GALERI SENI

...Hanya senyum mu yang mampu menenangkan ku...

...-Ziyan R.A.-...

...***********************************...

Sekarang Nasha sudah duduk manis di motor Ziyan, seperti biasa gadis itu berusaha menegakan badan nya karena tidak mungkin juga jika harus memeluk Ziyan dari belakang terlalu erat, hal seperti itu terlalu risih untuk Nasha, jok penumpang motor Ziyan terlalu meluncur ke bawah sehingga sedikit sulit untuk membuat jarak antara penumpang dengan pengendara, memang seperti itulah modelan motor sport.

"Lain kali bawa motor yang normal aja" protes Nasha di telinga Ziyan, ia sudah merasa punggungnya mulai pegal, perjalanan sudah hampir dua jam dan mereka belum juga sampai, ditambah kemacetan kota Jakarta.

"Emang motor gue apanya yang gak normal?" tanya Ziyan sambil mengendarai motornya dengan kecepatan sedang

"Tempat duduknya" jawab Nasha polos

Ziyan tertawa mendengarnya terbahak

"Ya udah makanya lo sini deketan sama gue, ga usah maksain duduk lurus" seru Ziyan, Nasha tidak mau menurut

Akhirnya mereka sampai di sebuah parkiran galeri seni, Nasha turun dari motor Ziyan dan melihat sekeliling

"Ini tempat favorite kamu?" tanya Nasha

Ziyan tersenyum mengiyakan

Mereka berdua masuk kedalam galeri seni itu, tempat itu ada di daerah jakarta selatan namanya galeri ciputra artpreuneur, Ziyan menjelaskan kalau tempat itu terdiri dari tiga bagian yaitu galeri seni, gedung teater dan museum, jika datang pada hari weekend tempatnya akan banyak pengunjung tapi karena ini adalah weekday dan sudah sore pengunjung nya jadi tidak banyak.

Pertama-tama Ziyan dan Nasha berkeliling di spot galeri yang menampilkan lukisan-lukisan yang sangat berkelas

"Kamu sering kesini?" tanya Nasha

"Ngga juga sih, kalo lagi pengen nyari ide aja buat gambar, gue bisa berjam-jam mantengin lukisan-lukisan disini" kata Ziyan, ia juga menceritakan lagi kalau galeri ini dibangun untuk memperingati meninggalnya seorang seniman hebat di Indonesia, dan karya seni yang di pajang disana adalah milik sahabat dekat sang maestro.

Beberapa pengunjung terlihat berfoto dengan beberapa barang dan lukisan yang terlihat menarik berbeda dengan Ziyan dan Nasha yang hanya menikmati karya seni disana dengan matanya saja

"Sejak kapan kamu suka gambar?" tanya Nasha lagi ketika mereka melihat satu lukisan yang unik

"Dari kecil keahlian gue ya cuma gambar, gue ga sepinter lo" kata Ziyan sambil tersenyum menatap Nasha yang takjub dengan lukisan di depan nya, sekarang dimata Ziyan tidak ada lukisan yang lebih indah daripada senyum gadis disamping nya ini

"Kalo lo kenapa ikut ekskul lukis?" sekarang giliran Ziyan yang bertanya

"Gak pengen capek" jawab Nasha enteng, Ziyan terlihat bingung

"Soalnya aku udah kebanyakan mikir, belajar di sekolah mikir, di bimbel mikir, sampe rumah juga belajar lagi, mikir lagi, jadi aku mau nyari ekskul yang ga usah cape fisik dan cape mikir" penjelasan Nasha ini membuat Ziyan tertawa

"Bisa juga ya lo ngelucu"

"Siapa yang lagi ngelawak sih" Nasha berkata serius

Sekarang Nasha dan Ziyan masuk ke gedung teater yang ada di tempat itu, hanya ada mereka berdua disana, tempat itu sangat luas dan megah, ini adalah gedung teater termegah yang pernah dilihat Nasha, lebih besar dari Sasana Budaya Ganesha yang ada di Bandung, wajah Nasha terlihat takjub membuat Ziyan merasa senang melihat mata Nasha yang berkilauan

"Lain kali gue ajakin lagi lo kesini kalo lagi ada acara" kata Ziyan, Nasha menatapnya sambil tersenyum seperti mengiyakan kata-kata Ziyan.

Mereka tidak bisa lama disana karena gedung tutup pukul 6 sore.

