Zaman Kuno.
Jendral Gelsi segera memerintahkan para prajurit menangkap laki-laki itu, kemudian ia mendekati sang Putri yang tak sadarkan diri dan mengangkat tubuhnya lalu membawanya pergi.
"Tidak! Jangan bawa dia! Dia milikku! Sayang, bangunlah!" Raven meraung marah ia memberontak dari para prajurit, dia sudah kehilangan akalnya.
Jendral Gelsi tak memperdulikannya dan melanjutkan membawa tubuh sang Putri pergi, para prajurit mengikutinya dengan membawa serta Raven yang sudah terikat seperti seorang tahanan.
Jendral Gelsi membawa ratusan prajurit dan para pengawal, sehingga di Kota Odisha yang termasuk kota kecil ini langsung tersebar kabar tentang kedatangan mereka ke rumah Ellora.
Semua yang mengenal Ellora langsung berdatangan ke rumah itu, mereka mengkhawatirkan Ellora yang memang sudah terkenal sebagai Dewi 'Goddess' di Kota itu. Mereka yang mengenalnya sudah menyayanginya, seperti keluarga mereka sendiri. Termasuk Kelompok Werewolf yang dipimpin oleh Zette, mereka juga datang ke rumah itu.
Jendral Gelsi keluar dari rumah dengan menggendong Putri Ellora ala bridal, dia kaget melihat puluhan para penduduk dan mungkin lebih sedang berselisih dengan para pengawal pribadinya.
"Semuanya! Hentikan!" Teriak Jendral.
Semua mata langsung melihat ke arahnya, pandangan para penduduk menatapnya dengan tatapan tajam.
Zette maju menghadapi sang Jendral, ia juga melihat Ellora yang seperti sudah tak sadarkan diri. Zette melihatnya salah paham, lelaki itu langsung berkata kasar pada sang Jendral.
"Apa yang kamu lakukan padanya! Kenapa nona Ellora seperti ini?!" katanya dengan penuh amarah, dia mengepalkan kedua tangannya. "Siapa kalian? Kenapa ingin membawa Nona Ellora?!" lanjutnya.
"Ya! Jangan bawa Dewi kami! Jangan bawa Goddess!" Teriak semua orang.
"Maaf Tuan, siapa Anda? Kalau boleh kami tau kenapa anda membawa banyak pasukan dan ingin membawa nona Ellora?!" tanya Rhoslyn salah satu penduduk di pemukiman.
"Ya Tuan! Jika Anda tidak menjelaskan, kami tidak akan membiarkan Anda membawanya, kami akan melawan kalian!" ucap Nyonya Heloise pemilik Toko makanan.
Jendral Gelsi menatap mereka tak percaya, mereka seperti ingin membunhnya jika sekarang dia membawa sang Putri pergi. Dia sangat heran dengan mereka, karena begitu melindungi sang Putri. Sang Putri yang terkenal dengan kekejamannya di Istana, tapi disini mereka menyebutnya 'Dewi'.
"Perkenalkan! Saya Jendral Gelsi dari Kerajaan Akadia. Saya datang kesini ingin membawa Putri Raja Rebellion untuk kembali ke Istana," jawabnya Lugas.
Mereka semua terkejut, mata mereka semua sekarang melihat ke arah Ellora. Mereka tak percaya wanita muda yang selalu berpenampilan sederhana itu adalah seorang Putri Raja.
Termasuk Zette yang menatapnya penuh dengan arti, dia memang sudah menduga jika Ellora bukan orang biasa, tapi dia tak menyangka jika Ellora adalah seorang Putri Raja.
"Kalian sekarang sudah melihat keadaan sang Putri, kami sekarang harus segera membawanya pergi! Buka jalan!" Perintah Sang Jendral.
Mereka semua akhirnya membuka jalan ketika para prajurit lewat. Mereka juga melihat Raven yang sudah seperti kehilangan jiwanya, diseret pergi dengan tangan terikat oleh para prajurit.
Mereka semua tidak mengetahui, jika laki-laki yang sedang mereka lihat adalah Pangeran di Kerajaan mereka dan adalah calon Raja mereka.
***
Zaman Modern.
2 minggu setelah Ellora keluar dari rumah sakit, meskipun belum sembuh total tapi ia sudah bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa. Ia juga sudah mulai bekerja magang di rumah sakit, sekarang ia sudah resmi menjadi seorang Dokter.
