...Sejak awal aku hanyalah gelap, dan kamu adalah pelita yang menyelamatkan dan mencintai gelapku...
...-Ziyan R.A.-...
...************************************...
Karena si korban pengeroyokan tidak ingin di bawa kerumah sakit akhirnya Nasha memutuskan untuk membawa Ziyan ke rumahnya, fikir Nasha lokasi terdekat yang bisa dicapainya saat ini hanya rumahnya.
Mobil yang coba Nasha mintai pertolongan tadi berhenti tepat di hadapan nya, seorang pria paruh baya berpakaian sopir turun dari mobil itu.
"Pak, tolong pak, ada orang kecelakaan" kata nasha kepada sopir itu
Nasha dan sopir itu menghampiri Ziyan yang masih lemas tergeletak diatas aspal jalan, melihat keadaan Ziyan sopir itu sedikit kaget dan sepertinya agak takut untuk menolong.
"Pak rumah saya dekat dari sini, tolong diantar ke rumah saya saja pak, disana ada orang tua saya" bujuk Nasha dengan wajah yang sudah tidak bisa dijelaskan, sopir itu mengangguk-angguk dan membantu Nasha mengangkat tubuh Ziyan dan memasukan nya kedalam mobil.
Tidak sampai 5 menit akhirnya mereka sampai digerbang rumah Nasha, dari dalam rumah bu Lasmi yang membukakan pintu memasang wajah yang super kaget karena melihat Nasha membawa orang asing yang sepertinya sedang sekarat.
Sopir itu dan Nasha membaringkan tubuh Ziyan diatas sofa diruang tamu, tidak menunggu lama si pak sopir yang menolong mereka langsung berpamitan karena ia harus buru-buru menjemput majikan nya. Nasha berkali-kali mengucapkan terimakasih kepada sopir itu.
"Ini siapa non?" kata bu Lasmi sangat hawatir
Nasha hanya menghela nafas sambil mengelengkan kepalanya pelan.
"Aku liat dia digebukin di pinggiran depan kompleks bu" jelas Nasha, bu Lasmi menutup mulutnya
"Terus gimana non? kita bawa aja kerumah sakit?" tanya bu Lasmi lagi, Nasha hanya terdiam sambil memandang wajah cowok itu, astaga wajah itu benar-benar familiar, cowok itu kak Ziyan kakak kelasnya.
Ziyan yang baru mendapatkan kesadaran nya lagi langsung menggapai tangan Nasha dengan tangan nya.
"Please jangan dibawa ke rumah sakit" pinta Ziyan sekali lagi.
Nasha yang tiba-tiba merasa ada yang menggenggam tangan nya langsung kaget.
"Kak, kakak udah sadar?" kata Nasha memastikan, Nasha terduduk dilantai tepat disamping sofa tempat Ziyan berbaring
"Jangan kerumah sakit" katanya lagi, Nasha hanya terdiam dengan wajah kasihan
"Bu, bisa tolong ambilin handuk kecil yang bersih, air hangat sama P3K" kata Nasha ke bu Lasmi
"Ga dibawa ke rumah sakit aja non?" tanya bu Lasmi sekali lagi, Nasha menggeleng.
Nasha dengan telaten membersihkan luka-luka dikepala dan tangan Ziyan, semetara Ziyan terlihat masih menutup matanya sedangkan bu Lasmi ada di dapur menyiapkan makan malam untuk Nasha.
Gadis itu masih mengompres luka lebam di wajah Ziyan dan tiba-tiba cowok itu membuka matanya dan menatap Nasha lemah.
"Kak, kakak udah sadar?" tanya Nasha sekali lagi, wajah Nasha terlihat cemas sekaligus bersyukur.
Ziyan berusaha bangun dari sofa dengan sekujur tubuh yang rasanya remuk, Nasha membantunya untuk duduk dan ikut duduk disebelah Ziyan.
"Kak, saya telpon orang tua kakak ya" kata Nasha sambil memgambil handphone nya yang ada diatas meja, Ziyan tidak menjawab hanya menyandarkan kepalanya kesandaran sofa itu dan memejamkan mata lemas.
Melihat Ziyan yang masih lemah Nasha tidak memaksa Ziyan untuk memberikan nomor hp orang tuanya, Nasha kembali mengambil obat merah di kotak P3K dan mengobati tangan Ziyan yang lecet cukup parah, Ziyan yang sedang menutup mata kaget karena tiba-tiba ada yang menyentuh tangan nya "maaf-maaf, sakit ya?" tanya Nasha.
