Flashback on.
2 tahun yang lalu hiduplah seorang keluarga yang sangat sederhana , mereka tinggal di sebuah rumah yang kecil hanya cukup untuk beberapa orang di dalam kamar.
Salsa sebagai anak ia tak akan membiarkan orang tua nya tidur di lantai yang dingin. Di rumah itu cuma ada tiga kamar yang cukup untuk tiga keluarga.
Salsa dan kakak nya yang bernama Aiyra mengalah untuk tidur di lantai dengan beralas tikar saja dan tak ada selimut meskipun dingin , selimut ia kasih kepada orang tua agar tidur nya nyenyak dan tidak kedinginan.
Kenapa salsa mengalah kepada kakak kakak yang laki laki bukan kah laki laki lah yang mengalah kepada adik , tetapi salsa meresa kasian kalau keponakan nya tidur dilantai karena masih kecil dan ada yang masih bayi. Jadi ia mengalah demi keponakan karena tidak mau kenapa kenapa.
2 Kakak laki-laki pernah bekerja di sebuah perusahaan yang cukup besar dan hasil gaji nya lumayan, tapi itu pun tidak cukup karena mereka harus membiayai istri, anak, dan 1 adiknya, karena orang tua mereka sudah waktunya istirahat menimang cucu. mereka berhenti bekerja sebagai karyawan saja padahal mereka semua lulus S1, tapi ya bagaimana lagi ia harus bersyukur karena dapat diterima oleh perusahaan yang cukup besar itu. Tetapi baru sekitar 7 bulan bekerja mereka sudah di berhentikan oleh yang punya perusahaan karena mendadak perusahaan itu bangkrut, jadi dengan terpaksa si bos memecat semua karyawan.
Aiyra yang bekerja menjadi guru gaji nya tidak seberapa besar orang kantoran dan hanya bisa membantu membeli bahan bahan makanan.
Sang kakak yang melihat adik nya tidur di lantai merasa kasihan dan memaksa adik nya untuk tidur di kasur bersama istri nya, Tapi adik tidak mau dia sudah terbiasa tidur di lantai. Dan sang kakak hanya mengangguk pasrah dan memperbolehkan adik nya tidur dilantai.
Salsa yang pada waktu itu berusia 18 tahun yang hampir mau lulus SMA negeri, cuma tinggal beberapa bulan lagi.
Mereka sekarang sedang makan sederhana saja hanya lauk tahu tempe dan sayur asam karena uang mereka sudah menipis. Sang kakak sudah kesana kemari mencari pekerjaan tapi tak ada yang membutuhkan karyawan atau pegawai.
"Kamu kapan ulangan akhir semester nak." ucap wanita paruh baya.
"Mungkin satu Minggu lagi umi." ucap Salsa menjawab pertanyaan an umi nya.
"Semoga lancar ya dek ujian nya." ucap Azril mendoakan adik nya supaya lancar dalam mengikuti ujian.
"Iya dek kamu semangat belajar ya." ucap Nadira kepada adik iparnya. Dan salsa mengangguk kan kepalanya seraya tersenyum.
"Oh ya kamu kalau lulus mau kuliah dimana" ucap Rahman kepada adiknya.
"Salsa gk akan kuliah kak." ucap salsa kembali fokus ke makanan nya.
"Lho kenapa dek / loh kenapa nak?." tanya mereka seraya bersamaan. Salsa yang mendapat pertanyaan itu menghela nafas panjang dan kembali berucap.
"Adek gk mau kuliah adek gk punya uang mending uang nya pakai makan saja dan mainan buat si kecil ( keponakan nya ), adek mau kerja aja biar bisa bantu keuangan kita." ucap Salsa seraya tersenyum manis.
semua orang yang mendengar itu pun terdiam karena memang keuangan mereka sudah menipis , tetapi sebagai kakak ia harus menjadi orang tua pengganti untuk adik adik mereka. Kak Azril pun berkata
"Kamu harus kuliah dimana pun yang kamu mau nanti kak Azril sama kak Rahman akan mencari pekerjaan lagi." ucap Azril dan menolehkan kepala kepada sang adik laki lakinya, Rahman yang mendapat tatapan itu pun mengangguk yakin mereka akan mencari pekerjaan lagi.
"Gak adek gk mau kuliah , adek mau nya kerja." ucap Salsa yang masih kekeh untuk bekerja , namun tak diijinkan.
"Gak usah ngebantah." ucap Azril dan Rahman sedikit meninggikan suaranya. Salsa yang mendapatkan ucapan itu, mata sudah memerah menahan tangisan itu langsung berdiri sambil membawa piring ke dapur setelah mencuci piring, ia langsung mengambil tas yang ada di ruang tamu kemudian bersalaman ke kedua orang tua mereka, dan ia tidak bersalaman kepada kakak nya karena kesal. Ia pun keluar dari rumah seraya mengucapkan salam.
"Assalamualaikum." ucap Salsa yang sudah keluar rumah.
"Waalaikumsalam." ucap semua. Azril hanya menghela nafas , inilah sifat keras kepala adik nya yang tidak terus saja membantah.
"Azril dan Rahman nanti akan cari kerja lagi doakan saja." ucap Azril kepada orang tua nya dan istri nya.
"Pasti umi dan Abi akan mendoakan kalian semoga mendapat pekerjaan cepat ya nak." ucap kedua orang tua nya. Orang tua nya merasa kasihan kepada anak nya karna ia tak bekerja dan hanya numpang hidup dan menambah beban mereka.