"Dokter! Dokter. Dokter cantik," panggil seorang pasien anak kecil yang duduk di kursi roda.
"Oh hai... Barbie mungilku, bagaimana perasaan mu hari ini?" Jawab Ellora kepada salah satu pasiennya.
"Tentu saja baik, tapi hari ini aku ingin pergi ke taman rumah sakit. Maukah Dokter Cantik menemaniku?" bujuk anak kecil itu.
Ellora memikirkannya sebentar, dia memang tak ada jadwal pemeriksaan sekarang. Dia mengangguk setuju langsung mendorong kursi roda gadis kecil itu menuju taman rumah sakit.
Mereka berhenti di sebuah kursi taman, Ellora menemani duduk di sana, dia mengobrol dengan anak kecil itu.
"Apakah kamu senang sekarang Barbie ku?" Tanya Ellora padanya.
"Ya... ya ya. Senang sekali, hore! Mamaku tidak mengijinkanku main kesini, jadi tadi aku menyelinap dari kamar, hihihi..." anak kecil itu berkata sambil cekikikan.
"Nakal! Hahaha. Kamu adalah anak yang ceria dan hebat, teruslah ikuti perkataanku dan Dokter lain. Bukankah kamu ingin segera sekolah dan bermain sepuasnya lagi, " kata Ellora sambil mengelus kepalanya.
"Ahhhh! Ada! Ada. Aku melihatnya lagi, Dokter lihat di sana ada seekor kelinci putih yang aku lihat kemarin!" Serunya dengan semangat dan menunjuk ke arah semak-semak, dia tidak mendengarkan perkataan Ellora.
Ellora memalingkan kepalanya melihat ke arah yang ditunjuk, tapi dia tak bisa melihat apapun.
Kemudian anak kecil itu bercerita ia menemukan kelinci itu kemarin disana, makanya hari ini dia ingin datang lagi ke taman.
"Sayang, mungkin kamu salah lihat. Tidak mungkin ada seekor kelinci disini, ini kan rumah sakit," jelas Ellora.
Tapi anak kecil itu tetap dengan ceritanya dan Ellora pun akhirnya hanya berkata bahwa ia mempercayainya. Setelah itu Ellora pulang karena memang ia sudah selesai bertugas.
Di depan Rumah sakit, Ethan sudah menunggu dengan mobilnya. Karena setelah ia terbangun dari komanya, kekasihnya itu seperti menjaga dirinya melebihi sebelumnya.
"Sayang, aku akan membawamu makan," ucap Ethan setelah Ellora masuk ke dalam mobil.
"Hm,"" Ellora hanya menjawabnya singkat.
Meskipun Ethan semakin mencintainya dan juga mencurahkan semua perhatian padanya. Tapi sebenarnya ia merasakan dingin di hatinya, ia juga merasa kebingungan kenapa hatinya tak sehangat dulu kepada lelaki itu.
Padahal Ethan adalah laki-laki yang sejak dulu dia cintai, tapi entah kenapa semakin hari bersamanya perasaanya terasa semakin mati rasa.
Ethan sebenarnya juga merasakan perubahan dari Ellora, tapi ia berpikir mungkin itu efek samping dari kecelakaannya. Tapi sekarang sikap Ellora semakin dingin padanya, jadi ia berpikir mungkinkah Ellora sudah mengingat tentang kecelakaan waktu itu.
Tapi jika berpikirkan lagi itu tidak mungkin karena jika kekasihnya itu sudah mengingatnya, Ellora pasti sudah meninggalkannya
"Sayang, ayo turun," Umucap Ethan sembari membuka pintu mobilnya.
Mereka berdua masuk ke dalam sebuah restoran yang bernuansa romantis, Ethan memang sengaja membawa Ellora kesini. Hari ini dia sudah mempersiapkan kejutan untuk Ellora, dia akan melamarnya hari ini.
"Sayang, apakah kamu suka Restorannya?" tanya Ethan.
"Lumayan," jawabnya singkat seperti biasa.
"Sayang, apakah kamu sudah tak mencintaiku lagi? Kenapa sikapmu berubah padaku setelah terbangun dari koma? Kamu seperti berubah menjadi orang lain!" ucap Ethan sengaja, dia ingin Ellora merasa bersalah padanya dan menerima lamarannya.
"Ak-aku tidak. Aku tidak berubah, mungkin hanya perasaanmu saja," jawab Ellora gugup, karena dia juga memang merasa ada sesuatu yang salah dengan perasaannya.