"Sorry ya, gara-gara dateng ke sorean kita jadi gak bisa lama" kata Ziyan, sekarang mereka berdua sudah berada di luar gedung

"Gak apa-apa kok" kata Nasha sambil tersenyum

"Lo gak cape?"

"Lumayan sih, perjalanan nya jauh"

"Di depan ada minimarket, lo bisa istirahat dulu disana, sebenernya ada mall juga sih, lo mau nyari makan dulu?" ajak Ziyan

"Kita beli minum aja, aku takut sampe rumah kemaleman, takut bu Lasmi khawatir juga"

"Ya udah kalo gitu gue beliin di minimarket aja ya"

Nasha mengangguk dan mereka pergi ke seberang galeri seni itu, Ziyan menggenggam tangan Nasha ketika mereka menyebrang jalan, Nasha duduk di kursi yang ada di luar minimarket sementara Ziyan pergi kedalam untuk membeli minuman dan camilan untuk Nasha.

Nasha baru ingat ia harus mengabari bu Lasmi, ia mengambil handphone di ranselnya dan ternyata handphone itu sudah kehabisan baterai, Nasha sedikit kecewa melihatnya tapi ia fikir nanti bisa meminjam handphone Ziyan untuk menghubungi bu Lasmi, hanya nomor bu Lasmi dan nomor telepon rumah yang di ingatnya bahkan nomor ayahnya pun Nasha tidak ingat.

Nasha masih menunggu Ziyan yang sedang mengantre di kasir, galeri seni itu ada di lingkungan perkotaan yang elit, layaknya kota metropolitan banyak gedung-gedung tinggi bahkan terparkir banyak sekali mobil-mobil mewah di galeri seni itu dan sekitarnya.

Tiba-tiba saja perhatian Nasha tertuju pada seorang bapak-bapak yang di hampiri pengemis anak kecil tidak jauh dari tempat Nasha duduk, astaga di kota semegah ini masih ada saja pemandangan seperti ini, Tuhan memang selalu menunjukan keadilan nya dimanapun, karena tidak ada satupun makhluk ataupun ciptaan yang lebih sempurna selain-NYA.

Bapak-bapak yang seumuran ayahnya itu akan memasuki mobil dan dihadang pengemis, ia mengeluarkan dompetnya dari saku belakang celana dan memberikan beberapa lembar uang, sepertinya bapak itu tampak terburu-buru, ia membuka kursi penumpang mobilnya dan segera masuk kedalam setelah memberikan uang.

Mobil mewah itu meninggalkan si pengemis kecil, dan setelahnya Nasha melihat pengemis itu memungut sesuatu, wajah si pengemis sangat senang seperti habis mendapatkan rezeki nomplok bagaimana tidak pengemis itu memungut dompet bapak yang tadi memberikan nya uang

Nasha sekarang tidak bisa diam saja melihat anak kecil seperti itu berbuat tidak benar, mengemis saja sebetulnya sudah perbuatan yang salah dan sekarang anak itu mencuri, Nasha segera bangkit dari duduknya dan menghampiri pengemis itu

menyadari Nasha mengetahui perbuatan nya pengemis kecil itu berlari tapi bisa di kejar oleh Nasha

Sekarang Ziyan sudah keluar dari minimarket dan tidak melihat Nasha duduk di kursi terakhir ia meninggalkan nya, Ziyan melihat sekeliling dan mulai berkeliling juga di sekitar minimarket, ternyata Nasha ada sekitar 10 meter jauhnya dari minimarket itu, Ziyan melihatnya sedang menahan tangan seorang anak kecil yang berpenampilan compang-camping, Ziyan berlari menghampiri mereka.

"Kenapa sha?" tanya Ziyan ketika sudah ada di samping Nasha

"Anak ini ngambil dompet punya orang lain Zi, tapi gak mau balikin coba" terang Nasha sambil masih menahan tangan anak itu agar tidak lari, sementara dompet milik bapak tadi ia sembunyikan didalam kaos nya

"GUA KAGAK NGAMBIL APA-APA" teriak anak itu yang malah nyolot kepada Nasha

Ziyan langsung menoyor kepala anak itu dengan lumayan keras

"Yang sopan lu ngomong ama cewek gue, dasar bocah"

Ziyan kemudian menyuruh Nasha melepaskan tangan anak itu dan menggeledahnya sendiri, dompet tadi terjatuh dari dalam bajunya

"Ini apa?" kata Ziyan melotot pada anak itu

"ITU PUNYA GUE" anak itu masih saja nyolot dan berusaha menggambil dompet dari tangan Ziyan, tapi tidak mungkin berhasil perbedaan tinggi mereka terlalu jauh