Sepertinya sekarang kesadaran Ziyan sudah hampir 90% dan dia hanya bisa menatap Nasha yang masih mengobati tangan nya dengan obat merah, Ziyan seperti membeku melihat Nasha dari jarak yang begitu dekat, sementara Nasha masih dengan telaten mengobati luka-luka Ziyan sampai ada beberapa luka yang ditutupnya dengan perban.
Nasha selesai dengan kegiatan perawatnya, Ziyan masih tidak bicara apapun dan Nasha memutuskan untuk tidak banyak bertanya dulu karena ia rasa keadaan Ziyan masih terlalu lemah, Nasha membereskan semua peralatan yang digunakan nya untuk mengobati Ziyan dan membawa semua itu ke dapur.
Ziyan melihat punggung Nasha berlalu ke arah ruangan lain, setelah Nasha sudah tidak terlihat wajah Ziyan langsung berubah malu, kesal, menyesal, ia menutup seluruh wajahnya yang sakit dengan tangan
'Kenapa pas gue lagi kaya gini sih' gumam hatinya sangat menyesal karena Nasha harus melihatnya dalam keadaan yang sangat memalukan seperti itu.
Tidak lama Nasha terlihat datang kembali menghapirinya dan duduk dihadapan Ziyan
"Kak, kakak bisa berdiri ngga?" tanya Nasha
"Kita makan dulu kak" ajak Nasha.
Ziyan masih saja diam, tidak berapa lama Nasha berinisiatif membantu Ziyan bangun dari tempatnya duduk
"Lo mau ngapain?" tanya Ziyan sedikit kaget karena Nasha mengangkat lengan nya dan diletakan ke bahu Nasha
"Mau bantu kakak berdiri" kata Nasha polos, Ziyan langsung menarik tangan nya dengan wajah sedikit malu
"Gue bisa sendiri" kata Ziyan pelan sekali
Akhirnya sekuat tenaga Ziyan mengangkat tubuhnya dan berusaha berjalan dengan tegap, ia tidak mau lagi terlihat lemah di depan gadis itu, Ziyan berjalan terlebih dahulu dan Nasha mengikutinya dari belakang.
Dimeja makan bu Lasmi sudah menyiapkan bubur dan sup hangat untuk Ziyan, bu Lasmi dan Nasha memperhatikan Ziyan yang berhati-hati mengunyah makanan nya karena seluruh wajahnya masih terasa sakit.
"mmmm...kak, saya boleh tanya nomor hp orang tua kakak?" tanya Nasha untuk yang kesekian kalinya
"Orang tua kakak pasti khawatir anaknya belum pulang jam segini" mendengar kata-kata Nasha
Ziyan langsung teringat ibu nya, ia langsung mengambil handphone di saku celana nya dan ternyata hp nya mati, casing belakang hp Ziyan juga sedikit retak, tapi syukurnya hp itu masih bekerja dengan baik saat Ziyan berusaha menyalakan nya, saat handphone sudah menyala benar saja puluhan miss called dari nomor sang ibu nampak dilayar hp nya, saat itu juga Ziyan langsung menelpon ibu nya.
Terdengar 3 kali bunyi Bippp sebelum akhirnya ibu Ziyan mengangkat telpon
"Hallo ma?"
"Ziyaaaan... nakkkkk, masih dimana sih kamu jam segini? mama berkali-kali nelpon ga di angkat, kamu dimana?" suara khawatir ibu Ziyan seperti berhambur dari speaker hp itu
"Aku ada dirumah Ken mah, maaf ya mah aku ga sempat ngabarin soalnya hp aku lowbat"
Dari sebrang meja nampak wajah bingung Nasha yang mendengar kebohongan nya.
"Aku mau izin nginep dirumah Ken ya mah"
"Tadi mamah juga nyoba nelpon Ken tapi ga ada salah satupun dari kalian yang angkat telpon" suara ibu Ziyan teredengar sedikit marah.
"Iya mah, maaf ya mah, aku boleh kan nginep disini dlu? Ken dirumahnya cuma sendrian mah, mamah tahu kan orang tua Ken suka bolak-balik keluar negeri" dari sebrang telepon tidak ada jawaban dari ibunya
"Boleh ya maaah" suara Ziyan sedikit merajuk "mamah tau Ken kan? janji kita ga bakalan macem-macem maaah" pinta Ziyan lagi
"Ga tau kenapa tapi hati mamah ngerasa ga enak, kamu ga lagi ada masalah kan Zi?"