Ethan mengambil kesempatan dari kegugupan Ellora, dia langsung menekuk satu kakinya di depan Ellora dan membuka sebuah kotak di dalamnya terdapat sebuah cincin.
"Ellora sayang. Will You Married Me?" Tanya Ethan di hadapan semua orang yang sedang makan di sana.
Ellora tertegun ia segera menutup mulut dengan tangannya, tapi entah kenapa ia sama sekali tidak merasa senang.
Wanita itu masih terdiam dan Ethan sudah tak sabar menunggu jawabannya, lalu terdengar sorakan dari dari para pengunjung restoran agar Ellora menerimanya.
"Terima! Terima!" sorak mereka.
Ellora sangat dilema, karena jika dia tak menerimanya dia akan mempermalukan Ethan. Padahal selama ini Ethan sudah baik padanya, akhirnya Ellora menjulurkan tangannya menerima.
Ethan seketika merasa bahagia, dia berdiri dan segera memasukan cincin itu di jari manis kekasihnya.
Ethan kemudian mencium bibir Ellora, itu adalah pertama kalinya setelah Ellora terbangun dari komanya. Ellora merasa tak nyaman, tapi ia juga tak bisa menolaknya.
Mereka segera menyelesaikan makan malamnya untuk segera pulang, tapi di tempat parkir Restoran mereka bertemu seorang wanita.
"Pak Ethan, selamat malam," sapa wanita tersebut .
"Eh, ekhem. Ya, selamat malam," jawab Ethan gugup.
Mereka berbicara sebentar dan Ethan segera membawa pergi Ellora. Disaat mereka di dalam mobil, Ellora berbicara iseng.
"Rekan kerjamu cantik ya, sepertinya dia juga wanita yang baik dan pintar. Pasti di kantor banyak laki-laki yang menyukainya."
"Benarkah, ah biasa saja," jawab Ethan singkat.
Mereka tidak melanjutkan obrolannya lagi, Ethan segera mengantar Ellora ke Apartemennya.
Setelah masuk ke dalam Apartemennya, Ellora langsung bergegas membersihkan dirinya lalu segera pergi tidur karena dirinya sudah sangat kelelahan.
Tak berapa lama Ellora tertidur, ia bermimpi lelaki itu lagi. Lelaki yang setiap malam datang ke dalam mimpinya.
"Sayang... kembalilah! Ellora! Kembalilah padaku! Aku mencintaimu. Ellora jangan tinggalkan aku... Ellora!" di dalam mimpinya lelaki itu terus memanggil namanya, tapi wajahnya tak terlihat jelas.
"Ellora, apakah kamu tau? jika aku memberikan gelang ini dan memberikannya kepada wanita yang aku cintai. Maka jika cinta itu pergi, dia pasti akan kembali lagi."
"Sayang, apakah kamu menginginkanku mati? Agar aku bisa menyusul mu..." ucap lelaki itu penuh kesakitan, terdengar suara teramat sangat menyedihkan.
"Tidak!!! Hosh... hosh..." Ellora terbangun dari tidurnya dengan nafas sesak.
Tubuhnya dipenuhi dengan keringat dingin, dia kemudian memegang dadanya karena merasa kesakitan lagi. Ellora sulit bernafas, dia segera mengambil obatnya.
Dia selalu bermimpi seperti itu dari saat terbangun dari komanya, lelaki itu pasti selalu muncul dalam mimpinya. Ellora selalu memikirkan siapa sebenarnya lelaki tersebut dan kenapa dia selalu bermimpi seperti itu?
***
Zaman Kuno.
Penjara Kerajaan Akadia.
Raven tergeletak penuh luka dan tak sadarkan diri, lelaki menyedihkan itu baru saja selesai disiksa oleh para petugas penjara. Dari saat ia dimasukan ke dalam penjara, tak pernah sekalipun dia membuka mulutnya bagaimanapun para petugas penjara menginterogasi dan menyiksanya.
_____
Bersambung...
---Like dan Komennya ya, Terima kasih 🙏❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
🌸 Yowu-Kim 🌸
Aigooo 😭
2024-02-01
0
🌸 Yowu-Kim 🌸
Kapan lagi kan liat calon raja di iket 😩😭
2024-02-01
0
🌸 Yowu-Kim 🌸
Waduh si pangeran woi ini. Sofun kah begitu?
2024-02-01
0