasanya" ucap Ica sedikit bercanda
" Ahh kalau kak Ica yang masak mah udah pasti yamyy " ujar Diana seraya mengambil piring dan mengisi nasi beserta lauk pauk nya
Diana memang hobi makan , dan dia gak pilih- pilih yang penting enak , untung saja hobi makan nya tak merubah tubuh langsing nya
Mereka bertiga menyantap hidangan buatan Ica dengan lahab , terutama Ica , dia begitu bersemangat hari ini , sampai sanggup menghabiskan dua piring nasi , biasanya dia hanya makan beberapa suap hanya sekedar untuk mengisi lambung nya dengan nasi
Diana membantu Ica membereskan sisa -sisa makanan dan mencuci piring kotor , padahal Ica sudah melarang nya
Setelah selesai mereka duduk di ruang tv , sembari ngobrol - ngobrol ringan , sebelum Ica kembali kedapur untuk mengeksekusi ikan mas pesanan ayah mertuanya
"Buk Ica kedapur dulu , masak pesanan ayah nanti keburu sore " pamit Ica
"ya udah , biar kita bantu , sekalian ajarin Diana tuhh... hobi makan tapi gak pande masak" jawab ibu sambil melirik kearah Diana
Yang dilirik cuma nyengir , hobi makan kan bukan berarti harus pinter masak , batin Diana sambil senyum
" Oke lah , ayo ajarin aku masak arsik kesukaan ayah " ujar Diana sembari merangkul lengan Ica menuju dapur
Ica menguti Diana sambil tertawa kecil mendapati tingkah adik ipar nya itu
Di dapur mereka mulai sibuk menyiap kan bumbu-bumbu arsik , dan Diana benar -benar ingin belajar rupanya , dia giat bertanya ini itu tentang bumbu , maklumlah arsik adalah masakan kas batak jadi ada beberapa bumbu yang diana tak paham seperti andaliman , bawang batak , dan asam kencong
Ibu sengaja membawa presto dari rumah , sebab dia yakin sakha tidak punya presto , tapi ternyata tebakan ibu melesat , anak lelakinya yg hobi makan ternyata juga hobi masak , segala alat masak dia punya salah satu nya presto
Dan ... ikan mas pun selesai di eksekusi , di kemas siap di bawa pulang
Ibu dan diana pamit pulang , ibu memeluk tubuh langsing menantunya itu , begitu juga Diana , adik ipar satu ini benar -benar manis , sebelum pulang Diana bertukar nomor Wa agar mudah berkomunikasi
Ica melambaikan tangannya didepan pagar , ibu dan diana membalas lambayan Ica dari dalam mobil , kemudian mobil pun melaju perlahan meninggalkan Ica yang kembali kesepian
Kedatangan ibu dan Diana sungguh membuat Ica terhibur , maklum lah hubungan Ica dan Sakha belum juga membaik , Ica masih belum berani mendekati Sakha sementara Sakha sendiri tak membuka diri
Setelah menyiap kan makan malam di meja buat Sakha , Ica masuk kekamar nya dan mengunci diri di kamar , ini dia lakukan sudah lebih satu bulan
Walau mereka tak sapaan tapi Sakha selau menyantap habis hidangan yang di siapkan Ica
Kadang hal itu membuat hati Ica senang , entah sampai kapan keadaan seperti ini harus di jalani ,
jujur sebenarnya Ica berharap hubungan mereka bisa membaik , seperti layaknya pasangan suami istri lainnya
Walau itu harapan yg mustahil tapi Ica tetap berharap dengan sepenuh hati , dan masih berpikir bagai mana caranya memberanikan diri menghadapi Sakha untuk merubah ke adaan
semangat ...!!!! icaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Dian Hutagalung
AAuthor membuatku ngiler bayangin arsik,udah lama gk makan arsik jadi kangen thor🤭🤭
2021-12-26
0
Ratini Pramono
hanya semangat yang bisa saya berikan ca...sabar ya ca ..in syaa Allah nanti buah ny manis
2021-12-19
0
Dita Purnamawati
ikutin aja dulu ca...sabar ada batasnya buat dia menyadarinya ca...
2021-08-17
1