Ziyan menoyor kepala anak itu sekali lagi sampai sedikit oleng, Nasha malah jadi kasian melihat nya

"Udah, udah jangan galak-galak" kata Nasha pada Ziyan sambil menepuk pundak Ziyan lembut

"Pergi lo!" kata Ziyan mengusir anak itu

"AWAS LO YA! LIATIN LO! GUA BAKAL BIKIN PERHITUNGAN" teriak anak itu sambil berjalan menjauh dari Ziyan dan Nasha, matanya berkaca-kaca anak itu menangis sambil pergi, 'dasar bocah' gerutu Ziyan

Ziyan memberikan dompet itu ke tangan Nasha

"Emang punya siapa sih?" tanya Ziyan

"Aku juga gak tau tadi anak itu ngemis sama bapak-bapak yang punya dompet ini pas pergi orang nya malah jatuhin dompetnya terus dipungut sama anak tadi" terang Nasha, sekarang ia mencoba mencari tanda pengenal didalam dompet itu

"Nah, ini orang nya, kita harus balikin ke orang nya Zi" kata Nasha setelah menemukan KTP dalam dompet tersebut, Ziyan melihat KTP itu dan matanya langsung terbelalak

Dengan kasar Ziyan merebut dompet yang ada di tangan Nasha dan melemparkan dompet juga KTP nya sembarangan

"Loh kok di buang?" Nasha kaget melihat reaksi Ziyan, pria itu langsung menarik tangan Nasha

"Ayo pulang" katanya tidak peduli

"Zi kita harus balikin dompetnya" Nasha melepaskan genggaman Ziyan dan berlari untuk memungut dompet itu lagi

"Gue bilang ga usah!" Ziyan terlihat marah sekarang

"Tapi didalem dompet ini ada resep obat loh, kita harus balikin" Nasha tetap keukeuh

"KALO GUE BILANG GA USAH YA GA USAH!" Ziyan berteriak pada Nasha sambil melemparkan belanjaan yang ada di tangan nya di hadapan Nasha dan gadis itu hanya bisa tertegun melihat Ziyan membentaknya, Ziyan kemudian pergi dengan langkah yang cepat meninggalkan Nasha, sekarang botol minuman dan camilan yang dibeli Ziyan berserakan dijalan

Nasha mengejar Ziyan dan mencoba menarik tangan nya, tapi pria itu malah mendorong Nasha sampai terjatuh, Ziyan tidak menghiraukan Nasha dan terus berjalan pergi meninggalkan nya.

Sekarang Nasha masih terduduk di badan jalan, lututnya sedikit memar tapi bukan itu yang sakit, sekarang yang terasa amat sakit dan sesak adalah dada Nasha, ia tidak menyangka Ziyan yang selalu hangat dan lembut bisa sekasar itu, Nasha berusaha menahan tangis dan berdiri, selain sakit Nasha juga sekarang malu karena orang-orang di trotoar jalan melihatnya dengan iba tapi tak ada seorangpun yang menolong

Ziyan sudah berjalan sangat jauh meninggalkan Nasha, ia membawa motornya dengan kecepatan maksimal, entah kemana tujuan nya Ziyan hanya ingin pergi, ia sangat marah, ia tidak bisa menahan emosinya walaupun hanya melihat foto pria jahat itu, Ziyan bahkan tidak sadar ia sudah menyakiti Nasha, orang yang paling ia kagumi dan cintai saat ini.

❣️

Terpopuler

Comments

Desrayanii

Desrayanii

10 like lagi buatmu kak 💕💕
semangaaaat 💪💪

Salam "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"

2020-12-03

2

R.F

R.F

semangat ....

2020-12-01

2

Kalila

Kalila

Semangat dan sukses selalu kak :)