Deg, jantung nya seperti berhenti sepersekian detik, firasat seorang ibu memang sangat tajam
"Ngga lah maaah, beneran aku baik-baik aja kok, aku boleh kan ya dirumah Ken dulu" Ziyan berusaha membuat nada suaranya terdengar santai
"Ya udah boleh, kamu ga akan lama kan tidur di rumah Ken? jangan lama-lama ya! malu tidur dirumah orang nanti kamu malah ngerepotin" akhirnya ibu Ziyan memberikan izin dengan berat hati
"Oke mah, jangan khawatir ya" jawab Ziyan
"Jaga diri baik-baik ya!" pesan ibu Ziyan sebelum menutup telpon.
Sementara diseberang meja sana wajah Nasha masih sangat bingung dan gadis itu tidak bertanya atau mengucapkan apa-apa
"Makasih udah nolong gue, ga usah khawatir gue ga akan tidur disini kok, setelah selesai makan gue langsung cabut" kata Ziyan seperti mengerti kebingungan diwajah Nasha
Gadis itu tidak menjawab apa-apa, ia hanya melihat jam di dinding dapur yang sudah menunjukan pukul 11.50 WIB, Nasha malah jadi tambah bingung.
Sekitar 20 menit berlalu dan selama acara makan hanya ada hening diantara Ziyan dan Nasha, yang ada di fikiran Ziyan kalau Nasha tidak mengenalnya sama sekali, hari ini ia tidak pakai seragam sekolah dan pertemuan mereka di sekolah tidak pernah istimewa dan tidak pernah ada tegur sapa diantara mereka, jadi sudah pasti Nasha tidak mengenalnya.
Sementara yang ada di fikiran Nasha adalah mau pergi kemana pria babak belur ini tengah malam begini? apa diluar sana orang yang mengeroyoknya masih ada? kenapa pria ini tidak minta dijemput saja sih oleh orang tuanya? dan fikiran-fikiran lain seperti seberapa berandalankah Ziyan ini sampai dia dikeroyok orang seperti itu?
Hidup Nasha memang seperti kolam yang sangat tenang dan bahkan dikolam itu tidak pernah ada ikan atau makhluk hidup lain, tapi malam ini ketenangan nya sedikit terusik karena pertemuan nya dengan Ziyan.
Selama hidupnya ia tidak pernah melihat orang berkelahi atau di keroyok kecuali di film-film atau TV, melihatnya secara live seperti yang dialami nya hari ini cukup menakutkan, fikirinya. Keduanyapun menyelesaikan makanan mereka dan Ziyan akhirnya berpamitan, Nasha dan bu Lasmi mengantarkan Ziyan sampai kedepan pintu rumah.
Nasha hanya melihat pugung Ziyan dari belakang melewati pintu rumahnya, dengan tubuh yang sedikit bungkuk, pria itu menguatkan dirinya untuk berjalan, Nasha tahu pastinya saat ini untuk berdiri saja tubuh Ziyan terasa remuk, wajah Nasha bingung sekaligus kasihan.
"Kak" seru Nasha, tepat sebelum Ziyan melewati teras rumah nya
"Kakak bisa istirahat disini dulu, buat malam ini aja" kata Nasha dengan penuh keberanian
Mata bu Lasmi langsung tertuju ke arah Nasha karena kaget mendengarnya, sebenernya Nasha juga tidak tahu apa keputusan nya saat ini benar
"Gu-gue bisa pulang ke rumah temen gue kok" jawab Ziyan yang juga sedikit kik-kuk
"Ini udah terlalu larut, bahaya banget kalau kakak harus pergi sekarang, bisa aja orang-orang yang mukulin kakak tadi masih ada disekitar sini" mendengar itu dari mulut Nasha, Ziyan hanya bisa tertegun menatapnya.
❣️
Terimakasih untuk yang sudah membaca "Dosa cinta"
hari ini sudah ada di chapter 4, selalu senang membaca dan mendapat komentar2 membangun dari readers yang budiman
salam, penulis Amatiran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
Aku datang lagi kakak
bersama cinta pak bos😘
semangat ya.. 💪💪💪
dan mampir lagi yuk
2021-01-07
0
RN
mampir lagi aini kk
2021-01-02
0