...Kamu adalah yang pertama, satu-satunya, dan ku harap jadi yang terakhir. Bisakah??...
...-Ziyan R.A.-...
...***********************************...
Nasha hanya duduk di kursinya sambil melamun, sampai pergi ke tempat bimbel Nasha tidak melihat Ziyan lagi di sekolah, apa cowok itu marah karena sikapnya? harusnya Nasha tidak bersikap seperti itu pada Ziyan tadi, fikir Nasha. Nasha menghela nafas panjang masih bingung dengan perasaan nya sendiri.
"Nasha lagi mikirin apa?" tanya guru bimbel yang ada di depan kelas
"Hah? iya bu?" Nasha tersadar dari lamunan nya
"Bisa kasih ibu jawaban buat soal nomor 14?"
Nasha buru-buru membuka buku latihan nya
"Mmmh jawaban nya C" jawab Nasha asal
"Lain kali perhatiin ya" guru bimbel Nasha tidak marah hanya memberi peringatan kecil, Nasha mengangguk. Sekarang ia harus berusaha fokus pada pelajaran nya, harus!! fikir Nasha.
Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam dan Nasha sekarang sudah siap untuk pulang, seperti biasa di depan teras bimbingan belajar nya Nasha akan duduk sebentar dan memesan ojek online, Nasha mengambil hp dari dalam tas kemudian matanya malah tertuju ke parkiran, ia menyadari di parkiran ada Ziyan dan Diandra yang sedang mengobrol, Nasha hanya berdiri disana menatap seorang pangeran dan putri yang sangat serasi, entah apa yang mereka obrolkan tapi wajah Diandra terlihat sangat bersemangat, semakin besar saja rasa minder dalam diri Nasha, ia tidak suka dengan perasaan seperti ini.
"Nasha" Diandra melambaikan tangan nya dari parkiran motor, gadis itu kemudian mendekat menghampiri Nasha
"Lo bimbel disini juga?" tanya Diandra sangat bersemangat, Nasha hanya mengangguk
"Syukur deh kalo gitu, hari ini gue baru daftar terus tadi ikut kelas trial aja, pas selesai kelas gue liat Ziyan ada di parkiran" Diandra tersenyum dengan sangat senang
"Oh... gitu, kalau gitu saya pulang duluan ya kak" kata Nasha berusaha menjauh
"Lo ngga nyapa Ziyan dulu?"
"Nggak- gak usah"
Nasha kemudian berjalan meninggalkan tempat itu, sekitar dua meter setelah meniggalkan Diandra seseorang menarik tangannya dan memaksa Nasha untuk berhenti
"Ayo pulang" Kata Ziyan sambil masih menggenggam lengan Nasha, Nasha menarik tangan nya lagi
Diandra menghampiri mereka
"Ada apa nih?" tanya Diandra, dan tidak ada satupun dari mereka yang menjawab, keduanya hanya saling bertatapan seperti tidak ada yang boleh mengganggu
Ziyan menarik tangan Nasha lagi dan berusaha menarik tubuh Nasha
"Aku pulang sendiri aja" tolak Nasha sambil berusaha melepaskan tangan nya lagi tapi sekarang genggaman Ziyan terlalu kuat
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo" kata Ziyan
Diandra hanya menatap mereka bergantian sambil menahan rasa cemburu sebisanya
"Ya udah ngomong disini aja" Nasha tetap menolak
"Gak bisa, gue cuma mau ngomong berdua sama lo" dan tatapan Ziyan dingin melihat ke arah Diandra
"Kayaknya gue harus pergi deh" Diandra mengatakan hal itu untuk membuat Nasha tidak enak, ia masih memperlihatkan senyum palsu di depan Nasha "sampai ketemu besok ya Zi, bye Nasha" kemudian Diandra meninggalkan mereka disana, walaupun sebenarnya Diandra tidak ingin pergi tapi ia tidak punya pilihan lain. Mobil Diandra sekarang sudah keluar dari tempat parkir bimbingan belajar.
