...Kamu yang mampu menghadirkan kebahagiaan adalah kamu juga yang akan dengan sangat mudah mampu merenggutnya...
...-Adinda N.R.-...
...**********************************...
Dari balik jendela rumah bu Lasmi melihat Ziyan dan Nasha sedang mengobrol di depan gerbang, senyum mengembang tergambar di wajahnya, tidak berapa lama Nasha mengetuk pintu dan masuk. Bu Lasmi buru-buru menghampiri Nasha yang baru datang.
"Non dianterin den Ziyan?" tanya bu Lasmi sumberingah, Nasha hanya mengangguk sambil menyimpan sepatunya kedalam nakas.
"Ibu kenapa senyum-senyum gitu?" Nasha bertanya karena melihat wajah bu Lasmi yang terlihat senang
"Anak ibu udah besar, udah mau punya pacar aja" kata bu Lasmi sambil mengelus rambut Nasha
"Iiiiii... ibu apaan sih? aku ga ada apa-apa sama kak Ziyan" jawab Nasha santai
"Belum kali non, bentar lagi juga jadi pacar kan?" bu Lasmi malah cengengesan
"Ziyan itu pantesnya dapetin cewek yang cantik dan ceria bu, mana pantes sama aku" Nasha sedikit menundukan wajahnya saat mengatakan hal itu
"Eh, siapa bilang non Nasha ga pantes sama den Ziyan?"
"Banyak yang bilang"
"Siapa? siapa yang berani-berani ngomong gitu?" bu Lasmi sekarang terdengar kesal dan malah kelihatan lucu di mata Nasha
"Udah bu ga usah di pikirin, aku laper loh ini, ibu masak apa?" Nasha mengalihkan pembicaraan, ia menggandeng bahu bu Lasmi dan mengajaknya ke arah dapur.
Keesokan paginya seperti biasa sebelum pukul tujuh Nasha sudah sampai di sekolah, baru saja ia sampai di pintu gerbang dan seseorang langsung menyamai langkahnya.
"Selamat pagi" suara itu terdengar dari telinga sebelah kanannya, Nasha langsung menoleh, dilihatnya sebuah senyum mengembang dari wajah Ziyan.
"Selamat pagi juga" jawab Nasha, gadis itu sekarang sudah tidak lagi risih dengan kehadiran Ziyan, mereka berdua berjalan beriringan di koridor sekolah
"Hei bro" tiba-tiba saja Ken dan Arvi datang dan langsung menggandeng Ziyan
"Pagi-pagi udah pacaran aja lo" kata Arvi, mendengarnya Ziyan jadi sedikit malu kepada Nasha
"Diem lo pada!!" Ziyan melepaskan tangan Ken dari bahunya
"Hallo Adinda, kenalin gue Ken" sapa Ken sambil mengulurkan tangan nya
Walaupun kik-kuk Nasha berusaha bersikap normal, ia membalas jabat tangan Ken "panggil Nasha aja" pintanya
"Kalo gue Arvi" sekarang Arvi yang menjabat tangan Nasha, Ziyan yang melihat teman-teman nya sengaja menggaggu mulai kesal, tangan Arvi yang berjabatan dengan Nasha di lepaskan dengan sengaja oleh Ziyan
"Jangan pegang-pegang lo! ganggu aja sih berdua, sana pada minggat lo" Ziyan terdengar kesal
"Gila, posesif banget sih lo" teriak Arvi sambil tertawa geli, Ken ikut mentertawakan
"Nasha lo musti ati-ati sama nih orang, playboy, ati-ati ya" Ken mulai berkata jahil, Ziyan langsung menoyor kepalanya "sakit anjim" teriak Ken sambil mengusap kepalanya
"Rasain lo" Arvi malah mentertawakan
"Lo kelas berapa sha?" tanya Arvi
"Ngapain lo kepo?" malah Ziyan yang sewot
"Kelas 11 Ipa 3" Nasha menjawab singkat
"Lo murid baru ya? gue kayanya baru deh ngeliat lo" sekarang Ken yang bertanya, Nasha hanya mengangguk sambil tersenyum
"Gercep juga lo bray" Kata Ken sambil menepuk bahu Ziyan
"Pada pergi lo sana! ganggu aja!" sekali lagi Ziyan menyuruh teman-teman nya pergi
"Dasar lo, mentang-mentang punya cewek baru langsung ngusir-ngusir kita" Ken sengaja membuat Ziyan malu dan juga kesal
"Lagian tumben-tumbenan amat lo jam segini udah dateng" lanjut Ken
"Iya ya, bener juga, akhir-akhir ini lo rajin banget dateng ke sekolah, biasanya lo pergi doang dari rumah terus malah melipir" Arvi malah ikut-ikutan menjahili Ziyan.
