Dosa Cinta
...Aku dan kamu hanya tanpa sengaja memulai sebuah cerita, tanpa tahu cara untuk mengakhirinya...
...-Adinda N.R.-...
...************************************...
Langkah kaki gadis itu sedikit cepat mengikuti seorang guru yang bernama bu Ratna di depan nya, ini adalah hari pertamanya di SMU Bina Karya. Sejak pagi hatinya hanya berdoa semoga di hari pertamanya di sekolah baru semua akan berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tak di inginkan.
Setelah menyusuri koridor di lantai dua akhirnya mereka masuk ke salah satu kelas yang di atas pintunya terdapat papan kayu kecil betuliskan 11-IPA3, setelah melewati pintu tentulah semua mata di kelas tersebut menuju ke arahnya.
"Selamat pagi semuanya" seru bu Ratna dengan tegas, semua siswa seraya menjawab "pagi buuu"
"Hari ini kalian kedatangan teman baru" kata bu ratna lagi
"Silahkan perkenalkan diri kamu!" seru bu ratna sambil mempersilahkan nya berdiri di depan kelas.
"Perkenalkan, nama saya Adinda Nasha Rahayu, kalian bisa panggil saya Nasha" sambil tersenyum gadis bermata bulat ini memperkenalkan diri nya, walaupun jujur jantungnya lumayan deg-deg an tapi Nasha berusaha memperlihatkan sikap yang percaya diri.
"Baik Nasha, kamu bisa duduk di bangku ke empat itu dengan Mia" kata bu ratna sambil menunjuk bangku di baris ke dua dari pintu, Nasha mengangguk dan segera menuju ke bangku yang di sebutkan bu Ratna tadi.
Disana seorang gadis yang sangat manis dengan rambut pendek menjulurkan tangan ke arahnya sambil tersenyum "Mia" katanya.
Nasha membalas dengan menjabat tangan Mia "Nasha" serunya sambil membalas senyum Mia
"Kalian nanti bisa berkenalan lebih jauh dengan Nasha di jam istirahat, ibu harap kalian semua bisa bersikap baik pada teman baru kalian dan sebisa mungkin bantu Nasha agar bisa betah di sekolah ini" terdengar suara bu Ratna lagi dari depan kelas.
"Oke sekarang kita mulai belajar, siapkan buku catatan dan buku paket kalian!" akhirnya pembelajaran hari itupun di mulai.
Di jam istirahat pertama ketua kelas 11-Ipa 3 yang bernama Robi menghampiri Nasha di mejanya, "Hai, kenalin gue Robi ketua kelas disini" katanya sambil menjulurkan tangan.
"Modussss" teriak salah satu teman nya dari bangku pojok sebelah kanan sambil tertawa dengan beberapa teman yang lain, Nasha hanya tersenyum sambil menjabat tangan Robi "hai" balasnya singkat.
"Kalo ada apa-apa lo bisa nanya ke gue aja, nah gerombolan di belakang itu tukang buat onar di kelas" kata Robi sambil menujuk ke arah teman-teman nya yang bergerombol di pojokan kelas tadi
"Nah yang itu namanya Dika" tunjuk Robi ke salah satu diantara gerombolan itu, dika melambaikan tangannya dari jauh, "yang itu Galih, yang itu Rendra, dan yang itu Rahman" tunjuk Robi lagi satu per satu, "lo pasti udah kenal temen sebangku lo kan, nah kalo yang duduk di depan lo ini namanya Rani sama Caca, kalo yang lagi pacaran tuh namanya Farand sama Keirin" Robi membantu mengenalkan teman-teman sekelasnya.
Nasha hanya mengangguk-ngangguk dan sesekali melambaikan tangan sambil tersenyum, tadipun sebelum teman-teman nya yang lain keluar kelas untuk jajan di kantin beberapa sudah memperkenalkan diri padanya.
Nasha bersyukur dia dapat kelas dan teman-teman yang tidak kaku dengan kehadiran murid baru sepertinya.
"Mending kita ke kantin juga yuk" ajak Mia sambil menarik tangan Nasha, Nasha hanya bisa tersenyum kecil ke arah Robi "thank's bi, nanti dilanjutin ya" kata Nasha sambil berlalu pergi meninggalkan Robi yang masih nyeroscos nyebutin dan nujukin bangku teman-teman nya.
"Si Robi tuh emang gitu kalo liat cewek cantik langsung ga bisa diem" kata Mia sambil berjalan di sebelah Nasha, Nasha hanya tersenyum.
"By the way lo pindahan dari mana?" tanya Mia
"Dari Bandung"
Mia hanya mengangguk-ngangguk, sepanjang koridor menuju kantin keduanya banyak mengobrol tentang segala hal, dan akhirnya Nasha tahu kalau Mia adalah kapten tim basket putri SMU Bina Karya.
Nasha cukup kagum dengan Mia karena siapapun tidak akan menyangka dengan tubuh mungil Mia dan tinggi badan Mia yang masih 5 cm di bawah tinggi badan nya, cewek mungil itu adalah kapten tim basket, dan Mia juga jadi tahu kenapa Nasha harus pindah dari bandung ke Jakarta.
Obrolan terus berlanjut sampai mereka ada di kantin, beberapa teman sekelas yang lainpun ada yang ikut duduk di meja kantin bersama Mia dan Nasha, sesekali mereka semua menertawakan hal-hal lucu yang mereka bicarakan.