"Ayo pulang" Ziyan menarik Nasha lagi, gadis itu tetap diam
"Kenapa harus ngomong gitu sih? kak Diandra jadi pergi kan?"
"Terus kenapa?"
"Ya aku ga enak sama kak Diandra"
"Ga usah mikirin orang lain kenapa sih sha? sekarang yang penting lo ngomong, lo kenapa sih dari tadi siang?"
Nasha diam tidak menjawab. Nasha tidak bisa bilang ia kenapa karena Nasha juga bingung kenapa ia harus marah pada Ziyan, kenapa ia tidak nyaman dengan kehadiran Diandra, apa Nasha cemburu? Nasha tidak mungkin bilang hal-hal konyol seperti itu pada Ziyan dan akhirnya gadis itu hanya bisa marah, karena ia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya.
"Sha, lo boleh bilang apa aja sama gue, omongin semua yang pengen lo bilang, tanyain semua yang pengen lo tanyain" kata Ziyan sangat lembut sambil mengelus pipi Nasha ia juga membungkukan tubuhnya untuk melihat wajah Nasha, sementara Nasha hanya menatap mata Ziyan, luluh.
"Ya udah ayo pulang" kata Nasha sambil menunduk.
Ziyan tersenyum senang, ia tidak memaksa Nasha untuk bicara lagi. Akhirnya Nasha naik ke motor Ziyan dan cowok itu mengatarkan nya pulang.
Setelah 1 jam melawati jalanan Jakarta yang macet mereka sampai di depan gerbang rumah Nasha, gadis itu langsung turun dan memberikan helm yang di pakainya ke tangan Ziyan
"Makasih" kata gadis itu singkat, sambil masih dengan mood nya yang berantakan
"Lo kenapa bisa kenal sama Diandra?" tiba-tiba saja Ziyan bertanya
"Emangnya di sekolah ada yang ga kenal sama kak Diandra?"
"Kalo gitu kenapa bisa Diandra kenal sama lo?"
"Ya kita kenalan gitu aja, emang penting ya?"
"Penting, buat gue lo penting, dia ada ngomong sesuatu yang bikin lo ga enak?"
Nasha diam lagi kemudian menggeleng
"Ngga kok, cuma ngobrol biasa aja"
"Kalo gitu lo pasti denger kan gosip gue sama Diandra?"
Sekarang Nasha menatap mata Ziyan
"Lo ga nyaman denger gosip itu?"
"Maksudnya gosip yang bilang kakak sama kak Diandra pacaran dan aku jadi orang ketiganya?"
"Ada yang ngomong gitu?" sekarang Ziyan terlihat kaget dan kesal
"Siapa yang berani-berani ngomong gitu?" Ziyan sedikit marah mendengarnya
"Udahlah ga penting" Nasha mencoba mengalihkan pembicaraan
"Lo kesel gara-gara ada yang ngomong gitu?
Nasha tidak menjawab lagi, walaupun sebenarnya memang benar salah satu yang membuat Nasha kesal adalah hal itu
"Tapi lo ga percaya sama gosip-gosip kaya gitu kan?" bagi Ziyan yang penting sekarang adalah pendapat Nasha
"Mau gosipnya bener atau ngga juga bukan urusan aku" Nasha berusaha bersikap dingin
"Jadi lo gak peduli?" tanya Ziyan lagi, Nasha menggelengkan kepalanya ambigu, kemudian Ziyan tersenyum.
"Gue pikir lo cemburu" Sekarang Ziyan menatap Nasha sambil tersenyum nakal, sedangkan Nasha mengerutkan dahinya.
"Gue gak pengen lo salah paham, lo bebas nanyain apapun sama gue, dengan senang hati gue akan jelasin apapun yang mau lo tahu" Ziyan mengatakan nya sekali lagi dengan sangat lembut, Nasha hanya bisa melihat mata Ziyan yang seakan-akan berkata jujur padanya, kenapa Nasha selemah ini? melihat matanya saja ia langsung percaya.