2020-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 ADINDA NASHA RAHAYU
2 ZIYAN RAVINDRA AKBAR
3 AWAL SEBUAH CERITA
4 PENYELAMAT
5 MENGINAP
6 MENGHILANG
7 MENDEKAT
8 MENGHINDAR
9 KETEMU NASHA DAN ZIYAN
10 TERJEBAK
11 PERHATIAN
12 MENGENAL
13 KEMAJUAN
14 TULUS
15 DIANDRA ALEXA SALSABILA
16 BERTEMAN
17 CEMBURU 1
18 CEMBURU 2
19 MALAIKAT PELINDUNG
20 GALERI SENI
21 TENTANG ZIYAN
22 PAMERAN
23 JEBAKAN
24 SKORSING
25 BERHARGA
26 PERCAYA
27 ULANG TAHUN SEKOLAH
28 SAMBUTAN
29 PELUKAN
30 PUTRA MAHKOTA
31 ULANG TAHUN ZIYAN
32 JEBAKAN 2
33 NEKAT
34 TOPENG
35 BERSAMA
36 PILIHAN
37 SAHABAT
38 BALASAN
39 HILANG
40 MUSIBAH
41 PERTOLONGAN
42 PERTOLONGAN 2
43 HILANG 2
44 HILANG 3
45 MENEPATI JANJI
46 DILUAR BATAS
47 SABAR
48 PENGUMUMAN
49 BIG NEWS
50 TRY OUT
51 BERUBAH
52 ULANG TAHUN NASHA
53 SAKIT, HANCUR
54 JUJUR
55 BIMBANG
56 KISAH CINTA
57 JUJUR 2
58 SEA WORLD
59 PERNIKAHAN
60 PERNIKAHAN 2
61 Final Chapter: PERGI
62 Final Chapeter: PERGI 2
63 BONUS CHAPTER
64 PENGUMUMAN END CHAPTER 1
65 KETEMU GADIS PATAH HATI
66 APA KABAR ZIYAN?
67 CIRCLE NYA NASHA (MIA DAN CACA)
68 CHAP 2: PULANG
69 CHAP 2: SEKALI LAGI
70 CHAP 2: ACUH
71 CHAP 2: KEBETULAN
72 CHAP 2: SENYUM
73 CHAP 2: LAIN CERITA
74 CHAP 2: REUNI
75 CHAP 2: REUNI 2
76 CHAP 2: DATANG
77 CHAP 2: BALI
78 CHAP 2: TRUTH OR DARE
79 CHAP 2: KESEMPATAN
80 CHAP 2: PECUNDANG
81 CHAP 2: PENGAKUAN
82 CHAP 2: MENYADARI
83 CHAP 2: SEMINAR
84 CHAP 2: KEJUTAN
85 CHAP 2: PULAU
86 CHAP 2: PULAU 2
87 CHAP 2: BERAKHIR
88 CHAP 2: BERJUANG
89 CHAP 2: BERHARAP
90 CHAP 2: MENGEJAR
91 CHAP 2: TITIK BALIK
92 CHAP 2: TITIK BALIK 2
93 CHAP 2: SEMENTARA
94 CHAP 2: TIPE
95 CHAP 2: CURIGA
96 CHAP 2: LIBURAN
97 CHAP 2: KEPUTUSAN BESAR
98 CHAP 2: BUKAN MIMPI
99 CHAP 2: HADIAH
100 CHAP 2: TENTANG NASHA
101 CHAP 2: MAKAN MALAM
102 CHAP 2: RENCANA
103 CHAP 2: SEMBUNYI
104 CHAP 2: TENTANG NASHA 2
105 CHAP 2: MENCARI
106 CHAP 2: JAWABAN
107 CHAP 2: KENYATAAN PAHIT
108 CHAP 2: MEMORI
109 CHAP: KEMUNGKINAN
110 CHAP 2: POSITIF
111 CHAP 2: HARIMAU
112 CHAP 2: TERBONGKAR
113 CHAP 2: TERBONGKAR 2
114 CHAP 2: MUSIBAH 2
115 CHAP 2: KENYATAAN PAHIT 2
116 CHAP 2: PESAN TERAKHIR
117 CHAP 2: KEHILANGAN
118 CHAP 2: MEMILIH
119 CHAP 2: PERHITUNGAN
120 CHAP 2: KABUR
121 CHAP 2: KABUR 2
122 CHAP 2: MARAH
123 CAHP 2: MEMILIH 2
124 CHAP 2: GALAU
125 CHAP 2: ULANG TAHUN ZIYAN 2
126 CHAP 2: KEMBALI
127 CHAP 2: BUKTI
128 CHAP 2: LAMARAN
129 FINAL CHAP 2: AKHIR
130 FINAL CHAP 2: AKHIR 2
131 SALAM DARI OTHOR: MUSE
Episodes