"Kalau sekarang kan ada Nasha jadi dia rajin kesekolah" kata Ken, mereka berdua tertawa cengengesan, Nasha tidak banyak bicara hanya melihat interaksi antara mereka bertiga, pipi Nasha bersemu merah, sementara Ziyan semakin tidak enak pada Nasha
Satu persatu pantat Ken dan Arvi di tendangnya
"Pada pergi gak lo, pergi lo!" Ziyan mulai marah, Ken dan Arvi masih tertawa mengejek sambil berlari menjauhi Ziyan
"Sampai ketemu lagi shaaaaa" teriak Ken sambil berlari, Arvi hanya melambaikan tangan
Nasha tertawa melihat tingkah mereka.
"Mereka emang nyebelin, lo gak usah ambil hati ya" kata Ziyan
"Gak apa-apa kali, lagian mereka lucu kok" Nasha masih menyisakan senyum diwajahnya, Ziyan malah mengerutkan dahi, sekarang tangan nya memcubit pipi Nasha
"Aaaawwww, sakit" Nasha sedikit berteriak
"Awas ya lo kalo sekali lagi bilang cowok lain lucu" kata Ziyan ketus, ia akhirnya melepaskan cubitan nya dari pipi Nasha
"Sakit tau!" Nasha merajuk "Biarin aja dong suka-suka aku"
"Gak boleh"
Lucu sekali melihat wajah Ziyan seperti itu, Nasha tidak tahu apakan itu wajah cemburu atau apa tapi terlihat sangat lucu melihat Ziyan cemberut.
Mereka berdua lanjut berjalan lagi dan sekarang sudah hampir sampai ke kelas Nasha di lantai dua.
"Jadi dulu kakak sering bolos?" tanya Nasha tiba-tiba, Ziyan hanya cengengesan seperti mengiyakan pertanyaan itu
"Sekarang gue bakal jadi anak baik-baik kok" kata Ziyan
"Kenapa?"
"Soalnya lo suka sama cowok baik-baik kan?"
"Siapa yang bilang?"
"Bu Lasmi"
Nasha langsung tertawa mendengarnya
"Terus kakak percaya?"
"Emangnya ga bener? kalo gitu tipe cowok lo kaya apa?"
Nasha tidak langsung menjawab, matanya malah tertuju menatap Ziyan dari ujung rambut sampai kaki
"Rahasia" kata Nasha sambil tersenyum jahil
"Pasti gue"
"Diiiih ge-er banget"
"Ya abisnya lo liatin gue kaya gitu, tipe lo gue kan?"
Nasha malah tertawa melihat kepercayaan diri Ziyan yang sangat narsis, untung ganteng fikir Nasha.
"Udah gih, aku mau masuk kelas"
"Jawab dulu! gue kan tipe lo?"
Nasha tertawa lagi "udah sanaaa, belajar yang bener ya! ZIYAN" Nasha sengaja memanggilnya seperti itu dan ia sedikit berlari meninggalkan Ziyan yang sedang bengong sekarang.
Ziyan tersenyum sangat lebar mendengarnya, kalau saja bukan di sekolah pasti ia sudah berteriak kegirangan, Nasha tidak memanggilnya kakak lagi artinya Nasha sudah mulai nyaman dengan nya, 'kyaaaaaaaaa' teriak hati Ziyan bersorak sorai, ia menutup mata dan mengepalkan tangan sambil berkata 'yeeessssss' dalam hati, semua orang yang melihat tingkah Ziyan memperhatikan nya tapi cowok itu tidak peduli.
Istirahat jam pertama Ziyan sudah menunggu Nasha lagi di depan kelasnya, baru saja bel dan Ziyan sudah menunggunya di depan kelas, apa orang itu tidak ikut pelajaran hari ini? untuk sampai dari kelasnya ke kelas Nasha membutuhkan waktu juga tapi baru saja bel dan Ziyan sudah nongkrong di depan kelas Nasha, kening gadis itu berkerut penasaran, jangang-jangan Ziyan malah di depan kelas Nasha terus dan tidak ke kelasnya.