"Ga ada yang berhak ngelarang gue deket sama lo, jadi lo ga usah dengerin kalo ada yang bilang lo orang ketiga antara gue sama Diandra, gue ga ada hubungan apa-apa sama dia" Ziyan mencoba meyakinkan Nasha, gadis itu masih menatapnya sambil diam penuh pertanyaan
"Gue cuma suka sama lo" sekarang Ziyan malah mencubit pipi Nasha karena dari tadi cewek itu selalu cemberut
Kenapa Ziyan bilang begitu, Nasha jadi tidak bisa marah lagi kan sekarang, senyum kecil mulai muncul di wajahnya yang hari ini terlihat sangat lelah
"Aaaawww sakit" Nasha melepaskan tangan Ziyan dari pipinya
"Ya abisnya cemberut terus sih" Kata Ziyan sambil tersenyum
"Jangan marah lagi dooong" Ziyan menunjukan wajah puppy face nya membuat Nasha dengan mudahnya luluh
Nasha tidak bisa bilang tidak marah lagi karena pasti sangat memalukan, Nasha mengangguk kecil, lalu Ziyan tersenyum
"Ya udah masuk gih" Ziyan mengelus pipi Nasha yang tadi di cubitnya
"Gue pulang abis liat lo masuk" kata Ziyan sangat hangat
Nasha mengangguk dan tersenyum, tidak berapa lama Nasha meninggalkan Ziyan di depan gerbang rumahnya.
Sekarang Ziyan hanya bisa melihat Nasha yang berjalan menuju pintu rumahnya, sampai Nasha masuk kedalam rumah Ziyan hanya terus memperhatikan nya dari belakang. Sekarang di hati Ziyan ada rasa bersalah yang sangat besar. Karena dirinya, sekarang Nasha jadi mendapat pandangan negatif dari orang lain, bagaimana bisa orang bilang Nasha adalah orang ketiga? bahkan gadis itu terlalu murni untuk mendapatkan tuduhan seperti itu, di lain sisi Ziyan juga mulai penasaran kenapa Diandra mulai mendekati Nasha, tadi saat di parkiran gadis itu hanya bilang kebetulan mendaftar ke bimbel yang sama dengan Nasha dan ternyata Nasha juga sudah mengenalnya, saat Ziyan mengancam Diandra untuk tidak macam-macam pada Nasha gadis itu malah tertawa terbahak seperti mentertawakan nya, apa yang Ziyan tidak tahu? melihat gelagat Diandra yang selama ini selalu haus perhatian darinya membuat Ziyan curiga pada gadis itu.
Sementara itu Diandra sekarang sedang berada di apartment nya, ia masih mengenakan seragam dan di tangan nya ada sekaleng bir yang sedikit demi sedikit ia teguk, fikiran Diandra masih melayang kepada Nasha dan Ziyan, ia sangat marah ketika mendengar Ziyan mengancam nya tadi di parkiran, selama ini ia selalu berusaha agar Ziyan mau melihatnya atau bicara padanya dan ketika Ziyan sudah mau bicara cowok itu malah membicarakan Nasha bahkan mengancamnya untuk tidak macam-macam pada gadis itu, nada suara Ziyan yang sangat serius masih terngiang-ngiang di telinganya, sekarang kaleng bir itu ia remas sekuat tenaga sampai hampir gepeng kemudian Diandra memencet salah satu nomor di hp nya dan menelepon seseorang.
"Hallo" dari ujung telepon itu terdengar suara laki-laki
"Gue Diandra, gue ada kerjaan buat lo"
❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Haura
yaelah cewek kalengan ternyata Diandra.... otaknya kaleng kosong.. mainnya pakai dengkul.
2021-05-01
2
Alvaro Gabriel
joss thor..
2021-04-29
0
R.F
semangat
2020-12-04
1