Kehadiran Nasha sebagai murid baru memang tidak begitu menarik perhatian, hanya beberapa orang saja anak-anak kelas 11 yang berada di kantin yang melihat ke arahnya, sementara kakak kelas dan adik kelasnya sepertinya tidak ada yang menyadari juga kalau Nasha adalah murid baru di sekolah itu.
Wajar saja demikian Nasha memang bukanlah gadis yang mencolok dari segi penampilan, tidak ada secuil make-up pun yang menempel di wajahnya, selama ini ia hanya menggunakan pelembab dan sunscreen saja sebagai skin care tidak ada yang lain, ketika cewek-cewek seusianya sedang suka-suka nya pakai liptint kesekolah, Nasha tak pernah memakainya sekalipun bahkan saat ia sekolah di bandung, alhasil kulit wajah Nasha memang tidak terlalu bersinar, rambutnya yang cukup tebal hanya ia ikat satu dan dibiarkan sedikit berantakan, seragam yang di gunakan nya juga tidak sedikitpun membentuk lekuk tubuhnya, tapi seperti yang di katakan Mia tadi Nasha adalah gadis yang cantik namun sepertinya kalau untuk di mata pria-pria Nasha kurang menarik, dan memang itulah Nasha, ia tidak pernah ingin jadi pusat perhatian. Apakah Nasha golongan cewek culun?? tidak juga, dia hanya gadis yang "biasa saja".
Nasha bukanlah gadis periang yang bersikap imut dan menyenangkan, Nasha adalah gadis yang tidak terlalu mahir bercanda atau membuat lelucon, ia benar-benar gadis biasa saja yang tidak begitu terkenal di sekolah, Nasha cenderung hanya berteman dekat dengan beberapa orang saja, gadis baik-baik yang tidak pernah ingin menjadi pusat perhatian atau mempunyai musuh, tidak begitu banyak ambisi, dan hanya ingin fokus bersekolah, Nasha menjalani hari-harinya dengan normal walaupun kadang sedikit membosankan.
Nasha dibesarkan hanya oleh ayahnya, ibu Nasha meninggal saat ia kelas 6 SD, mungkin itu juga yang membuat Nasha tidak mengerti bagaimana caranya bersikap manja seperti layaknya seorang gadis, ayah Nasha punya usaha yang cukup maju di bidang furniture dan saat ini bisnisnya berkembang sangat baik sampai bisa membuat kantor pusat di Jakarta.
Seingatnya sejak ia masih kecil ayahnya selalu bekerja keras sehingga Nasha sudah biasa melihat ayahnya pergi keluar kota dan ia hanya tinggal dengan ibunya, tapi sepeninggal ibunya Nasha jadi terbiasa sendiri dan hanya di temani bu Lasmi wanita paruh baya yang mengurusnya sejak ia masih bayi. Nasha tidak pernah mengeluh walaupun sesekali ia merasa kesepian, dimata Nasha ayahnya adalah ayah yang bertanggung jawab dan baik, jadi bagi Nasha tidak ada alasan baginya untuk mengeluh, bagitulah Nasha ia tumbuh dewasa mungkin sebelum waktunya.
Adinda Nasha Rahayu bukanlah gadis imut yang lemah dan lembut, bukan pula gadis keras kepala yang pemberani dan sangat tangguh, Adinda Nasha Rahayu ada di tengah-tengahnya, ia adalah berlian yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu saja.
Di jam pelajaran setelahnya Mia dimintai bantuan oleh guru olah raga nya untuk mengambil beberapa peralatan senam diruang olah raga, karena saat itu Nasha juga belum punya baju olah raga SMU Bina Karya akhirnya Nasha ikut membantu Mia mengambil peralatan yang di butuhkan.
Sambil menenteng kardus yang berukuran setengah badan Mia keduanya berjalan menuruni tangga karena alat-alat senam tersebut akan dibawa ke lapangan sekolah, tepat diujung tangga terakhir terlihat pak Dirman yang tengah memarahi seorang siswa laki-laki yang sepertinya baru saja ketahuan melanggar aturan sekolah.
Suara pak Dirman cukup nyaring sampai terdengar oleh Mia dan Nasha apa saja omelan-omelan nya untuk cowok tersebut, melihat Mia dan Nasha yang membawa barang yang cukup besar pak Dirman sedikit bergeser untuk memberikan jalan ke Mia dan Nasha, tepat di tiga anak tangga terakhir Nasha yang sedari tadi fokus memperhatikan jalan untuk nya berpijak mengangkat wajahnya dan melihat ke arah cowok yang sedang tegang dengan guru BK itu, tanpa sengaja Nasha sejenak menatap mata cowok itu yang ternyata sedang menatap tajam ke arahnya juga, tanpa ekspresi apapun tanpa memikirkan apapun Nasha hanya tahu mata yang menatapnya itu berwarna coklat dan ia hanya terus berjalan melewatinya.
❣️
Hallo readers perkenalkan saya author baru dan masih amatiran, sangat menantikan komentar2 membangun dari readers semuaaaa...
Bantu support karya ini ya 😁 supaya si author amatiran yang baru belajar nulis ini semangat terussss
Ini ada sedikit oleh2 visual cara Nasha ngiket rambutnya kesekolah, semoga sukaaa ❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
vita viandra
halo kak... mampir za.... kyakny dr sinopsis seru.... n mw lanjut lagi... ttp smngt z
2021-05-24
0
Kikan Widy
bagus cerita nya, menceritakan ttng gadis yg aederhana
2021-03-31
1
HIATUS
bagus thoor ceritanya 😍😍
mampir juga yuk ke karya aku, kita sama2 suport rating &like ❤
2020-12-12
0