Hari ini Nasha tidak berniat ke kantin, perutnya masih kenyang dan ia harus mencari buku referensi untuk tugas makalah biologi yang harus dikumpulkan lusa.
"Tugasnya kan masih lusa kerjain nanti aja sih" Ziyan merajuk memaksa Nasha ikut dengan nya ke kantin
"Ngga bisa, besok pasti ada tugas lain lagi"
"Lo kan belum makan, lo makan dulu deh baru nanti ke perpus"
"Waktunya ga akan cukup, istirahat nya cuma sebentar"
"Ya udah sih lo ga usah rajin-rajin amat, lo kan udah pinter" Ziyan tetap memaksa sekarang tangan nya menggenggam tangan Nasha yang mau berbelok ke perpustakaan
"Jangan ajak-ajak aku buat jadi anak badung ya" kata Nasha berusaha serius
Ziyan malah tertawa sambil mengacak rambut Nasha
"Manis banget siiiiih" katanya sambil nyengir, Nasha sedikit cemberut sambil memperbaiki rambutnya lagi
"Gue mau sama looo" sekarang Ziyan menunjukan wajah puppy face andalan nya sambil menggoyangkan tangan Nasha yang di genggamnya
Hal tersulit bagi Nasha saat ini adalah menghadapi Ziyan, melihat Ziyan merajuk seperti itu saja membuatnya dengan sangat mudah luluh
"Ya udah ikut aja ke perpus" Nasha berusaha teguh dengan pendirian nya, Ziyan menggeleng sambil masih dengan wajah merajuknya
"Nantikan masih ada istirahat jam ke dua" kata Nasha seperti memberi Ziyan izin kalau istirahat jam kedua adalah waktu bagi mereka berdua an
"Berarti nanti boleh makan di kantin berduaan aja?" tanya Ziyan
"Berduaan?" Nasha yang mendengarnya malah tertawa
"Dikantin kan banyak orang mana bisa makan berduaan" Nasha masih tertawa sambil mengatakan nya
"Gue bisa kok ngusir mereka semua dari kantin" kata Ziyan serius dan di anggap Nasha hanya bercanda
"Emangnya ini sekolahan bapak kamu" seru Nasha tidak percaya
"Lo ga percaya?" Ziyan meyakinkan Nasha tapi gadis itu malah menggeleng
"Oke, oke nanti istirahat jam ke dua aku ke kantin, tapi ga perlu di usirin juga orang nyaaa, sekarang lepasin dulu tangannya, keburu bel masuk nih" Nasha mencoba membujuk Ziyan
"Aku ke perpus ya" Nasha berjalan menjauh sementara tangan Ziyan masih menggenggam tangan nya, akhirnya dengan terpaksa Ziyan melepaskan tangan mungil itu dan membiarkan Nasha ke perpustakaan.
Kalau dilihat-lihat sekarang kelakuan mereka berdua malah seperti orang pacaran, melihat bagaimana cara mereka bicara, cara Ziyan menatap, mengenggam tangan, tertawa, dan cara Ziyan memperlakukan Nasha sangat manis pasti mata semua cewek di sekolah akan sangat cemburu, wajar saja jika orang lain curiga dan gosip miring semakin merebak.
Sebenarnya sikap seperti itu hanya Ziyan lakukan pada Nasha, tidak pernah sekalipun Ziyan berikan perhatian seperti itu pada gadis lain termasuk Diandra, gosip pacaran antara Ziyan dan Diandra dimulai saat gadis itu sering terlihat bicara dengan Ziyan walaupun selama ini sebenarnya yang selalu membuka obrolan adalah Diandra dan Ziyan tidak banyak merespon tapi karena Diandra lah satu-satunya gadis yang berani mendekati seorang Ziyan dari sanalah mulai beredar gosip kalau mereka pacaran, apalagi visual mereka sangatlah sempurna Ziyan yang di kenal berandalan dingin dan tampan sangat serasi dengan Diandra yang kaya raya dan sangat cantik, memasangkan mereka berdua seperti melihat tokoh-tokoh di drama korea atau novel-novel romantis, sepertinya semua orang merestui jika mereka benar-benar bersama.
❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Haura
kaya raya.... budak Alex iya..
2021-05-01
1
Kikan Widy
semangat ya thor,kapan dong jadian ya mereka thor,diandra jgn d kah angin ya,buat ngapa"in nasya
2021-04-05
1
R.F
semangat
2020-12-04
1