"Maaf kan Abi karna Abi dan umi menyusahkan kalian dan menambah hidup kalian." ucap Abi Aflaf yang sudah menangis karna tak sanggup lagi menahan air matanya. Sang istri yang melihat suami nya menangis langsung memeluk suami nya erat dan ikut menangis.
Azril, Rahman, dan Aiyra yang mendapat ucapan dari sang Abi dan melihat Abi dan umi nya menangis langsung memeluk kedua orang nya.
"Ini bukan salah Abi dan umi , Abi dan umi sudah menjadi tanggung jawab kita , Abi dan umi tidak membebani kita bertiga , Abi jangan bicara begitu. Sudah Abi dan umi jangan nangis nangis pasti insyaallah dapat pekerjaan." ucap Azril yang ikut menangis juga seraya menghapus air mata kedua orang tua.
Para istri yang ada disana juga ikut menangis karena ia rindu orang tua nya yang sudah dulu menghadap Tuhan yang maha esa.
Azril dan Rahman menolehkan kepalanya ke samping mendapatkan istri yang sedang menunduk menangis ia tau kalau istri nya menangis karena rindu orang tuanya. Perlahan mereka memanggil istrinya.
"Bunda kemarilah." ucap Azril secara bersamaan. Sang istri yang mendapat kata itu langsung mengangkat kepala mereka perlahan dan melihat kearah suami yang tersenyum walau masih ada bulir air mata yang berjatuhan. Sang istri pun perlahan berdiri dan menghampiri suami mereka dan memeluk mereka dan memeluk mertuanya yang sudah di anggap orang tuanya sendiri.
Baru 5 menit mereka dibuyarkan dengan suara anak kecil yang lucu.
"oooyyy." celoteh seorang laki laki kecil yang berusia 1 ½ yang masih berjalan dengan betul. Kemudian semua orang menoleh kepalanya seraya menatap laki laki itu mereka tersenyum dan segera menghapus sisa air matanya.
"Kenyapa cemua menanis." celoteh polos laki laki kecil itu. semua orang yang mendengar nya hanya tersenyum. Zara langsung menghampiri laki laki kecil itu seraya berjongkok tepat di depannya.
"Tidak apa apa sayang kita lagi bahagia." ucap sang bunda yang tak lain adalah zaara menatap putra nya yang bernama Falih.
"Benyeyan cemua bagia ucan menanis kan " celoteh nya Falih . Zaara yang sedang menatap putra tersenyum.
"Iya kita semua tidak apa apa sayang." ucap zaara
"Kalau tidak percaya tanyakan saja sama nenek , om , dan bibi mu." sambung zaara supaya sang anak mengerti.
Falih pun menolehkan kepalanya lucu seraya menatap ke semua orang yang ada di belakang yang sedang memberikan senyum kepada mereka. Falih pun membalasnya tersenyum manis.
"Kenapa kau kesini sayang." ucap sang ayah yang sedari tadi berdiri di samping istrinya.
"Ittu ayyah acak acak minca di anteyin ke cekolah atanya cama om azcil." ucap Falih sambil menolehkan kepalanya ke arah Azril , Azril yang tersadar langsung berkata
"Astaghfirullah hal adzim kenapa om bisa lupa nanti om bisa bisa di kena marah sama kakak kakakmu." ucap Azril sedikit berlari ke arah pintu.
Falih yang melihat om nya tergesah gesah hanya tertawa tawa sampai tawa menular kesemua orang yang ada di sana seakan melupakan kesedihannya yang tadi.
"Hihihihi om ucu Bun." ucap Falih dengan tertawa lucunya. semua orang tersenyum.
Di depan rumah.
"Ayah kenapa lama sekali kita nunggu nya udah lama loh." gerutu seorang gadis yang tak lain adalah Zahra berusia 12 tahun, kakak nya yang berusia 13 tahun , yang ada di samping hanya tersenyum sambil menggeleng kan kepalanya merasa lucu kepada adik kecilnya
"Iya maaf tadi ayah masih membantu bunda kalian berberes rumah , yaudah ayo naik." ucap Azril yang sudah menghidupkan motor.
"Bunda kita pamit dulu ya." pamit mereka berdua.
"Iya hati hati ya sayang semangat sekolah nya " ucap Nadira seraya mencium pucuk kepala sang anak.
Mereka pun menaiki sepeda motor VARIO itu .
"Bunda, ayah berangkat dulu ya mau mengantar anak anak." ucap Azril seraya mencium pucuk kepala istri sebelum berangkat kemana pun.
"Iya ayah hati hati ya." ucap Nadira.
Azril dan kedua anak nya langsung meninggalkan kawasan rumahnya menuju ke sekolahan anaknya.
Bagaimana dengan salsa , oh jangan ditanya ia kalau sedang kesal kepada keluarga ia akan pergi ke sekolah dengan jalan kaki.
...----------------...
SEGINI DULU YA NANTI AKU UP LAGI.
JANGAN LUPA VOTE , LIKE , KOMEN
TERIMAKASIH 🤗.
JANGAN SUNGKAN MEMBERIKAN SARAN UNTUK MENJADI AUTHOR LEBIH BAIK SILAHKAN TULIS SARAN KALIAN DI KOMEN YA 😊🙏.
MAAF KALAU ADA TYPO😇.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
kaki 😅
2021-10-13
0
Fitry Resky Nero
lanjut kk
2021-05-04
0
Farhana
baru mampir baca sudah brkesan novenya
2021-03-18
6