Updated 131 Episodes

1
ADINDA NASHA RAHAYU
2
ZIYAN RAVINDRA AKBAR
3
AWAL SEBUAH CERITA
4
PENYELAMAT
5
MENGINAP
6
MENGHILANG
7
MENDEKAT
8
MENGHINDAR
9
KETEMU NASHA DAN ZIYAN
10
TERJEBAK
11
PERHATIAN
12
MENGENAL
13
KEMAJUAN
14
TULUS
15
DIANDRA ALEXA SALSABILA
16
BERTEMAN
17
CEMBURU 1
18
CEMBURU 2
19
MALAIKAT PELINDUNG
20
GALERI SENI
21
TENTANG ZIYAN
22
PAMERAN
23
JEBAKAN
24
SKORSING
25
BERHARGA
26
PERCAYA
27
ULANG TAHUN SEKOLAH
28
SAMBUTAN
29
PELUKAN
30
PUTRA MAHKOTA
31
ULANG TAHUN ZIYAN
32
JEBAKAN 2
33
NEKAT
34
TOPENG
35
BERSAMA
36
PILIHAN
37
SAHABAT
38
BALASAN
39
HILANG
40
MUSIBAH
41
PERTOLONGAN
42
PERTOLONGAN 2
43
HILANG 2
44
HILANG 3
45
MENEPATI JANJI
46
DILUAR BATAS
47
SABAR
48
PENGUMUMAN
49
BIG NEWS
50
TRY OUT
51
BERUBAH
52
ULANG TAHUN NASHA
53
SAKIT, HANCUR
54
JUJUR
55
BIMBANG
56
KISAH CINTA
57
JUJUR 2
58
SEA WORLD
59
PERNIKAHAN
60
PERNIKAHAN 2
61
Final Chapter: PERGI
62
Final Chapeter: PERGI 2
63
BONUS CHAPTER
64
PENGUMUMAN END CHAPTER 1
65
KETEMU GADIS PATAH HATI
66
APA KABAR ZIYAN?
67
CIRCLE NYA NASHA (MIA DAN CACA)
68
CHAP 2: PULANG
69
CHAP 2: SEKALI LAGI
70
CHAP 2: ACUH
71
CHAP 2: KEBETULAN
72
CHAP 2: SENYUM
73
CHAP 2: LAIN CERITA
74
CHAP 2: REUNI
75
CHAP 2: REUNI 2
76
CHAP 2: DATANG
77
CHAP 2: BALI
78
CHAP 2: TRUTH OR DARE
79
CHAP 2: KESEMPATAN
80
CHAP 2: PECUNDANG
81
CHAP 2: PENGAKUAN
82
CHAP 2: MENYADARI
83
CHAP 2: SEMINAR
84
CHAP 2: KEJUTAN
85
CHAP 2: PULAU
86
CHAP 2: PULAU 2
87
CHAP 2: BERAKHIR
88
CHAP 2: BERJUANG
89
CHAP 2: BERHARAP
90
CHAP 2: MENGEJAR
91
CHAP 2: TITIK BALIK
92
CHAP 2: TITIK BALIK 2
93
CHAP 2: SEMENTARA
94
CHAP 2: TIPE
95
CHAP 2: CURIGA
96
CHAP 2: LIBURAN
97
CHAP 2: KEPUTUSAN BESAR
98
CHAP 2: BUKAN MIMPI
99
CHAP 2: HADIAH
100
CHAP 2: TENTANG NASHA
101
CHAP 2: MAKAN MALAM
102
CHAP 2: RENCANA
103
CHAP 2: SEMBUNYI
104
CHAP 2: TENTANG NASHA 2
105
CHAP 2: MENCARI
106
CHAP 2: JAWABAN
107
CHAP 2: KENYATAAN PAHIT
108
CHAP 2: MEMORI
109
CHAP: KEMUNGKINAN
110
CHAP 2: POSITIF
111
CHAP 2: HARIMAU
112
CHAP 2: TERBONGKAR
113
CHAP 2: TERBONGKAR 2
114
CHAP 2: MUSIBAH 2
115
CHAP 2: KENYATAAN PAHIT 2
116
CHAP 2: PESAN TERAKHIR
117
CHAP 2: KEHILANGAN
118
CHAP 2: MEMILIH
119
CHAP 2: PERHITUNGAN
120
CHAP 2: KABUR
121
CHAP 2: KABUR 2
122
CHAP 2: MARAH
123
CAHP 2: MEMILIH 2
124
CHAP 2: GALAU
125
CHAP 2: ULANG TAHUN ZIYAN 2
126
CHAP 2: KEMBALI
127
CHAP 2: BUKTI
128
CHAP 2: LAMARAN
129
FINAL CHAP 2: AKHIR
130
FINAL CHAP 2: AKHIR 2
131
SALAM DARI OTHOR: MUSE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!